Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam


Dosen Pengampu :
Misbakhul Munir M.Pdi

Disusun Oleh:
Elfira Zulfa
Nila Badi’atul Husna

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SUNAN GIRI TRENGGALEK


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta yang tak terhitung
nilainya. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan
kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Lembaga-
Lembaga Pendidikan Islam” yang merupakan tugas kami dalam mata kuliah Ilmu Pendidikan
Islam.

Sholawat salam senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah yang telah membawa umat
manusia menuju jalan yang diridloi Allah SWT.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada


semua pihak yang telah membantu dan mendukung kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Ngadirenggo, 28 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................
C.Tujuan Penulisan............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam.........................................................................................
B. Macam-Macam Lembaga Pendidikan Islam.................................................................................
C. Pengelolaan Administrasi Pendidikan Islam.................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan
proses pendidikan karena lembaga berfungsi sebagai mediator dalam mengatur jalannya
pendidikan. Dan pada zaman sekarang ini tampak tidaklah disebut pendidikan jika tidak ada
lembaganya.
Lembaga pendidikan dewasa ini juga sangat mutlak keberadaannya bagi kelancaran
proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan konsep islam. Lembaga
pendidikan islam merupakan suatu wadah dimana pendidikan dalam ruang lingkup keislaman
melaksanakan tugasnya demi tercapainya cita-cita umat islam.
Keluarga, masjid, pondok pesantren, dan madrasah merupakan lembaga-lembaga
pendidikan islam yang mutlak diperlukan di suatu negara secara umum atau disebuah kota secara
khususnya, karena lembaga-lembaga itu ibarat mesin pencetak uang yang akan menghasilkan
sesuatu yang sangat berharga, yang mana lembaga-lembaga pendidikan itu sendiri akan
mencetak
sumber daya manusia yang berkualitas dan mantap dalam aqidah keislaman. Oleh karena
itu, dalam makalah ini kami akan membahas masalah yang berkaitan dengan lembaga
pendidikan islam tersebut, yaitu mengenai Lembaga Pendidikan Islam.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami dapat memberikan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa pengertian Lembaga Pendidikan Islam?
2. Apa saja maacam-macam lembaga pendidikan islam?
3. Bagaimanakan pengelolaan administrasi pendidikan islam?

C.    Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu Lembaga Pendidikan Islam
2. Memahami macam-macam Lembaga Pendidikan Islam
3. Mengetahui hal-hal pengelolaan administrasi Lembaga Pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Lembaga Pendidikan Islam


Dalam bahasa inggris, lembaga disebut institute (dalam pengertian fisik), yaitu sarana atau
organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, dan lembaga dalam pengertian non-fisik atau abstrak
disebut institution, yaitu suatu sistem norma untuk memenuhi kebutuhan. Lembaga dalam
pengertian fisik disebut juga dengan bangunan, dan lembaga dalam pengertian nonfisik disebut
dengan pranata.
Lembaga pendidikan Islam mempunyai tujuan untuk mengembangkan semua potensi yang
dimiliki manusia itu, mulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman siswa
terhadap ajaran Islam, untuk selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan afeksi, yakni terjadinya
proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri siswa, dalam arti menghayati dan
meyakininya. Melalui tahapan efeksi tersebut diharapkan bertumbuh motivasi dalam diri siswa
dan bergerak untuk mengamalkan dan menaati ajaran Islam ( tahap psikomotorik) yang telah
diinternalisasikan dalam dirinya. Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim yang
bertakwa dan berakhlak mulia.
Tugas lembaga pendidikan pada intinya adalah sebagai wadah untuk memberikan
pengarahan, bimbingan dan pelatihan agar manusia dengan segala potensi yang dimilikinya dan
dapat dikembangkan dengan sebaik baiknya. Tugas lembaga pendidikan Islam yang terpenting
adalah dapat mengantarkan manusia kepada misi penciptaannya sebagai hamba Allah sebagai
kholifah fi Al-Ardhi, yaitu seorang hamba yang mampu beribadah dengan baik dan dapat
mengembangkan amanah untuk menjaga dan untuk mengelolah dan melestarikan bumi dengan
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh alam.

