MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Dosen:
Drs.Zamris Habib,M.Si
Disusun Oleh:
FAKULTAS AGAMA
2019/2020
MODEL-MODEL KOMUNIKASI
A.Pendahuluan
Model adalah reprentasi simbolis dari suatu benda, proses, system, atau
gagasan. Model dapat berbentuk gambar grafis, verbal, atau matematikal. Model
komunikasi adalah gambaran sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dan komponen
lainnya.Secara umum, model komunikasi dapat dibagi dalam lima kelompok.
Kelompok pertama disebut sebagai model-model dasar. Kelompok kedua
menyangkut pengaruh personal, penyebaran, dan dampak komunikasi masa
terhadap perseorangan. Kelompok ketiga meliputi model-model tentang efek
komunikasi masa terhadap kebudayaan dan masyarakat (Onong Uchyana Effendy,
2005). Kelompok ke empat berisikan model-model yang memusatkan perhatian
pada halayak. Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi tentang
system, produksi, seleksi, dan alur media masa.
Model adalah representasi simbolis dari suatu benda, proses, sistem atau
gagasan. Model dapat berbentuk gambar-gambar graifs, verbal atau
matematikal. Perbedaan pokok antara teori dan model adalah: teori merupakan
penjelasan, sementara model hanya merupakan representasi. Fungsi model ada
(4): mengorganisasikan, membantu menjelaskan, heuristik dan memprediksi.
MODEL LASSWELL
S-O-R
Model ini memberikan gambaran tentang tiga (3) elemen penting : stimulus (S),
yakni pesan; Organisme (O), dalam hal ini pihak penerima (Receiver); dan
Response (R), yakni akibat atau pengarah yang terjadi.
Model S-R ini ada kaitannya dengan model “jarum suntik” yang berpandangan
bahwa media massa mempunyai pengaruh langsung kepada khalayaknya. Isi
media massa diibaratkan sebagai jarum suntik yang disuntikkan kepada tubuh
khalayak, sehingga menghasilkan pengaruh yang sesuai dengan isinya. Asumsi
mengenaik kekuatan pengaruh dari media massa ini didasarkan atas pemikiran
bahwa masyarakat, ibarat atom-atom social merupakan sekumpulan individu-
individu yang terpisah-pisah dan bertingk ah laku sesuai dengan keiinginannya.
Dalam yang atomistis demikian, kendala-kendala social jarang terjadi dan
pengaruh dari ikatan social sangat kecil.
Model S-R ini kemudian banyak dikritik, karena masyarakat dalam menerima
pesan dari media massa dipandang tidak bersikap dan tidak bertindak pasif,
melainkan aktif dan selektif. Atas hal tersebut DeFleur kemudian melakukan
7 | Prof. Deddy Mulyana, M.A.,Ph.D. Buku ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar
Senjaya Djuarsya ,Sasa, Buku Pengantar Komunikasi
Dr.Wiryanto.MA., Buku Pengantar ILMU KOMUNIKASI
Suryanto, S.Sos., M.Si. Buku Pengantar Komunikasi
Pas
modifikasi terhadap model S-R. Menurut DeFleur , penerimaan khalayak atas
berbagai stimulus yang disampaikan melalui media massa berbeda antara satu
orang dengan orang lainnya. Karena, setiap orang mempunyai karakteristik
personalitas sendiri-sendiri. Hal ini berarti, bahwa pengaruh yang terjadi ( tidak
semata-mata diakibatkan oleh stimulus, tetapi juga ditentukan oleh factor-faktor
personalitas. Denga kata lain meskipun pesa (stimulus) yang disampaikan
menia massa sama, namun akibat yang terjadi dikalangan khalayak akan
berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya.