Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODERN

PERCOBAAN EFEK HALL

Disusun untuk memenuhi Tugas Matakuliah Praktikum Fisika Modern yang


dibimbing oleh Ibu Siti Zulaikah S.Pd, M.Si

Disusun oleh:
Annisa Syahida Khakim (170322613023)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI S1 FISIKA
NOVEMBER 2019
A. Tujuan
1. Menentukan jenis pembawa muatan yang mengalir dalam penghantar.
2. Menetukan konstanta Hall pada penghantar.
3. Menentukan besarnya konduktivitas penghantar.

B. Dasar Teori
Efek Hall pertama kali ditemukan oleh Dr.Edwin Hall pada 1879. Ia
mengemukakan bahwa saat suatu magnet diletakkan dan medan magnetnya tegak lurus
dengan permukaan yang dialiri arus , maka pada saat itu timbul beda potensial pada
ujung-ujung yang berlawanan. Edwin Hall juga mengungkapkan bahwa tegangan yang
terjadi itu sebanding dengan besarnya arus yang mengalir serta densitas fluks atau induksi
magnet tegak lurus terhadap plat. Sehingga dapat diketehui bahwa Efek Hall merupakan
suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik terutama elektron dalam plat konduktor yang
diakibatkan karena adanya pengaruh medan magnet. Medan magnet terus menerus akan
membesar, sehingga gaya Lorentz yang bekerja pada partikel tersebut menjadi nol.
Perbedaan potensial pada kedua sisi devais disebut Potensial hall. Dapat diketehui juga,
bahwa potensial hall sebanding dengan medan magnet dan arus listrik. Sehingga arus
yang mengalir pada konduktor mempengaruhi besarnya beda potensial. Nilai
konduktivitas merupakan ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus
listrik.Berdasarkan paparan penjelasan pada dasar teori diatas terdapat hubugan antara VH
dan IX atau BZ berbanding lurus. RH diperoleh dari gradien garis lurus yang diperoleh
melalui grafik.

Prinsip Dasar dan Formulasi


1. Pembawa Muatan dalam Logam dalam Pengaruh Medan Listrik
Konduksi listrik dalam logam memenuhi hubungan
V  IR ....... (1)
dimana V adalah beda potensial, I adalah arus, dan R adalah resistansi batang logam no
tittle 12690025. Jika batang tersebut mempunyai panjang  dan luas penampan A, maka
I V 
J , E  , dan R   ....... (2)
A  A
dimana J adalah rapat arus, E adalah medan listrik, dan  adaIah resistivitas listrik fauzi,
ahmad penentuan. Konduktivitas listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
1
 ....... (3)

Substitusi persamaan (2) dan (3) ke dalam ( 1 ), sehingga menghasilkan
J   E ....... (4)
Persamaan terakhir sering disebut sebagai hukum Ohm, dan tampaklah bahwa
arah arus searah medan. Jika dalam proses konduksi tersebut pembawa muatannya
memiliki konsentrasi N, muatan Q dan kecepatan alir v, maka rapat arus dapat pula
dinyatakan sebagai fisika, jurusan; matematika, fakultas makalahfisika zat padat
J  N Q v ....... (5)

2. Efek Hall
Perhatikanlah batang logam berikut. Jika dalam batang logam, selain dialirkan
arus Iy, juga di lewatkan medan magnet homogen Bz yang tegak lurus dengan arah arus,
maka akan dihasilkan beda tegangan, yaitu tegangan Hall, VH, antara dua sisi keping yang
berlawanan dalam arah sumbu-X sun, jian extraordinary.