B.     Macam-Macam Lembaga Pendidikan Islam


Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan
suatu satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non formal, dan informal pada setiap jenjang
dan jenis pendidikan. Pendidikan agama Islam wajib diberikan keada tiap-tiap jenjang
pendidikan. Adapun jenis-jenis pendidikan Islam itu adalah:
a. Pendidikan Islam formal adalah jalur pendidikan yang struktur dan jenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, seperti MI, MTs, MA, IAIN.
b. Pendidikan Islam Non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, seperti pondok pesantren dan madrasah diniyah.
c. Pendidikan Islam informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
d. Pendidikan Islam pada anak usia pra sekolah adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan tujuh tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
e. Pendidikan Islam berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
kekhasan agama, social, budaya, aspirasi dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan
dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Jadi jenjang pendidikan yang telah dipaparkan di atas merupakan wadah dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diberikan kepada masyarakat pada umumnya secara keseluruhan.

C . Pengeloalan Administrasi Lembaga Pendidikan Islam


Administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,
mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Pendidikan
mengubah perilaku manusia dari yang tidak beradab ke kehidupan yang beradab karena
pendidikan mengembangkan seluruh aspek kepribadian melalui transformasi nilai dengan cara
mendidik, mengajar dan melatih. Adminstrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan,
kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan a
tau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spiritual, untuk
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Setiap kegiatan di dalam proses
administrasi pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan
tergambarkan didalam kurikulum sekolah masing-masing. Adanya unsur tujuan ini menimbulkan
perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas dan dan tanggungjawab
kepala sekolah bersama-sama guru dan pegawai sekolah lainnya. Peralatan dan perlengkapan,
termasuk keuangan merupakan unsur administras iyang tidak dapat diabaikan. Bagaimanapun
pandainya dan berkualitas baiknya personel sebagai pelaksana pendidikan dan baiknya system
serta program pendidikan yang tersusun didalam kurikulum, tanpa ditunjang dengan peralatan
dan perlengkapan yang cukup dan sesuai, akan sukar untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Maka diperlukan adanya administrasi pendidikan. Bidang garapan dari administrasi
pendidikan meliputi:
a. Administrasi tata laksana sekolah
1) Organisasi dan struktur tata usaha
2) Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
4) Masalah perlengkapan dan perbekalan
5) Keuangan dan pembukuannya
6) Kerespondensian atau surat-menyurat
7) Laporan-laporan (bulanan, kuartalan, dan tahunan)
8) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, dan pemberhentian pegawai
9) Pengisian buku pokok, klapper, rapor
b. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru-guru
3) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
4) Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru
5) Konduite dan penilaian kemajuan guru-guru
6) Upgrading guru-guru

c. Administrtasi murid
1) Organisasi dan perkumpulan murid
2) Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
3) Penilaian dan pengukuran kemajuan murid
4) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid-murid

d. Supervisi pengajaran
1) Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan dan pegawai-pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
2) Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar
dan belajar yang lebih baik
3) Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai
tata usaha sekolah
4) Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran
5) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru

e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum


1) Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan dalam mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran
2) Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan
metode-metode pelaksanaannya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan dan
kebutuhan masyarakat serta lingkungan sekolah
3) Kurikulum bukanlah sesuatu yang harus diikuti dan diturut begitu saja denngan mutlak tanpa
perubahan dan penyimpangan sedikitpun.
4) Kurikulum jadi pedoman para guru dalam menjalankan tugasnya. Dalam menggunakan
kurikulum guru mengikuti yang tercantum didalamnya tetap berhak
dan berkewajiban memilih dan menambah materi-materi, sumber-sumber, metode-metode
pelaksanaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat lingkungan sekolah
dan membuang atau mengurangi yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan
kebutuhan masyarakat pada umumnya.

f. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah.


Proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan organisasi,
koordinasi, komunikasi, supervise kepengawasan- pembiayaan, dan evaluasi. Antara satu fungsi
dan yang lainnya sangat berkaitan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa
perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan
kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus
dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung.
7 Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
b. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan.
c.Mengumpulkan data dan informasi-informasi yang diperlukan.
d. Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan.
e. Merumuskan bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-
pekerjaan itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan
1) Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas.
2) Bersifat sederhana, realistis dan praktis.
3) Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga
mudah dipedomani dan dijalankan.
4) Memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisikan situasi
sewaktu-waktu.
5) Terdapat perimbanngan antara bermacam-macam bidang yang akan digarap
dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing.
6) Diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan penggunaan
sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
7) Diusahakan agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan. Perencanaan
atau planning adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju
pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
2. Pengorganisasian(Organizing)
Organisasi adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-
tujuan pendidikan. Perlu diperhatikan bahwa dalam pengorganisasian menganai pembagian
tugas, wewenang dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan pengalaman, bakat,
minat, pengetahuan, dan kepribadian masing masing orang yang diperlukan dalam menjalankan
tugas-tugas tersebut. Prinsip-prinsip organisasi:
a) Memiliki tujuan yang jelas.
b) Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.
c) Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran.
d) Adanya kesatuan perintah; para bawahan hanya mempunyai satu atasan langsung dari padanya
menerima perintah atau bimbingan, dan kepada siapa mempertanggungjawabkan hasil
pekerjaannya.
e) Ada keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab masing-masing anggota.
f) Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian,
dan bakat masing-masing sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harmonis dan kooperatif.
g) Pola organisasi hendaknya relative permanen dan struktur organisasi disusun sesederhana
mungkin sesuai dengan kebutuhan, koordinasi, pengawasan dan pengenadalian .
h) Adanya jaminan keamanan dalam bekerja; anggota tidak merasa gelisah karena takut dipecat
atau ditindak dengan sewenang-wenang.
i) Adanya gaji atau insentif yang setimpal dengan jasa atau pekerjaan, sehingga dapa
tmenimbulkan gairah kerja.
j) Garis-garis kekuasaan dan tanggungjawab serta hierarki tata kerjanya jelas tergambar dalam
struktur organisasi. Kelancaran jalannya organisasi dipengaruhi pula oleh sikap dan sifat
kepemimpinan serta human relation didalamnya. Sering dikatakan orang bahwa human relation
adalah inti kepemimpinan, kepemimpinan adalah inti manajemen dan manajemen adalah inti
administrasi.
3. Pengoordinasian(coordinating)
Bermacam tugas yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari
seorang pemimpin. Adanya komunikasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. Adanya koordinasi yang
baik, semua bagian dan personel dapat bekerja sama menuju ke satu arah tujuan yang telah
ditetapkan. Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknik-
teknik dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu
tujuan.
4. Komunikasi
Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap
dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi. Dalam melaksanakan
suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan gagasan keseluruh struktur
organisasi sangat penting.
5. Supervisi
Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise.
Pengawasan bertanggungjawab tentang keefektifan program itu. Supervisi harus meneliti ada
atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Fungsi supervisi yang terpenting adalah:
a) Menentukan kondisi-kondisi atau syarat-syarat apakah yang diperlukan.
b) Memenuhi atau mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan. Supervisi sebagai fungsi
administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi atau syarat-
syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
6. Kepegawaian (Staffing)
Dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah persona itu sendiri. Aktivitas yang
