Anda di halaman 1dari 8

Tujuan investigasi wabah, antara lain:

Masa Depan Kesehatan 1. Menilai kisaran dan perluasan dari suatu wabah
penyakit yang terjadi.
Masyarakat 2. Menurunkan jumlah kasus yang berkaitan dengan
kejadian luar biasa.
3. Mengidentifikasi dan mengeliminasi sumber masalah
Wabah (outbreak), Kejadian Luar Biasa (KLB), dan untuk mencegah kejadian luar biasa lainnya.
epidemik merupakan suatu keadaan meningkatnya frekuensi 4. Mengidentifikasi sindrom penyakit baru .
penyakit yang drastis pada suatu populasi dalam periode 5. Mengidentifikasi sumber-sumber baru dari sindrom
waktu tertentu. Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, bencana penyakit yang telah diketahui.
ialah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan 6. Menilai keefektifan strategi pencegahan yang
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang digunakan saat ini.
disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam 7. Menyediakan hubungan masyarakat yang baik serta
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya mengedukasi masyarakat.
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis.
Investigasi wabah merupakan sebuah upaya Public Dalam manajemen dan pencegahan bencana, peran
Health untuk menanggapi kondisi gawat darurat dan bencana, Public Health dilakukan melalui 3 tahap penyelesaian:
salah satunya ialah menanggapi adanya wabah (epidemik) dan 1. Tahap Pencegahan
penyakit menular. Peranan Public Health dalam investigasi Tahap sikap siap siaga sebelum terjadinya bencana
wabah membuat Public Health Professional sering disebut a. Deteksi dini terhadap bencana atau diagnosa
sebagai “disease detectives”. b. Mitigasi atau upaya untuk mengurangi risiko bencana.
Contoh: Pembangunan bangunan anti gempa untuk Tahap penyembuhan dengan tanggap darurat yang
mengurangi risiko kerusakan bangunan yang parah membutuhkan penanganan secara cepat dan memulihkan
akibat gempa. korban dari trauma
c. Peringatan dini sebagai langkah antisipasi
d. Evakuasi Ketika manajemen bencana telah dijalankan dengan baik,
maka warga akan bersiap siaga pada masa prabencana. Saat
bencana terjadi, warga akan merespons dengan tanggapan
2. Tahap Respon darurat yang cepat. Ketika pasca bencana, warga dapat
Tahap pengembangan dari pencegahan dengan berbagai memulihkan atau merekonstruksi akibat dari bencana.
cara penanganan bencana. Bioterorisme yang biasa disebut dengan biological
a. Rapid assessment and rapid response weapons atau bioweaponadalah upaya untuk menyebabkan
Menganalisis penyebab bencana dan kemudian kerusakan ataupun ketakutan melalui penyebaran virus, bakteri,
menanggapinya dengan cepat. atau racun yang disengaja kepada manusia, hewan dan
b. Triage tumbuhan. Contoh: penyebaran bakteri anthrax dalam bentuk
Mengklasifikasikan korban bencana sesuai kondisi yang bubuk di dalam surat yang dikirim melalui US mail untuk
menimpanya untuk menentukan prioritas penanganan. meneror Congress.
c. First treatment
Penanganan pertama kali padakorban bencana dengan Public Health juga mengembangkan sebuah pendekatan
tepat. yang disebut all-hazards approach sebagai bentuk pendekatan
3. Tahap Rehabilitasi untuk mencegah berbagai macam risiko berbahaya dari
bencana atau penyakit.Terdapat klasifikasi color-coded untuk
menunjukkan level tanggung jawab dari agen Public Health Contoh kesalahan masa lalu yang terjadi di US dan dunia
dalam menanggapi risiko berbahaya. antara lain:
1. Hijau: Risiko masih rendah 1. Avoiding Implementing Interventions when Preparation is
2. Biru:Risiko sudah bersifat hati-hati Enough
3. Kuning:Risiko mulai naik Hindari penerapan intervensi yang berlebihan, kurang
4. Oranye:Risiko sudah tinggi persiapan, dan kurang penelitian, karena dikhawatirkan
5. Merah:Risiko sudah menjadi ancaman parah justru akan mendatangkan efek samping yang lebih
berbahaya. Contohnya vaksinasi swine flu dan smallpox di
Ketika level berada pada tanda Oranye dan Merah maka US.
tanggung jawab agen Public Health meliputi: 2. Intervensi rutin dalam skala besar harus mengedepankan
1. Pengawasan aktif terhadap penyakit dan agen penyakit. keamanan
2. Sistem organisasi untuk menangani pasien ke rumah sakit Semakin banyak orang yang di intervensi, maka semakin
ataupun fasilitas pelayanan kesehatan terlebih dahulu. besar pula resiko terjadinya efek samping. Contoh:
3. Memiliki peran penting dalam mengkomunikasikan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim ternyata
informasi mengenai risiko berbahaya kepada publik secara menyebabkan kasus infeksi tuba falopi dan infertilitas.
akurat dan tepat waktu. 3. Lebih mudah mengendalikan penyakit daripada
memusnahkan penyakit, karena eliminasi membutuhkan
Dalam mengatasi tantangan masa depan, Public Health kondisi yang tepat dan upaya global terpadu.
perlu belajar dari kesalahan masa lalu dan tren masa lalu.
Mempelajari tren masa lalu agar memahami masalah yang
terjadi sehingga dapat membuat perencanaan yang lebih baik Tren Kesehatan Masyarakat di Masa Depan
dalam menghadapai masa depan.
Untuk mampu menangani permasalahan kesehatan masalah kesehatan yang ada biasanya berupa tingginya
masyarakat, dibutuhkan pengetahuan terkait keadaan masa kini penyakit tidak menular, sedangkan penyakit menular
untuk kemudian diprediksi apa yang akan terjadi di masa sudah mampu ditangani.
depan, dengan begitu ahli kesehatan masyarakat mampu
membuat strategi yang baik untuk menangani masalah 3. Transisi gizi
kesehatan masyarakat. Untuk itu diperlukan pengetahuan Perubahan dari masalah penyakit infeksi menjadi
terkait : penyakit tidak menular karena perubahan pola hidup.
Tren yang terjadi dewasa ini berupa overweight dan
1. Transisi demografi
overdiet yang juga dipengaruhi keadaan social dan
Memperkirakan usia populasi di puluhan tahun yang akan
ekonomi.
datang dengan mengacu pada data kematian dan
kelahiran bayi saat ini atau di masa lalu. Dengan adanya
catatan ini, ahli kesmas mampu menprediksi keadaan
demografi termasuk di dalamnya ledakan penduduk di
masa depan beserta sebab akibatnya. Dalam menghadapi tren kesehatan masyarakat, tindakan
2. Transisi epidemiologi yang dapat dilakukan diantaranya :
Terjadi karena perkembangan sosial dan ekonomi yang
1. Pendekatan penduduk
kemudian mempengaruhi permasalahan kesehatan. Pada
2. Memperkuat infrastruktur pemerintah
Negara berkembang (asumsi : Negara berkembang
Masalah infrastruktur terhambat disebabkan oleh :
memiliki tingkat social dan ekonomi yang rendah),
 Hukum yang berlaku terbilang kuno (tidak
masalah kesehatan yang terjadi berupa tingginya penyakit
diperbaharui)
menular, meningkatnya penyakit tidak menular, dan
 Tenaga kesehatan yang kurang
timbulnya penyakit baru. Sedangkan di Negara maju,
 Jaringan komunikasi sulit digunakan meningkatkan wabah penyakit. Dampak yang ditimbulkan
 Belum ada system pelaporan yang jelas antara lain:
3. Membangun generasi baru dalam kemitraan kesehatan
1. Peningkatan permukaan air laut
4. System pelayanan kesehatan
2. Terganggunya habitat makhluk hidup
5. Membuat ukuran keberhasilan
3. Perubahan intensitas badai
6. Meningkatkan komunikasi kesehatan
4. Mengurangi jumlah ketersediaan pangan
5. Pengurangan suplai air bersih
6. Perubahan ekologis dan biologis
7. Bermigrasinya spesies penyebar penyakit menular