Gambar 1. Prinsip Eksperimen Efek Hall


Tegangan Hall terjadi karena adanya gaya Lorentz pada pembawa muatan
yang sedang bergerak dalam medan magnet sun, jian:korsel, jurgen finite-element
FL  Q v y BZ ....... (6)

Gaya Lorentz ini mengakibatkan terjadiya pembelokan gerak muatan ke arah salah satu
sisi keping dalam sumbu-X Iii, unit motion of charged. Dalam waktu bersamaan,
tentulah, salah satu sisi keping yang lain yang berlawanan akan kekurangan muatan
sehingga terjadilah tegangan Hall seperti tersebut di atas Sanfilippo, s hall probes :
hall generator.
Tegangan Hall menyebabkan terjadinya medan Hall, EH , yang selanjutnya

gaya Coulomb yang ditimbulkannya, FC  Q E H , berlawanan arah dengan gaya Lorentz.

Hubungan tegangan Hall (VH), medan Hall ( EH ) dan gaya Coulomb (FC) memenuhi
VH
EH  dan FC  Q E H ....... (7)

Bertambahnya jumlah pembawa muatan yang dibelokkan ke salah satu sisi keping, maka
medan Hall-pun bertambah besar sehingga gaya Coulomb juga makin besar. Akhimya,
pada keadaan setimbang gaya Coulomb bisa mengimbangi gaya Lorentz sehingga aliran
pembawa muatan kembali lurus Glass, corning.

Pada keadaan setimbang berlaku FL=FC sehingga berdasarkan persamaan


(6) dan (7) dapatlah diperoleh
VH   v X BZ ....... (8)
Dengan persamaan (2) dan (5) untuk menggantikan ungkapan vx pada persamaan (8),
maka diperoleh

VH  I y B Z ....... (9)
NQA

Dalam gambar di atas luas penampang A=d.  sehingga persamaan (9) menjadi
1
VH  I y B Z ....... (10)
NQd

Karena NQd konstan, maka VHberbanding lurus dengan Iy dan Bz. Tetapan
1
kesebandingan sering disebut sebagai konstanta Hall
NQ

1
RH  ....... (11)
NQ

Secara eksperimen dapat diperoleh harga RH, yaitu bagian gradien grafik VH
terhadap Iy atau gradien grafik VH terhadap Bz . Sedangkan tanda RH bergantung
padajenis pembawa muatan dalam proses konduksi . RH bertanda positip jika jenis
pembawa muatannya positif, dan RH bertanda negatif jika jenis pembawa muatannya juga
negatif.

3. Konduktivitas dan Mobilitas Pembawa Muatan


Besaran lain yang dapat diperoleh dari proses konduksi listrik adalah mobilitas
dan konduktivitas pembawa muatan Agi , O F; Glass, agpo . Nilai konduktivitas
merupakan ukuran dari kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik
Annamalai, S. Berdasarkan gambar set alat efek Hall dapat ditentukan nilai
konduktivitas dengan persamaan (2) dan persamaan (3) didapat Fisika Modern A5
Modul
l
  I x ....... (12)
Vx A

Dalam gambar di atas luas penampang A=d·  sehingga persamaan (12)


menjadi
1
 I x ....... (13)
Vx d

Mobilitas pembawa muatan didefinisikan sebagai perbandingan antara,


kecepatan alir dan medan luar. Berdasarkan gambar set efek Hall, maka mobilitas
memenuhi
vx
 ....... (14)
Ex

Berdasarkan persamaan (5), maka ungkapan rapat arus dalam mobilitas


memenuhi
J  NQv x  NQEx ....... (15)

Jika persamaan (15) dibandingkan dengan persamaan (4), maka didapatkan


ungkapan mobilitas pembawa muatan
1
  ....... (16)
NQ

Sesuai dengan persamaan (11) maka persamaan (16) menjadi


  RH  ....... (17)

Model Eksperimen
Berdasarkan persamaan (10) hubungan antara VH dan IX atau BZ berbanding lurus. RH
diperoleh dari gradien garis lurus yang diperoleh melalui grafik.
𝑅𝐻
𝑉𝐻 = ( )𝐼 𝐵
𝑑 𝑥 𝑧
Gradien garis lurus = (RH/d)

C. Alat dan Desain


Karakteristik Alat:
1. Aparatus efek Hall
Ukuran = 13 x 16 x 0,2 cm3
Berat = 0,4 kg.
a. Keping konduktor perak (Ag) atau wolfram (W) dengan tebal 5.10-5 m .
b. Soket untuk arus transversal Iy. Arus ini maksimal 15 A.
c. Sepasang soket untuk mengukur potensial Hall (10-6 V) dan tanda polaritasnya.
d. Potensiometer 5 ohm untuk pengaturan titik nol.
e. Batang standard sebagai penyangga aparatus efek Hall di antara kedua kutub
elektromagnet.

