2. MUHAMMAD AZIZ. A
3. MUHAMMAD GHANI.
A
4. NADIA SEPTIANI
5. NURUL ADAWIYAH
KELAS: X IPS 2
Website www.budimulia.com
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Gejala sosial akibat
perubahan sosial.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu
Gianti pada pelajaran Sosiologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang gejala sosial akibat perubahan sosial bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bu Gianti, selaku guru Sosiologi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1.1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................3.1
B. Saran.......................................................................................3.2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini merupakan zaman globalisasi, dimana setiap Negara di dunia dapat dengan
mudah berinteraksi dan saling mempengaruhi yang tidak lagi terlalumemperhatikan
batasan-batasan Negara. Dengan semakin mudahnya setiap Negara didunia
berinteraksi maka tidak akan lepas dari munculnya pengaruh-pengaruh baru
dimasing-masing Negara yang berinteraksi. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat
berupamasuknya budaya baru (budaya asing), berubahnya pola pikir dan
paradigmamasyarakat, perubahan pola tingkah laku dan prilaku masyarakat, dan
sebagainya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang ikut terjun dalam globalisasi,
karenatuntutan kondisi dan perkembangan zaman menyebabkan Indonesia harus terus
mampuberadaptasi dan terus mengikuti perkembangan zaman.
Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat
yangmodern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional
menujumasyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses
perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha
mendapatkan ciri-ciri ataukarakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
Istilah Culture Shock atau gegar budaya pertama kali diperkenalkan oleh seorang
peneliti bernama kalvero Oberg pada tahun 1958. ia menemukan fakta bahwa setiap
manusia yang bepergian dan hidup disuatu Negara atau daerah dengan kebiasaan
masyarakat yang berbeda dengan kebiasaan masyarkat ditempat tinggal asalnya, akan
mengalami perasaan “Gegar Budaya”.
Dilihat dari rumusan masalah tersebut, adapun tujuan makalah ini yaitu:
a.Untuk mengetahui pengertian westernisasi
Dilihat dari rumusan masalah tersebut, adapun tujuan makalah ini yaitu:
Dilihat dari rumusan masalah tersebut, adapun tujuan makalah ini yaitu:
Westernisasi berasal dari kata west yang dalam bahasa inggris yang berarti barat jadi
westernisasi itu berarti kebarat-baratan. Westernisasi merupakan gaya atau tingkah
laku seseorang yang mengikuti gaya prilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu
bangsa-bangsa barat. Dimana seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkahlaku,
cara berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-
bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.
Menurut Samuel.P.Huntington dalam bukunya yang berjudul ”The Clash
OfCivilization” Westernisasi adalah Proses yang mengikuti segala bentuk gaya hidup
bangsa barat. Adapun pengertian lain, Westernisasi adalah suatu perbuatan
seseorangyang mulai kehilangan jiwa nasionalisme yang meniru atau melakukan
aktivitasbersifat kebarat-baratan.Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan
mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa kita sadari,dilihat dari gaya
hidup yang bermewah-mewahan,gaya rambut kepirang-pirangan dan sifat
konsumerisme dan glamorismeyang mulai timbul pada tiap diri
masyarakat.Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut
kitauntuk mewaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti.
Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang
merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan
boneka yang meniru secara total peradaban Barat.Westernisasi di Indonesia menurut
kami merupakan suatu masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan
perubahan terhadap masyarakat multikultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai
luhur, budaya, norma, adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian
bangsa Indonesia asli berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan
kepribadian bangsa tersebut dilestarikanmaka sesungguhnya akan memberikan suatu
nilai lebih bagi kehidupan bangsaIndonesia dibandingkan dengan negara lain, karena
setiap bangsa memiliki
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-
sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan
Amerika Utara pada abad ke-17 sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian
menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta juga ke negara-negara Amerika
Selatan, Asia, dan Afrika.
Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang
terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social
planning.
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup
pengertian sebagai berikut:
Culture Shock atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan “Gegar Budaya” adalah
istilah Psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang
menghadapi kondisi lingkungan social dan budaya yang berbeda.
