Anda di halaman 1dari 4

Nama :Reynaldi S.P.

Ledha

Kelas: TI 1/418251

1. Jelaskan : " SENSOR " jenis, dan fungsi masing masing.


=
TTL (Transistor transistor Logic)

IC TTL (Transistor Transistor Logic) ini termasuk dalam jenis IC digital. IC TTL umumnya
menggunakan komponen transistor sebagai komponen utamanya. Jenis IC yang satu ini
menggunakan sinyal gelombang kotak atau square dengan dua kondisi, yaitu 0 atau 1 yang
memiliki fungsi sebagai saklar.

Fungsi dari jenis IC ini banyak digunakan di berbagai variasi logika, sehingga IC ini seringkali
disebut sebagai Transistor Logic. IC TTL memiliki berbagai macam gerbang logika dengan
banyak fungsi seperti AND, NAND, OR, NOR, dan XOR.

Disamping itu, masih ada banyak sekali fungsi logika yang lainnya seperti decoder, encoder,
multiflexer, dan memory. Sehingga IC sudah pasti memiliki pin dalam jumlah yang cukup
banyak dan beragam mulai dari 8 sampai dengan 40 pin. Komponen ini baru bisa digunakan
jika mendapatkan tegangan arus listrik sebesar 5 Volt.

IC – CMOS

IC – CMOS (Complementary with MOSFET) adalah jenis IC digital yang merupakan kombinasi
dari beberapa komponen MOSFET. Komponen IC ini juga menggunakan sinyal gelombang
kotak atau square dengan dua kondisi, yaitu 0 atau 1 yang memiliki fungsi sebagai saklar.

IC – CMOS memiliki fungsi utama sebagai pembentuk gerbang (gate) dengan fungsi logika.
Dengan begitu maka rangkaian elektronik yang telah menggunakannya akan berfungsi
secara otomatis.

Adapun berbagai macam gerbang logika yang dimiliki oleh IC CMOS adalah fungsi AND,
NAND, OR, NOR, dan XOR. Selain itu, masih ada banyak fungsi logika yang lainnya seperti
encoder, decode, multiflexer, dan memory. IC CMOS baru bisa digunakan jika mendapat arus
listrik sebesar 12 Volt.

IC Linear (Linear IC)

IC Linear ini terlihat berbeda dengan jenis IC lainnya, hal ini karena IC Linear tidak termasuk
dalam jenis IC digital. Seperti yang kita tahu bahwa IC digital umumnya menggunakan sinyal
kotak, maka IC Linear ini menggunakan sinusoida dan memililiki fungsi sebagai penguat
(amplifier).

Jadi IC Linear ini tidak memiliki fungsi gerbang logika dan hanya dirancang secara khusus
untuk dijadikan sebagai penguat tegangan. Dalam sebuah IC Linear akan dijumpai rangkaian
yang memiliki sifat proporsional atau bisa mengeluarkan output yang sama dengan input-
nya. Adapun salah satu contoh dari penggunaan IC Linear adalah amplifier operasional.
Pengelompokan IC
Selain berbagai jenis IC yang kami jelaskan pada pembahasan diatas, komponen elektronika
yang satu ini juga terbagi dalam 3 kelompok, yaitu:

Pengelompokan IC Berdasarkan Jumlah Komponen


Pengelompokan IC Berdasarkan Package (Paket)
Pengelompokan IC Berdasarkan Teknik Pembuatannya
Untuk lebih jelasnya, mari langsung saja simak pembahasan mengenai pengelompokan
komponen IC tersebut.

Berdasarkan Jumlah Komponen


Berikut ini adalah pengelompokan berbagai jenis IC berdasarkan jumlah komponennya
khususnya pada jumlah komponen transistor yang ada dalam sebuah kemasan IC.

a. Small-scale Integration (SSI)

Small-scale integration

Smalll-scale integration (SSI) merupakan komponen yang memiliki skala kecil, yang dimana
hanya terdiri dari beberapa transistor didalamnya. IC SSI ini pada umumnya hanya bisa
menampung sekitar 100 komponen saja.

b. Medium-scale integration (MSI)

Medium-scale integration

Medium-scale integration (SSI) merupakan komponen IC yang terdiri dari ratusan transistor
didalam suatu kemasan IC. Jenis IC yang memiliki skala menengah ini pertama kali
dikembangkan pada tahun 1960. IC ini jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan IC
Small-scale integration. Pada umumnya, IC MSI mampu menampung 100 hingga 3.000
komponen elektronik.

c. Large-scale integration (LSI)

Large-scale integration

Large-scale integration (LSI) merupakan komponen IC yang memiliki sekitar 4000 transistor
didalamnya. Komponen ini dikembangkan pada tahun 1970. IC LSI juga merupakan
mikroprosesor yang dikembangkan pertama kali dan berhasil membuat sebuah alat
elektronik, yaitu kalkulator. IC LSI mampu menampung sekitar 4000 sampai dengan 100.000.

d. Very large-scale integration (VLSI)

Very large-scale integration

Very large-scale integration (IC VLSI) merupakan komponen IC yang terdiri dari puluhan
hingga ratusan ribu transistor yang ada didalam kemasannya. IC dengan skala besar ini
pertama kali dikembangkan pada tahun 1980 dan berhasil menampung sekitar 100.000
hingga 1.000.000 komponen elektronik didalamnya.

e. Ultra large-scale integration (ULSI)

Ultra large-scale integration

Ultra large-scale integration (ULSI) merupakan jenis IC yang terdiri dari 1 juta transistor lebih
didalamnya. ULSI merupakan jenis IC paling baru dan memiliki harga yang lebih murah jika
dibandingkan dengan yang lainnya.

