Disusun Oleh:
Kelompok 3 Agama Islam
IKM 4D
Megara Maritza Tabina 102011133208
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah rahmat dan
karunia yang telah diberikan-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Dakwah Sebagai Media Promosi Kesehatan”
untuk memenuhi penugasan mata kuliah Agama Islam II.
Merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi kami karena dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak lepas
dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa pengertian media promosi kesehatan?
3. Bagaimana hubungan dakwah dengan media promosi kesehatan?
4. Bagaimana pandangan islam sebagai media promosi kesehatan?
5. Apa saja contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi kesehatan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dakwah.
2. Untuk mengetahui media promosi kesehatan.
3. Untuk mengetahui hubungan dakwah dengan media promosi kesehatan.
4. Untuk mengetahui pandangan islam sebagai media promosi kesehatan.
5. Untuk mengetahui contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi kesehatan.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memberikan informasi mengenai definisi dakwah
2. Memberikan informasi mengenai media promosi kesehatan
3. Memberikan informasi mengenai hubungan dakwah dengan media promosi
kesehatan.
4. Memberikan informasi mengenai pandangan islam sebagai media promosi kesehatan.
5. Memberikan informasi mengenai contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi
kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
lebih efektif. Menurut Hamzah Ya’qub membagi media dakwah itu menjadi lima, yaitu
lisan, tulisan, lukisan atau gambar, audio visual, dan akhlak.
4
2.4 Pandangan Islam Terhadap Dakwah Sebagai Media Promosi Kesehatan
Dari perspektif da’wah, hakikat dakwah Islam adalah proses menyeru umat
manusia kepada jalan Allah berupa difusi, transformasi, dan internalisasi ajaran Islam yang
dalam prosesnya melibatkan unsur subyek (da’i), pesan (maudhu), metode (ushlub), media
(washilah) dan obyek (mad’u), yang berlangsung dalam rentangan ruang dan waktu, untuk
mewujudkan kehidupan pribadi, individu dan kelompok yang salam, hasanah, thayibah
dan memperoleh ridha Allah (Sambas, 2004: 3-7).
Dakwah dalam islam tidak hanya menyangkut ilmu agama tetapi juga ilmu-
ilmu yang lain, salah satunya adalah ilmu kesehatan. Untuk itu, dakwah dalam Islam
sangat penting dilakukan sebagai media promosi kesehatan mengingat bahwa
Islam telah mengajarkan kesehatan sejak pertama kali diturunkannya Al-Quran. Islam
sendiri adalah agama yang sangat menganjurkan manusia untuk hidup bersih, sehat dan
bersahabat dengan lingkungan. Kesehatan dengan paradigma sehatnya dapat digunakan
dalam memberikan berbagai informasi terkait aplikasi nilai keislaman ataupun sebaliknya,
sehingga tidak ada kesenjangan antara kemuliaan ajaran Islam dengan perilaku kehidupan
sehari-hari dari sudut kesehatan. Prinsip dasar dari paradigma ini adalah firman Allah SWT
yang menyatakan bahwa Allah SWT tidak menciptakan sesuatu kecuali memiliki manfaat
(QS. 3:191). Suatu kesadaran tinggi atas semua ciptaan Allah yang bisa dicapai oleh Ulul
al-Bâb (kelompok manusia yang beriman dan mau menghayati dan memahami berbagai
ciptaan Allah)
Cukup banyak ayat ayat Al Qur'an maupun Hadist Nabi yang berisi berbagai pesan
terkait dengan anjuran tersebut, mulai dari anjuran membersihkan badan, bersuci,
memakan makanan yang halal dan baik sampai dengan larangan merusak alam dan
lingkungan hidup. Dalam pandangan islam, beberapa alasan dakwah dapat digunakan
sebagai media promosi kesehatan, yaitu diantaranya karena:
a. Sebagai Pendidik (Muaddib)
Dakwah dalam promosi kesehatan melaksanakan fungsi edukasi tentang
kesehatan yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
b. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid)
Dakwah dalam promosi kesehatan memberikan informasi tentang
kesehatan yang benar, dan meluruskan yang keliru agar sesuai dengan ajaran
dan kaidah Islam.
c. Sebagai Pembaharu (Mujaddid)
5
Dakwah dalam promosi kesehatan dapat menyebarkan pemahaman
tentang pembaharuan dan pengamalan ajaran Islam terkait kesehatan.
d. Sebagai Pemersatu (Muwahid)
Dakwah dalam promosi kesehatan mampu menjadi jembatan yang
mempersatukan umat Islam (Ukhuwah Islamiyah)
e. Sebagai Pembela (Mujahid)
Dakwah dalam promosi kesehatan berusaha mempromosikan kesehatan
sesuai dengan syariat Islam kepada semua kalangan umat. Sehingga dapat
mendorong penegakan nilai-nilai Islam.
َٰيبَنِ ْْٓي ٰادَ َم ُخذُ ْوا ِز ْينَت َ ُك ْم ِع ْندَ ُك ِل َمس ِْج ٍد َّو ُكلُ ْوا َوا ْش َرب ُْوا َو ََل تُس ِْرفُ ْو ٖۚا اِنَّهٗ ََل ي ُِحبُّ ْال ُمس ِْر ِفيْن
Artinya: Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Dalam kesehatan, terlalu banyak makan dapat mengakibatkan makanan yang
masuk ke usus akan salah dicerna lalu dapat menimbulkan gas juga dapat meningkatkan
kadar gula darah karena tubuh menjadi bekerja lebih banyak dan memproduksi lebih
banyak insulin dibanding biasanya. Hasilnya, dapat mengalami sakit kepala, mudah
haus, kelelahan, atau menjadi lesu.
2. Ketika makan dan minum hendaknya duduk.
6
Hal ini dijelaskan dalam HR Muslim yang menyatakan bahwa Nabi SAW
sungguh melarang dari minum sambil berdiri. Dalam kesehatan, jika seseorang makan
sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Kondisi tersebut yaitu asam
lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi, karena
asam lambung yang sangat asam (pHnya 1-2,5).
3. Sedikit tidur dan cepat bangun.
Hal ini dijelaskan dalam QS. Adz Dzariyat ayat 17-18, yang berbunyi:
ِ ) َو ِب ْاَلَ ْس َح٧١( ََكانُ ْوا قَ ِلي اًْل ِمنَ الَّي ِْل َما يَ ْه َجعُ ْون
)٧١( َار ُه ْم يَ ْست َ ْغ ِف ُر ْون
Artinya: Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. (18) Dan selalu
memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.
Dalam kesehatan, kebiasaan tak sehat ini menghabiskan banyak waktu untuk
tidak aktif yang merupakan faktor risiko diabetes dan penyakit jantung. Hal ini secara
tidak langsung meningkatkan risiko obesitas yang berkaitan dengan peningkatan kedua
penyakit tersebut.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dakwah merupakan kegiatan untuk mengajak dan mengajarkan hal-hal kebaikan
dalam Islam. Dalam promosi kesehatan, dakwah dapat menjadi media menyampaikan
pesan kepada masyarakat beragama Islam dengan harapan terjadinya perubahan perilaku
ke arah yang lebih baik. Dalam pandangan Islam, dakwah sebagai media promosi
kesehatan memiliki banyak sisi positifnya. Selain sebagai media edukasi, dakwah juga
dapat menjadi alat pemersatu antar umat muslim serta menjadi pembela dalam
menegakkan nilai-nilai Islam. Contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi kesehatan
yaitu terkait hidup bersih dan sehat.
3.2 Saran
Demikian topik bahasan makalah tentang Dakwah sebagai Media Promosi
Kesehatan yang dapat kami paparkan. Kami berharap makalah yang kami susun dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan untuk masyarakat. Kami sebagai penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang Dakwah sebagai Media
Promosi Kesehatan masih jauh dari kata sempurna baik dari tata cara penulisan dan bahasa
yang digunakan maupun referensi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan agar kedepannya dalam penyusunan makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi.
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis dalam makalah tentang Dakwah
sebagai Media Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Promotor atau komunikator diharapkan dapat memberikan informasi terkait
kesehatan kepada masyarakat luas dengan cara yang baik dan benar.
2. Promotor atau komunikator diharapkan memiliki pengetahuan dalam
menyampaikan promosi kesehatan secara bijak, tepat, dan berpondasikan pada ilmu
pengetahuan serta agama.
3. Petugas medis dapat bekerja sama dengan tokoh agama di lingkungan masyarakat
sekitar maupun masyarakat luas agar dapat menyampaikan informasi tentang
kesehatan, ajakan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan metode
dakwah.
8
DAFTAR PUSTAKA