Anda di halaman 1dari 4

RESUME KULIAH TAMU DASAR ADMINISTRASI RUMAH SAKIT DAN

PUSKESMAS
“Act Now for Patient Safety”
Nama :Devina Windy Mangiri
NIM :102011133220
Jumlah kata :1078 kata
Narasumber:
1. Inge Dhamanti, SKM, MKes, MPH, PhD
2. Prof. Cyrus Y. Engineer

Indonesian hospital readiness and impact on patient safety during Covid-19 Pandemic
Based on health workers perspectives
Pada Maret 2020, WHO menyatakan bahwa Covid-19 merupakan pandemi global.
Pemerintah Republik Indonesia pada 15 September 2021 melaporkan informasi mengenai
Covid-19 yakni 4. 178. 164 orang yang dinyatakan positif, 3.953. 519 yang sembuh, dan
sekitar 139. 682 kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Indonesia menjadi kematian tenaga
kesehatan tertinggi di Asia karena diperkirakan sekitar 1500 yang meninggal akibat Covid-
19. Mendengar kabar bahwa banyaknya korban akibat pandemi ini maka Pemerintah
Republik Indonesia memberikan upaya mengevakuasi WNI dari Wuhan dan membentuk
Gugus Tugas Nasional Covid-19. Selain itu Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
beberapa peraturan perundang-undangan untuk mendukung pelaksanaan pembatasan sosial
berskala besar sebagai sarana untuk mengurangi penularan terhadap masyarakat Indonesia
dari Covid-19. Sekitar 835 rumah sakit sebagai rujukan Covid-19 dan 703 untuk menjadi
rumah sakit rujukan Provinsi/Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Gubernur. Pada tanggal
16 September 2021 sekitar 76. 154. 487 masyarakat Indonesia menerima vaksinasi pertama
sementara sekitar 43. 484. 971 orang telah menerima vaksinasi kedua.
Dalam masa pandemi seperti ini, rumah sakit sangat memainkan peranan penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan medis. Maka dari itu penyebaran
progresif penyakit selama pademi ini sangat membanjiri stabilitas rumah sakit karena telalu
banyak pasien yang membutuhkan perawatan medis pada saat yang bersamaan contohnya
seperti lonjakan di bangsal isolasi dan unit perawatan intensif, maka dari itu adanya
perubahan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi diakibatkan tingginya angka
infeksi pada tenaga kesehatan yang mengakibatkan kematian tenaga kesehatan menjadi
tertinggi. Kepemilikan, status akreditasi, dan kesiapan rumah sakit secara langsung
mempengaruhi pasien dalam insiden keselamatan. Kode kesiapan rumah sakit yang pertama
yaitu manusia, sumber daya, kejadian, pengelolaan, sistem NT, infeksi, pencegahan, kontrol,
lonjakan, dan kapasitas. Dalam sistem manajemen insiden, rumah sakit memiliki rencana
tanggap darurat terkait dengan penyediaan infrastruktur dan fasilitas perubahan arus layanan
dalam rangka peningkatan mutu dan keselataman pasien untuk meminimalkan terjadinya
infeksi pada fasilitas perawatan kesehatan. Untuk zonasi, adanya area khusus untuk pasien
Covid-19 dan pasien non Covid-19 yang dibedakan dari bangunannya. Manajemen insiden
ini melakukan penilaian risiko kebutuhan yang diperlukan selama pandemi yang pedomannya
menggunakan referensi dari daftar periksa kesiapan WHO dan juga dari kepala kantor.
Manajemen sumber daya manusia di rumah sakit masih dibawah koordinasi Puskesmas
bahwa mengirimkan banyak tenaga kesehatan dan Kementrian Kesehatan merekrut relawan
dari beberapa instansi di Indonesia seperti merekrut staf dari rumah sakit lain, pusat layanan
kesehatan, dan juga mahasiswa yang masih melakukan magang dari fakultas yang
berhubungan dengan kesehatan. Pencegahan dan pengendalian infeksi, pada saat munculnya
Covid-19 ini tenaga kesehatan sangat sulit mendapatkan kebutuhan APD khususnya masker.
Maka dari itu tenaga kesehatan berinisiatif menggunakan jas hujan untuk mengantisipasi
penularan Covid-19 di rumah sakit juga masker yang digunakan tenaga kesehatan
menggunakan masker kain ganda dan sangat sulit didapatkan. Untuk mengatasi kapasitas
lonjakan pada pasien, jumlah petugas kesehatan yang melakukan pengobatan mungkin tidak
tercukupi maka dari iru tenaga kesehatan yang direkrut yaitu dokter, analisis kesehatan, dan
perawat. Kejadian paling umum yang ditemui ialah kesalahan atau keterlambatan dalam
mendiagnosis penyakit dikarenakan butuh berhari-hari untuk mendapatkan hasil tes swab
(PCR) di awal-awal pandemi yang menyebabkan pasien tidak menerima pengobatan yang
sesuai dengan standar Covid-19 dan hasilnya pada pasien yang meninggal saat dalam
perawatan. Dan beberapa keselahan juga seperti perawatan pasien yang tertunda, ruangan
penuh sehingga pasien tertampung di ruang UGD yang membuat pelayanannya tidak
maksimal dan yang terakhir ialah kesalahan dalam administrasi seperti penataan ruangan
karena biasanya pasien akan berpindah-pindah sesuai dengan keinginan mereka dan selain itu
hasil swab yang tertukar dengan pasien lain, dan juga stiker label yang digunakan untuk tes
darah yang tercampur maka dari itu perawatannya nantinya tidak akan cocok saat obat
tersebut dikelola. Dan terkadang adanya kesalahan dalam mendiagnosa karena gejala dari
Covid-19 yang kurang spesifik. Maka dari itu penelitian di masa yang akan mendatang harus
fokus pada peningkatan kualitas perawatan selama pandemi dan memperkenalkan inisiatif
yang berlaku untuk semua jenis rumah sakit serta aturan pembuatan harus lebih
memperhatikan operasionalisasi lapangan di rumah sakit.

Assessing Patient Safety in Hospital


Setiap rumah sakit pastinya mempunyai kelebihan dan kekurangan yang kemudian
kekurangan tersebut dapat menimbulkan masalah baik masalah yang fatal ataupun masalah
yang tidak fatal. Ada 3 masalah utama dalam keselamatan bedah yaitu yang pertama tidak
diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat, kurangnya data tentang operasi dan hasil, dan
yang terakhir ialah kegagalan untuk menggunakan pengetahuan keselamatan. Pada masalah
pertama yaitu tidak diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat, menimbulkan beban
penyakit bedah meningkat di seluruh dunia seperti penyakit kardiovaskuler, cedera traumatis,
dan kanker. Selanjutnya pada masalah kurangnya pengetahuan keselamatan menimbulkan
komplikasi anestesi adalah 100-1000x lebih tinggi di negara-negara yang tidak mematuhi
standar pemantauan serta peningkatan angka kematian ibu diakibatkan karena kurangnya
pengawasan yang rutin. Strategi operasi yang aman untuk menyelamatkan nyawa yaitu
promosi keselamatan bedah sebagai masalah kesehatan masyarakat, pembuatan daftar periksa
berbasir bukti untuk meningkatkan standar keselamatan bedah, dan yang terakhir yaitu
kumpulan statistik vital bedah. Pada realita pengecekan, saat ini rumah sakit melakukan
banyak hal yang benar pada kebanyakan pasien dan daftar pemeriksaan membantu para
tenaga kesehatan untuk melakukan semua hal yang benar pada semua pasien di setiap waktu.
Pada daftar pemeriksaan tugas, metode ini dikenal dengan sebutan “call-do-response”. Di
mana pengandaian ini disebut dengan daftar pemeriksaan penerbangan yang digunakan untuk
memimpin dan mengarahkan pilot dalam konfigurasi pesawat menggunakan langkah demi
langkah pendekatan. Banyaknya keuntungan dengan menggunakan daftar pemeriksaan
seperti keuntungannya yaitu dapat disesuaikan dengan pengaturan dan kebutuhan, didukung
oleh bukti, dievaluasi dalam pengaturan yang beragam di seluruh dunia, mempromosikan
kepatuhan terhadap praktik keselamatan yang di tetapkan, dan yang terakhir sebagai sumber
daya minimal yang diperlukan untuk menerapkan intervensi keselamatan yang luas.
Ada 10 tujuan untuk operasi yang aman menurut WHO, tiga diantaranya ialah tim
akan mengoperasi pasien dengan benar di tempat yang mempunyai fasilitas yang memadai,
tim akan menggunakan metode yang dikenal untuk mencegah bahaya dari administrasi
anestesi sekaligus melindungi pasien dari rasa sakit, tim akan mengenali dan secara efektif
mempersiapkan diri untuk kehilangan fungsi pernafasan yang mengancam keselamatan
pasien. Masalah yang ditangani oleh daftar periksa yaitu data pasien yang benar, operasi, dan
lokasi operasi, anestesi dan resusitasi yang aman dan mengurangi resiko pasien terkena
infeksi, dan kerjasama tim yang efektif. Pengumpulan data statistik vital bedah tingkat
nasional seperti adanya jumlah prosedur bedah yang dilakukan di ruang operasi per 100.000
penduduk setiap tahunnya, jumlah ruang operasi per 100.000 penduduk, jumlah ahli bedah
per 100,000 penduduk, jumlah professional anestesi per 100.000 per penduduk, angka
kematian hari per hari, dan angka kematian pasca operasi di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai