Anda di halaman 1dari 19

Makalah Listrik Magnet

BAB II

PEMBAHASAN

1. Potensial Listrik

Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai energi potensial per satuan


muatan. Potensial listrik dinyatakan dengan simbol V, yang jika dirumuskan
adalah sebagai berikut.
U(r)
V(r)  …………………………...………………..………..…(1)
q

Karena energi potensial U(r) mempunyai satuan joule (J) dan muatan q
mempunyai satuan coulomb (C), maka satuan potensial listrik V adalah JC-1 atau
juga disebut volt.

Bila sebuah benda bermuatan q berada pada posisi r , energi potensial benda ini
adalah

U(r)  q V(r) ……………………………………………...

…………(2)

F1
F2
A
B q0
q0E

Gambar 1.
Sebuah muatan uji positif q0 digerakan dari A ke B di dalam medan

Berdasarkan Gambar 1, A dan B adalah dua titik di dalam sebuah medan


listrik tak homogen E. Diasumsikan sebuah muatan uji q 0 di gerakkan oleh suatu
pengaruh luar dari A ke B sepanjang lintasan yang menghubungkan A dan B.
Medan listrik mengarahkan sebuah gaya E pada muatan uji tersebut. Untuk

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 4


Makalah Listrik Magnet

mempertahankan supaya muatan uji tersebut tidak dipercepat, di mana terdapat


suatu keadaan seimbang (resultan gaya adalah nol), sehingga:
  
FF  F 1 2 0

F2   q 0 E

Oleh karena itu, sebuah pengaruh luar harus memberikan sebuah gaya F = -q oE,
yaitu F2 untuk semua kedudukan benda uji tersebut.

Jika pengaruh gaya F menyebabkan benda uji bergerak melalui pergeseran


dl sepanjang lintasan dari A ke B, maka elemen kerja yang yang dilakukan oleh
gaya F adalah F . dl. Untuk menentukan kerja total WAB, yaitu:
B
  B  
WAB   F.d l   - q 0 E.d………………………………………..….(3)
l
A A

Karena muatan di setiap titik adalah sama, maka dapat dikeluarkan dari faktor

integral, maka persamaannya menjadi:

B  
WAB   F.d l ……………………………………………..….…..
A

…..(4)
B  
WAB   q0  E.d l……………..……………………………………..(5)
A

B  
WAB
VB  VA     E.d l…………………………………………..(6)
q0 A

Jika titik A di ambil jauh tak hingga dan potensial di titik A diambil
sebesar nol, maka persamaan ini memberikan potensial V pada titik B atau dengan
menghilangkan indeks B, maka di peroleh:
B 
V    E.d l …………………………………………………..……(7)
A

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 5


Makalah Listrik Magnet

Hubungan antara potensial V dan medan listrik E di tinjau dari persamaan dasar
medan listrik:

 N
q (r  r1 )
E(r)   1 ………………………………………..……(8)
i 1 4π o r  r1
3


^ Ri
dengan Ri = r-ri, R i  2 , Ri = r  r1
Ri
^
 1 
Dari hubungan     R i , maka dapat ditulis:
 Ri  R i2

 N
q  1  N
q i ………………..………….…(9)
E r    i    
i 1 4π 0  Ri  i 1 4π 0 Ri

Jika didefinisikan :
N
qi
V(r)   ………………..………..…………………..(10)
i 1 4π 0 R i

maka dapat kita tulis:



E(r)  V(r)………………..………..……………………..…(11)

Dengan demikian dari analisis vektor akan dapat ditulis:



  E (r)     V(r)

di mana     0 , sehingga diperoleh:



  E (r)  0

…………………………………………………….....(12)

Medan skalar V inilah yang disebut potensial skalar atau potensial


elektrostatik. Karena curl dari medan elektrostatik adalah nol, maka dari teorema
Stokes akan diperoleh:

  ^ 
 .d l 
C
E
Luas
 l  (  E (r)) dl

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 6


Makalah Listrik Magnet

  ^

 E.d l   l  (0) dl
C Luas

 
 .d l  0 ………………..………..……………………….……(13)
C
E

dengan C adalah sembarang lintasan tertutup.