Berdasarkan Package
Berdasarkan package atau kemasannya, komponen IC dapat dibedakan menjadi :

a. SIP (Single In-line Packages)

SIP (Single In-line Packages) adalah paket chip dari komponen IC yang didalamnya berisi satu
baris pin koneksi. Jenis IC yang satu ini juga biasa disebut sebagai inline pin tunggal.

b. DIP (Dual In-line Packages)

DIP (Dual In-line Packages) adalah paket chip yang memiliki bentuk persegi panjang serta
mempunyai dua dert pin paralel yang digunakan sebagai penghubung listrik. Penempatan
DIP adalah melalui lubang yang telah terpasang di papan sirkuit tercetak (PCB) atau bisa juga
dengan dimasukkan ke dalam soket.

Komponen IC DIP ini pertama kali ditemukan pada tahun 1964 oleh Bryant Rogers, Don
Forbes, dan juga Rex Rice dari Fairchild R&B.

c. SOP (Small Outline Packages)

IC SOP (Small Outline Packages) ini tidak jauh berbeda dengan tipe sebelumnya, yaitu DIP
(Dual In-line Packages). Namun meski demikian, keduanya juga memiliki sedikit perbedaan
dari bentuknya. IC SOP mempunyai bentuk yang lebih ramping dan tips dibandingkan DIP.
Untuk penempatan IC SOP ini umumnya terpasang pada sisi layer tepat di bagian bawah
PCB.

d. QFP (Quad Flat Packages)

QFP (Quad Flat Packages) adalah paket IC yang bagian permukannya memiliki pin yang
membentang dan hampir menyerupai sayap dari keempat sisinya. Pada umumnya, pin yang
ada dalam IC QFP ini berjumlah mulai dari 32 hingga 304 pin yang dimana memiliki ukuran
sangat kecil. Disamping itu, IC QFP ini tersedia dalam dua variasi, yaitu Low Quad Flat
Packages dan Thin Quad Flat Packages.
e. BGA (Ball Grid Arrays)

IC BGA (Ball Grid Arrays) adalah jenis paket yang memiliki bentuk lingkaran. IC BGA biasanya
dipasang pada sebuah perangkat elektron yang digunakan secara permanen seperti
mikroprosessor.

Jika dibandingkan dengan jenis IC yang lainnya, IC BGA memiliki lebih banyak pin yang bisa
terkoneksi. Disamping itu, cara kerja IC BGA juga lebih baik dan berkecepatan tinggi.

Berdasarkan Teknik Pembuatan


Berdasarkan teknik pembuatannya, IC dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu IC Thin and
Thrick Film, IC Monolitik dan IC Hybrid atau IC Multichip.

a. IC Monolitik (Monolithic IC)

IC Monolitik merupakan salah satu jenis IC yang mengintegrasikan komponen aktif dan pasif
pada sebuah chip tunggal dengan silikon sebagai bahan semikonduktornya. Konsep IC
Monolitik yang satu ini mampu menghasilkan komponen yang mempunyai kemampuan
lebih tinggi dengan biaya produksi yang bisa dibilang sangat rendah. IC Monolitik banyak
dijumpai dengan mudah pada rangkaian TV, Amplifier, Regulator tegangan dan Penerima
AM/FM.

b. Thin and Thrick Film IC

Thin and Thrick Film IC memiliki ukuran yang lebih besar daripada IC Monoltik. Sebab, hanya
komponen pasif (resistor dan kapasitor) saja yang bisa diintegrasikan pada wafer IC.
Sementara pada komponen aktif seperti transistor dan dioda tidak bisa diintegrasikan dan
cara menghubungkannya harus terpisah sehingga nantinya akan membentuk sebuah
rangkaian tersendiri dalam kemasan IC.

Thin and Thrick Film IC mempunyai karakteristik dan bentuk yang tidak jauh berbeda.
Perbedannya terletak dalam proses pembentukan komponen pasifnya. Thin Film IC
umumnya menggunakan teknik penguapan (katoda sputtering). Sementara Thick Film IC
biasanya menggunakan teknik sablon.

c. IC Hybrid atau IC Multi-chip


Sesuai namanya, IC Hybrid atau IC Multi-chip ini dibuat dari beberapa chip yang
dihubungkan hingga menjadi sebuah sirkuit teringrasi. Jenis IC yang satu ini banyak
digunakan pada rangkaian penguat (Amplifier) yang memiliki daya tinggi mulai dari 5W
sampai 50 W lebih. IC Hybrid atau IC Multi-chip memiliki kinerja yang jauh lebih baik jika
dibandingkan dengan IC Monolitik.

Anda mungkin juga menyukai