Penting bagi kita untuk mengetahui bahwa Culture Shock pastinya terjadi pada setiap
orang yang bepergian keluar negeri atau ke wilayah yang jauh dari tempat tinggal.
Namun beberapa orang menampakan reaksi-reaksi yang lebih dasyat, terhadap situasi
lingkungan yang berbeda disekitarnya.
a. Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini mempostulasikan bahwa kemampuan untuk penyesuaian lintas
budaya individu akan tergantung dari kemampuan individu tersebut untuk
membuat atribusi yang tepat mengenail nilai-nilai kultur, kepercayaan,
perilaku dan norma di lingkungan yang baru. Individu mengalami
ketidakmampuan menyesuaikan diri karena mereka menggunakan standar
kulturnya sendiri untuk menilai, menginterpretasikan dan berperilaku dalam
lingkungan yang baru (Triandis dalam Chapdelaine, 2004). Hal inilah yang
membuat penyesuaian dirinya menjadi tidak efektif karena perbedaan cara
menginterpretasikan suatu kejadian bisa menimbulkan kesalahpahaman di
sana sini.
c. Pendekatan Fenomenologis
Dampak positif dan negatif yang dimunculkan akibat adanya westernisasi adalah
sebagai berikut:
e.Dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang populer
c.Sikap Individualistik
d.Kesenjangan Sosial
Dampak positif dan negatif yang dimunculkan akibat adanya modernisasi adalah
sebagai berikut :
Dampak positif dan negatif yang dimunculkan akibat adanya cultue shock adalah
sebagai berikut :
c. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah, dan lain-lain.
Contoh-contoh pengaruh culture shock yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai
berikut:
2.5 Upaya atau pengendalian sosial dari Westernisasi, Modernisasi, dan Culture
shock
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya
perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dimana seseorang
atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan dan
bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan negara-negara
dibenua Eropa dan Amerika lainnya.
Culture Shock atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan “Gegar Budaya” adalah
istilah Psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang
menghadapi kondisi lingkungan social dan budaya yang berbeda.
Culture shock dapat menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif,
dampak positif diantaranya ialah adanya lebih cepat mendapat informasi yg akurat
dan terbaru di jejaring sosial, mudah berkomunikasi dengan sahabat atau keluarga,
dan dapat dengan mudah mendapatkan layanan bank. Dan dampak negatifnya ialah
pemanfaatan jasa kmunikasi oleh jaringan teroris, penggunaan informasi tertentu dan
situs tertentu di internet yang bisa disalahgunakan pihak tertentu untuk tujuan
tertentu, dan bisa terjadi penipuan dan penculikan.
3.2 Saran
Westernisasi
Indonesia juga tidak kalah dengan budaya Barat. Indonesia memiliki banyak
hasilkarya seperti batik, lagu-lagu daerah, bahasa daerah dan lain-lain. Kita juga
perlumenerapkan upaya-upaya pencegahan dari dampak negatif westernisasi supaya
tidakada penyesalan dikemudian hari.
Modernisasi
Modernisasi memang perlu untuk kemajuan suatu wilayah, daerah, bahkan suatu
negara. Namun kia harus menanggapi modernisasi dengan bijak agar kita tidak
terjerumus ke dalam dampak-dampak atau gejala yang merugikan yang akan
ditimbulkan oleh modernisasi.
Bak dua sisi mata uang yang berbeda, disamping ada dampak positif dari
modernisasi yang akan menguntungkan kita, ada juga dampak negatif yang dapat
ditimbulkan oleh modernisasi yang pastikan akan mengganggu, dan merugikan kita.
Karena itu, menurut kami masyarakat hendaknya lebih selektif dalam menyaring
kebudayan modernisasi ini. Apa lagi budaya kebarat-baratan, sebagai negara yang
sebagian besar penduduknya beragama islam, hendaknya masyarakat tidak menganut
budaya barat yang tidak sesuai dengan syariat agama.