Gambar 2. Aparatus Efek Hall

2. Mikrovoltmeter
Daya ukur : tegangan DC 100 nV s/d 20 V dengan display digital.
a. Sepasang soket input 4 mm, tegangan maks ± 20 V, resistansi input 1 M 
untuk range 20 V dan 100 k  untuk range lain.
b. Saklar seleksi penguatan (gain) x l s/d x l05. Gain ukuran 105 bersesuaian
dengan pengukuran dalam range 10-5 V.
c. Saklar selektor fungsi V, Reset dan Vs. Dalam eksnerimen efek Hall ini yang
diperlukan hanya saklar V (untuk pengukuran voltage Hall).
d. Sepasang soket output analog 4 mm, tegangan maks ± 20 V resistansi input
100  .
e. Indikator untuk pengukuran V atau Vs, yang bersesuaian dengan (c).
f. Display digital 3½-digit dengan order 100 s/d 10-5. Jika display menunjukkan
nilai ± 1999 berarti jangkauan ukur mikrovoltmeter tidak mampu lagi.
Kemudian, memutar saklar seleksi gain (2) ke arah yang lebih kecil
(berlawanan arah jarum jam). Meskipun pada alat menunjuk lebih kecil,
misanya 105 menjadi 103, tetapi sesungguhnya menunjukkan nilai ukur yang
lebih besar, yaitu 10-5 menjadi 10-3 V.
g. Potensiometer offset.
h. Setting nol.

Gambar 3. Mikrovolmeter untuk mengukur VH

3. Sumber tegangan DC (variabel transformer tegangan rendah) 2 V, 20 A


untuk mensuplay arus teransversal IY dan tegangar jatuh VY. Aparatus efek Hall
memerlukan arus transversal maksimal 15 A.
4. Ampermeter DC 30 A untuk mengukur arus teransversal IY.
5. Satu pasang elektromagnet inti-U, yang masing-masing 250 lilitan, untuk
membangkitkan medan magnet homogen pada aparatus efek Hall.
6. Sumber tegangan DC (variabel power supplay tegangan rendah) 20 V, l0A
untuk mensuplay arus coil IB. Aparatus efek Hall memerlukan arus coil maksimal
5 A.
7. Ampermeter (6 Ampermeter AC dan 10 Ampermeter DC) untuk mengukur
arus coil IB.
8. Teslameter dengan suatu probe tangensial untuk mengukur medan magnet.
9. Voltmeter DC 30 V untuk mengukur output analog.
10. Kumparan elektromagnetik. Sepasang kumpara elektromagnetik digunakan
untuk menghasilkan medan magnet Bz. Kumparan ini memiliki 250 lilitan.
Skema Percobaan