Persamaan (13) menunjukkan bahwa medan listrik tersebut adalah medan


konservatif, artinya usaha yang dilakukan tidak bergantung pada lintasan.

Jika sumber muatan mempunyai distribusi kontinu, maka persamaan (10)


dapat dinyatakan dengan bentuk integral, sehingga potensial listrik yang
disebabkan oleh distribusi muatan kontinu adalah :

1 dq
V(r) 
4π 0  R
………………..…………………………………(14)

Dalam hal ini dq dapat dinyatakan sebagai dq = ρ(r ' )dτ ' pada rapat
volume, dq = σ σ(r ' )da ' pada rapat luas, dan dq = λ(r ' )ds ' pada rapat panjang,
sehingga persamaan (16) dapat ditulis ke dalam bentuk-bentuk:

1 ρ(r ' )dτ '


V(r) 
4π 0  R
V
…………………………………………(15)

1 σ(r ' )da '


V(r) 
4π 0 S R …………………………………………(16)

1 λ(r ' )ds '


V(r) 
4π 0 L R …………………………………………(17)

2. Dipol Listrik
Dua muatan sama besar tapi berlawanan ±q yang terpisah sejauh 2a akan
membentuk dipol listrik. Momen dipolnya p menunjuk dari muatan negatif ke
positif dan mempunyai besar 2qa. Potensial akibat dipol adalah:

…………..….(18)

Dipol listrik dapat juga dikatakan sistem muatan yang terdiri dari dua buah
kumpulan muatan yang besarnya sama tapi berbeda jenis.

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 7


Makalah Listrik Magnet

Gambar 2
Digram skematis dari distribusi muatan atom atau dari molekul nonpolar
(a), jika medan listrik luar tidak ada, Pusat muatan negatif berimpit dengan pusat
muatan positif
(b) dengan adanya medan listrik dari luar, pusat muatan positif dan pusat muatan
negatif berpindah, menghasilkan momen dipol induksi yang mempunyai arah searah
dengan medan listrik luarnya (Tipler, Paul A, 2001:24 )

Dalam atom, pusat massa elektron – elektron berimpit dengan inti, dan
karena itu momen dwikutub listrik rata-rata dari atom adalah nol (Gambar 2(a)).
Jika suatu medan listrik eksternal dimanfaatkan, maka gerakan elektronnya akan
terdistrosi dan pusat massa elektron – elektron itu akan bergeser relatif terhadap
inti (Gambar 2(b)). Karena itu atom akan terpolarisasi dan menjadi sebuah
dwikutub listrik yang bermomen P. Momen itu sebanding dengan medan
eksternal E.
Momen dipol suatu atom atau molekul nonpolar di dalam medan listrik
luar disebut momen dipol induksi. Momen dipol induksi P mempunyai arah sama
dengan arah medan listrik E. Jika medan listriknya homogen, tidak ada gaya total
dipol sebab gaya pada muatan positif maupun negatif sama besar dan berlawanan
arah (Tipler, Paul A, 2001: 24 ). Besarnya momen dipol induksi untuk medan
listrik uniform adalah

……………………………………………………..(19)

