OLEH :
NAMA :
NIM :
KELAS :
Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berfungsi dalam
menyalurkan energi listrik kepada beban-beban yang ada, yang dalam hal ini adalah
pelanggan tenaga listrik. Peran vital yang langsung berhubungan kepada pelanggan
tersebutlah yang membuat sistem distribusi tenaga listrik harus memiliki keandalan yang baik
secara kontinyu dan juga terminimalisir dari berbagai macam gangguan.
Untuk keperluan apa tegangan atau arus suatu trasformator diubah, ada beberapa alasan
antara lain:
- Digunakan untuk pengiriman tenaga listrik
- Untuk menyesuaikan tegangan
- Untuk mengadakan pengukuran dari besaran listrik
- Untuk memisahkan rangkaian yang satu dengan yang lain
- Untuk memberikan tenaga pada alat tertentu
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa fungsi kubikel beserta komponen yang ada di dalamnya?
2. Bagaiamana cara melakukan pemeliharaan kubikel 20 KV?
3. Bagaimana melakukan prosedur pengoperasian dan prosedur melepaskan beban pada
kubikel ?
4. Bagaimana cara mengukur tahanan isloasi Trafo?
5. Bagaimana cara mengukur pembumian?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai
pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga
listrik, Kubikel istilah umum yang mencangkup peralatan switching dan kombinasinya
dengan peralatan kontrol, pengukuran, proteksi dan peralatan pengatur.
Peralatan tersebut dirakit dan saling terkait dengan perlengkapan, selungkup dan
penyangga. Sesuai IEC 298 : 1990 didespesifikasikan sebagai perlengkapan hubung bagi dan
kontrol berselungkup logam rakitan pabrik untuk arus bolak-balik dengan tegangan pengenal
diatas 1 kV sampai dengan dan termasuk 35 kV, untuk pasangan dalam dan pasangan luar ,
dan untuk frekuensi sampai 50 Hz.
2.4.1 Busbar
Busbar digunakan untuk mengumpulkan daya listrik dengan tegangan 20 kV serta
membaginya ke tempat-tempat yang diperlukan. Busbar dibuat dari tembaga atau aluminium
dengan bentuk sesuai dengan desain dari masing-masing pabrik.
Keterangan :
SP = Saklar Pemutus
PD = Pemutus Daya
SB = Saklar Bumi (Earthing Switch)
Keterangan :
1. Low Voltage Compartment
2. Jendela Pemeriksaan Koneksi Kabel
3. Panel Depan
4. Disconnecting Switch Compartment
MCB
Untuk menghubungkan dan memutuskan tegangan.
Pengoperasian pembumian
Lubang untuk membuka atau menutup earthing switch dengan tongkat
pemutar kontak(dalam hal ini untuk pemeliharaan kubikel).
Pengoperasian Disconnecting Switch
Lubang untuk membuka atau menutup disconnector dengan tongkat
pemutar kontak.
Status indikasi Disconnecting Switch
Untuk mengetahui kondisi membuka atau menutup Disconnecting
Switch.
Status indikasi pembumian
Untuk mengetahui kondisi membuka atau menutup earthing switch
Alat ukur Voltmeter & Amperemeter.
Untuk mengukur arus dan tegangan listrik.
5. Cabe Connection Compartment
6. Panel Belakang
2.4.11 Kubikel Outgoing
Berikut gambar bagian-bagian luar dari kubikel outgoing.
2.5.1 Sekering
Pada kubikel terdapat suatu sekering tegangan menengah yang sering disebut sebagai
solefuse. Rating tegangannya bisa mencapai 34 kV, dan mampu bekerja pada arus 31.5 kA.
Solefuse ini digunakan untuk melindungi trafo tegangan dari gangguan. Bentuk Solefuse
ditunjukkan pada gambar 2.5.
UFR
PMT
OC R G FR R EC
KWH A
kV
Transformator daya adalah salah satu jenis transformator, yang digunakan untuk mentransfer
energi listrik di bagian mana pun dari rangkaian listrik atau rangkaian elektronik antara
generator dan rangkaian utama distribusi. Transformator daya digunakan dalam sistem
distribusi untuk menghubungkan tegangan step up dan step down.
Jenis transformator daya yang umum adalah cairan yang direndam (liquid immersed) dan
masa pakai transformator ini adalah sekitar 30 tahun. Transformator daya dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga jenis berdasarkan rentang. Mereka adalah transformator daya
kecil, transformator daya sedang dan transformator daya besar.
Transformator ini mengubah tegangan. Ini memegang tegangan rendah, rangkaian arus tinggi
di satu sisi transformator dan di sisi lain transformator itu memegang rangkaian arus rendah
tegangan tinggi.
Transformator daya tergantung pada prinsip induksi Faraday. Mereka menggambarkan sistem
daya menjadi zona di mana setiap gigi yang terhubung ke sistem berukuran per peringkat
yang ditetapkan oleh transformator daya.
Kerangka transformator daya dirancang dengan logam yang dilaminasi oleh lembaran.
Ditetapkan menjadi tipe inti atau tipe shell. Kerangka transformator wound dan dihubungkan
menggunakan konduktor untuk membuat tiga transformator 1 fasa atau tiga transformator 3
fasa.
Tiga transformator 1 fasa mengharuskan setiap bank terisolasi dari tambahan dan karenanya
menawarkan kesinambungan layanan ketika satu bank gagal. Satu trafo 3 fasa, baik tipe shell
atau core, tidak akan berfungsi bahkan dengan satu bank yang tidak beroperasi.