Gambar 4. Desain Eksperimen Efek Hall

D. Prosedur Percobaan
1. Persiapan
a. Memeriksa semua kelengkapan peralatan seperti yang disebutkan diatas.
b. Memeriksa bahwa semua unit dalam keadaan OFF.
c. Memeriksa susuna set rangkaian eksperimen seperti gambar.
2. Menentukan konstanta Hall dan konsentrasi pembawa muatan untuk arus transversal
tetap: potensial Hall sebagai fungsi fluks magnet.
a. Memberikan waktu "warming up" kepada mikrovoltmeter selama 10 menit.
b. Mengatur titik nol mikrovoltmeter. Menghubungkan rangkaian pada input
(I),tetapi, semua peralatan dalam keadaan OFF. Memilih saklar selektor fingsi (3)
pada posisi V. Menekan potensiometer offset (7), danjika diperlukan
menggunakan juga seting nol (8) untuk mengatur supaya layar display atau output
analog menunjukkan nol.
c. Mengatur tegangan Hall nol pada mikrovoltmeter, pada saat arus transversal
dalam keadaan hidup, tetapi arus coil belum dihidupkan. Setelah arus transversal,
misalnya Ix=10 A, dan mengatur tombol potensiometer (4) aparatus efek Hall
sehingga display mikrovoltmeter menunjukkan angka nol.
d. Mengambil data potensial Hall sebagai fungsi ftuk magnet.
3. Menetukan mobilitas dan konduktivitas pembawa muatan.
a. Menyusun alat-alat eksperimen seperti Gambar 4. Tetapi, yang digunakanhanya
Aparatus efek Hall, Sumber tegangan DC (variabel transformer tegangan rendah)
2 V, 20 A mensuplay tegangan jatuh VY dan Amperroeter DC 30 A untuk
mengukur arus transversal IY. Dengan kata lain rangkaian lengkapnya seperti
dalam metode Volt-Ampere.
b. Mengambil data Vy dan sebagai fungsi Iy.

Metode Percobaan
1. Menentukan jenis pembawa muatan yang mengalir dalam penghantar.
2. Menentukan konstanta Hall pada penghantar.
3. Untuk tujuan 1 dan 2 dengan fluks magnet tetap: Potensial Hall sebagai fungsi arus
transversal.
a. variabel bebas: arus transversal sampel Ix
b. variabel terikat: tegangan Hall VH
c. Variabel kontrol: medan magnet BZ
4. Menentukan besarnya konduktivitas penghantar.
a. variabel bebas: arus transversal sampel IY
b. variabel terikat: tegangari jatuh Vy

E. Data Pengamatan
1. Pengamatan Konstanta Hall dan Jenis Pembawa Muatan untuk Arus
Tranversal Tetap
Iy = 10 A , Vy = 0,8 V
No. IB ± ∆IB (A) Bz ± ∆Bz (mT) VH (V)
1 0,2 ± 0,1 58,5 ± 0,05 12,50 x 10−4 ±
0,01 x 10−4
2 0,4 ± 0,1 61,8 ± 0,05 12,60 x 10−4 ±
0,01 x 10−4
3 0,6 ± 0,1 65,4 ± 0,05 12,62 x 10−4 ±
0,01 x 10−4
4 0,8 ± 0,1 68,0 ± 0,05 12,64 x 10−4 ±
0,01 x 10−4
5 1,0 ± 0,1 70,6 ± 0,05 12,68 x 10−4 ±
0,01 x 10−4
Nst Amperemeter = 0,1 A nsr nikrosoltmeter = 0,01 V
Nst Teslameter = 0,1 mT nst Sumber tegangan = 0,1 A 0,1 V
Nst VH = 0,01 x 10−4 v

2. Menentukan Mobilitas dan Konduktivitas Penghantar


IB = 2 A
Bz = 86,4 mT
No. Iy ± ∆Iy (A) Vy (V)
1 2,0± 0,05 0,1
2 4,0 ± 0,05 0,3
3 6,0 ± 0,05 0,4
4 8,0 ± 0,05 0,5
5 10 ± 0,05 0,6

F. Analisis Data
Metode Analisis
1. Menentukan Konstanta pada Penghantar
𝑅𝐻
Dengan menggunakan persamaan 𝑉𝐻 = 𝐼𝑥 𝐵𝑧
𝑑
1
𝑉𝐻 = 𝐼 𝐵
𝑁𝑄𝑑 𝑥 𝑧
Dengan permodelan linier y = bx + a maka dari persamaan diatas 𝐼𝑥 𝐵𝑧 sebagai x
𝑅
dan 𝑉𝐻 sebagai y dengan 𝑑𝐻 adalah kemiringan garis b.

