AFRIANSYAH
G 811 19 059
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS TADULAKO
NOVEMBER, 2020
1. Latar Belakang
Batuan adalah material yang mempunyai daya hantar listrik dan harga tahanan jenis
tertentu. Batuan yang sama belum tentu mempunyai tahanan jenis yang sama.
Sebaliknya harga tahanan jenis yang sama bisa dimiliki oleh batuan berbeda, hal ini
terjadi karena nilai resistivitas atau tahanan jenis batuan memiliki rentang nilai yang
bisa saling tumpang tindih.
Sifat kelistrikan batuan adalah karakteristik dari batuan bila dialirkan arus listrik ke
dalamnya. Arus listrik ini dapat berasal dari alam itu sendiri akibat terjadinya ketidak
seimbangan ataupun arus listrik yang sengaja dimasukkan ke dalamnya. Pada bagian
batuan, atom-atom terikat secara ionik atau kovalen. Karena adanya ikatan ini maka
batuan mempunyai sifat menghantarkan arus listrik. (Jacson, 1997).
Metode Geolistrik (Resistivitas) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat
menemukan keberadaan air tanah karena resistivitas dari batuan yang sangat sensitif
terhadap kandungan airnya .Metode ini merupakan metode yang bersifat aktif,
karena menggunakan gangguan aktif berupa injeksi arus yang dipancarkan ke bawah
permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus listrik
kedalam bumi.
Berdasarkan hal tersebut, latar belakang dilakukannya praktikum ini adalah untuk
mengetahui nilai hambat jenis dari batuan dengan metode mapping menggunakan
skala lab.
2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai hambat jenis dari
batuan
2.2 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui nilai hambat jenis dari
batuan.
3. Tinjauan Pustaka
(2.1)
k = 2.π.a (2.2)
(2.3)
4. Metode
4,2 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1. Amperemeter Digital, digunakan untuk mengukur arus listrik.
2. Voltmeter Digital, digunakan untuk mengukur tegangan listrik.
3. Geolistrik, digunakan sebagai instrumen pengukuran.
4. Penampang, digunakan untuk mengukur panjang lintasan yang akan diteliti
dan mengukur interval elektroda.
5. Accu, digunakan sebagai sumber arus.
6. Elektroda, digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke dalam tanah.
7. Kabel Penghubung (kabel buaya), digunakan sebagai penghubung elektroda-
elektroda dengan resistivity meter.
8. Papan Melamin, digunakan sebagai pengalas kertas HVS saat mencatat hasil
survei yang diperoleh.
9. Pulpen,digunakan untuk menulis data.
10. Kertas HVS, digunakan untuk mencatat data hasil pengukuran.
0
1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153555759616365676971737577798183
(mA) (mV)
5,2 Pembahasan
Batuan adalah material yang mempunyai daya hantar listrik dan harga tahanan jenis
tertentu. Batuan yang sama belum tentu mempunyai tahanan jenis yang sama.
Sebaliknya harga tahanan jenis yang sama bisa dimiliki oleh batuan batuan berbeda
Batuan mempunyai sifat-sifat kelistrikan karena batuan merupakan suatu jenis
materi. Sifat kelistrikan batuan adalah karakteristik dan batuan bila dialirkan arus
listrik ke dalamnya (Telford,1990).
.
6. Kesimpulan dan Saran
6,1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Semakin panjang batu (L) maka hambatannya semakin besar.
2. Jenis batu yang berbeda juga di hasilkan nilai resistivitas yang berbeda pula.
6,2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis, sebaiknya kami yang turun Praktikum
dilapangan agar bisa dipandu sekurang-kurangnya asisten sebagai pembina dalam
mengambil sampel data mentah supaya tidak ada kekeliruan pengambilan data
yang berakibat kesalahan dan mengharuskan turun lapangan kembali.
7. Daftar Pustaka