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 8


Makalah Listrik Magnet

Konstanta α disebut sebagai polarisabilitas atom. Nilainya bergantung


pada struktur atom. Masing- masing atom memiliki nilai polarisabilitas yang
berbeda- beda. Sedangkan v adalah volume atom yang besarnya 10-30 m3 .
Karakteristik suatu dipol dinyatakan dengan momen dipol (P). Banyak
molekul mempunyai momen dipol intrinsik, misalnya sel biologis. Dua muatan
sama besar tapi berlawanan tanda (+ q dan – q ) yang terpisah sejauh dengan jari-
jari atom akan membentuk dipol listrik. Momen dipol P menunjuk dari muatan
negatif ke positif. Pada Gambar (2) dapat dikatakan bahwa keseimbangan atom
terjadi ketika inti mengalami pergeseran sejauh L dari pusat massa atom. Saat
pusat medan listrik eksternal mendorong inti kekanan medan internalnya menarik
kekiri sampai terjadi kesimbangan yaitu E = Ee, dimana Ee medan yang dihasilkan
oleh elektron. Medan listrik sejauh L dari pusat masa inti atom besarnya:

…….…………………………….(20)

Dengan cara yang sama didapatkan,

…………………………………...(21)

Karena P = α . E, maka

……………………..(22)

Sehingga, P = q . L

Momen dipol dapat disebabkan oleh adanya imbas dari medan listrik
eksternal. Ketika dipol berada dalam ruang yang bermedan listrik, maka dipol
akan mengalami momen gaya.

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 9


Makalah Listrik Magnet

Gambar 3

Sebuah dipol listrik di dalam sebuah medan uniform E cenderung menghasilkan rotasi
yang (a) searah dengan perputaran jarum jam, (b) berlawanan dengan arah jarum jam,
(c) dipol didalam keadaan kesetimbangan

Gambar di atas memperlihatkan sebuah dipol listrik di dalam sebuah


medan uniform E. Gaya pada muatan positif itu adalah q, dan gaya pada muatan
negatif adalah –qE. Jumlahnya adalah nol, sehingga gaya netto pada sebuah dipol
listrik di dalam sebuah medan listrik uniform adalah nol.

Akan tetapi, torka netto pada dipol tersebut tidak sama dengan nol, karena
gaya-gaya yang sama besarnya tetapi yang berlawanan arahnya mempunyai garis-
garis aksi dan membuat sebuah kopel. Torka yang ditimbulkan oleh sebuah kopel
adalah sama relatif terhadap setiap titik, sehingga kita dapat memilihnya terhadap
muatan –q untuk menghitung torka. Gaya pada –q menghasilkan torka. Muatan
+q dipengaruhi oleh gaya qE dan beraksi pada jarak . Jadi momen gaya pada dipol
adalah :

……………….(23)

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 10


Makalah Listrik Magnet

Sehingga sebuah dipol P pada medan listrik uniform E yang ditimbulkan


oleh torka adalah
τ=PxE

Besarnya torka itu adalah pE sin θ, dan diarahkan sedemikian rupa


sehingga dipol itu cenderung menyejajarkan dirinya sejajar dengan medan
tersebut. Bila dipol itu diorientasikan seperti di dalam Gambar 3(a), maka torka
diarahkan ke dalam halaman gambar, yang cenderung merotasikan dipol itu dalam
arah perputaran jarum jam. Torka diarahkan ke luar halaman gambar di dalam
Gambar 3(b) dan cenderung merotasikan dipol itu dalam arah berlawanan dengan
perputaran jarum jam. Pada Gambar 3(c) torka tersebut adalah nol, dan dipol itu
berada di dalam kesetimbangan stabil bila diarahkan sepanjang medan. Momen
dipol yang tidak searah dengan medan listrik maka partikel atau sel tersebut akan
berputar sehingga arahnya searah dengan arah medan listrik. Pada sel telur ikan
Lele, karena sel tersebut juga memiliki sejumlah muatan maka secara teoriakan
terjadi momen dipol sehingga sel tersebut mempunyai kecepatan anguler.
Peristiwa ini dideteksi melalui suatu teknik elektrorotasi.

