Anda di halaman 1dari 27

PENELITIAN

KOMUNIKASI
KELOMPOK 10
1. LUTFIATUL SUNGKAR 2120501059
2. AHMAD AGUNG HADLY 2120501060
A. Penelitian Komunikasi
1. Pengertian Penelitian Komunikasi
Penelitian (research) menurut Whitney (1960) merupakan pencarian atas
sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan
terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Penelitian menurut Hillway (1956)
tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga dicapai suatu
pemecahan masalah yang tepat.

2. Ruang Lingkup Penelitian Komunikasi


Ruang lingkup penelitian komunikasi adalah Jika berbicara mengenai ruang
lingkup penelitian komunikasi berarti membicarakan tentang objek penelitian.
Dimulai dari komponen komunikator yang merupakan sumber informasi guna menyampaikan
dalam proses komunikasi.
3. Metode-metode Penelitian
Komunikasi
01 02 03
Tes Angket atau Interview
kuesioner

04 05 06
Observasi Skala Dokumentasi
Bertingkat
Komunikas
i
1. Pengertian Audit Penelitian Komunikasi
Audit komunikasi pertama kali dikenal pada tahun 1954 oleh
George Odiorne, Audit komunikasi yaitu suatu kajian mendalam
dan menyeluruh tentang pelaksanaan sistem komunikasi
keorganisasian yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan
efektivitas organisasi (Hardjana, 2000: 13). Sistem
komunikasi dilihat sebagai suatu aspek yang sangat penting
dalam meningkatkan produktivitas organisasi. Sistem, aturan
dan kebijaksanaan sangat mempengaruhi cara-cara orang dalam
berkomunikasi. Organisasi mempunyai sistem, aturan yang
membedakan antara pimpinan dan karyawan.
2. Tujuan Audit Komunikasi
1. Menentukan “lokasi”
Dimana kelebihan muatan informasi (overload) ataupun
kekurangan muatan informasi (underload) terjadi berkaitan dengan
topik-topik, sumber-sumber, dan saluran-saluran komunikasi
tertentu.

2. Menilai kualitas informasi


Yang dikomunikasikan oleh dan/atau kepada sumber-sumber
informasi.

3. Mengukur kualitas hubungan-hubungan


komunikasi,
3. Model dan Konsep Audit
Komunikasi
Terdapat tiga model dalam audit komunikasi, yakni satu,
model struktur konseptual (conceptual structure model) yang
diajukan oleh Howard Greenbaum. Model struktur konseptual mungkin
mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada kedua model lainnya,
karena mampu mendorong pemikiran dan keyakinan tentang pentingnya
dasar-dasar konseptual dalam pelaksanaan audit, sistem, kebijakan,
dan program komunikasi. Kedua, model profil komunikasi
keorganisasian (organizational communication profile) dan ketiga
model evaluasi komunikasi organisasi (organizational communication
evaluation) yang dirintis oleh Keith Davis (1953). Dalam
penelitian ini model yang digunakan yakni model profil komunikasi
keorganisasian.
C. Model Komunikasi
Model komunikasi adalah gambaran
yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen
komunikasi dengan komponen lainnya.
Menurut Sereno dan Mortensen, suatu Model
komunikasi merupakan deskripsi ideal
mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi. Suatu model
merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri
penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia
nyata”.
Model-model Komunikasi
1. Model Stimulus 2. Model Komunikasi
Respons Aristoteles
Model ini merupakan model yang Aristoteles (384 SM-322 SM) adalah
paling dasar dalam ilmu komunikasi. seorang filsuf Yunani. Model
Model ini menunjukkan komunikasi komunikasi yang digunakan oleh
sebagai sebuah proses aksi reaksi. Aristoteles pada dasarnya adalah model
Model ini beranggapan bahwa kata- komunikasi paling klasik, model ini
kata verbal, tanda-tanda nonverbal, disebut model retoris (rhetorical
gambar-gambar, dan tindakan akan model). Inti dari komunikasi ini
merangsang orang lain. adalah persuasi, yaitu komunikasi yang
terjadi ketika seorang pembicara
menyampaikan pembicaraannya kepada
khalayak dalam mengubah sikap mereka.
3. Model Komunikasi 4. Model Newcomb
Shanon dan Weaver
Model Shanon dan Weaver Theodore Newcomb
sering disebut model (1953) melihat
matematis atau model komunikasi dari
teori informasi adalah
pandangan sosial
model yang pengaruhnya
paling kuat atas model
Psikologi. Model
dan teori komunikasi ini juga dikenal
lainnya. dengan nama model
ABX.
6. Model Komunikasi Menurut 5. Model Komunikasi
Westley dan Maclean. Schramm