Transformator 3 fasa tidak mahal untuk dibuat dan memiliki tapak yang lebih kecil, dan
fungsinya relatif dengan efisiensi yang lebih tinggi.
Kerangka transformator diserap dalam minyak pelindung api di dalam tangki. Konservatori di
atas tangki minyak memungkinkan untuk meningkatkan minyak jatuh ke dalamnya. Pengisi
daya dari beban mengetuk sisi tangki mengubah tidak ada belokan pada belitan arus tegangan
rendah-rendah untuk pengaturan tegangan superior.
Busing tangki memungkinkan konduktor masuk dan keluar dengan hati-hati tanpa
merangsang kulit luar. Trafo daya dapat bekerja di luar peringkat kecilnya asalkan tetap
dalam kenaikan suhu 65ºC. Untuk memungkinkan operasi nominal di atas, transformator
terintegrasi dengan kipas yang mendinginkan inti transformator ke titik di bawah suhu yang
ditunjukkan.
Transformator daya dapat dirancang sebagai konfigurasi 1 fasa atau 3 fasa. Ada banyak
spesifikasi penting untuk diidentifikasi saat mencari transformator daya. Spesifikasi
transformator daya mencakup peringkat daya maksimum, peringkat arus sekunder
maksimum, peringkat tegangan maksimum, dan tipe o/p. Spesifikasi transformator daya
terutama mencakup
Fasa adalah 3Ø
Frekuensi jika 60Hz, 50Hz
Tegangan Primer adalah 22,9 kV
Tegangan Sekunder adalah 6.6 / 3.3 kV
Tegangan Tap 23.9-R22.9-21.9-20.9-19.9kV
Vektor Dd0, Dyn11, dll.
BAB III
3.2. Bahan/Peralatan
Tabel 3.2 Daftar Bahan/Peralatan yang Digunakan
3.3. K3/APD
Tabel 3.3 Daftar Perlengkapan K3 yang Digunakan
PEMBAHASAN
Kubikel dapat dioperasikan pada tiga posisi, yaitu posisi operasi, perawatan
(maintenance) dan standby.. Untuk mengarahkan ke posisi tersebut terdapat prosedur atau
tata cara dalam mengoperasikan kubikel itu sendiri. Beriut ini merupakan cara pengoperasian
kubikel pada operasi, perawatan (maintenance) dan standby.
Kubikel Schneider
4.2 Kubikel Posisi Standby
Berikut ini merupakan pengoperasian kubikel kondisi standby (diasumsikan kondisi awal
kubikel dalam keadaan pemeliharaan).
Berikut ini merupakan pengoperasian kubikel kondisi operasi (diasumsikan kondisi awal
kubikel dalam keadaan standby).
Type :
Cuaca : Cerah
Jumlah Phasa 3
Frekuensi 50 Hz
Hubungan Belitan:
Primer
20000 V
Sekunder
100 V
Tegangan Nominal:
Primer
21000 Volt
20500 Volt
20000 Volt
19500 Volt
19000 Volt
18500 Volt
18000 Volt
Arus Nominal:
Primer
0,72 Ampere
Kenaikan Suhu:
Minyak o
50 C
Kumparan o
55 C
Jenis Uji/Ukur :
Cuaca : Cerah
Nilai Tahanan
Sisi Belitan Sisi Tegangan Terminal
(MΩ)
Primer Tegangan Rendah (220/380 V) R-Body 255
S-Body 293
T-Body 275
N-Body 274
Sekunder Menengah (20 kV) R-Body 620
S-Body 636
T-Body 652
Primer-Sekunder Tegangan Rendah – Tegangan r-R 894
Menengah
r-S 907
r-T 813
s-R 921
s-S 912
s-T 886
t-R 965
t-S 982
t-T 990
Jenis Uji/Ukur :
Cuaca : Cerah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan praktikum Bengkel Listrik Catu Daya job kubikel, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai
pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber
tenaga listrik.
2. Pemeliharaan kubikel dan transformator digunakan untuk menghindari masalah yang
timbul dari komponen itu sendiri maupun masalah yang timbul akibat kesalahan
manusia.
3. Pengoperasian kubikel 20 kV dilakukan dengan memutus dan menghubungkan sisi
trafo daya 150 kV ke sistem 20 kV yang akan di ditribusikan ke pelanggan.
4. Pengukuran tahanan isolasi sebuah trafo dilakukan dengan mengukur pada bagian
sisi primer, sekunder, maupun primer-sekunder terhadap body, menggunakan
bantuan alat ukur megger.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan mengutamakan safety pada saat melakukan percobaan maupun
pengukuran Tegangan Menengah. Misalnya mengenakan sarung tangan, helm, dan
sepatu safety.
2. Pada saat praktek di bengkel sebaiknya praktikan benar-benar memanfaatkan waktu
yang diberikan untuk memahami job yang diberikan mengingat waktu yang
diberikan sangat terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar. 2012. Jobsheet Kubikel Dan Trafo Distribusi. Politeknik Negeri Ujung Pandang :
Makassar.
Mahardi, Andi. 2010. Pemeliharaan Peralatan Hubung Bagi (Kubikel) 20kv Pelanggan
Besar. Universitas Diponegoro : Semarang
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/10/pengertian-transformator-daya-fungsi.html
http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener36b.html
https://electricdot.wordpress.com/2011/04/04/power-tranformator-trafo-daya/
LAMPIRAN
KUBIKEL
TRAFO