Contoh Soal

Sebuah dipol listrik memiliki momen dipol sebesar 1 e.nm dikenakan padanya
medan listrik 5x103 N/C dengan arah 300 terhadap dipol. Hitunglah besarnya torsi
yang timbul?
Jawab :
Momen dipol 1 e.nm = 1(1,6 x 10-19 C)(10-9 m) = 1,6 x 10-28 Cm
Torsi dapat dihitung melalui

  PxE
 pE sin 
(1,6x10-28 )(5x103 N/C)sin 300 4x10-23 Nm.
3. Multipole Listrik

Ekspansi Multipole Dari Potensial Skalar

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 11


Makalah Listrik Magnet

Misalkan system N muatan q1 q2 q3…… qi dan qN diletakan dalam suatu


volume V. vector posisi masing-masing muatan adalah adalah r1 , r2 , r3 , …..,, .
sebuah titik P berada pasa posisi r . Potensial listrik di titik P adalah

N
qi
V (r )   ……………………………………………………..
i 1 4 0 Ri

(24)

Dimana Ri  r  ri

Ri

qi r

qN
θi
o Y
V

Gambar 4
Potensial yang disebabkan oleh system muatan-muatan titik

Jika sudut antara ri dan r adalah θi dan dengan menggunakan aturan


cosines, maka dari gambar diperoleh

1
Ri  (r 2  ri 2  2 r ri cos  i ) 2 …………………………………………………..
(25)

Sehingga pers (24) menjadi

q1
V (r )   1 ………………………………….……(26)
4 0 (r  ri  2rri cos  i )
2 2 2

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 12


Makalah Listrik Magnet

Misalkan titik P cukup jauh di luar V’ sehingga letaknya sangat jauh dari

titk asal dibandingkan dengan titik muatan, jadi, r r untuk semua I, rasio ri
r
adalah selalu lebih kecil dari satu satuan, daripada satu satuan, dan tidak dapat
dinyatakan dengan ekspansi deret pangkat dalam pembagian. Maka dapat
dituliskan

1 1

Ri 1 ………………………………………………………….....….(26)
r (1  t ) 2

Dimana

2
r  r 
t  2 i  cos  i   i  …………………………………………………….(27)
r r

Sekarang digunakan deret pangkat

1 1 3 5
1  t   2  1  t  t 2  t 3  ...... ……………………………..…………..(28)
2 8 16

V(r) = VM(r) + VD (r) + VQ(r) + …………..……………………………..…...(29)

Persamaan polynomial Legendre dinyatakan dengan Pl (x), maka didefinisikan


bahwa ;


1
  Pl ( x) y 1 ………………………………………………..(30)
1  2 xy  y 
1
2 2 l 0

Sehingga fungsi tersebut adalah koefisien dari y 1 dalam penjumlahan


tersebut. Contoh beberapa fungsi polynomial Legendre ;

Po(x) = 1, P1(x) = x, P2(x) = ½(3x2 - 1)

P3(x) = ½(5x3-3x)……………………………………………….…………….(31)

Untuk Po(x) sudah diketahui sedangkan untuk fungsi yang lain dapat dcari dengan
memanfaatkan hubungan berulang yan menunjukan sebagai berikut

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 13


Makalah Listrik Magnet

(l + 1)Pl+1(x) = (2l + 1) x P1(x) – l P1 (x)……………….……………………(32)

Perlu diperhatikan bahwa Pl (1) = 1

Jika dikomparasikan persamaan (30) dengan (26) dan (27) dapat diketahui
bahwa y = ri/r dan x = cos θi, kedua-duanya memenuhi kondisi tanda kurung
dalam persamaan (30).

4. Kerapatan Energi Listrik


Dalam hal ini dapat ditinjau sebarang sebaran muatan yang dicirikan oleh
kerapatan ρ dan σ. Untuk mempermudah analisis dianggap bahwa system
muatannya terbatas, yang berarti kita dapat membuat suatu permukaan tertutup
dengan dimensi terhingga yang melingkupi seluruh muatnnya. Di samping itu,
semua rapat muatan permukaan σ akan dianggap berada pada permukaan
penghantar.