Dampak Akibat Perubahan Iklim

Prinsip Berpikir Sistem untuk Menyelesaikan


Perubahan iklim yang ekstrem disebabkan oleh adanya
Masalah yang Kompleks
kandungan karbondioksida yang berlebihan sehingga
menyebabkan global warming. Pada kondisi ini bumi
mengalami peningkatan suhu secara global dengan rata-rata System Thinking atau pemikiran sistem merupakan
tahunan suhu global telah meningkat kira-kira 0.6°C dalam 100 sebuah strategi komprehensif yang mengaitkan berbagai
tahun terakhir.Keadaan ini dapat menyebabkan bencana dan macam penyebab atau pemicu masalah dengan akibat yang
ditimbulkan.. Dalam memecahkan masalah, System Thinking
melihat jauh kebelakang dengan sudut pandang yang lebih luas permasalahan secara sederhana permasalahan secara
buntuk mengetahui penyebabnya. kompleks
Analisa masalah cenderung Analisa masalah dinamis
System thinking digunakan dalam mengintegrasikan
statis sehingga terjadi
kesehatan masyarakat dengan sistem pelayanan kesehatan
perkembangan
untuk menjadi sistem kesehatan yang terpadu.
CONTOH KASUS :
System thinking fokus mengidentifikasi poin-poin yang
Pada sebuah desa terjadi serangan demam berdarah diakibatkan
berpengaruh terhadap terjadinya suatu masalah dan kemudian
banyaknya nyamuk
dijadikan bahan untuk intervensi. Selain itu, system thinking
RT  cenderung akan menyalahkan banyaknya nyamuk yang
juga mengkombinasikan berbagai cara intervensi untuk
mengakibatkan demam berdarah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
ST  cenderung akan melihat penyebab banyaknya nyamuk
System thinking berbeda dengan traditional yang bermunculan, misalnya seperti karena banyak genangan
intervention (pendekatan tradisional). Jika system thinking air
menitikberatkan pada hubungan antara permasalahan dan
akibat dari intervensi yang dilakukan, pendekatan tradisional Salah satu penerapan System Thinking adalah pada
justru memisahkan penyebab dan akibatnya dengan mengacu penanganan produk makanan. Penanganan produk makanan
hanya pada satu masalah. terbagi jadi dua, yaitu:
1. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
REDUCTIONIST SYSTEM THINKING
Fokus dalam melihat control point (terhadap
THINKING
Intervensi hanya satu kali Intervensi berkali-kali dan penanganan makanan) seperti fasilitas pabrik,
berkelanjutan kebersihan pabrik, hingga kebersihan pegawai. HACCP
Mengukur interaksi Mengukur interaksi ada 7 tahapan:
- Menganalisa Hazard : menganalisa potential hazards Pemberian detail seperti waktu produksi, waktu
dan potential intervensi kadaluarsa, hingga lokasi pabrik pada suatu produk
- Mengidentifikasi critical control point : sehingga produk yang dipasarkan menjadi jelas asal-
mengidentifikasi pada tahap apa potential hazard bisa usulnya serta terpercaya
dihentikan dan dieliminasi
- Membuat usaha preventif : usaha preventif dengan
menentukan limit untuk setiap kegiatan. Misal : suhu Masyarakat Berpendidikan untuk Masa Depan
maksimal dan minimal untuk memasak
Kesehatan Masyarakat
- Membangun prosedur untuk monitor critical control
point
- Membentuk tindakan yang dilakukan apabila limit tidak Pada tahun 2003, IOM (Institute of Medicine)

dipenuhi merekomendasikan bahwa semua mahasiswa memiliki akses

- Membangun prosedur untuk memastikan sistem bekerja pendidikan dalam kesehatan masyarakat dengan menyatakan
"Kesehatan Masyarakat merupakan bagian penting dari
- Dokumentasi kegiatan pelaksanaan
pelatihan warga". Pendidikan kesehatan masyarakat merupakan
hal yang penting, hanya untuk professional kesehatan masa
Pengaplikasian sistem ini sudah dilakukan oleh
depan (dokter) namun untuk semua warga negara sipil.
berbagai organisasi nasional hingga internasional
 Tingkat Internasional: WHO, FAO
1. Apa
 Tingkat Nasional: BPOM, P2MPL, DINKES Provinsi,
Masyarakat berpendidikan untuk masa depan kesehatan
DINKES Kota, dan LSM
masyarakat
2. Siapa yang dilibatkan
2. Detail Produk
Ahli kesehatan masyarakat, pemerintah secara perorangan,
pemerintah secara lembaga, lembaga pemerintah lain,
NGO, dan masyarakat secara umum.
3. Dimana pendidikan masyarakat diberikan
Mulai dari lingkup kecil (lokal) hingga tingkat nasional
4. Kapan pendidikan masyarakat diberikan
Sekarang juga [terkait sub bab tren kesehatan masyarakat di
masa depan]
5. Mengapa diperlukan masyarakat berpendidikan
Karena masyarakat dibutuhkan untuk mendukung segala
gerakan kesehatan masyarakat dan memiliki kebutuhan
untuk hidup sehat bersama. Maka dibutuhkan pencerdasan
bagi setiap orang.
6. Bagaimana masyarakat berpendidikan dibentuk
Dengan melakukan berbagai intervensi mulai dari
penyuluhan, promosi persuasive, iklan media, pelatihan,
hingga pencerdasan calon pemimpin dan/atau perwakilan
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai