Anda di halaman 1dari 19

AKHLAK, ETIKA DAN

MORAL
NAUFAL SYAHID ADIMULIA
RINRIN AGUSTIN
SRI RIZKI NURHAYATI
TIANA AZMI ALAWIYAH
AKHLAK
• Ibn Maskawih
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perilaku / tindakan secara mudah tanpa pertimbangan
pikiran.
• Al Ghazaly
Gambaran sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perilaku secara otomatis tanpa membutuhkan
pikiran dan pertimbangan
• Ahmad Amin

‫ حال للنفس داعية لها الى أفعالها من غير فكر وال روية‬:‫ألخلق‬
(Ibn Maskawaih)

‫ عبارة عن هيئة فى النفس را سخة عنها تصدر األفعال‬:‫ألخلق‬


‫بسهولة و يسر من غير حاجة الى فكر وروية‬
(Al-Ghazaly)

‫ عادة اإلرادة‬:‫الخلق‬
(Ahmad Amin)
• Tingkah laku yang dipengaruhi oleh nilainilai yang diyakini oleh seseorang dan sikap yang menjadi sebahagian
daripada keperibadiannya. Nilai-nilai dan sikap itu pula terpancar daripada konsepsi dan gambarannya
terhadap hidup.
• Menurut Anis Mata
nilai dan pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar dalam jiwa, kemudian tampak dalam bentuk
tindakan dan perilaku yang bersifat tetap, natural atau alamiah tanpa dibuat-buat, serta refleks.
Definisi-definisi akhlak tersebut secara substansial tampak saling melengkapi, dan dari sini dapat dilihat lima ciri
yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu:
• Akhlak adalah perbuatan yang tertanam dalam diri manusia sehingga menjadi kepribadiannya.
• Akhlak adalah perbuatan yang mudah dan tanpa pikiran
• Akhlak adalah perbuatan yang timbul dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan dan tekanan
dari luar
• Akhlak adalah perbuatan yang tidak main-main
• Akhlak adalah perbuatan yang Ikhlas

Simpulan:
Akhlak adalah sifat bathin yang mengadat dalam jiwa yang mendorong untuk mewujudkan suatu perilaku secara
otomatis (Yaya Suryana; 2007)
ETIKA
Pengertian Etika
1. Etika berasal dari bahasa yunani “ethos” yang berarti adat kebiasaan
2. Menurut istilah terdapat beberapa makna diantaranya:
• Prinsip2 yang disistimatisir tentang tindakan moral (Webster dict.)
• Hujjah, makna, tujuan tindakan (Encyclopaedy of Winkler Prins)
• Filsafat moral: nilai dan ide tindakan (New American ency.)
• Ilmu tentang kaidah dan prinsip moral ( Hornby Dictionary)
3. Simpulan:
• Etika: Suatu filsafat Nilai tentang baik buruknya suatu ide tindakan;
• Etika: Suatu jenis ilmu normatif yang membahas tentang nilai (yang
mendasari alasan) suatu tindakan (yaya Suryana; 2015)
Komponen Etika
1. Kebebasan dan Tanggung Jawab
2. Hak dan Kewajiban
3. Baik dan Buruk
4. Keutamaan dan Kebahagiaan
Pembagian Etika
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif ialah etika yang berusaha meneropong secara
kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang
dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
2. Etika Normatif
Etika normatif adalah etika yang mengacu pada norma-norma
atau standar moral yang diharapkan untuk mempengaruhi perilaku,
kebijakan, keputusan, karakter individu, dan struktur sosial,
MORAL
Pengertian Moral
1. Moral berasal dari bahasa latin “mores” jamak dari “mos” yang berarti adat
kebiasaan (Yaqub; 1983:14)
2. Menurut istilah berarti ide tindakan manusia yang dapat diterima sesuai
dengan nilai nilai yang umum dianggap baik dan wajar (Yaqub; 1983: 14)
3. Kaelan (2001: 180), mengatakan moral adalah suatu ajaran wejangan-
wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan baik lisan maupun
tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar
menjadi manusia yang baik.
Simpulan:
• Moral: ide tindakan terkait dengan nilai baik dan buruk serta adat kebiasaan (
ide tindakan yang mengadat)
• Ide tindakan dapat dimaknai sebagai sesuatu yang mendorong lahirnya
tindakan
Moralitas merupakan suatu fenomena manusiawi yang universal,
menjadi ciri yang membedakan manusia dari binatang. Pada
binatang tidak ada kesadaran tentang baik dan buruk, yang boleh
dan yang dilarang, yang harus dan yang tidak pantas dilakukan baik
keharusan alamiah maupun keharusan moral. Keharusan alamiah
terjadi dengan sendirinya sesuai hukum alam. Sedangkan,
keharusan moral bahwa hukum yang mewajibkan manusia
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
Velazquez memberikan pemaparan pendapat para ahli etika tentang lima
ciri yang berguna untuk menentukan hakikat standar moral (2005:9-10).
Kelima ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang dianggap akan
merugikan secara serius atau benar-benar menguntungkan manusia.
2. Standar moral ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan
otoritatif tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk
kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosakata
tertentu.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN AKHLAK ETIKA DAN
MORAL
1. Persamaan:
• Sama sama sesuatu yang “mengadat;”
• Sama-sama tentang nilai baik buruknya suatu perilaku;
• Sama-sama tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/ motif perilaku
• Sama-sama merupakan ilmu yang normatif
2. Perbedaan:
a. Dari segi asal bahasa
• Dari segi asal bahasa, akhlak (bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari
khukuq yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan
kata khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan) dan khalq
(penciptaan) (Saebani, 2010).
• Kata “etika” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos”, artinya adat
kebiasaan. (Saebani, 2010)
• Kata “moral” berasal dari bahasa Latin”mores” kata jamak dari “mos”
berarti adat atau kebiasaan. (Saebani, 2010)
b. Dari segi sumber norma
• Landasan normatif akhlak manusia adalah Al-Quran dan As-
Sunnah. Diantaranya adalah firman Allah SWT, dalam surat Al-
Qalam ayat 4 .
• Etika berdasrkan pendapat akal pikiran yang berdasarkan pada
pemikira mendalam secara filosofis.
• Moral berdasarkan pada kebiasaan yang berlaku umum di
masyarakat yang apabila melanggarnya mendapatkan sanksi
secara adat.
c. Dari segi konotasi yang dipahami publik pada umumnya:
• Akhlak
• Etika
• Moral
d. Dari segi wilayah kajian utama
• Akhlak berada pada tatanan aplikatif dari suatu tindakan manusia
dan bersifat umum, namun lebih mengacu pada barometer ajaran
agama. Jadi etika Islam (termasuk salah satu dari dari berbagai etika
religius yang ada) itu tidak lain adalah akhlak itu sendiri.
• Etika bersifat lokalitas dan temporer sesuai konsensus.
• Moral berada pada dataran realitas praktis dan muncul dalam
tingkah laku yang berkembang dalam masyarakat.
Perilaku
1. Perbuatan atau ‘amal adalah asfek dlohir yang digerakkan fisik manusia yang
pengaturan hukumnya diatur dalam syari’at/ fiqih.
2. Contoh perbuatan/ amal: shalat; membunuh; berkata; membuat sesuatu
3. Hubungan Akhlak dengan Perbuatan/ Perilaku:
a. Akhlak adalah pendorong lahirnya perilaku;
b. Dorongan satu jenis akhlak dapat berbentuk perilaku yang banyak
macamnya (seluruh perilaku)
Contoh: ikhlas; perbuatannya bisa seluruh perbuatan yang dilakukan
orang
c. Nilai baik buruknya akhlak dan perilaku tergantung kepada:
1) Motif/ niyat yang jadi pendorong;
2) Konsistensinya dengan perilaku yang sesuai syariat

Anda mungkin juga menyukai