Anda di halaman 1dari 15

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Difraksi Difraksi adalah penyebaran gelombang karena adanya halangan.

Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Penghalang itu dapat berupa layar dengan celah kecil yang mengizinkan sebagaian kecil muka gelombang dating untuk lewat. Selain itu juga bisa berupa benda kecil, contohnya kawat atau cakram. [1]

Gambar 2.1.1 Gelombang yang tidak terdifraksi (pada sebelah kanan) dan gelombang yang mengalami difraksi (sebelah kiri) [1]

(sumber : http://docstoc.com) Efek difraksi adalah karakteristik dari fenomena gelombang, apakah bunyi, atau cahaya dimana muka gelombangnya dibelokkan.[2] ( E. Hechts,Optics:, Adison Wesley, 2002) 2.2 Prinsip Huygens Terjadinya difraksi dapat dijelaskan denagn prinsip Huygens, Christian Huygens (1629-1695) adalah fisikawan yang berasal dari Belanda, yang mendalami teori gelombang untuk cahaya, yang dikenal dengan Prinsip Huygens, Setiap titik pada suatu muka gelombang dianggap sebagai suatu sumber baru yang kecil dan dapat menyebar searah

dengan kecepatan gelombang. Muka gelombang baru adalah superposisi dari wavelet. Hal ini menjadi alas an mengapa gelombang dapat

melewati suatu celah. Adapun penjelasan mengenai prinsip Huygens pada difraksi yaitu, bila berkas cahaya sejajar, monokromatik dan koheren dengan panjang gelombang melewati suatu celah tunggal dengan lebar a, setiap titik pada celah bertindak sebagai titik awal gelombang sferis baru, dan pola difraksi dengan sebuah n maksima utama dan beberapa maksima sekunder (kedua, ketiga,dst) di sebelah kiri dan kanan maksima utama akan tampak pada layar, seperti diperlihatkan pada gambar 2.2.a. Cahaya yang sampai pada sebuah titik di layar merupakan hasil superposisi semua muka gelombang yang datang pada titik tersebut.

Gambar 2.2.1 Berkas cahaya difraksi [3]

Gambar 2.2.2 Pola difraksi celah tunggal [4]

Pola difraksi celah tunggal seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.b. Intensitas. maksimum dalam arah ke depan pada sudut =0, yaitu tepat pada titik tengah di layar sepanjang sumbu dan menurun menjadi nol pada suatu sudut yang bergantung pada celah a dan panjang gelombang . Sebagian besar intensitas cahaya dikonsentrasikan di maksimum difraksi tengah yang lebar, dan maksimum sekunder kecil muncul pada kedua sisi maksimum tengah. Nol pertama pada intensitas terjadi pada sudut yang diberikan oleh .(1) Untuk panjang gelombang yang diketahui, lebar maksimum tengah berbanding terbalik dengan lebar celah. Artinya jika lebar celah a diperbesar, sudut q di mana intensitas menjadi nol akan menurun, memberikan maksimum difraksi tengah yang sempit. Sebaliknya, jika lebar celah dipersempit, sudut nol pertama akan meningkat, memberikan maksimum difraksi tengah yang lebih lebar. Apabila a sangat kecil, tidak terdapat titik berintensitas nol dalam polanya, dan celah tersebut bertindak sebagai sumber garis yang meradiasikan energi cahaya yang sama ke seluruh arah dengan mengalikan kedua sisi persamaan diatas dikalikan dengan a, maka diperoleh .(2) a sin merupakan perbedaan lintasan antara sinar cahaya yang meninggalkan bagian bawah celahnya. Minimum difraksi pertama terjadi apabila kedua sinar ini sefase, yaitu ketika perbedaan linatasan keduanya sama dengan 1 gelombang. Dalam hal ini, setiap titik pada muka gelombang bertindak sebagai sumber titik cahaya sesuai prinsip Huygens. Prinsip difraksi ini ditunjukkan pada gambar 2.2.c