Tahun 1957. Bruce Westley dan Malcolm Wilbur Scheram membuat


Maclean, keduanya merupakan teoritikus serangkai model komunikasi,
komunikasi, merumuskan suatu model yang dimulai dengan model
mencakup komunikasi antarpribadi dan Komunikasi manusia yang
komunikasi massa, dan memasukkan umpan sederhana (1954), lalu model
balik sebagai bagian integral dalam yang lebih rumit yang
proses komunikasi. memperhitungkan pengalaman
dua individu yang mencoba
berkomunikasi, hingga ke
model komunikasi yang
dianggap interaksi dua
individu.
D. Formulasi Lasswell
Model komunikasi Lasswell dikelompokkan ke dalam bentuk
model komunikasi linear. Dalam model komunikasi linear,
komunikasi dipandang sebagai proses yang berjalan secara
satu arah atau one way communication dimana pengirim
pesan atau sender adalah satu-satunya elemen komunikasi
yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Penerima
pesan digambarkan tidak memberikan umpan balik atau
tanggapan terhadap pesan yang dikirimkan. Sinyal pesan di-
encode dan dikirimkan melalui media. Umumnya, model
komunikasi linear diterapkan dalam konteks komunikasi
massa seperti televisi, radio, dan lain- lain.
Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Lasswell
Model komunikasi Lasswell memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya
adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan model komunikasi Lasswell


- Model komunikasi sangat sederhana.
- Mudah dipahami.
- Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk komunikasi.
- Adanya konsep efek

2. Kekurangan model komunikasi Lasswell

- Tidak adanya konsep tujuan komunikasi.


- Tidak adanya konteks dimana komunikasi berlangsung.
- Tidak adanya konsep umpan balik atau feedback.
- Tidak dapat diterapkan dalam komunikasi manusia secara langsung.
Dalam menjalankan praktek public
relations dalam organisasi, ada

E. Model kecenderungan praktisi public


relations untuk menjalankan
fungsi-fungsi public relations
Komunikasi tertentu yang mengarah pada
terbentuknya model-model public

Publik Relation relations. Dalam upaya mencermati


model- model public relations
Grunig dan Hunt menggunakan
pendekatan struktur horizontal
dengan berdasarkan publik teknik
komunikasi proses manajemen
wilayah geografis, sistem account
executive, dan subsistem
organisasi Identifikasi model-
model public relations dilakukan
Apublic relations di Amerika
Serikat.
1. Press Agentry Model (Model Keagenan Pers)

Model mi menunjukkan praktek public relations dimana program-program


public relations yang dijalankan memiliki tujuan tinggal untuk mendapatkan
publisitas melalui media massa yang menguntungkan organisasi .

2. Public Information Model (Model Informasi Publik)

Pada awal ke-20, model informasi publik mulai berkembang. Praktek public
relations bertujuan untuk menyebarkan informasi kepada publik Model ini
berkembang sebagai reaksi perusahaan-perusahaan besar dan pemerintah
terhadap pemberitaan di media massa mengenai diri mereka.
3. Two-way Assymetrical Model (Model Asimetris Dua Arah)

Pengenalan pendekatan scientific melahirkan praktek public relations dua arah Praktisi public
relations menggunakan hasil riset dalam mengembangkan pesan-pesannya dengan maksud untuk
mempermudah membujuk publik agar publik berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan
harapan dan keinginan organisasi.