No. x Y x2 y2 xy
1 11.7 0,001250 136.89 1.56E-06 1.46E-02
2 24.72 0,001260 611.0784 1.59E-06 3.11E-02
3 39.24 0,001262 1539.778 1.59E-06 4.95E-02
4 54.4 0,001264 2959.36 1.60E-06 6.88E-02
5 70.6 0,001268 4984.36 1.61E-06 8.95E-02
∑ 200.66 0,006304 10231.47 7.9826E-06 0.253575
6.31749E-
∑2 40264.4356 3,97E-05 1.05E+08 11 0.064301

Grafik Hubungan antara 𝐼𝑥 𝐵𝑧 dan 𝑉𝐻


Hubungan Antara 𝐼𝑥 𝐵𝑧 dan 𝑉H
1.27E-03

1.27E-03
y = 3E-07x + 0.0013
R² = 0.864
VH (Volt)
1.26E-03

1.26E-03 Series1
Linear (Series1)
1.25E-03

1.25E-03
0 20 40 60 80
Bz.Ix

 Menentukan kemiringan garis dari grafik dan ralatnya :


𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
b= 2
𝑛 ∑ 𝑥 2 −( ∑ 𝑥)
(1.2678774) − (1.26496)
= (51157.83) 40264.4356
= 3 . 10−7
 Menentukan nilai Sy :

1 ∑𝑥 2 (∑𝑦)2 − 2 ∑𝑥∑𝑦∑𝑥𝑦 + 𝑛(∑𝑥𝑦)2


𝑆𝑦 = √ |∑𝑦 2 − |
𝑛−2 𝑛 ∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
1 (10231.5) (4 . 10−5 ) − 2 (200,66)(0,0063)(0,25358) + 5(0,0643)
𝑆𝑦 = √ |7,9483 . 10−6 − |
5−2 5(10231,5) − 40264,4356

1 0,0866
𝑆𝑦 = √ |7,983 . 10−6 − |
3 10892,89
𝑆𝑦 = 3 . 10−6

 Menentukan nilai Sb :

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√
𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

5
𝑆𝑏 = 3 . 10−6 √
5(10231,5) − 40264,4356
𝑆𝑏 = 6,13 . 10−8
 Menentukan ralat relatif gradien garis
𝑆𝑏
𝑅𝑏 = . 100%
𝑏
6,13 . 10−8
𝑅𝑏 = | | . 100%
3 . 10−7
𝑅𝑏 = 0,229 % (4 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔)

Dari analisis tersebut, diperoleh besar gradien garis adalah b = (3 ± 0,613)


. 10-8 dengan ralat sebesar 0,229 %.
 Menentukan nilai RH

𝑅𝐻
𝑏=
𝑑
𝑅𝐻 = 𝑏. 𝑑
3 . 10−7 . 5 . 10−5
𝑅𝐻 =
10
𝑅𝐻 = 1,5 . 10−12 𝑚3 ⁄𝐶
 Penyimpangan nilai RH

2
𝜕𝑅𝐻
𝑆𝑅𝐻 = √| 𝑆𝑏 |
𝜕𝑏
2 2 2 2
𝑑 𝑏 2 𝑏.𝑑 2
𝑆𝑅𝐻 = √(10 . 𝑠𝑏) + (10 . 3 . 𝑑) + (( 10 ) . 3 . 0,005)

𝑆𝑅𝐻

2 2 2 2
0,00005 3 . 10−7 2 3. 10−7 . 0,00005 2
= √( . 6,13 . 10−8 ) + ( . . 0,00005) + (( ) . . 0,005)
10 10 3 10 3

𝑆𝑅𝐻 = √(9,394 . 10−26 ) + ( 10−24 ) + (6,75 . 10−27 )

𝑆𝑅𝐻 = 1,045 . 10−12


 Ralat relatif nilai RH

𝑆𝑅𝐻
𝑅𝑅𝐻 = . 100%
𝑅𝐻
1,045 . 10−12
𝑅𝑅𝐻 = | | . 100%
1,5 . 10−12
𝑅𝑅𝐻 = 0,697 % (4 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔)
Jadi, nilai konstanta Hall untuk Wolfrom (W) adalah RH = (1,5± 1,045). 10-12
m3/C dengan ralat sebesar 0,697%.

