DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
ANGGOTA KELOMPOK :
UNIVERSITAS JAMBI
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Adapun judul dari makalah ini yaitu Perbandingan Sistem Ekonomi
Islam, Sosialis, Dan Campuran yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
Model Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan Ekonomi Islam
Universitas Jambi.
Kami berharap makalah ini dapat digunakan sebagai awal pembelajaran untuk
menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dimana saja dan memberi
manfaat bagi kita semua yaitu dapat menambah wawasan kita.
Kami menyadari betul bahwa isi maupun penyajian makalah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai
penyempurna makalah ini demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Model Ekonomi
Islam yaitu Bapak Hareastoma. S.H.i., M.A. atas bimbingan dan arahan
dalam pembuatan makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau mungkin kami tidak
akan dapat menyelesaikan tugas ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
3.1. Kesimpulan 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda. Sistem yang dianut
sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Misalnya
sistem yang berdasarkan syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam.Yang menganut
sistem ini adalah negara-negara Islam yang ada di dunia, walaupun begitu beberapa
negara khususnya Indonesia telah menerapkan sistem ekonomi Islam di mana dengan
hadirnya beberapa perbankan yang berlabel syariah. Negara yang berideologi
komunisme biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut
menganut paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapittalis.
1
2. Bagaimana sejarah Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran ?
3. Bagaimana sistem Ekonomi Islam, Sosialis dan Campuran ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
(Abdul Mannan, 1997) memberikan definisi ilmu ekonomi Islam sebagai ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi kerakyatan yang
diilhami oleh nilai-nilai dan ajaran Islam. (Ahmad Dahlan, 2008, p.2)
Aplikasi ajaran agama dalam bidang ekonomi Islam paling banyak pada
lembaga perbankkanyang telah berkembang cukup signifikan dalam 3 tahun terakhir
dengan indikator market shareterhadap perbankan konvensional telah mencapai 1,8 %
dan BI mempunyai target 5 % pada tahun2010. (Ahmad Dahlan, 2008, p.2)
3
paradigma kolektivitas, yaitu kepemilikan negara merupakan hak tertinggi atas segala
hak individu, kecuali pada hak-hak tertentu yang secara hukum sosialisme dan
dengan syarat-syarat tertentu dapat dimiliki oleh individu.
4
mencatat wahyu. Pada tahun 6 Hijriyah Rasulullah mengangkat sekretaris dengan
bentuk sederhana telah dibangun. Rasulullah juga telah mengutus utusan ke
pemimpin negara-negara tetangga. Orang-orang ini mengerjakan tugasnya dengan
sukarela dan membiayai hidupnya dari sumber independen, sedangkan pekerjaan
sangat sederhana tidak memerlukan perhatian penuh.
(Al-Usairy, 2006) Sebelum menjadi Khalifah Abu Bakar tinggal di Sikh yang
terletak di pinggiran kota Madinah. Setelah berjalan 6 bulan dari kekhalifahannya,
Abu Bakar pindah ke pusat kota Madinah dan bersamaan dengan itu sebuah Baitul
5
Mal dibangun. Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarganya diurus oleh kekayaan
dari Baitul Mal ini. Abu Bakar diperbolehkan mengambil dua setengah atau dua tiga
perempat dirham setiap harinya dari Baitul Mal dengan beberapa waktu. Ternyata
tunjangan tersebut kurang mencukupi sehingga ditetapkan 2000 atau 2500 dirham
dan menurut keterangan 6000 dirham per tahun (Kharidatul Mudiah, 2015, p.199).
(Yatim, 2000) Umar bin Khattab merupakan pengganti dari Abu Bakar. Untuk
pertama kalinya, pergantian kepimpinan dilakukan melalui penunjukan.