4. Two-way Symmetrical Model (Model Simteris Dua Arah)

Praktisi public relations yang menggunakan model ini melakukan kegiatannya berdasarkan
penelitian dan menggunakan komunikasi untuk mengelola konflik dan meningkatkan
pemahaman (understanding) dengan publik organisasi. Model ini menekankan pentingnya
perubahan prilaku organisasi untuk merespon tuntutan publik.
Sehingga praktisi public relations suatu organisasi selain
berfungsi untuk membujuk publik, ia juga berusaha untuk
mempersuasi pihak manajemen organisasi agar mau
memperhatikan apa yang menjadi gambaran publik
Beberapa asumsi yang melekat pada model mi adalah
mengatakan kebenaran, menginterpretasikan keinginan
klien dan publik satu sama lain, dan pihak manajemen
memahami pandangan karyawan dan masyarakat
sebagaimana karyawan dan masyarakat memahami
pandangan pihak manajemen Pada model ini.
F. Model Matematikal Dalam Penelitian
Komunikasi

Teori Matematikal Komunikasi ini memandang komunikasi sebagai fenomena mekanistis,


matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana (transmitter)
menggunakan saluran dan media komunikasi. Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan
efisiensi proses. Proses yang dimaksud adalah komunikasi pribadi yang mempengaruhi
tingkah laku pribadi yang lain .Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka teori dikatakan mengalami kegagalan komunikasi.
a) Model Teori Matematikal Komunikasi
a. Sumber informasi, yang menghasilkan pesan.

b. Sebuah pemancar, yang mengkode pesan menjadi sinyal

c. Sebuah saluran, untuk sinyal yang disesuaikan untuk transmisi

d. Sebuah penerima, yang ‘de code’ (merekonstruksi) pesan dari sinyal.

e. Sebuah tujuan, di mana pesan tiba.

f. Unsur keenam, suara adalah faktor difungsional: campur tangan dengan pesan
perjalanan sepanjang saluran ( yang dapat menyebabkan sinyal yang diterima
menjadi berbeda dari pengirimannya itu.
Kritik atas Teori Komunikasi Matematikal

Teori informasi yang dikemukakan Shannon dan Weaver ini banyak menuai
kritik . Salah satunya adalah ia tidak menjelaskan konsep umpan balik
(feedback) dalam model teorinya. Padahal dalam konsep analogi pesawat
telepon yang ia kemukakan, konsep umpan balik sangat berperan penting dalam
menentukan keberhasilan komunikasi. Hal ini dikarenakan teori yang ia kaji
hanya melihat komunikasi sebagai fenomena linear satu arah. Teori matematikal
komunikasi hanya melihat komunikasi dari faktor komunikator yang dominan.
Padahal penerima sebagai komunikan pun adalah bagian dari proses komunikasi
yang akan terlibat jika konsep umpan balik ia masukkan. Selain itu umpan balik
juga justru bisa memberitahukan kegagalan dalam komunikasi.
G. Model Sirkuler Dalam Penelitian Komunikasi
Pada Model Sirkuler ditandai dengan adanya unsur feedback. Dengan demikian,
proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang
lain. Jadi, proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh. Modul
Diklat Prajabatan Golongan III Komunikasi yang efektif mempunyai ciri-ciri yaitu
dua arah two ways. Model seperti ini menunjukkan adanya arus dari satu orang atau
kelompok kepada orang atau kelompok lainnya, melalui umpan balik feedback,
kembali ke orang semula, membuat loop balikan atau putaran penutup. Balikan
bermula pada saat seseorang atau pengirim sender mempunyai pesan yang akan
dikomunikasikan.

Model komunikasi sirkuler sendiri menggambarkan bahwa proses komunikasi harus


berjalan secara sirkuler. Dan setiap variabel atau pelaku komunikasi masing-
masing secara bergantian akan bertindak sebagai komunikator atau sumber pesan dan
juga sebagai komunikan atau penerima pesan. Hal mendasar dalam model ini adalah
dalam setiap proses komunikasi harus ada feed back atau umpan balik, sehingga
proses komunikasi yang berlangsung dapat menjadi dua arah hingga mendapat
kesepakatan bersama.
Setidaknya ada dua proses penting didalam model komunikasi
sirkuler yang juga membedakan dari model komunikasi linear, kedua
proses tersebut adalah :