Pernyataan tersebut sama sekali bukan merupakan pembatas, karena rapat


muatan permukaan pada bidang temu dielektrik dengan dielektrik dapat agak
meluas dan dianggap sebagai rapat muatan volume ρ. Kerapatan ρ dan σ
dihubungkan oleh perpindahan listrik.

…………………………………………………………….(33)

diseluruh daerah dieletrik, dan

pada permukaan penghantar.

……………………………(34)

Integral volum ini mengacu pada daerah dengan tidak nol, dan ini

merupakan daerah diluar pengantar. Integral permukaan meliputi pengantar.


Integran dalam persamaaan diatas dapat dialihbentukan dengan identitas vector
yang sebelumnya telah digunakan, yaitu.

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 14


Makalah Listrik Magnet

Diantara kedua integral volum ini, yang pertama dapat diubah menjadi
integral permukaan dengan menggunakan teorema divergensi. Akhirnya dengan

menggunakan kenyataan bahwa persamaannya dapat ditulis sebagai

berikut.

…………(35)

Jika sebaran muatan tidak mengandung muatan bersih nol, maka


potensialnya pada jarak yang jauh mirip dengan suatu bahu kutub dan menurun
lebih cepat daripada r-1. Selanjutnya, saham yang diberikan oleh juga nol. Jadi,
untuk energy listrik static kita peroleh persamaan sebagai berikut.

………………………………………………….(36)

Dengan pengeintegralan pada volume dari system diluar pengantar, yaitu


pada berbagai dielektrik dalam system. Tentu dalam pengintegralan dapat
diperluas hingga mencapai seluruh ruang, karena medan listrik E didalam
pengantar sama dengan nol. Jika perumusan ini diterapkan pada medan yang
dihasilkan sebagian oleh muatan titik, maka kita benar-benar perlu mengurangi
energi dirinya yang takhingga.

Kita mengarah ke konsep rapat energy dalam medan listri static.

…………………………………………………….….(37)

Karena persamaan ini diturunkan atas dasar dieletrik linier, maka setiap
dielektrik dicirikan oleh tetapan dieletrik є yang tetap . maka, persamaan setara
dengan.

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 15


Makalah Listrik Magnet

5. Energi Potensial Muatan Yang Berada Dalam Titik Yang Berpotensial P.


Energi potensial listrik didefinisikan secara formal sebagai berikut. Jika

muatan q berada dalam ruang yang mengandung medan listrik E , maka energi
potensial yang dimiliki oleh muatan listrik tersebut adalah

rb

U  r   U  r0    qE. dr ………………………………………….……
 
ra

(38)
 
Dengan U  r  adalah energi potensial listrik pada posisi acuan r0 . Posisi

r0 bisa bermacam-macam, misalnya tak berhingga, pusat koordinat, di
permukaan benda, dan sebagainya, bergantung pada di mana nilai energi potensial
sudah diketahui (Abdullah, 2000)

Untuk menentukan besarnya energi potensial muatan yang berada dalam


titik yang berpotensial P maka terlebih dahulu perlu diuraikan bagaimana usaha
yang dilakukan pada sebuah muatan uji q0 yang bergerak dalam medan listrik
yang disebabkan oleh sebuah muatan titik q yang diam. Sebuah muatan q0 yang
bergerak sepanjang garis radial dari titik a ke titik b, seperti ditunjukkan pada
gambar berikut.

q a q’ b

ra

r
rb

Gambar 1

Muatan uji a0 bergerak sepanjang arah radial dari muatan q. Jika muatan

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 16


Makalah Listrik Magnet

bergerak dari itik a ke titik b, jaraknya berubah dari ra ke rb

Gaya listrik pada q0 dapat diperoleh berdasarkan hukum Coulomb yaitu.