Gambar 2.2.3. Prinsip Huygens [5]

Menurut prinsip Huygens, muka gelombang (di dalam celah) terdiri dari banyak sekali titik sebagai sumber cahaya sekunder. Masing-masing sumber titik akan menghasilkan sumber titik yang menjalar dengan sudut berbeda dan menghasilkan pola difraksi pada layar, yaitu pola maksima-minima (teranggelap). Pernyataan umum untuk titik-titik intensitas nol (gelap) dalam pola difraksi celah tunggal dapat ditulis m= 1,2,3, (3)

Dengan m menyatakan orde minima yang muncul di layar. Biasanya kita hanya tertarik pada terang pusat intesitas cahaya karena hampir semua energy cahaya berada pada difraksi tengah. Pada gambar 5. Jarak y dari maksimum tengah ke minimum difraksi pertama dihubungkan dengan sudut dan jarak L dari celah ke layar diberikan oleh (4) Karena sudut ini sangat kecil, maka tan = sin . Maka, sesuai dengan persamaan diatas, diperoleh ..(5) atau .(6)

yaitu setengah lebar maksimum difraksi tengah. (sumber: Media Pembelajaran dengan Model computer Assisted Instruction (CAI) Fisika Teknik II, Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya, 2009, Moch. Rochim) 2.3 Difraksi Pada Celah Difraksi terjadi pada celah, dimana celah ini memiliki jenis tertentu berdasarkan kondisi celah, yaitu celah tunggal, ganda, berbentuk lingkaran serta persegi. a. Difraksi Celah Tunggal (Single Slit) Difraksi celah tunggal adalah, suatu peristiwa difraksi dimana cahay melewati satu buah celah. Oleh karena itulah dinamakan difraksi celah tunggal. majemuk dan celah

Gambar 2.3.1 Peristiwa difraksi pada celah tunggal [6]

Pola interferensi pada difraksi celah tunggal ini terlihat adanya garis-garis gelap. Sedangkan pola terangnya lebar. Terang pusat akan melebar setengah bagian lebih lebar pada kedua sisi. Hal ini diterangkan pada rumus persamaan berikut, Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah
d sin m , m 1,2,3,... .(7)

Untuk sudut yg kecil, berlaku


pd m (8) l

Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah


1 d sin (m )c ; m 0,1,2,... .(9) 2

Untuk sudut yg kecil, berlaku


pd 1 ( m ) l 2

..(10)

(Sumber: http://ai3.itb.ac.id/~basuki/usdi/TPB-kuliah/materi/.../Difraksi%20FH.ppt) b. Difraksi Celah Ganda Difraksi celah ganda adalah, suatu peristiwa difraksi dimana cahaya melewati dua buah celah. Oleh karena itulah dinamakan difraksi celah ganda.

Gambar 2.3.2 Difraksi Celah Ganda [7]

Difraksi pada dua celah berjarak d, fraksi gelombang putih terjadi pada perpotongan antara garis-garis putih. Fraksi gelombang hitam terjadi pada perpotongan garis-garis berwarna hitam. (sumber http:// Wikipedia.com) Pola difraksi maksimum
d sin m , m 0,1,2,...

.(11)

Pola difraksi minimum


1 d sin (m )c ; m 1,2,3,....(12) 2

Berikut adalah perbandingan hasil pola dari difraksi tunggal dan ganda

Gambar 2.3.3 Pola difraksi celah tunggal (sebelah kiri) dan pola difraksi celah ganda (sebelah kanan) [8]

c. Difraksi Celah Majemuk ( Kisi Difraksi) Kisi difraksi disebut juga celah majemuk yaitu celah-celah sempit yang tertata rapi dengan jarak yang cukup dekat. Pada kisi ini biasanya tertulis data N garis/cm. Dari nilai N ini dapat ditentukan jarak antara celah d dengan hubungan sebagai berikut: Jika cahaya melawati celah majemuk (kisi) maka cahaya itu akan mengalami difraksi. Bukti difraksi pada kisi ini dapat dilihat dari pola-pola interferensi yang terjadi pada layar yang dipasang dibelakangnya. Pola interferensi yang dihasilkan memiliki syarat-syarat seperti pada celah ganda percobaan Young. Syarat interferensi tersebut dapat dilihat pada persamaan berikut.
d 1 N