(Karim, 2004) Dalam pemerintahannya ini, banyak hal yang menjadi kebijakan
Umar terkait dengan perekonomian masyarakat Muslim pada waktu itu, di antaranya:
Pertama, pendirian Lembaga Baitul Mal. Seiring dengan perluasan daerah dan
memenangi banyak peperangan, pendapatan kaum muslimin mengalami peningkatan
yang signifikan. Hal ini memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya, agar
dapat dimanfaatkan secara benar, efektif dan efisien. Setelah mengadakan
musyawarah dengan para pemuka sahabat, maka diputuskan untuk tidak
menghabiskan harta Baitul Mal sekaligus, akan tetapi dikeluarkan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan masyarakat didasarkan atas musyawarah. Dalam
pemerintahan Khalifah Umar, Baitul Mal berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
fiskal negara Islam dan Khalifah merupakan pihak yang berkuasa penuh terhadap
harta Baitul Mal. Namu demikian, Khalifah tidak diperbolehkan menggunakan harta
Baitul Mal untuk kepentingan pribadi. Dalam hal ini, tunjangan Umar sebagai
Khalifah untuk setiap tahunnya adalah tetap, akni sebesar 5000 dirham, dua stel
6
pakaian yang biasa digunakan untuk musim panas (shaif) dan musim dingin (syita)
serta serta seekor binatang tunggangan untuk menunaikan ibadah haji.
Pada masa ini harta Baitul Mal dianggap sebagai harta kaum Muslimin,
sedangkan Khalifah dan para amil hanya berperan sebagai pemegang amanah.
Dengan demikian, negara bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bagi para
janda, anak-anak yatij, serta anakanak terlantar; membiayai penguburan orang-orang
miskin; membayar utang-utang yang bangkrut; membayar uang diyat untuk kasus-
kasus tertentu, seperti membayar diyat prajurit Shebani yang membunuh seorang
Kristianiuntuk menyelamatkan nyawanya; serta memberikan pinjaman tanpa bunya
untuk tujuan komersial, seperti kasus Hind bint Ataba (Karim, 2004).
7
kontroversional mengenai pembelanjaan harta Baitul Mal yang tidak hati-hati
(Kharidatul Mudiah, 2015, p.205).
Muncul pula pada waktu itu tuntutan para sahabat untuk menelisik siapa
sebenarnya orang yang membunuh Utsman bin Affan. Khalifah Ali merupakan salah
satu khalifah yang sederhana, ia dengan suka rela menarik dirinya dari daftar
penerima bantuan Baitul Mal (kas negara), bahkan menurut yang lainnya dia
memberikan 5000 dirham setiap tahunnya. Apapun faktanya hidup Ali sangat
sederhana dan ia sangat ketat dan rigit dalam menjalankan keuangan negara. Suatu
hari saudaranya Aqil datang kepadanya meminta bantuan uang, tetapi Ali menolak
karena hal itu sama dengan mencuri uang milik masyarakat (Kharidatul Mudiah,
2015, p.206).
8
2.3. SEJARAH EKONOMI SOSIALIS
Mereka mencapai bentuk berupa empat macam filsafat radikal pokok, yaitu:
9
Di antara mereka yang hadir ada dua orang radikal intelektual yang relative
mudadan yang beludikenal.Yang satu adalah Karl Mark, sedangkan yang kedua
adalahsahabatnya, Frederich Engels. Dalam bulan Januari 1948, prinsip-prinsip dan
sasaran yang ditetapkan, dipublikasikan sebagai sebuah pamplet denga nama The
Communist Manifest.
Islam merupakan agama yang syamil (menyeluruh). Dan mengatur semua aspek
kehidupan manusia. Namun dalam masalah-masalah yang selalu mengalami
perubahan-perubahan, Islam hanya mengaturnya secara garis besar / global. Masalah-
masalah ekonomi (bisnis) dan politik merupakan bidang yang mengalami banyak
perubahan. Dalam hal ini ada tiga hal yang dapat dijadikan dasar rujukan:
10
Kedua, hal-hal yang menerima perubahan dan tunduk pada perkembangan
zaman. Disinilah terbukanya pintu ijtihad dan perbedaan pendapat para
mujtahid.