Menentukan Jenis Pembawa Muatan yang Mengalir pada Penghantar


Dari analisis di atas, dapat diketahui nilai RH = (1,5 ± 1,045). 10-12 m3/C
sehingga dapat digunakan untuk menentukan jenis pembawa muatan (elektron
atau hole). Karena nilai konstanta Hall bernilai negatif, sehingga dapat
disimpulkan bahwa jenis pembawa muatan pada keping konduktor wolfrom (W)
karena memiliki nilai positif.
Menentukan Besar Konduktor Penghantar
1
Dengan menggunakan persamaan σ = 𝐼 yang diselesaikan dengan
𝑉𝑦 𝑑 𝑦
persamaan linier x = by + a maka akan menghasilkan suatu persamaan 𝑉𝑦 =
1 1
(𝜎𝑑) 𝐼𝑦 . Dengan 𝑉𝑦 sebagai sumbu y dan 𝐼𝑦 sebagai sumbu x dan (𝜎𝑑) sebagai
gradien garis b.
IB = 2 A
Bz = 86,4 mT
No. Iy ± ∆Iy (A) Vy (V)
1 2,0± 0,05 0,1
2 4,0 ± 0,05 0,3
3 6,0 ± 0,05 0,4
4 8,0 ± 0,05 0,5
5 10 ± 0,05 0,6

No. X y x2 y2 Xy
1 2 0,1 4 0,01 0,2
2 4 0,3 16 0,09 1,2
3 6 0,4 36 0,16 2,4
4 8 0,5 64 0,25 4
5 10 0,6 100 0,36 6
∑ 30 1,9 220 0,87 13,8
∑2 900 3,61 48400 0,7569 190,44

Grafik Hubungan Ix dan Vx

Hubungan Antara Ix dan Vx


0.7
y = 0.06x + 0.02
0.6
R² = 0.973
0.5
0.4
Vx (V)

0.3 Series1

0.2 Linear (Series1)

0.1
0
0 2 4 6 8 10 12
Ix (A)

 Menentukan kemiringan garis dari grafik dan ralatnya :


𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
b= 2
𝑛 ∑ 𝑥 2 −( ∑ 𝑥)
5(13,8) − (30 . 1,9)
= 5(220) −900
= 0,06
 Menentukan nilai Sy :

1 ∑𝑥 2 (∑𝑦)2 − 2 ∑𝑥∑𝑦∑𝑥𝑦 + 𝑛(∑𝑥𝑦)2


𝑆𝑦 = √ |∑𝑦 2 − |
𝑛−2 𝑛 ∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

1 (220) (3,61) − 2 (30)(1,9)(13,8) + 5(190,44)


𝑆𝑦 = √ |0,87 − |
5−2 5(220) − 900

1 (173,2)
𝑆𝑦 = √ |0,87 − |
3 200

1
𝑆𝑦 = √ |0,87 − 0,5773|
3
𝑆𝑦 = 0,3123

 Menentukan nilai Sb :

𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√
𝑛∑𝑥 − (∑𝑥)2
2

5
𝑆𝑏 = 0,3123 √
5(220) − 900
𝑆𝑏 = 0,3123 . 0,158113
𝑆𝑏 = 0,049378

 Menentukan ralat relatif gradien garis

𝑆𝑏
𝑅𝑏 = . 100%
𝑏
0,049378
𝑅𝑏 = . 100%
0,06
𝑅𝑏 = 0,822 % (4 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔)
Dari analisis tersebut, diperoleh besar gradien garis adalah b = (0,06 ±
0,04) dengan ralat sebesar 0,822 %.
 Menentukan konduktivitas penghantar (σ)
𝑙
𝑏=
𝜎𝐴
𝑙
𝜎=
𝑏𝑑𝑙
1
𝜎=
𝑏𝑑
1
𝜎=
0,06 . 5 . 10−5
𝜎 = 333333,3 Ω/𝑚
 Penyimpangan nilai konduktivitas Sσ