 1 qq 0 …………………………………………….………(38)
F
4 0 r 2

Jika q0 dan q bertanda sama, gaya listrik itu tolak-menolak dan F bertanda
positif. Sebaliknya, jika q0 dan q tandanya berlawanan, gaya listrik itu tarik-
menarik dan F bertanda negative. Perhatikan bahwa gaya listrik ini tidak konstan
melainkan bergantung pada jarak r, sehingga untuk menghitung usaha ketika
muatan bergerak dari titik a ke titik b harus dilakukan dengan integral, yaitu.

rb rb
1 qq0
Wa b   F dr   4 0 r 2 dr
ra ra

rb
qq 0 1 qq 0  1 
r
rb
   
4 0 ra
2
4 0  r ra

1 1
qq 0
   
4 0 ra rb 
qq 0  1 1 
   
4 0  ra rb 

Dari persamaan U ab  U b  U a   Wa b sehingga

U ab  U b  U a 
qq0  1 1  …………….……………………………….(39)
   
4 0  ra rb 

Usaha yang dilakukan oleh gaya listrik hanya bergantung pada keadaan
awal dan keadaan akhir. Artinya, usaha ini sama untuk semua lintasan yang
mungkin dari a ke b. Untuk membuktikan pernyataan ini maka perlu kiranya
ditinjau pergesaeran sebarang di mana titik a dan titik b tidak terletak pada garis
radial yang sama. Berdasarkan persamaan di atas, usaha yang dilakukan pada q0
selama terjadinya pergeseran ditentukan melalui persamaan

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 17


Makalah Listrik Magnet

rb

Wa b   F cos  dl
ra
rb

  cos  dl
ra

Akan tetapi cos Φdl = dr. artinya usaha yang dilakukan selama pergeseran
dl hanya bergantung pada perubahan dr dengan arah r diantara muatan-muatan itu.
Dengan kata lain, usaha yang dilakukan hanya bergantung pada komponen radial
dari pergeseran itu.

Jadi usaha yang dilakukan pada muatan uji q0 oleh medan listrik E yang
dihasilkan oleh muatan q hanya bergantung pada ra dan rb tidak bergantung pada
lintasannya.dengan kata lain gaya pada muatan q adalah gaya konservatif.

qq 0 qq 0
Ua  dan U b 
4 0 ra 4 0 rb

Secara umum, untuk muatan uji q0 pada sebarang jarak r dari muatan q
terdapat energi potensial listik sebesar:

qq 0
U  ............................................................................................(40)
4 0 r

Energi potensial listrik ini berharga positif jika q0 dan q bertanda sama dan
bertanda negative apabila q0 dan q berbeda tanda.

Energi potensial selalu didefinisikan relative terhadap suatu titik acuan


dimana U=0. Jika q0 dan q terpisah sejauh tak berhingga, maka r = ∞ dan U= 0.
Dengan kata lain, U menyatakan usaha yang harus dilakukan pada muatan uji q0.

Jika diterapkan prinsif superposisi pada energi potensial listrik, dengan


mengandaikan medan listrik E, di mana muatan uji q 0 bergerak, yang disebabkan
oleh beberapa muatan titik q1, q2, q3,…. Yang berjarak r1, r2, r3,….dari muatan uji
q0 seperti pada gambar berikut

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 18


Makalah Listrik Magnet

q1 q2

q1
r1 r2
r3

Gambar 2

Energi potensial listrik bergantung pada muatan q1, q2, q3,


yang jaraknya berturut-turut r1,r2, r3

Energi potensial yang dihasilkan oleh sistem muatan pada muatan uji q0 di
titik a dapat dinyatakan dengan jumlah aljabar (bukan jumlah vector yaitu.

q0  q1 q 2 q 3  q qi
U
4 0
    .....  0 r ……………………………….
 r1 r2 r3  4 0 i i

.(41)

Persamaan di atas merupakan energi potensial dari muatan uji q 0 dalam


medan listri E yang dihasilkan oleh muatan q1, q2, q3, ….