3. Perbedaan pendapat para ulama dan pemimpin. Perbedaan ini harus disikapi
sebagai rahmat, karena kita dapat memilih diantara pendapat tersebut yang
paling sesuai dengan kondisi dan kemaslahatan umat.
11
ekonomi, ia juga telah mengkaji bagaimana mekanisme harga bekerja
dalam pasar, kontrol harga, serta apakah pengaruh berbagai perpajakan
terhadapnya.
1. MADZHAB IQTISADUNA
Aliran ini didasari oleh pandangan bahwa ilmu ekonomi yang sekarang
ada (konvensional) tidak pernah bisa sejalan dengan Islam. Teori-teori dalam
ekonomi Islam seharusnya didapat dari Al-Quran dan Sunnah (konsep
dekonstruksi), dan bukan ekonomi konvensional yang diadaptasikan dengan
ajaran Islam.
Aliran ini menolak masalah ekonomi tentang kelangkaan (scarcity)
sumber daya. Masalah ekonomi terjadi karena keserakahan manusia, distribusi
yang tidak merata dan ketidakadilan. Islam hendaknya punya konsep sendiri
dalam ekonomi, dengan nama Iqtishad.
2. MADZHAB MAINSTREAM
Pandangan ini tidak jauh berbeda dengan pandangan ekonomi
konvensional, hanya disesuaikan dengan tuntunan Islam dalam Al-Quran dan
As-Sunnah (konsep rekonstruksi). Aliran ini tetap mengakui adanya
kelangkaan sebagai masalah ekonomi.
12
teori lama dan mengantikannya dengan yang baru. Madzhab Mainstream
dikritik sebagai jiplakan dari ekonomi neoklasik, dengan menyesuaikannya
dengan ajaran Islam (variabel-variabel riba, zakat, serta niat).
1) Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan
dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
2) Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar.
3) Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang lain yang membutuhkan, oleh
karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki (distribusi
harta).
4) Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.
5) Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.
6) Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi
ukuran perbedaan adalah prestasi kerja.
13
Kemudian landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam
adalah sebagai berikut:
1) Kewajiban zakat.
2) Larangan riba.
3) Kerjasama ekonomi.
4) Jaminan sosial.
5) Peranan negara. .
1) Landasan aqidah.
2) Landasan akhlaq.
3) Landasan syari'ah.
4) Al-Qur'anul Karim.
5) Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf
14
KELEBIHAN SISTEM EKONOMI ISLAM:
Secara global kelemahan system ekonomi Islam dapat dilihat dari beberapa factor sebagai
berikut:
15
Sistem Ekonomi Sosialis berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya
, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian
besar merupakan kepemilikan sosial.
a. St. Simon
Claude Henri de Rouvroy Comte de Saint Simon. Lebih dikenal Henri de Saint
Simon. Lahir 17 Oktober 1760 di Paris, Prancis, daerah pinggiran miskin namun dari
keluarga terkemuka. Ayahnya putra kedua Louis-Francois de St. Simon seorang
tentara. Saint Simon dididik secara privat oleh para tutor pribadinya, dan belajar
otodidak. Usia 17 tahun ikut pendidikan militer kemudian bertugas koloni Perancis di
Amerika, sebagai kapten artileri di Yorktown tahun 1781.
Dipandang sebagai bapak sosialisme karena dialah orang pertama yang
menyerukan perlunya saranasarana produksi dimiliki sepenuhnya oleh
pemerintah/negara.
b. Karl Marx
Lahir di Trier, Jerman 5 Mei 1818. Berasal dari keluarga Yahudi kelas
menengah, Marx kuliah ilmu hukum di universitas Bonn. Setahun kemudian pindah
ke universitas Berlin untuk belajar filsafat. Pada usia 23 tahun ia meraih gelar doktor
filsafat. Gagal menjadi dosen, Marx muda kemudian menjadi wartawan dan akhirnya
lebih banyak menjadi aktivis politik dan penulis.
