Anda di halaman 1dari 11

PENTINGNYA PEMERIKSAAN UNTUK KENDALIKAN

PANDEMI COVID-19 DENGAN MENGETAHUI PERBEDAAN


DARI PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIBODI, RAPID
DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN, GENOSE, DAN RT-PCR
(REVERSE-TRANSCRIPTASE POLYMERASE CHAIN
REACTION)

Disusun oleh : Nabilah Delia Noviana


NIM : 22018025
Dosen Pembimbing : Sharfina Maulidayanti, M.Si
APA ITU VIRUS
CORONA ?

Virus Corona atau severe acute respiratory


syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus
yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena
infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona
bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja dari
berbagai kalangan usia.
MENGAPA PENTING
UNTUK KITA
MELAKUKAN
PEMERIKSAAN ?
Pentingnya pemeriksaan COVID-19 untuk mengendalikan
penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengidentifikasi siapa saja orang
yang sudah tertular. Jika orang-orang yang tertular sudah dapat
diidentifikasi, maka hasil pemeriksaannya akan ditindaklanjuti
dengan arahan untuk melakukan isolasi mandiri dan bagi yang
mengalami gejala berat bisa dapat segera dirawat dan diobati.

Sehingga, kita dapat membantu menghentikan penularan dan


kematian, serta persentase angka kesembuhannya bisa menjadi
lebih tinggi. Dengan begitu, pandemi yang terjadi dapat segera
berakhir.
Beberapa pemeriksaan yang dapat
digunakan :

1. RAPID TEST ANTIBODI

2. RAPID DIAGNOSTIC TEST (RDT) ANTIGEN

3. RT-PCR (Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction)

4. GENOSE
RAPID TEST ANTIBODI

RAPID DIAGNOSTIC TEST


(RDT) ANTIGEN
RT-PCR (Reverse-Transcriptase
Polymerase Chain Reaction)

GENOSE
Kelebihan
1. RAPID TEST • Pemeriksaan ini efektif bila dilakukan sesudah timbul gejala sejak hari ke
6 atau ke 7 terinfeksi, karena tubuh sudah membentuk antibodi
ANTIBODI • Hasil bisa dapat langsung dibaca dalam waktu lebih cepat
• Harganya lebih murah
• Sensitivitas rapid test antibody berkisar 60-70 %
• Spesifisitas rapid test antibody berkisar 97 %

2. RAPID • Metode antigen dapat dilakukan sejak awal terkena infeksi, selama fase
akut bahkan sebelum atau tanpa adanya gejala. Artinya, tes diagnosis
DIAGNOSTIC TEST cepat antigen mampu mendeteksi keberadaan benda asing dalam tubuh
(RDT) ANTIGEN secara dini dibandingkan RT-Antibodi
• Akurasi dari rapid test antigen dipercaya lebih baik dan akurat jika
dikomparasikan dengan rapid test antibodi, oleh karena tes yang
dilakukan yaitu untuk mendeteksi virusnya, bukan respon tubuh terhadap
virus
• Mampu mendeteksi antigen dengan konsentrasi yang rendah
• Sensitivitas dari metode ini yaitu >80 %
• Spesifisitas dari metode ini yaitu 97 %
3. RT-PCR (Reverse- • Metode ini merupakan metode yang dipakai dalam rangka diagnosis
COVID-19
Transcriptase • Alat mampu memeriksa dalam jumlah banyak dalam satu waktu
Polymerase Chain • Memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi untuk mendiagnosis kondisi
terpapar COVID-19, sebab sekali virus corona menginfeksi tubuh, maka
Reaction) virus akan terdeteksi melalui pemeriksaan ini
• Metode ini merupakan metode yang direkomendasikan WHO untuk
mendeteksi COVID-19
• Memiliki sensivitas dan spesifisitas paling tinggi yaitu 99 %

4. GENOSE • GeNose diklaim memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru


dalam tubuh manusia dalam waktu cepat dan sederhana
• Memiliki akurasi tinggi
• Memiliki sensitivitas sekitar 89-92 %
• Memiliki spesifisitas 90 %
• Penggunaan alat ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan tes usap
PCR
• Pengoperasian alat dan analisis mudah
Kekurangan
1. RAPID TEST • Tidak bisa digunakan untuk menentukan atau mendiagnosis
seseorang terinfeksi COVID-19
ANTIBODI
• Rapid test antibodi ini masih kurang akurat bila dilakukan di
awal infeksi, karena antibodi seseorang biasanya baru akan
terbentuk 14 hari setelah orang tersebut terinfeksi COVID-19

2. RAPID • Tidak bisa untuk menilai progres ke arah kesembuhan


• Ketika antibodi sudah bergabung dengan antigen tertentu,
DIAGNOSTIC TEST
hasil tes akan menunjukkan negatif palsu atau dengan kata
(RDT) ANTIGEN lain antigennya tidak terdeteksi. Pada penderita dengan
kondisi yang demikian bisa digambarkan sebagai orang yang
sebetulnya mengandung antigen COVID-19 tapi malah
dinyatakan negatif
• Harga untuk pemeriksaan rapid test antigen ini lebih mahal
dibandingkan rapid test antibodi.
3. RT-PCR (Reverse- • Pemeriksaan yang sedikit lebih rumit
• Membutuhkan waktu yang lebih lama
Transcriptase • Harganya lebih mahal
Polymerase Chain
Reaction)

4. GENOSE • GeNose C19 bukan alat utama untuk pemeriksaan COVID-19.


Jika pada pemeriksaan menggunakan GeNose C19 keluar hasil
positif maka tetap harus melakukan pemeriksaan lanjutan
dengan metode swab PCR untuk menegakkan diagnosa
COVID-19
• Senyawa VOC dapat dihasilkan juga oleh kondisi infeksi dan
keganasan
• Hasil pemeriksaan dapat dipengaruhi oleh asap rokok dan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang beraroma
menyengat
• Alat ini tidak dapat digunakan apabila kondisi udara
dilingkungan kurang baik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai