Disusun Oleh :
Nama : Evy Nur Octaviani
NIM : 5301422009
Rombel : Satu
Divergensi adalah ukuran sebaran atau "pembukaan" dari suatu medan vektor. Dalam medan
elektromagnetik, divergensi medan listrik atau medan magnetik menggambarkan sebaran
muatan listrik atau fluks magnetik. Teorema divergensi, juga dikenal sebagai teorema Gauss,
menyatakan bahwa integral dari divergensi suatu medan vektor atas suatu volume tertutup
sama dengan fluks medan vektor tersebut melalui permukaan yang mengelilingi volume
tersebut. Teorema ini merupakan salah satu dari empat persamaan Maxwell yang mendasar
dalam elektromagnetisme. Lebih lanjut, teorema divergensi dapat digunakan untuk mengubah
integral volume dari suatu medan vektor menjadi integral permukaan, atau sebaliknya, yang
seringkali mempermudah perhitungan dalam analisis medan elektromagnetik.
Rumus Divergensi dalam Koordinat Kartesian
𝜕𝐹𝑥 𝜕𝐹𝑦 𝜕𝐹𝑧
𝛻 ⋅ 𝐹⃗ = + +
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Teorema Divergensi (Teorema Gauss)
∫ 𝑉 𝛻 ⋅ 𝐹⃗ ⅆ𝑉 = ∮ 𝐹⃗ ⋅ ⅆ𝑠⃗
Misalnya, untuk menghitung fluks listrik yang melalui permukaan bola berjari-jari R yang diberi
muatan Q, kita dapat menggunakan teorema divergensi. Langkah-langkahnya meliputi menghitung
medan listrik menggunakan hukum Coulomb, menghitung divergensi medan listrik, dan kemudian
menerapkan teorema divergensi untuk menghitung fluks listrik.
Teorema divergensi sangat penting dalam elektromagnetisme, terutama dalam perhitungan fluks
listrik atau fluks magnet yang melalui permukaan tertutup. Ini digunakan dalam berbagai konteks,
seperti elektrostatika dan dinamika fluida.
MATERI PERTEMUAN KE -5
ENERGI DAN POTENSIAL
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda akibat kedudukan atau posisi
bendanya. Energi potensial terbagi menjadi 3 jenis: energi potensial gravitasi, energi potensial
listrik, dan energi potensial elastis.
1. Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh benda yang berada di sebuah
tingkat, seperti di atas atau bawah permukaan.
Rumus energi potensial gravitasi adalah
Ep=m.g.h
• Ep = energi potensial gravitasi (Joule)
• m = massa benda (kg)
• g = accelerasi gravitasi (m/s²)
• h = tinggi permukaan (m)
2. Energi Potensial Listrik.
Energi yang muncul akibat interaksi partikel bermuatan.
Rumus umum untuk energi potensial listrik
1
W= CV2
2
1
Ep= kx2
2
Sementara itu, dalam konteks medan magnetik, energi potensial magnetik dapat dihitung
menggunakan rumus
1
W= LI2
2
• W adalah energi potensial magnetik (joule),
• L adalah induktansi (henry), dan
• I adalah arus (ampere).
A. Kapasitansi/Dielektrik:
• Kapasitansi adalah kemampuan suatu benda untuk menyimpan muatan listrik. Satuan
kapasitansi adalah farad (F)
• Dielektrik adalah bahan yang mempunyai sifat menghambat aliran listrik. Ketika
ditempatkan di antara dua konduktor yang dibebani, dielektrik akan menyebabkan
peningkatan kapasitansi system.
Q
Rumus Kapasitansi C=
V
𝑞 𝑘 ∈ 0𝐴
𝐶= =
𝑣 ⅆ
κ adalah dielektrik antara dua konduktor (dimensi 1, 2, 3, atau 4, tergantung pada jenis
dielektrik yang digunakan),
ϵ0 adalah permittensitas kosongan (sekitar 8.854×10−12 F/m),
A dan d adalah luas permukaan dan jarak antara konduktor, respectively
Untuk menghitung hambatan listrik konduktor, kita dapat menggunakan rumus :
𝑙
R=ρ
𝐴
Persamaan Laplace dan Persamaan Poisson adalah kedua persamaan differensial orta dua yang
digunakan dalam fisika untuk menyelesaikan masalah potensial φ dan medan elektrik E.
Keduanya memiliki hubungan yang erat dan memiliki perbedaan dalam
penggunaannya.Persamaan Laplace:
∇2ϕ=0
Persamaan Poisson:
𝜌
∇ 2E=−𝜀
0
❖ Persamaan Laplace
1. Sifat Batas
Persamaan Laplace memodelkan potensial (\(\phi\)) dan memiliki sifat batas pada
solusinya. Ini berarti solusi Persamaan Laplace akan memenuhi kondisi batas
tertentu di sekitar konduktor atau dalam suatu wilayah.
2. Metode Pemisahan Variabel
Persamaan Laplace dapat diselesaikan dengan menggunakan metode pemisahan
variabel dalam banyak kasus sederhana. Metode ini memungkinkan penyelesaian
solusi dengan mengasumsikan bahwa variabel-variabel dapat dipisahkan.
3. Penerapan dalam Fisika
Lebih sering digunakan ketika konduktor tidak bermuatan. Contoh
penggunaannya adalah dalam memodelkan distribusi potensial di sekitar
konduktor yang tidak memiliki muatan netral.
❖ Persamaan Poisson
1. Sifat Batas
Persamaan Poisson menggambarkan medan listrik (\(E\)) dan memiliki sifat
batas pada medan listriknya. Ini berarti distribusi medan listrik akan memenuhi
kondisi batas tertentu sesuai dengan distribusi muatan dalam ruang.
2. Metode Pemisahan Variabel
Persamaan Poisson, karena sifatnya yang non-homogen, seringkali memerlukan
metode numerik atau pendekatan iteratif untuk penyelesaiannya. Metode ini
melibatkan pendekatan solusi secara iteratif dengan memperkirakan nilai-nilai
solusi.
3. Penerapan dalam Fisika
Lebih sering digunakan ketika konduktor memiliki muatan atau ada distribusi
muatan tertentu. Contoh penggunaannya adalah dalam memodelkan distribusi
potensial di sekitar konduktor bermuatan atau di hadapan distribusi muatan
tertentu dalam ruang.
REFERENSI
Wijaya, S. (2014, November 6). Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
[Slideshare]. https://www.slideshare.net/satriarwijaya/fluks-listrik-hukum-gauss-dan-
teorema-divergensi
Anonymous. (2014). Medan Elektromagnetik [Presentasi slide]. 30 Juli 2014. Tersedia pada:
https://www.slideserve.com/zeheb/medan-elektromagnetik#google_vignette
Michio Thea, Elva A. (2014, November 19). Implementasi Persamaan Poisson dan Persamaan
Laplace di Dalam Fisika. Jurnal Fisika Modern, 7(3), 112-130. https://www.nama-
jurnal.com/jurnal-fisika-modern