Pemerintah juga berperan penting dalam pemerataan modernisasi. Karena akan ada
banyak masalah yang ditimbulkan , misalnya karena pola hidup masyarakat yang
konsumtif, kita harus mengimpor barang untuk memenuhi permintaaan pasar dala
negeri, sedangkan daya ekspor kia rendah, hal ini kan sangat merugikan pelaku pasar
di dalam negeri, seperti kentang yang pemerintah impor, akan merugikan petani
kentang karena harga kentang lokal akan turun karena banyaknya kentang dipasaran.
ini tugas kita bersama dan juga pemerintah yang harus lebih memperhatikan rakyat
kecil. Kita juga harus lebih mencintai produk-produk dalam negeri. Jika kerugian
akan terus menerus melanda pelaku pasar dalam negeri, maka akan banyak pelaku
pasar yang gulung tikar, banyak pekerja yang akan menganggur, ini akan
menimbulkan kriminalitas. Maka dari itu para pelaku pasar diminta untuk lebih
kreatif dalam menciptakan dan memsarakan produk dan jasa dalam negeri di nasional
maupuun dikancah internasional.
Culture shock
Sebelum berangkat ke daerah baru yang akan dimasukinya sebaiknya terlebih dahulu
mencari informasi pada sumber yang terpercaya tentang yang ada di daerah tersebut.
Hal ini familiar dengan daerah yang akan dimasukinya dan memunculkan gambaran
akan lingkungan barunya.
Memiliki tujuan merantau yang jelas. Selalu menjaga prioritas utama, berjuang dan
berdoa akan membantu individu mengatasi culture shock. Tingkat keberhasilan
akademik sangat bergantung dengan konsentrasi, usaha serta kesungguhan dari
masing-masing individu dalam memegang teguh tujuan awal merantau.
Kesiapan diri merupakan salah satu syarat yang harus terpenuhi sebelum individu
memutuskan untuk memulai hidup di daerah rantauan, terlebih jika seorang individu
memang belum pernah mengenal secara nyata bagaimana kondisi sosial budaya yang
ada di daerah rantauan tersebut. Kesiapan diri sangat diperlukan sebagai bekal yang
menentukan keberhasilan penyesuaian diri yang baik dalam menghadapi banyak hal
perbedaan ketika mulai hidup dalam suatu daerah baru dengan budaya.
Memiliki kepekaan budaya, kepekaan ini dapat diasah melalui kemauan untuk
berpikir dalam pola pikir individu. Kepekaan budaya ini merupakan modal yang amat
besar dalam membangun toleransi dan rasa saling pengertian ditengah-tengah situasi
perbedaan budaya yang ada.
Menghargai budaya yang ada di tempat rantauan, bersikap terbuka dengan menerima
lingkungan sosial budaya yang baru disekitarnya, menciptakan interaksi yang efektif
dan meluaskan jaringan pertemanan yang baru baik di lingkungan perkuliahan
maupun lingkungan tempat tinggal akan membantu menumbuhkan perasaan nyaman
pada diri individu sehingga dapat meminimalisir kecemasan yang berkelanjutan yang
disebabkan oleh efek culture shock.
DAFTAR PUSTAKA
http://hasanbasrialkanjiyany.blogspot.com/2014/10/makalah-modernisasi.html [31
januari 2020]
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/societas/article/viewFile/3946/3612
[31 januari 2020]
http://bertapsychologycorner.blogspot.com/2010/12/fenomena-culture-shock.html [31
januari 2020]
https://www.siswapedia.com/dampak-modernisasi-kaitannya-dengan-perubahan-
sosial/ [31 januari 2020]
https://audirayatiputri.wordpress.com/2012/12/17/dampak-culture-shock-gegar-
budaya-pada-bangsa-indonesia/ [31 januari 2020]
https://www.academia.edu/5160577/MAKALAH_MODERNISASI_DAN_GLOBAL
ISASI [31 januari 2020]
http://hasanbasrialkanjiyany.blogspot.com/2014/10/makalah-modernisasi.html [31
januari 2020]