𝜕𝜎 2
𝑆𝜎 = √| 𝑆𝑏 |
𝜕𝑏
2
1
𝑆𝜎 = √|− 𝑆 |
𝑏2. 𝑑 𝑏
1
𝑆𝜎 = . 0,049378
(0,06) . 5. 10−5
2

𝑆𝜎 = 274322,2

 Ralat relatif nilai σ

𝑆𝜎
𝑅𝜎 = . 100%
𝜎
274322,2
𝑅𝜎 = . 100%
333333,3
𝑅𝜎 = 0,82 % (4 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔)

Jadi, nilai konduktivitas dari keping wolfrom adalah σ = (333333,3 ±


274322,2) Ω/m dengan ralat 0,82 %.

Menentukan Mobilitas Pembawa Muatan (µ)


Pada analisis, telah ditentukan nilai RH = (1,5± 1,045). 10-12 m3/C dan σ =
(333333,3 ± 274322,2) Ω/m. Maka, untuk menentukan nilai mobilitas
penghantar adalah sebagai berikut.
𝜇 = 𝑅𝐻 𝜎
𝜇 = 1,5 . 10−12 . 333333,3
2
𝜇 = 4,9 . 10−7 𝑚 ⁄𝑉𝑜𝑙𝑡. 𝑠
Menentukan simpangan dari mobilitas pembawa muatan
2 2
𝜕𝜇 𝜕𝜇

𝑆𝜇 = | 𝑆 | + | 𝑆𝜎 |
𝜕𝑅𝐻 𝑅𝐻 𝜕𝜎
𝑆𝜇 = √(𝜎. 𝑆𝑅𝐻 )2 + (𝑅𝐻 . 𝑆𝜎 )2
𝑆𝜇 = √(333333,3 . 1,045 . 10−12 )2 + (1,5 . 10−12 . 274322,2)2
𝑆𝜇 = √1,213 . 10−13 + 1,693 . 10−13
𝑆𝜇 = 5,39 . 10−7
Ralat relatif dari nilai mobilitas pembawa muatan
𝑆𝜇
𝑅𝜇 = . 100 %
𝜇
5,39 . 10−7
𝑅𝜇 = . 100 %
4,9 . 10−7
𝑅𝜇 = 1,1 % (3 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔)
Jadi, nilai mobilitas keping konduktor wolfrom (W) adalah µ = (5,39 ± 4,9).
10-7 m2/V.s dengan ralat sebesar 1,1 %.
G. Pembahasan
Efek Hall adalah gaya yang disebabkan oleh gaya pembawa muatan positif dan pembawa
muatan negatif. Efek Hall merupakan peristiwa membeloknya arus listrik dalam plat
konduktor karena adanya pengaruh medan magnet. Prinsip utama efek Hall adalah gaya
Lorentz. Gaya Lorentz akan terjadi ketika sebuah bahan konduktor berbentuk plat dan
diberi medan magnet yang dialiri arus listrik. Permukaan bagian atas plat konduktor akan
sejajar dengan muatan positif yang arahnya ke atas, sedangkan bagian bawah konduktor
akan sejajar dengan muatan negatif yang mengarah ke bawah. Oleh karena itu, akan
timbul medan listrik dan beda potensial pada penghantar.Pada eksperimen kali ini,
dilakukan uji efek Hall terhadap sebuah semikonduktor yang bertujuan untuk
mempelajari besaran karakteristik suatu plat logam perak dengan RH/d merupakan
kemiringan garis dari linierisasi persamaan di atas. Pada percobaan ini, dapat diketahui
bahwa nilai konstanta Hall untuk keping perak (Ag) RH = (1,5± 1,045). 10-12 m3/C
dengan ralat sebesar 0,697%.. Karena nilai konstanta Hall bernilai positif, sehingga dapat
disimpulkan bahwa jenis pembawa muatan pada keping konduktor perak (Ag) adalah
elektron (bernilai muatan positif). Selain itu, pada percobaan ini dapat diketahui besar
konduktivitas dari keping perak (Ag) adalah σ = (333333,3 ± 274322,2) Ω/m dengan
ralat 0,82 %. Pada percobaan ini diperoleh, nilai mobilitas keping konduktor perak (Ag)
adalah µ = (5,39 ± 4,9). 10-7 m2/V.s dengan ralat sebesar 1,1 %
Hal yang menyebabkan adanya penyimpangan yang cukup besar yang dihasilkan pada
percobaan:
1. Terlalu lama warming up.
2. Kurang memahami prosedur percobaan.
3. Kurang teliti dalam membaca alat ukur.
4. Kurang teliti pada merangkai set alat