Proses pertama adalah ketika komunikator atau sumber pesan akan


menyampaikan pesannya melalui suatu saluran komunikasi tertentu,
agar pesannya tersampaikan kepada komunikan. Saluran komunikasi
yang dimaksudkan bisa secara bertatap muka langsung, maupun
dengan bantuan media lainnya seperti telepon, surat, dan lain
sebagainya.
Proses kedua adalah setelah komunikan atau penerima
pesan mendapatkan pesannya maka seharusnya dapat
mengartikan maupun menginterprestasikan pesan yang
telah diterimanya. Kemudian komunikan akan
memberikan respon atau reaksi terhadap pesan
tersebut, sehingga komunikan akan berubah menjadi
komunikator dan menyampaikan pesan kepada
komunikator yang kemudian berubah menjadi
komunikan.
Kedua proses tersebut akan terus berlangsung dan bergantian satu sama
lain sehingga membentuk suatu pola sirkuler yang kemudian di sebut
sebagai suatu model komunikasi sirkuler. Proses tersebut akan terus
berlangsung selama feed back masih ada dan mencapai kesepakatan
bersama sehingga tercapailah komunikasi yang efektif.

Model ini menganggap komunikasi sebagai suatu transaksi diantara


partisipan komunikasi (dalam konvergen istilah komunikator dan
komunikan, diganti menjadi satu nama saja, yaitu partisipan atau peserta
komunikasi), yang setiap orang memberikan kontribusi pada transaksi itu,
meskipun dalam derajat yang berbeda. Terlebih lagi model ini berlaku
untuk situasi komunikasi antar personal (Interpersonal Communications)
maupun komunikasi massa. (Mass Communications).
H. Contoh Kasus Penelitian Komunikasi
PENGARUH TERSEDIANYA KORAN ELEKTRONIK YANG DAPAT DI AKSES MELALUI
SMARTPHONE TERHADAP MINAT BELI KORAN CETAK DI SEMOLOWARU ELOK

Konsep:
Koran merupakan media massa yang telah ada sejak abad ke-2. Dan media ini dapat
bertahan hingga saat ini. Perkembangan jaman turut membantu perubahan media koran.
Biasanya hanya tersedia dalam lembaran kertas, namun era komunikasi yang semakin
maju kini koran telah merambah masuk ke dalam elektronik yang sering digunakan
untuk alat komunikasi.
Berbagai perusahaan media koran hampir semuanya telah memiliki situs wap
tersendiri untuk memberikan informasi kepada public. Seperti compas.com,
detik.com, pikiranrakyat.com, jawapos.com.dil.
Tentunya perkembangan ini akan memberikan dampak baik positif maupun
negatifnya, Judul ini mengarahkan penelitian kepada dampak yang terjadi
pada era kontemporer, dimana akses informasi kini dapat di lakukan
dimanapun.

Melalui kecanggihan media komunikasi kini surat kabar tidak saja dalam
bentuk cetak, tetapi juga dalam bentuk elektronik baik PC maupun melalui
Hp yang dapat mengaksesnya dimanapun berada. Secara positif tentu hal ini
memberikan kemudahan bagi para konsumen informasi.
Sedang dampak lain dari hal ini tentunya adalah masalah penjualan koran
cetak. Dapat diperkirakan bahwa jumlah orang yang membeli akan
berkurang. Oleh karena pembeli kini dapat lebih mudah mendapat informasi.
Dalam konsepnya penelitian ini akan dapat menjawab berbagai pertanyaan berikut ini:
a. berapa bayak saat ini orang yang membaca surat kabar melalui gadget.
b. Apa yang mempengaruhi masyarakat terhadap pemilihan penggunaan media.
c. apakah media cetak dapat bertahan melawan cepatnya pertumbuhan media elektronik;
d. Bagaimanakah cara untuk mempertahankan media cetak koran;

Dari pemikiran diatas, sangatlah penting untuk mempelajari media dan bagaimana penerimaan yang
terjadi dalam masyarakat. Melalui penelitian ini diharapkan dapat membantu para konsumen untuk
bisa dengan bijak memilih media apa yang akan digunakan mengingat adanya kelebihan dan
kekurangan masing-masing dari media tersebut. Dan terutama bagi awak media dapat melihat lebih
jelas perilaku masyarakat, supaya bisa terus mempertahankan media koran sebagai media yang
diminati masyarakat dengan memberikan informasi yang lebih akurat dan terpercaya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai