Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA ISLAM II :

DAKWAH SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN

Disusun Oleh:
Kelompok 3 Agama Islam
IKM 4D
Megara Maritza Tabina 102011133208

Dinayu Putri Wyanet Zaneta 102011133212

Alika Imani Nabila 102011133234

Yunindah Pradita Putri 102011133239

Muhammad Ariq Hotip 102011133240

Zanifa Azielia 102011133245

Nafizah Nurul Aida 102011133246

Rike Sinta Kurnia Sari 102011133256

Ika Fathiah 102011133259

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah rahmat dan
karunia yang telah diberikan-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Dakwah Sebagai Media Promosi Kesehatan”
untuk memenuhi penugasan mata kuliah Agama Islam II.

Merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi kami karena dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak lepas
dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dan pendidikan.

Surabaya, 28 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Definisi Dakwah ...................................................................................................... 3
2.2 Definisi Media Promosi Kesehatan ......................................................................... 4
2.3 Hubungan Dakwah dengan Media Promosi Kesehatan .......................................... 4
2.4 Pandangan Islam terhadap Dakwah sebagai Metode Promosi Kesehatan .............. 5
2.5 Contoh Kegiatan Dakwah Sebagai Media Promosi Kesehatan .............................. 6
BAB III ............................................................................................................................. 8
PENUTUP......................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama Islam merupakan agama yang memberikan keselamatan dunia dan akhirat.
Islam menuntun manusia untuk menjaga kesehatan dalam segala aspek kehidupan yang
meliputi kesehatan fisik, mental dan jiwa. Selain itu, islam juga mengatur tentang
kesehatan masyarakat dan lingkungan. Sebagai seorang yang beragama islam, hendaknya
manusia bisa menjaga kesehatan serta kesucian diri sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah
nabi. Menjaga kesehatan sangat penting agar terhindar dari risiko penyakit yang nantinya
berdampak pada produktivitas seseorang dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Dalam proses menjaga kesehatan, diperlukan pengetahuan-pengetahuan yang
berkaitan dengan kesehatan itu sendiri. Tidak semua orang mengetahui informasi
mengenai kesehatan. Untuk itu, diperlukan adanya promosi kesehatan kepada masyarakat.
Promosi kesehatan tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan dan informasi kesehatan
kepada individu, kelompok, maupun khalayak umum. Promosi kesehatan diharapkan
mampu mempengaruhi perilaku masyarakat dalam hal kesehatan. Informasi yang
diperoleh masyarakat dapat digunakan sebagai acuan dalam menjalankan kehidupan yang
sehat.
Penyampaian informasi dalam islam dapat dilakukan melalui dakwah. Dakwah
merupakan cara mensosialisasikan ajaran, ajakan dan nilai-nilai dalam islam agar dapat
dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh umat islam. Dalam sebuah hadist dijelaskan
:
ْ ‫ور ش‬
ِ ْ ‫َط ُر‬
‫اْلي َمان‬ ُّ ‫ِا‬
ُ ‫لط ُه‬
Artinya: "Kebersihan itu adalah setengah dari iman." (HR Muslim).
Dakwah sebagai media promosi kesehatan dapat memberikan dampak yang efektif
jika dilakukan dengan baik. Dakwah sebagai media promosi kesehatan sangat cocok untuk
diterapkan di Indonesia karena mayoritas masyarakat yang beragama islam. Promosi
kesehatan melalui dakwah harus ditingkatkan agar mampu menunjang kesehatan terutama
masyarakat yang beragama islam.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diangkat diantaranya:
1. Apa pengertian dakwah?

1
2. Apa pengertian media promosi kesehatan?
3. Bagaimana hubungan dakwah dengan media promosi kesehatan?
4. Bagaimana pandangan islam sebagai media promosi kesehatan?
5. Apa saja contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi kesehatan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dakwah.
2. Untuk mengetahui media promosi kesehatan.
3. Untuk mengetahui hubungan dakwah dengan media promosi kesehatan.
4. Untuk mengetahui pandangan islam sebagai media promosi kesehatan.
5. Untuk mengetahui contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi kesehatan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memberikan informasi mengenai definisi dakwah
2. Memberikan informasi mengenai media promosi kesehatan
3. Memberikan informasi mengenai hubungan dakwah dengan media promosi
kesehatan.
4. Memberikan informasi mengenai pandangan islam sebagai media promosi kesehatan.
5. Memberikan informasi mengenai contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi
kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Dakwah


Secara etimologis, kata dakwah berasal dari kata bahasa Arab daʻā-yadʻū-
da’watan, yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, mengundang (Mahmud Yunus,
1973: 127). Makna dakwah secara istilah artinya adalah mengajak kepada kebaikan.
Makna dakwah mengajak pada kebaikan telah disebutkan di dalam Al-Qur’an, yaitu pada
QS. al-Baqarah(2): 221 :

ِ َّ‫ع ْْٓوا ِالَى ْال َجنَّ ِة َو ْال َم ْغ ِف َر ِة ِب ِا ْذ ِن ٖ ٖۚه َويُبَ ِي ُن ٰا ٰي ِت ٖه ِللن‬


‫اس‬ ُ ‫… َواللّٰهُ يَ ْد‬
َ‫لَعَلَّ ُه ْم يَتَذَ َّك ُر ْون‬
Terjemahnya : ‘...Dan Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan izin-Nya,
dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya
mereka mengambil pelajaran.”
Selain itu, pengertian dakwah juga dikemukakan oleh seorang ahli agama, yaitu
Abu Bakar Zakary berpendapat bahwa dakwah adalah usaha para ulama dan orang-orang
yang memiliki pengetahuan tentang agama (Islam) untuk memberi pengajaran kepada
khalayak hal-hal yang dapat menyadarkan mereka tentang urusan agama dan urusan
dunianya sesuai dengan kemampuannya.
Dakwah memiliki tiga unsur pokok, yaitu :
a. Al-taujih
Memberikan tuntutan dan pedoman serta jalan hidup mana yang harus dilalui
oleh manusia dan jalan mana yang harus dihindari.
b. Al-taghyir
Mengubah dan memperbaiki keadaan seseorang atau masyarakat kepada
suasana hidup baru yang didasarkan pada nilai-nilai Islam.
c. Memberikan pengharapan akan sesuatu nilai agama yang disampaikan.
Secara umum fungsi dakwah yakni menanamkan pengertian, membangkitkan
kesadaran, mengaktualisasikan dalam tingkah laku, melestarikan kehidupan. Namun, pada
dasarnya kegiatan dakwah dilaksanakan ikhlas hanya karena ALLAH SWT. Kemudian,
kegiatan dakwah disampaikan dengan cara tertentu sehingga pesan yang disampaikan

3
lebih efektif. Menurut Hamzah Ya’qub membagi media dakwah itu menjadi lima, yaitu
lisan, tulisan, lukisan atau gambar, audio visual, dan akhlak.

2.2 Definisi Media Promosi Kesehatan


Menurut Notoatmodjo (2005), media promosi kesehatan adalah semua sarana atau
upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik melalui media cetak, elektronika (berupa radio, TV, komputer, dan
sebagainya) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya
yang kemudian diharapkan menjadi perubahan pada perilaku ke arah positif di bidang
kesehatan.
Menurut Soekidjo (2005), media promosi kesehatan adalah semua sarana atau
upaya menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
melalui media cetak, elektronika, dan media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran
dapat meningkat dan akhirnya mengubah perilaku ke arah positif terhadap kesehatan.

2.3 Hubungan Dakwah dengan Media Promosi Kesehatan


Islam mencoba membangun sebuah mekanisme kepedulian terhadap sesama di
dalam sebuah masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari tiga konsep utama dalam Islam,
yaitu Rukun Islam, Rukun Iman, dan Hukum Islam. Ketiga konsep ini dapat dikatakan
sebagai dasar dari sebuah Teori Kesehatan Islam. Ketaatan terhadap konsep Islam ini
adalah dengan asumsi bahwa seseorang harus menjalankan konsep-konsep tersebut untuk
sebuah intervensi promosi kesehatan.
Dakwah hakikatnya merupakan ajakan. Islam menganjurkan umatnya untuk
senantiasa mengingatkan tentang kebaikan sebagaimana tertuang dalam QS. At-Taubah
ayat 71 yang berbunyi “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf (kebaikan), mencegah dari yang munkar (keburukan),
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka
itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” Dengan demikian, dakwah dapat dijadikan sebagai media komunikasi oleh
para promotor kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan yang berlandaskan pada
konsep Islam, serta mengajak umat muslim untuk senantiasa melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat.

