A. TUJUAN PRAKTEK
1. Mahasiswa dapat membuat kurva karakterteristik luar Ic = f(VCE)
berdasarkan data percobaan
2. Mahasiswa dapat menggambarkan garis beban pada karakteristik luar
transistor
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian transistor sebagai penguat kelas A
4. Mahasiswa dapat menentukan penguatan tegangan pada penguat kelas
A
5. Mahasiswa dapat menggambar kurva sinyal input dan sinyal output
rangkaian penguat kelas A berdasarkan data percobaan
C. DASAR TEORI
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat. Untuk
bekerja sebagai penguat, transistor harus berada dalam keadaan aktif. Kondisi
aktif dengan memberi bias pada resistor, ada tiga macam konfigurasi dari
rangkaian penguat transistor yaitu Common Emitter (CE), Common Base (CB), dan
Common Colector (CC) (Isparela, 2012).
Gambar C.1 : Symbol transistor
Arus yang
melewati transistor memenuhi persamaan arus total transistor sebagai berikut:
IE = IC + IB
VC = VCC - ICRC
VB = VE + VBE = VE + 0,7 V
𝑉𝑏𝑏−𝑉𝑏
𝐼𝑏 = 𝑅𝑏
iC I S e vBE VT
iCI vBE
iB S e VT
i I vBE
iE C S e
VT
Catatan: untuk transistor pnp, gantilah vBE dengan vEB
iB 1 iE
iE
iC iE
1
iC iB iE 1iB
1 1
Aliran arus dari C (colector) ke E (emitor) di atur oleh arus B (basis) cara kerjanya spt
pengaturan aliran air dibagian awal.
kelipatan arus transistor disebut hFE , misal: hFE=400 , arus Basis = 1mA maka
arus yang mengalir dari C ke E = 1 mA x 400 = 400mA.
arus maksimum yang bisa lewat dari C ke E tiap jenis transistor berbeda2,
misal 500mA, atau ditulis Ic max = 500mA.
jika tidak ada arus yang lewat di B (Ib=0) maka tdk ada arus juga yang lewat dari
C ke E , ini disebut CUTOFF.
jika arus B (Ib) kita rubah rubah besarnya maka arus dari C ke E juga berubah-
rubah .
jika arus di B (Ib) kita perbesar terus maka akan ada batasnya arus C ke E mencapai
maksimum. ini disebut saturasi.
Ic = hFE x Ib
Penguat Kelas A
Penguat transistor ini mempunyai titik kerja efektif setengah tegangan Vcc.
Agar rangkaian siap bekerja menerima signal input maka penguat ini memerlukan
bias awal. Penguat kelas A adalah penguat dengan efesiensi terendah tetapi
memiliki cacat signal (distorsi) terkecil. Untuk mendapatkan titik kerja transistor
tepat setengah tegangan Vcc, maka harus dilakukan sedikit perhitungan melalui
pembagi tegangan yang terdiri dari dua buah resistor. Karena memiliki distorsi
kecil, maka penguat kelas A dapat digunakan sebagai penguat awal sebuah sistem
(Pre Amp).
Penguat kelas A ini digunakan untuk daya yang sedang atau kecil sebesar
<10 watt. Jika digunakan untuk sinyal-sinyal kecil, rugi daya yang terjadi juga kecil
sehingga dapat diterima.
Penguat yang memiliki tingkat fidelitas yang tinggi. Asalkan sinyal masih
bekerja di daerah aktif maka bentuk sinyal keluarannya akan sama persis dengan
sinyal input.
Jika sinyal tidak bekerja pada daerah aktif (daerah linear) maka sinyal input
dan outputnya berbeda sebesar 180 derajat.
Tahap Output Penguat Kelas A
Saat tegangan input terendah maka arus yang ditarik sumber akan datang
dari beban RL sehingga beban akan mendapat tegangan terendah negatif –Ibias RL.
Saat tegangan input tertinggi maka transistor Q1 akan memberikan arus lebih dari
yang ditarik sumber arus sehingga beban akan memberoleh arus dan tegangan
tertinggi positif. Untuk memperoleh ayunan tegangan tertinggi pada beban maka
digunakan arus bias dan beban yang memenuhi hubungan sebagai berikut
Arus yang diberikan oleh transistor Q1 akan berkisar dari 0 hingga 2xIBias.
Distorsi pada penguat kelas A yang paling menonjol adalah distorsi saturasi.
Distorsi ini terjadi ketika isinyal input sangat besar sehingga tegangan kolektor-
emitor transistor mencapai nilai tegangan saturasi dan tegangan output sudah
mendekati tegangan catu dayanya.
Rangkaian bias berupa sumber arus untuk tahap output penguat kelas A
dapat direalisasikan dengan berbagai jenis sumber arus, misalnya dengan cermin
arus. Pada percobaan ini digunakan rangkaian sumber arus dengan seperti
digambarkan pada Gambar
Gambar C.6 Rangkaian sumber arus untuk bias tahap output penguat kelas A