H. Tugas
1. Buatlah grafik hubungan antara VH dengan IXBZ dari data percobaan 1.
Hubungan Antara 𝐼𝑥 𝐵𝑧 dan 𝑉H
1.27E-03

1.27E-03
y = 3E-07x + 0.0013
VH (Volt) R² = 0.864
1.26E-03

1.26E-03 Series1
Linear (Series1)
1.25E-03

1.25E-03
0 20 40 60 80
Bz.Ix

2. Dari grafik tersebut, tentukan nilai RH.


Nilai konstanta Hall untuk keping perak (Ag) adalah RH = (1,5± 1,045). 10-12 m3/C
dengan ralat sebesar 0,697%
3. Tentukan jenis pembawa muatan (elektron atau hole).
Karena nilai konstanta Hall bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis
pembawa muatan pada keping konduktor perak (Ag) adalah elektron (bernilai muatan
positif).
4. Buatlah grafik antara IX dengan VX. Dari grafik tersebut tentukan nilai konduktivitas
penghantar.
Hubungan Antara Ix dan Vx
0.7
y = 0.06x + 0.02
0.6
R² = 0.973
0.5
0.4
Vx (V)

0.3 Series1

0.2 Linear (Series1)

0.1

0
0 2 4 6 8 10 12
Ix (A)

Besar konduktivitas dari keping perak (Ag) adalah σ = (333333,3 ± 274322,2) Ω/m
dengan ralat 0,82 %.

5. Buktikan penurunan rumus σ = NQµ.


𝑉𝑦
𝜇=
𝑑𝑦
𝜎 = 𝑁𝑄𝑉𝑦
𝜎 = 𝐽𝐸
𝜎 = 𝑁𝑄𝜀𝑦 𝜇𝑠
𝜇𝐸 = 𝑁𝑄𝜇
𝜎 = 𝑁𝑄𝜇

6. Hitung mobilitas pembawa muatan µ berdasarkan data hasil pengukuran pada percobaan
ini.
Nilai mobilitas keping konduktor perak (Ag) adalah µ = (5,39 ± 4,9). 10-7 m2/V.s dengan
ralat sebesar 1,1 %

I. Kesimpulan
1. Jenis pembawa muatan yang mengalir pada penghantar yang digunakan dalam percobaan
ini adalah elektron. Hal ini dapat diketahui dari nilai konstanta Hall yang bernilai positif.
2. Nilai konstanta Hall untuk keping perak (Ag) adalah RH = (1,5± 1,045). 10-12 m3/C
dengan ralat sebesar 0,697%
3. Besar konduktivitas dari keping perak (Ag) adalah σ = (333333,3 ± 274322,2) Ω/m
dengan ralat 0,82 %
Nilai mobilitas keping konduktor perak (Ag) adalah µ = (5,39 ± 4,9). 10-7 m2/V.s dengan
ralat sebesar 1,1 %

J. Daftar Pustaka
Nugraheni, Novi Tri, dkk. 2014. Efek Hall. Surabaya: Universitas Airlangga
Raymond A, Serway, John W. Jewett, Jr. 2010. Fisika Untuk sains dan Teknik. Jakarta: Salemba
Teknika
Thompson, J J atau Determination.1897.Rest off Mass.
Tim Praktikum Fisika Modern.2016.Modul Praktikum Fisika Modern.Malang:Universitas Negeri
Malang

Anda mungkin juga menyukai