Oleh :
NIM : 201910901048
Kelompok/Kelas : 06/Pertambangan
P = Xt ⋅ Po
ΔP = P∘ _ P
= P∘ _ (Xt⋅P∘)
= P∘ _ {(1−Xp) P∘}
= P∘ _ {P∘−XpP∘}
Keterangan: P = tekanan uap larutan
ΔP = penurunan tekanan uap
Po = tekanan uap pelarut
Xp = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
ΔP = Xp . P∘ (2)
Penurunan tekanan uap larutan elektrolit berbeda dengan larutan non
elektrolit. Larutan elektrolit bergantung pada derajat ionisasinya. Besarnya penurunan
tekanan uap larutan elektrolit sebanding dengan derajat ionisasinya. Penurunan
tekanan uap lartan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi lebih besar daripada
larutan elektrolit lemah, yaitu mendekati satu unutk larutan elektrolit kuat dan
mendekati nol unutk larutan elektrolit lemah. Persamaan yang digunakan untuk
penurunan uap larutan elektrolit dan nonelektrolit adalah sebagai berikut:
Larutan elektrolit : ΔP = Xt . P∘. ί (3)
Larutan non elektrolit : ΔP = Xt . P∘ (4)
Keterangan:
Keterangan:
Penurunan titik beku dapat diukur dengan mengamati titik leleh senyawa
tersebut. Titik leleh adalah temperatur atau suhu saat terjadinya perubahan fasa padat
menjadi fasa cair. Titik beku adalah temperatur saat terjadi perubahan dari fasa cair
menjadi fasa padat. Titik leleh dapat diukur dengan akurat daripada titik beku karena
pada pengukuran titik beku dapat terjadi “super cooling” (Brady, 2005).
Keterangan:
Suhu dan energi kalor merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Suhu
adalah besaran yang menyatakan ukuran derajat panas. Energi kalor merupakan
sesuatu yang mengalir dari benda bersuhu tinggi menuju benda bersuhu rendah.
Kenaikan titik didih sebanding dengan konsentrasi zat terlarut. Konsentrasi zat
terlarut yang tinggi menyebabkan kenaikan titik didih semakin tinggi. Konsentrasi zat
terlarut yang rendah menyebabkan kenaikan titik didih semakin kecil juga. Kenaikan
titik didih larutan berbanding lurus dengan kenaikan titik didih molalnya (Ansar,
2011).
π = M . R . T. ί (8)
Keterangan:
π = tekanan osmosis (π)
π =M.R.T (9)
Keterangan:
Proses reverse osmosis dapat memisahkan antara garam dan air adalah teori
solution-diffusion yang mengasumsikan bahwa baik zat terlarut (garam) maupun
pelarut (air) terlarut secara homogen pada permukaan membran dan masing-masing
berdifusi melewati membran. Kecepatan difusi garam dan air melalui membran
bergantung pada gradien potensial kimia yaitu perbedaan konsentrasi dan tekanan
antara dua sisi membran. Dengan demikian, perbedaan kelarutan dan diffusivitas
garam dan air di fasa membran sangat menentukan laju perpindahan (fluks permeat)
dan derajat pemisahan (Ariyanti, 2011).
n
m= (10)
p
Keterangan:
Fraksi mol merupakan perbandingan antara jumlah mol suatu larutan dengan
jumlah mol total larutan. Fraksi mol tidak memiliki satuan khusus dikarenakan fraksi
mol adalah perbandingan mol. Fraksi mol disimbolkan X dengan fraksi mol zat
terlarut (Xt) dan fraksi mol elarut (Xp) bila dijumlahkan hasilnya sama dengan satu.
Persamaan fraksi mol dirumuskan sebaga berikut: (Widayani, 2018).
IV. Metodologi Percobaan
IV.1 Alat dan Bahan
IV.1.1 Alat
- Panci/Baskom
- Tabung reaksi
- Pengaduk Kaca (Spatula)
- Termometer alkohol (-10 s/d 110 oC)
- Gelas kimia 250 Ml
- Gelas ukur 10 Ml
- Labu ukur 25 Ml
IV.1.2 Bahan
- Garam dapur (NaCl)
- Urea (CO(NH2)2)
- Sukrosa (Gula)
- Aquades
NaCl
NaCl
- disiapkan empat buah tabung reaksi
- dimasukkan 3 mL larutan NaCl, Urea, dan sukrosa dengan
konsentrasi 1 molal, serta aquadest masing-masing dalam
tabung reaksi yang berbeda
- dicatat suhu larutan dengan termometer
- dimasukkan tabung reaksi yang didalamnya terdapat
termometer dalam gelas kimia/baskom yang berisi es batu dan
garam
- digoyang-goyang tabung reaksi, dan catat perubahan suhu
yang terjadi setiap 20 detik sampai suhu yang diperoleh
konstan
- diulangi untuk semua tabung reaksi setiap proses untuk satu
tabung reaksi
Hasil
IV.2.3 Pengaruh Konsentrasi terhadap perubahan Titik Beku Larutan
NaCl
- disiapkan 9 buah tabung reaksi
- dimasukkan 3 mL larutan NaCl, urea, dan sukrosa dengan
konsentrasi masing-masing 1, 2, dan 3 molal
- dicatat suhu larutan dengan termometer
- dimasukkan tabung reaksi yang didalamnya terdapat
termometer dalam gelas kimia/baskom yang berisi es batu dan
garam
- digoyang-goyang tabung reaksi, dan catat perubahan suhu
yang terjadi setiap 20 detik sampai suhu yang diperoleh
konstan
- diulangi untuk semua tabung reaksi setiap proses untuk satu
tabung reaksi.
Hasil
IV.3 Prosedur Kerja
IV.3.1 Preparasi Larutan
Larutan NaCl, Urea, dan Sukrosa masing-masing disiapkan dengan
konsentrasi 1, 2, dan 3 molal dengan volume 25 mL.
Achmad, H. 2012. Demonstrasi Sains Kimia: Kimia Deskriptif Melalui Demo Kimia
(Jilid 1). Bandung: NUANSA.
Ansar. 2011. Pengaruh Suhu dan Kelembaban Udara Terhadap Perubahan Mutu
Tablet Effervescen Sari Buah Selam Penyimpanan. Jurnal Teknologi dan Industri
Pangan. Vol.22(1) : 73-77.
Tim penyusun. 2021. Praktikum Kimia Dasar Lanjutan Sifat Koligatif Larutan.
Jember: Universitas Jember