4
2.4 Pandangan Islam Terhadap Dakwah Sebagai Media Promosi Kesehatan
Dari perspektif da’wah, hakikat dakwah Islam adalah proses menyeru umat
manusia kepada jalan Allah berupa difusi, transformasi, dan internalisasi ajaran Islam yang
dalam prosesnya melibatkan unsur subyek (da’i), pesan (maudhu), metode (ushlub), media
(washilah) dan obyek (mad’u), yang berlangsung dalam rentangan ruang dan waktu, untuk
mewujudkan kehidupan pribadi, individu dan kelompok yang salam, hasanah, thayibah
dan memperoleh ridha Allah (Sambas, 2004: 3-7).
Dakwah dalam islam tidak hanya menyangkut ilmu agama tetapi juga ilmu-
ilmu yang lain, salah satunya adalah ilmu kesehatan. Untuk itu, dakwah dalam Islam
sangat penting dilakukan sebagai media promosi kesehatan mengingat bahwa
Islam telah mengajarkan kesehatan sejak pertama kali diturunkannya Al-Quran. Islam
sendiri adalah agama yang sangat menganjurkan manusia untuk hidup bersih, sehat dan
bersahabat dengan lingkungan. Kesehatan dengan paradigma sehatnya dapat digunakan
dalam memberikan berbagai informasi terkait aplikasi nilai keislaman ataupun sebaliknya,
sehingga tidak ada kesenjangan antara kemuliaan ajaran Islam dengan perilaku kehidupan
sehari-hari dari sudut kesehatan. Prinsip dasar dari paradigma ini adalah firman Allah SWT
yang menyatakan bahwa Allah SWT tidak menciptakan sesuatu kecuali memiliki manfaat
(QS. 3:191). Suatu kesadaran tinggi atas semua ciptaan Allah yang bisa dicapai oleh Ulul
al-Bâb (kelompok manusia yang beriman dan mau menghayati dan memahami berbagai
ciptaan Allah)
Cukup banyak ayat ayat Al Qur'an maupun Hadist Nabi yang berisi berbagai pesan
terkait dengan anjuran tersebut, mulai dari anjuran membersihkan badan, bersuci,
memakan makanan yang halal dan baik sampai dengan larangan merusak alam dan
lingkungan hidup. Dalam pandangan islam, beberapa alasan dakwah dapat digunakan
sebagai media promosi kesehatan, yaitu diantaranya karena:
a. Sebagai Pendidik (Muaddib)
Dakwah dalam promosi kesehatan melaksanakan fungsi edukasi tentang
kesehatan yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
b. Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid)
Dakwah dalam promosi kesehatan memberikan informasi tentang
kesehatan yang benar, dan meluruskan yang keliru agar sesuai dengan ajaran
dan kaidah Islam.
c. Sebagai Pembaharu (Mujaddid)

5
Dakwah dalam promosi kesehatan dapat menyebarkan pemahaman
tentang pembaharuan dan pengamalan ajaran Islam terkait kesehatan.
d. Sebagai Pemersatu (Muwahid)
Dakwah dalam promosi kesehatan mampu menjadi jembatan yang
mempersatukan umat Islam (Ukhuwah Islamiyah)
e. Sebagai Pembela (Mujahid)
Dakwah dalam promosi kesehatan berusaha mempromosikan kesehatan
sesuai dengan syariat Islam kepada semua kalangan umat. Sehingga dapat
mendorong penegakan nilai-nilai Islam.

2.5 Contoh Kegiatan Dakwah Sebagai Media Promosi Kesehatan


Salah satu promosi kesehatan yang dapat dilakukan dengan dakwah agama Islam
adalah tentang hidup bersih dan sehat. Hidup sehat merupakan salah satu cara untuk
mencapai kehidupan yang bahagia, berkah, bermanfaat dan tenteram sejahtera. Pola hidup
sehat adalah suatu bagian yang harus dan mutlak bagi seluruh umat Muslim. Cara hidup
sehat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. patut untuk ditiru, dicontoh dan dicoba,
diterapkan untuk mencapai kehidupan yang sehat bahagia dan sejahtera. Pentingnya dalam
menjaga kesehatan menurut Islam karena tidak akan sempurna jika menikmati kehidupan
dan menjalankan perintah-Nya jika tidak dalam keadaan fisik yang sehat bugar. Berikut
adalah beberapa tatacara hidup bersih dan sehat yang dapat digunakan ketika kegiatan
dakwah:
1. Tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
Hal ini dijelaskan dalam QS. Al-A’raf ayat 31, yang berbunyi:

َ‫ٰيبَنِ ْْٓي ٰادَ َم ُخذُ ْوا ِز ْينَت َ ُك ْم ِع ْندَ ُك ِل َمس ِْج ٍد َّو ُكلُ ْوا َوا ْش َرب ُْوا َو ََل تُس ِْرفُ ْو ٖۚا اِنَّهٗ ََل ي ُِحبُّ ْال ُمس ِْر ِفيْن‬
Artinya: Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Dalam kesehatan, terlalu banyak makan dapat mengakibatkan makanan yang
masuk ke usus akan salah dicerna lalu dapat menimbulkan gas juga dapat meningkatkan
kadar gula darah karena tubuh menjadi bekerja lebih banyak dan memproduksi lebih
banyak insulin dibanding biasanya. Hasilnya, dapat mengalami sakit kepala, mudah
haus, kelelahan, atau menjadi lesu.
2. Ketika makan dan minum hendaknya duduk.

6
Hal ini dijelaskan dalam HR Muslim yang menyatakan bahwa Nabi SAW
sungguh melarang dari minum sambil berdiri. Dalam kesehatan, jika seseorang makan
sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Kondisi tersebut yaitu asam
lambung akan naik ke esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi, karena
asam lambung yang sangat asam (pHnya 1-2,5).
3. Sedikit tidur dan cepat bangun.
Hal ini dijelaskan dalam QS. Adz Dzariyat ayat 17-18, yang berbunyi:

ِ ‫) َو ِب ْاَلَ ْس َح‬٧١( َ‫َكانُ ْوا قَ ِلي اًْل ِمنَ الَّي ِْل َما يَ ْه َجعُ ْون‬
)٧١( َ‫ار ُه ْم يَ ْست َ ْغ ِف ُر ْون‬
Artinya: Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. (18) Dan selalu
memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.
Dalam kesehatan, kebiasaan tak sehat ini menghabiskan banyak waktu untuk
tidak aktif yang merupakan faktor risiko diabetes dan penyakit jantung. Hal ini secara
tidak langsung meningkatkan risiko obesitas yang berkaitan dengan peningkatan kedua
penyakit tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dakwah merupakan kegiatan untuk mengajak dan mengajarkan hal-hal kebaikan
dalam Islam. Dalam promosi kesehatan, dakwah dapat menjadi media menyampaikan
pesan kepada masyarakat beragama Islam dengan harapan terjadinya perubahan perilaku
ke arah yang lebih baik. Dalam pandangan Islam, dakwah sebagai media promosi
kesehatan memiliki banyak sisi positifnya. Selain sebagai media edukasi, dakwah juga
dapat menjadi alat pemersatu antar umat muslim serta menjadi pembela dalam
menegakkan nilai-nilai Islam. Contoh kegiatan dakwah sebagai media promosi kesehatan
yaitu terkait hidup bersih dan sehat.

3.2 Saran
Demikian topik bahasan makalah tentang Dakwah sebagai Media Promosi
Kesehatan yang dapat kami paparkan. Kami berharap makalah yang kami susun dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan untuk masyarakat. Kami sebagai penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini yang membahas tentang Dakwah sebagai Media
Promosi Kesehatan masih jauh dari kata sempurna baik dari tata cara penulisan dan bahasa
yang digunakan maupun referensi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan agar kedepannya dalam penyusunan makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi.
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis dalam makalah tentang Dakwah
sebagai Media Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Promotor atau komunikator diharapkan dapat memberikan informasi terkait
kesehatan kepada masyarakat luas dengan cara yang baik dan benar.
2. Promotor atau komunikator diharapkan memiliki pengetahuan dalam
menyampaikan promosi kesehatan secara bijak, tepat, dan berpondasikan pada ilmu
pengetahuan serta agama.
3. Petugas medis dapat bekerja sama dengan tokoh agama di lingkungan masyarakat
sekitar maupun masyarakat luas agar dapat menyampaikan informasi tentang
kesehatan, ajakan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan metode
dakwah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, I. Z. (2018). Model Dakwah bi al-Irsyãd untuk Pemeliharaan Kesehatan Mental


Spiritual Pasien di Rumah Sakit. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic
Studies, 12(1), 99-120.
Darmayanti, N., Harahap, R. A., & Aidha, Z. 2020. Promosi Kesehatan Dalam Perspektif
Islam: Suatu Pendekatan Integratif.
Qaddarudin, Dr. Muhammad. 2019. Pengantar Ilmu Dakwah. Pasuruan : CV. Penerbit Qiara
Media.
Ratodi, M. 2015. Integrasi Konsep Islam dalam Konteks Promosi Kesehatan. Al-Mabsut:
Jurnal Promosi Islam dan Sosial. 9(2): 41-59.
Jatmika, Septian Emma Dwi, et al. 2019. Pengembangan Media Promosi Kesehatan.
Yogyakarta : Penerbit K-Media

Anda mungkin juga menyukai