..(13)

Dimana N adalah banyaknya celah

Gambar 2.3.4 Kisi Difraksi [9]

Jika pada kisi (tembus) dilewatkan sinar sejajar, monokromatik dan koheren maka akan terjadi pola intensitas maksima-minima pada layar akibat gabungan interferensi dan difraksi, gambar di atas (gambar 2.3.4) Kisi difraksi tersebut terdiri atas beberapa ribu celah, dengan jarak antar celah yang seragam, d. misalkan serentetan gelombang datar dengan panjang gelombang mengenai kisi-kisi dalam arah tegaklurus, masingmasing celah akan menimbulkan berkas difraksi yang bergantung pada lebar celah. Berkas-berkas difraksi ini saling berinterferensikan yang menghasilkan pola terakhir pada layar. Mula-mula cahaya hasil difraksi dari celah merambat dalam arah yang membentuk sudut terhadap berkas cahaya datang (lihat gambar 2.3.4) terjadi bila perbedaan jalan diantara sinar-sinar dari celah yang berdekatan, d sin diberikan oleh (dari kisi celah yang diidealisasi) Pada kondisi maksimum kisi: m=0,1,2,3,. .(14)

Dengan d adalah jarak antara celah berdekatan, dan bilangan bulat m merupakan orde dari maksima-maksima utama yang khas tersebut. Maksima utama pusat (sentral) terjadi untuk m = 0, yaitu = 0, dan maksima berikutnya (maksima sekunder) terjadi untuk m = 1,2,3,.dst. untuk setiap celah difraksi yang diberikan, dapat ditentukan jumlah celah

per mm dengan menggunakan persamaan d

1 , dengan demikian juga N

dapat ditentukan rapat celah kisi atau konstanta kisi. Sedangkan untuk kondisi minimum dari kisi, yaitu Kisi difraksi yang mempunyai N celah, terdapat N-2 maksimum kedua dan N-1 minimum antara dua maksimun yang diatur. Kondisi minimum diperoleh ketika jumlah fasor gelombang cahaya dari N celah = 0, dengan :
d sin m n ...(15) N

Dimana

m = 1, 2, 3, . . . . n = 1, 2, 3, . . . . , N 1

Kisi difraksi biasanya digunakan didalam sebuah spektometer untuk menganalisis cahaya dari sumber polikromatik atau sumber spectral seperti lampu emisi gas helium, natrium, hydrogen, merkuri, argon dan lain-lain. (sumber: Media Pembelajaran dengan Model computer Assisted Instruction (CAI) Fisika Teknik II, Jurusan Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya, 2009, Moch. Rochim) Pola distribusi cahaya oleh kisi Jika suatu kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak sebagai suatu sumber cahaya koheren. Pola cahaya yg diamati pada layar dihasilkan dari kombinasi efek interferensi dan difraksi. Tiap celah menghasilkan difraksi, dan berkas difraksi ini berinterferensi dengan yang lain untuk menghasilkan pola akhir. Kita telah melihat pola dari efek kombinasi ini untuk kasus 2 celah:

Gambar 2.3.5 Pola distribusi cahaya oleh kisi [10]

Pola difraksi bertindak sebagai suatu envelop dan mengontrol intensitas interferensi maksimum secara teratur. (sumber : http: // www.tofi.or.id) d. Difraksi Celah Berbentuk Lingkaran Terjadi disaat cahaya melewati peralatan-peralatan yang mempunyai berbentuk silinder seperti, teleskop dan mikroskop. Pola gelap pertama terjadi pada: circular sin = 1.22l/d, dimana d adalah diameter dari lingkaran Adapun pola difraksi yang melewati celah lingkaran,

Gambar 2.3.6 Pola difraksi celah lingkaran [11]

Gambar di bawah menunjukkan suatu bola difraksi dari suatu berkas sinar yang melewati suatu celah sempit berbentuk lingkaran. Gambar berkas sinar yang melewati celah berbentuk lingkaran

Gambar 2.3.7 Berkas sinar yang melewaticelah berbentuk lingkaran [12]

(Sumber: http://ai3.itb.ac.id/~basuki/usdi/TPB-kuliah/materi/.../Difraksi%20FH.ppt)

2.4 Macam-Macam Difraksi a. Difraksi Fresnel Dalam optik, difraksi Fresnel adalah proses difraksi yang terjadi ketika suatu gelombang melewati sebuah lubang dan dalam waktu dekat menyebabkan setiap pola difraksi diamati berbeda dalam ukuran dan bentuk yang bergantung pada jarak antar celah dan proyeksi. Ini terjadi karena jarak pendek dimana gelombang terdifraksi menyebarluaskan yang akan menghasilkan nomor Fresnel lebih besar dari 1. Dengan kata lain difraksi Fresnel adalah jenis difraksi dengan sumber cahaya ataui layar penerima atau keduanya berada pada jarak yang terhingga (dekat) dari penghalang sehingga muka gelombang tidak berbentuk datar. Adapun gambar dari difraksi Fresnel ini sebagai berikut:

Gambar 2.4.1 Difraksi Fresnel [13]

Ketika jarak meningkat maka difraksi gelombang menjadi semakin planar dan menyebabkan terbentuknya difraksi fraunhofer. Untuk memperoleh difraksi fraunhofer dari difraksi Fresnel ini maka jarak kelengkungan yang dibuat celah dengan permukaan celah harus lebih dari 1/20 panjang gelombangnya. Perumusan dari difraksi Fresnel adalah sebagai berikut:

..(16) Dimana, (17)

Dan I adalah bilangan imajiner.

b. Difraksi Fraunhofer Dalam optic, difraksi fraunhofer atau difraksi medan jauh adalah suatu bentuk gelombang difraksi yang terjadi ketika gelombang bidang ini melewati lubang atau celah yang hanya menyebabkan ukuran gambar yang diamati celah untuk mengubah karena medan jauh lokasi pengamatan dan semakin planar sifat gelombang difraksi keluar melewati celah. Dengan kata lain difraksi fraunhofer adalah jenis difraksi dengan sumber cahaya dan layar penerima berada pada jarak tak terhingga dari sumber penyebab difraksi, sehingga muka gelombang tidak lagi diperlakukan sebagai bidang sferis melainkan diperlakukan sebagai bidang datar. Hal ini diamati diluar jarak dekat jarak bidang difraksi Fresnel yang mempengaruhi ukuran dan bentuk gambar aperture dan hanya terjadi ketika kurang dari sama dengan 1, dimana sinar parallel aproksimasi dapat diterapkan. Agar dapat terjadi difraksi Fresnel, jarak kelengkungan yang dibuat celah dengan permukaan celah harus kurang dari 1/20 panjang gelombangnya. Agar lebih jelasnya terlihat pada gambar berikut:

Gambar 2.4.2 Difraksi Franhouver [14]

Secara matematis difraksi fraunhofer dapat dirumuskan sebagai berikut:

(18)

Persamaan di atas menunjukkan bahwa pola gelombang pada difraksi Fresnel yang skalar menjadi planar pada difraksi Fraunhofer akibat jauhnya bidang pengamatan dari bidang halangan.

c. Difraksi Sinar-X Menggunakan gelombang elektromagnet dengan panjang gelombang yang pendek (10 -11 < <10 -9 meter). Panjang gelombang lebih pendek dari jarak antar atom yang menyusun material sehingga dapat menembus material. Kristal merupakan susunan atom yang teratur didalam membentuk suatu material sehingga dapat dibuat suatu bidang datar yang berisi atom-atom dan diantara bidang ini tidak ada atom lain. Bidang datar ini disebut sebagai bidang kisi. Celah diantara bidang kisi ini mirip dengan kisi atau celah banyak. Hamburan sinar-X pada material menggunakan Hukum Bragg: d sin = m .(18) Dimana d = jarak antara bidang kisi = sudut difraksi = panjang gelombang m = orde 1,.2, 3, 4 ......

Gambar 2.4.3 Difraksi Sinar X dengna metode rotasi Kristal [15]

(sumber: http://pharzone.com/materi%20kuliah/semester%202/fisika%20dasar%202 /8.Difraksi.pdf) 2.5 Frekuensi Frekuensi adalah banyaknya suatu kejadian dalam satuan tertentu. Berdasarkan satuannya, frekuensi dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Frekuensi Temporal

Merupakan ukuran seberapa sering mengulang suatu struktur dalam satuan waktu. Unit Satuan Internasional dari frekuensi temporal adalah siklus per detik. Dalam kaitannya dengan gelombang, frekuensi temporal lebih umum diketahui dan biasanya menunjukkan banyaknya gelombang tiap detik. Persamaan matematisnya adalah sebagai berikut: ..(19) Dimana: f = frekuensi temporal N= banyaknya siklus t = waktu (sekon) b. Frekuensi Spasial Frekuensi spasial merupakan karakteristik dari setiap struktur yang periodic posisi didalam ruang. Frekuensi spasial adalah ukuran seberapa sering mengulang struktur tiap satuan jarak. Unit Satuan Internasional dari frekuensi spasial adalah siklus per meter. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: ....(20) Dimana: f = frekuensi spasial N= banyaknya siklus L= jarak (meter) [17] (sumber : http://scribd.com) 2.6 Aplikasi Difraksi Peristiwa difraksi dimanfaatkan untuk beberapa penerapannya, antara lain: - Spektroskopi, yaitu untuk mengukur panjang cahaya yang dikeluarkan oleh sumber dengan memanfaatkan kisi difraksi. - Penyimpanan data dengan CD (Compact Drive), DVD - Difraksi Sinar X sebagai contohnya untuk Spektroskopi difraksi sinar-X (X-ray difraction/XRD) sebagai
karakterisasi material kristal.

mengidentifikasi

fasa kristalin dalam material,

- Dalam bidang astronomi untuk mengukur kadar kimia dari bintang jauh dan awan gas. - Dalam bidang kimia, untuk mengukur panjang gelombang dari komposisi kimia suatu gas, serta dapat mengetahui pula karakteristik atom dan molekul tertentu yang membentuk suatu gas. - Holografi

2.7 Perbedaan Difraksi dan Interferensi Difraksi dan interferensi merupakan suatu peristiwa pada gelombang yang sama-sama melewati celah dan keduanya memang saling berhubungan dalam penerapannya pada suatu aplikasi tertentu. Akan tetapi keduanya tetaplah ada perbedaan seperti yang dijelaskan pada table berikut, kecuali pada perbedaan rumus:
Tabel 1. Perbedaan antara Difraksi dengan Interferensi [16]

Pembeda Intensitas

Difraksi Terang pusat lebih besar Dari intensitasnya

Interferensi terang pusat ke

(paling terang selanjutnya sama

terang), kemudian akan besarnya berkurang (terang ke 3 akan lebih gelap daripada terang kedua dan

seterusnya) Sumber Cahaya Satu sumber cahaya yang koheren Dua sumber cahaya yang dan saling koheren dan

monokromatik Pola

monokromatis

Tidak sama, semakin ke Sama (karena intensitas luar semakin kecil di mana-mana sama

(karena intensitas yang besar) tidak sama)

(sumber: http// angelfire.com)

Anda mungkin juga menyukai