Anda di halaman 1dari 5

TRANSISTOR BIPOLAR Nama : …………………….

PERCOBAAN 10 :
Penguatan arus pada Common Emitor

1. Tujuan :
 Membangun rangkaian common emitor
 Menentukan penguatan arus  pada penguat common emitor

 Menentukan penguatan arus β pada penguat common emitor

2. Dasar Teori
Transistor merupakan device tiga terminal yang mempunyai keluaran berupa arus dan tegangan
yang dikendalikan oleh arus inputnya. Transistor banyak digunakan sebagai penguat maupun sebagai saklar
tergantung dimana tegangan bias yang diberikan transistor tersebut..
Ada beberapa macam transistor yang kita kenal dintaranya :Transistor Bipolar (Bipolar Junction
Transistor) dan Transistor Efek Medan (Field Effect Transistor). Transistor bipolar adalah komponen aktif
semi konduktor yang terdiri dari tiga daerah doping yaitu Emitor, Basis, dan Kolektor. Ada dua jenis transistor
BJT yaitu NPN dan PNP.
Fungsi masing-masing daerah doping adalah sebagai berikut :
1. Emitor : merupakan daerah yang didop paling banyak, fungsinya mengemisiskan atau menginjeksikan
electron ke dalam basis. Emitor berfungsi mengalirkan arus.
2. Basis : merupakan daerah yang didop paling sedikit dan tipis, fungsinya melalukan sebagian besar
electron yang diinjeksikan emitor menuju ke kolektor. Basis berfungsi mengontrol aliran arus.
3. Kolektor : merupakan daerah yang didop diantar basis dan emitor, fungsinya meng”collect” atau
mengumpulkan arus.
Dalam transistor bipolar dikenal dua buah penguatan arus : penguatan arus  dan penguatan arus
β. Penguatan arus β atau hFE adalah rasio arus kolektor terhadap arus basis dan didefinisikan dengan :
IC
  hFE 
IB
Penguatan arus β menunjukkan penguatan arus dc maupun arus ac dari transistor.
Dari persamaan di atas akan diperoleh hubungannya dengan arus emitter.
IE  IC  IB
sehingga
I E  I C  I B  (   1) I B

Nilai tipikal penguatan arus β bervariasi antara 50 – 400.


Sementara penguatan arus  yaitu rasio arus kolektor terhadap arus emitter dab didefinisikan dengan :

IC
 , (  1)
IE
Dari
I B  I E  IC
diperoleh
I B  (1   ) I E

Nilai penguatan arus  lebih dari 0,9.

Hubungan penguatan arus β dengan penguatan arus  adalah sebagai berikut :



 
1 



1

3. Alat/Bahan :
Alat Alat:
 Multimeter 1 buah
 Funtion Generator 1 buah
 Oscilloscope 2 sinar 1 buah
 Papan percobaan 1 buah
 Pribe CRO : 1 : 10 1 buah
 Probe Funtion Generator 1 buah
 Kabel penghubung secukupnya
Bahan:
 Tahanan : R1 = 680 K 1 buah
 R2 = 100 K 1 buah
 R3 = 47 K 1 buah
 R4 = 10K 1 buah
 RV = 22 K 1 buah
 RL = 47 K 1 buah
 Kondensator C1 = 10 F / 16 V 1 buah
 C2 = 47 F / 16 V 1 buah
 C3 = 100 F / 16 V 1 buah
 Transistor : BC 547 1 buah

4. Langkah Kerja
 Jangan memberi tegangan catu melampaui ketentuan
Gambar Kerja
Ub
+16V

R1 R3

C2 3

1 C1 T1

Uk

R2 Ue R4 C3

2 2

S1

ii io S2
1 3
Rv

FG U i1 U i2 Uo RL

2 2

CH1 CH2

CRO
Langkah Kerja

1. Buatlah rangkaian seperti gambar kerja . Usaha tegangan emitor Ue antara 1,6 V - 2,0 V
dan tegangan kolektor Uk antara 8 Volt - 9 Volt
Catat type transistor yang digunakan pada lembar jawaban dan catat pula besar tegangan
2. Tanpa menghubungkan saklar S1 dan S2, ukurlah berturut-turut arus yang mengalir pada
R3 (arus ini adalah arus IC), arus yang mengalir pada Basis (arus ini adalah arus IB) dan
arus yang mengalir pada R4 (arus ini adalah arus IE).

3. Hitunglah penguatan arus β dan penguatan arus  dari rangkaian tersebut

4. Bandingkanlah hasilnya dengan data sheet yang ada


5. Diskusikan dengan instruktur anda

Cara Kerja / Petunjuk

- Untuk mengetahui elektroda-elektroda transistor BC 547 dapat dilihat pada gambar


dibawah ini

1
1 = Emitor
2 2 2 = Basis
3 3 = Colector

1
Tugas

Untuk langkah 2
IB = ......................... µA
IC = ......................... mA
IE = ......................... mA

Untuk langkah 3
IC
 = ........................ kali
IB
IC
 = ........................ kali
IE

Anda mungkin juga menyukai