Karl Marx yang merupakan sosialis radikal yang memiliki pandangan bahwa
hak individual harus dihapus, termasuk hak kepemilikan tanah. Di samping itu kaum
tani bukan golongan yang penting dalam masyarakat yang bergerak menuju
masyarakat sosialis sejati. Marx berpendapat demikian karena faham dialekti
materialismenya, yang menganggap bahwa sejarah bisa berubah hanya disebabkan
oleh factor-faktor produksi dan penguasaan sarana produksi oleh kaum proletar yang
selama ini diperas oleh kaum kapitalis.
16
CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI SOSIALIS :
1. Kepemilikan
Kepemilikan harta oleh pribadi maupun suasta serta pemilikan atlat produksi,
distribusi, dan perukaran, semuanya di hapus, tanah, pabrikmtransportasi,
komunikasi, tambang, dan sebagainya semuanya di tempatkan dalam kendali
pemerintah.
2. Materialisme
17
Engels menyatakan : materi adalah salah satunya yang nyata di dunia, kaum
komunis percayabahwa akal manusia hanyalah perwujudan dari materi dan jiwa
tidaklah wujud secara independen melainkan produk dari materi
3. Regimentasi dan totalitarianisme
Komunisme mencita citakan sebuah negara totalitarian. Didalam negara
seperti itu, klas borjuis di tiadakan dan kediktatoran yang kuat oleh kaum proletar di
bangun. Hak hak fundamental dan kebebasan sipil di musnahkan danmanusia
setel disehingga hanya berstatus sebagai binatang ekonomi semata
Kegagalan sistem ekonomi sosialis dan liberal membuat kenyataan pada waktu
sekarang ini tak ada satu pun negara yang secara ekstrem menerapkan sistem
ekonomi tertentu (baik liberal atau sosialis). Banyak negara yang menganut lebih dari
satu sistem ekonomi atau menganut sistem ekonomi campuran. SistemEkomoni
campuran muncul sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem-
sistem ekonomi sebelumnya.
18
CIRI-CIRI DARI SISTEM EKONOMI CAMPURAN:
19
3. Pembatasan antara sumber produksi yang dikuasai pemerintah atau swasta
sulit ditentukan
20
ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah
tersebut ke level yang lebih atas
Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai
kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang
dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh dengan
cara yang halal, untuk mencapai Al-falah (makmur dan success) dan Saada
Haqiqiyah (kebahagian yang abadi baik di dunia dan akhirat.
Dalam Islam yang ingin punya property atau perusahaan harus mendapat
kan nya dengan usaha yang keras untuk mencapai yang nama nya Islamic Legal
Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak banyak nya yang sesuai
dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang sangat penting dalam
transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada nya unsur Riba (interest) Maisir (judi)
dan Gharar (ke tidak pastian).
Lain halnya dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan itu
sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di
semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem Sosialis,
semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya
market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand, karena Negara yang
menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah
dan keputusan di tangani langsung oleh negara.
21
PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN SISTEM
EKONOMI KONVENSIONAL DITINJAU DARI SISTEM PASAR
SISTEM EKONOMI
MANUSIA
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
1. Adil 1. Makhaluk
2. Non riba ekonomi
3. Mengutamakan 2. Sistem bunga
jual beli 3. Individualisme
4. Minim unsur
sosial
22
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan.Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia dengan subjek;
barang-barang ekonomi sebagai objek; serta alat kelembagaan yang mengatur dan
menjalinnya dalam kegiatan ekonomi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Diki, Raden. Ekonomoi Islam Agen Pemersatu Bangsa. Mei 21, 2009.
http://www.kompasiana.com/radendiky/peran-dan-peluang-ekonomi-islam-
sebagai-solusi-permasalahan-bangsa-menghadapi-tantangan-ekonomi-
konvensional_55184258a333114607b664aa (accessed September 11, 2017).
Mannan, Adul M,. "Teori dan Praktek Ekonomi Islam." Yogyakarta: PT. Dana Bhakti
Wakaf, 1997.
24