Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model gigitiruan merupakan replika dari permukaan rongga mulut.


Pembuatan model gigitiruan dilakukan dengan cara menuangkan gips ke
dalam cetakan rongga mulut dan dibiarkan hingga mengeras. Model gigitiruan
terbagi dua, yaitu model studi dan model kerja. Model studi menggunakan
gipsum yang memiliki kekerasan yang lebih rendah karena model studi hanya
digunakan dalam membantu rencana perawatan, sedangkan model kerja
menggunakan gipsum yang memiliki kekerasan yang lebih tinggi karena
model kerja digunakan sebagai media pembuatan gigitiruan penuh atau
sebagian
Di bidang kedokteran gigi, bahan resin akrilik polimetil metakrilat
(PMMA) merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk basis gigi
tiruan lepasan. Bahan resin akrilik telah diterima dengan baik untuk basis gigi
tiruan di bidang kedokteran gigi sejak tahun 1946 (Craig and Peyton, 1993).
Basis gigi tiruan lepasan dengan bahan resin akrilik masih banyak digunakan
karena relatif lebih ekonomis (Birgitta dkk, 1997). Resin akrilik merupakan
bahan yang transparan, dapat diberi warna dengan hampir berbagai macam
warna (Phillips,1991). Resin akrilik pada dasarnya cukup menunjang kondisi
estetik suatu mahkota gigi tiruan akan tetapi resin akrilik mempunyai sifat
yang kurang baik, yaitu akan mengalami perubahan warna setelah beberapa
waktu dipakai dalam mulut (Crispin and Caputo, 1979).
Proses polimerisasi resin akrilik tidak dapat berlangsung sempurna,
sehingga pada akhir polimerisasi masih terdapat monomer sisa, yaitu
monomer yang tidak bereaksi menjadi polimer. Resin akrilik dengan proses
kuring yang benar masih mengandung monomer sisa antara 0,2–0,5%.3, 4
Adanya monomer sisa yang terlepas dalam saliva dapat mengiritasi atau
menyebabkan hipersensitifitas jaringan mukosa rongga mulut, berupa
kemerahan burning sensation, pembengkakan serta rasa sakit.5-7 Demikian

1
pula Zentner et al.8 membuktikan secara in vitro bahwa monomer resin akrilik
tertentu bersifat toksik.
B. Rumusan Masalah
1. . Apa saja sifat fisik dan kimia model gypsum?.
2. Apa saja yang termasuk kedalam komponen gigi tiruan?
3. Apa yang dimaksud dengan cengkeram dan apa saja fungsinya?
4. Bagaimana cara pembuatan resin akrilik?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat fisik dan kimia model gypsum
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang komponen gigi tiruan
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian dan fungsi
cengkeram
4. Mampu menjelaskan cara pembentukan resin akrilik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahan dan Alat yang Digunakan untuk Membuat Cetakan Rahang


1. Bahan
a. Jenis vinyl hydrophilic silicone yang mempunyai sifat wettability
b. bahan cetak silikon jenis hidrofobik
c. desinfektan sodium hipoklorit
d. air
e. alginate
f. gypsum
g. lilin base plate.
2. Alat
a. Sendok cetak
b. kaca mulut
c. sonde
d. pinset
e. rubber bowl
f. spatula yang ujungnya melengkung
g. takaran bubuk dan air
h. lecron,
i. lampu spiritus
j. gelas kumur,
k. vibrator.1
B. Komponen Gigi Tiruan Lepasan
Komponen gigi tiruan sebagian lepasan (GTL) terdiri dari dua jenis yaitu
gigi tiruan cekat (GTC) dan gigi tiruan lepasan (GTL). Komponen gigi tiruan
sebagian lepasan terdiri dari elemen gigi, cengkram, dan basis, dimana basis
pada gigi tiruan sebagian lepasan dapat terbuat dari bahan logam atau aktilik.
Gigi tiruan sebagian lepasan terbagi menjadi dua, yaitu gigi tiruan sebagian
kerangka logam dan gigi tiruan sebagian kerangka akrilik.
1. Komponen Gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam

3
a. Konektor mayor, adalah bagian dari gigi tiruan lepasan yang
menghubungkan komponen pada satu sisi dengan sisi lainnya
pada satu rahang.
b. Konektor minor,adalah komponen yang merupakan penghubung
antara konektor mayor atau garis gigi tiruan sebagian lepasan dari
komponen lainnya dari gigi tiruan, sepertu cangkolan, penahan
tidak langsung, sandaran oklusal dan sandaran singulum.
c. Penahan langsung,adalah komponen yang terletak pada gigi
penyangga berfungsi mencegah lepasnya gigi tiruan dan memberi
retensi pada gigi tiruan.
d. Penahan tidak langsung,adalah komponen yang memberikan
retensi terhadap gaya yang menekan kearah gingiva.
e. Sandaran,adalah komponen gigi tiruan sebagian lepasan yang
memberikan dukungan vertical pada gigi tiruan.
2. Komponen Gigi tiruan sebagian lepasan akrilik
a. Konektor mayor & konektor minor, adalah basis yang fleksibel
sehingga kekerasan dan kekakuan dari gigi tiruan sebagian
lepasan kerangka akrilik kurang.
b. Penahan langsung
1) Cangkolan wrap-around,adalah perluasan model yang dibuat
didaerah servikal.
2) Cangkolan spur,adalah ditempatkan pada gigi penyangga dekat
margin gingiva dengan bentuk segitiga mengikuti papilla
interdental.
3) Cangkolan Anchor,adalah bentuk cangkolan yang diperpanjang
sampai dua gigi.
c. Penahan tidak langsung,adalah yang paling umum digunakan pada
gigi tiruan sebagian lepasan fleksibel adalah sandaran oklusal
yang merupakan satu kesatuan fleksibel.
d. Basis

4
Bahan basis adalah nilon thermoplastic (polianida). Nilon tidak
dapat patah, berwarna alami seperti gingiva, fleksible dapat dibuat
cukup tipis, serta dapat membentuk basis gigi tiruan dari
cangkolan.2
C. Pengertian dan Fungsi Cengekram

Cengkeram adalah komponen kawat yang membantu retensi gigi tiruan


lepasan. Klamer adalah komponen retensi yang membantu menjaga gigi tiruan
tetap ditempat dan tidak mengalami perpindahan.3 Cengkeram berfungsi
sebagai retensi atau penahan agar gigi tidak lepas, menjaga stabilitas agar gigi
tidak bergeser dan memberikan support pada oklusal rest.4

D. Proses Pembuatan Resin Akrilik


1. Bahan :
a. Resin akrilik heat-cured
b. Ultra high molecular weight polyethylene
c. Fiber strand
d. Gipsum keras
e. Vaseline
f. Cold mould seal
g. Akuades.
2. Alat :
a. Master model kuningan dengan dimensi 60mm x 10mm x 3,3mm
b. Kuvet tembaga
c. Press hidrolik
d. Alat uji kekuatan transversa
e. Neraca elektrik dengan ketelitian 0,01 gram
3. Proses Pembuatan :
a. Pencetakan rahang, adalah bentuk negatif dari seluruh jaringan
pendukung geligi tiruan. Setelah dicor, maka akan didapatkan bentuk
positif dari rahang atau model rahang.

5
b. Desain geligi tiruan, bersihkan model dari sisa-sisa gips dan buat
desain geligi tiruan yang akan dibuat, membuat garis median denture
out line.
c. Perencanaan dimensi vertical dan oklusi sentries, pasien yang
kehilangan sebagian giginya berarti sudah kehilangan bidang oklusi,
tinggi gigitan atau dimensivertical, oklusi sentrik. Ketiga hal ini harus
kita cari saat membuat geligi tiruan dengan media tanggul gigitan,
galangan gigit atau bagian noklusal bite trim.
d. Memilih gigi, pada kasus pasien ompong, memilih gigi berpedoman
pada bentuk wajah, jenis kelamin dan umur pasien untuk menentukan
warna dan tingkat keaausanya, sedangkan ukuran gigi disesuaikan
dengan garis orientasi pada tangul gigitan.
e. Penyusunan gigi, penyusunan gigi dilakukan diatas malam/ wax.
f. Conturing, setelah bentuk kontur geligi tiruan dipendam dalam kuvet
g. Procesing, polimerasi antara monomer yang bereaksi dengan
polimernya bila dipanaskan atau ditambahakan zat kimia.
h. Deflasking, bila curing telah selesai, maka flask dibiarkan sampai
pada suhu kamar, kemudian flask boleh dibuka.
i. Pemasangan kembali dan pengasahan selektif, pemasangan kembali
geligi dalam articulator bertujuan untuk mengoreksi hubungan oklusi
yang tidak harmonis dari geligi tiruan yang baru selesai diproses atau
dimasak.
j. Penyelesain geligi tiruan, ini dilakukan dengan cara membuang sisa-
sisa resain
akrilik pada batas geligi tiruan.
k. Pemolesan geligi tiruan, menghaluskan dan mengkilapkan geligi
tiruan tanpa merubah kontur.5

6
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Packing akrilik bisa terjadi porositas atau pori-pori pada akrilik karena
kesalah yang yang dilakukan selama packing. Untuk memperoleh hasil yang
baik pada pembuatan basis gigi tiruan dengan bahan resin akrilik maka
haruslah mengikuti petunjuk ataupun prosedur pembuatan akrilik yang sesuai,
pengerjaan yang sesuai maka akan memberikan hasil yang bagus pula dan
sebaliknya apabila pengerjaan tidak sesuai dengan prosedur maka akan
memberikan hasil yang kurang baik pada basis gigi tiruan dari akrilik.
Beberapa dampak akibat kesalahan yang dilakukan pada pembuatan
basis gigi tiruan seperti terdapat porositas pada permukaan basis, akan
berubah warna, tidak padat, dan letak cengkram yang akan mengalami
perubahan letak posisi.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar lebih membaca lebih lanjut
mengenai materi yang penulis sajikan pada kesempatan kali ini, karena
penulis menyari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan didalamnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Tommy A.O., dkk.. Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Bahan Cetak


Elastomer Setelah D isemprot Menggunakan Sodium Hipoklorit .Dentino
(jur.Ked. Gigi), Vol II(1) 2014. Hal 88-9
2. Sofya PA et al, “Tingkat Kebersihan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
Resin Akrilik Ditinjau Dari Frekuensi Dan Metode Pembersihan”. Journal
of Syiah Kuala Dentistry Society. Vol.1.No.1.2016, 91-95.
3.Mahsuri M,Singh Vp. Clasps in Removable Orthodontics. Journal of
Nobel Medical College.2016;3(1): p.1
4.Khan SB. Aesthetic clasp design for Removable partial dentures. Journal
Literature. June 2005; 60(5):190
5. Theressia M. Proses pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan dari bahan
kombinasi logam dan akrilik. Jurnal Kesehatan Perintis. 2015;1(3):3.

Anda mungkin juga menyukai