Akan tetapi ada juga energi potensial yang ditimbulkan oleh interaksi
setiap muatan. Jika jarak antara muatan q1dan qj adalah rij maka energi potensial U
adalah jumlah energi potensial interaksi untuk setiap pasangan muatan. Jadi

1 q1 q 2
U 
4 0

i j rij
……………………………………………….…...(42)

Jumlah ini meliputi semua pasangan muatan. Dalam hal ini tidak
diperhitungkan i = j, sebab hal ini merupakan interaksi muatan dengan dirinya
sendiri.

BAB III

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 19


Makalah Listrik Magnet

KESIMPULAN
1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di depan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
a. Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai energi potensial per satuan
muatan. Potensial listrik dinyatakan dengan simbol V, yang jika
dirumuskan adalah sebagai berikut.
U(r)
V(r) 
q

b. Dipol listrik merupakan dua muatan listrik yang sama namun memiliki
tanda berlawanan (muatan berlawanan) dan berjarak relatif kecil, di mana
secara keseluruhan dipole listrik bermuatan nol dan terpisah serta
menghasilkan medan listrik. Dua muatan sama besar tapi berlawanan ±q
yang terpisah sejauh 2a akan membentuk dipol listrik. Momen dipolnya p
menunjuk dari muatan negatif ke positif dan mempunyai besar 2qa.
Potensial akibat dipol adalah

c. Multipole didefinisikan sebagai lebih dari dua muatan listrik yang sama
namun memiliki tanda berlawanan (muatan berlawanan) dan berjarak
relatif kecil, di mana secara keseluruhan multipole listrik bermuatan nol
dan terpisah serta menghasilkan medan listrik. Potensial listrik di titik P
adalah

N
qi
V (r )  
i 1 4 0 Ri

d. Kerapatan energi listrik didefinisikan sebagai energi per satuan volume.


Maka rapat energi listrik dapat dituliskan sebagai:
w = U/v

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 20


Makalah Listrik Magnet

a. Energi potensial listrik didefinisikan sebagai muatan q berada dalam ruang



yang mengandung medan listrik E , sehingga energi potensial yang
dimiliki oleh muatan listrik tersebut adalah

rb

U  r   U  r0    qE. dr
 
ra

Energi potensial muatan yang berada dalam titik yang berpotensial p


dirumuskan sebagai
qq 0
U 
4 0 r

2. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas maka penulis dapat memberikan saran
kepada pembaca agar di dalam mempelajari materi listrik magnet tidak hanya
sekedar untuk mengetahui konsep-konsep yang ada akan tetapi perlu kiranya di
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan mafaat bagi
diri sendiri maupun orang banyak.

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 21


Makalah Listrik Magnet

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. 2009. Fisika Dasar II. Bandung: Penerbit ITB


Hallyday, D & Resnick. 1977. Fisika. New York: Institute Politeknik Rensselaer.

Ngurah, G. 2006. Bahan kuliah listrik magnet. Singaraja.

Reitz, J. 1993. Dasar Teori Listrik Magnet. Bandung : Penerbit ITB


Ristishop. 2008. Mengenal dahsyatnya petir sebagai ancaman bagi perangkat
infokom yang rawan. http://www.ristishop.com/index.php. Diakses
tanggal 5 September 2009.
Ruwanto, B. 2005. Asas-Asas Fisika SMA. Yogyakarta: Yudistira

Sujanem, R. 2001. Bahan ajar listrik magnet. Singaraja.

Sutrisno & Gie, Tan. 1981. Fisika dasar listrik, magnet dan termofisika. Bandung:
ITB Bndung.
Surya, Y. 2003. Fisika Itu Mudah. Jakarta: PT. Bina Sumber Daya Mipa.
Suyoso. 2003. Listrik magnet. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Potensial Listrik & Energi Listrik Page 22

Anda mungkin juga menyukai