dilakukan didalam kepegawaian antara lain adalah menentukan, memilih, menempatkan dan
membimbing personel. Fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak
penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan di
usahakan agar untuk persona-persona yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur
organisasi itu dipilih dan diangkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang
sesuai dengan jabatan yang dipegangnya. Perlu diperhatikan dalam kegiatan kepegawaian yakni
pemberian motivasi
kepada para pegawai agar selalu bekerja giat, kesejahteraan pegawai (jasmani maupun rohani),
insentif dan penghargaan atas jasa-jasa mereka dan bimbingan untuk dapat lebih maju, adanya
kesempatan untuk meng-upgrade diri, masalah pemberhentian dan pension pegawai.
7. Pembiayaan (Budgeting)
Begitu pentingnya suatu pembiayaan bagi organisasi begitu halnya tanpa biaya
yangmencukupi tidak mungkin terjamin kelancaran jalannya suatu oragnisasi. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan:
a) Perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan,
b) Dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperolah,
c) Bagaimana penggunaannya,
d) Siapa yang akan melaksanakan,
e) Bagaimana pembukaan dan pertanggungjawabannya,
f) Bagaimana pengawasannya,
8. Penilaian (evaluating)
Evaluasi sebagai fungsi administrasi merupakan aktivitas untuk meneliti dan mengetahui
sampai dimana pelaksanaan yang dilakukan didalam proses keseluruhan organisasi mencapai
hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsur pimpinan maupun oleh bawahan,
memerluukan adanya evaluasi. Setiap kekurangan atau kesalahan yang diperoleh dari tindakan
evaluasi selanjutnyadapat diusahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Lembaga pendidikan Islam adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam bersama
dengan proses pembudayaan serta dapat mengikat individu yang berada dalam naungannya,
sehingga lembaga ini mempunyai kekuatan hukum.
Pendidikan Islam yang berlangsung melalui proses operasional menuju tujuannya,
memerlukan sistem yang konsistem dan dapat mendukung nilai-nilai moral apiritual yang
melandasinya. Nilai-nilai tersebut diaktualisasikan berdasarkan otentasi kebutuhan
perkembangan fitrah siswa yang dipadu dengan pengaruh lingkungan kultural yang ada.
Lembaga pendidikan Islam secara umum bertujuan untuk meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayalan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi
manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam
kehidupan pribadi, bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Tugas lembaga pendidikan pada intinya adalah sebagai wadah untuk memberikan
pengarahan, bimbingan dan pelatihan agar manusia dengan segala potensi yang dimilikinya dan
dapat dikembangkan dengan sebaik baiknya. Tugas lembaga pendidikan Islam yang terpenting
adalah dapat mengantarkan manusia kepada misi penciptaannya sebagai hamba Allah sebagai
kholifah fi Al-Ardhi, yaitu seorang hamba yang mampu beribadah dengan baik dan dapat
mengembangkan amanah untuk menjaga dan untuk mengelolah dan melesarikan bumi dengan
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh alam.
Beberapa jenis lembaga pendidikan islam, yaitu keluarga, masjid, pondok pesantren dan
madrasah. Selain itu dapat disimpulkan, bahwa bahwa semua perangkat pembelajaran baik itu
kurikulum, metode, media, fasilitator yang mumpuni sangat mendukung terhadap lancarnya
proses belajar mengajar. Serta bagaimana membentuk karakternya. Kunci utama sebenarnya
terletak pada fasilitator, karena roda dari sekolah itu adalah fasilitator. Sebagus apapun sebuah
konsep tanpa ada aplikasi nyata sama saja dengan mendayng sebuah perahu yang tidak tahu arah
dan tujuan perahu itu akan singgah. Pengelolaan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala
upaya didalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana
untuk mencapai tujuan pendidikan.
B. Saran
     Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang sudah
kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita
mengenai Lembaga Pendidikan Islam. Disini, pemakalah masih banyak kesalahan dalam
penulisan makalah ini, kami juga berharap kritik dan saran pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. Ke-2.Jakarta: Kencana.
Nata, Abuddin. 2010.  Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Ramayulis. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. Ke-9. Jakarta: Kalam Mulia.
Salahudin, Anas. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspektif Islam. Cet. K-10.Bandung: Rosda.
Pius Partanto, M. Dahlan Al Barry, kamus ilmiah populer (Surabaya: Arkola, 1994) hlm. 406
Muhimin, Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam (Bandung: Trigenda Karya, 1993), hlm. 231

Anda mungkin juga menyukai