Anda di halaman 1dari 5

ASESSMENT AKHIR SEMESTER GENAP 2022

Nama : Sarah Syafahira

NPM : 19.0401.0040/ PAI.6A

Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. Muchlis Anshori, S. Th.I., M. Pd.I

1. Jelaskan Pendapat Saudara tentang Manajemen Sarana dan Prasarana


Pendidikan Islam?
Jawab :
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan Islam merupakan keseluruhan proses
pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan terhadap prasarana dan peralatan yang
digunakan untuk menunjang terselenggaranya pendidikan yang bermutu disekolah.
Secara umum proses kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan Islam sebagai
berikut:
Jenis kegiatan Deskripsi Kegiatan
pokok
Perencanaan Penyusunan rangkaian keputusan dan penetapan kebutuhan secara
sistematis tentang sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran, bagaiamana spesifikasinya, keurgensinya, cara
pengadaannya, waktu pengadaan, dan biaya pengadaan.
Pengadaan Pengadaan merupakan kegiatan untuk menyediakan semua
keperluan barang, benda dan jasa bagi keperluaan pelaksaan belajar.

Inventarisasi Kegiatan mencatat dan menyusun daftar sarana dan prasarana yang
ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku kedalam suatu
daftar inventaris barang.
Pendistribusian Pendistribusian perlengkapan merupakan kegiatan pemindahan
barang dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau
orang-orang yang membutuhkan barang itu.
Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan rutin untuk mengusahakan agar
sarana dan prasarana pendidikan tetap dalam keadaan baik dan
berfungsi dengan dengan baik juga.
Penghapusan Proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan /
menghilangkan barang barang milik Negara dari daftar inventaris
negara berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.
2. Menurut Saudara Bagaimana Peranan Manajemen Keuangan Pendidikan
Islam dan Manajemen Hubungan Masyarakat Pendidikan Islam, Uraikan
Alasan-alasan dengan Jelas dan Objektif ?
Jawab :
a. Peranan Manajemen Keuangan Pendidikan Islam
Manajemen keuangan sekolah adalah cara suatu sekolah dalam
mengadakan pengelolaan maupun pertanggung jawaban segala bentuk aktivitas
keuangan sekolah baik dalam hal penggunaan, pengeluaran, keuangan yang
diterima dari siswa maupun yang didapat dari berbagai sumber dana lainnya.
Manajemen keuangan di sekolah sangat penting bagi kelangsungan sekolah
dikarenakan keuangan adalah kunci dari segala sumber berlangsungnya suatu
aktivitas operasional sekolah oleh karena itu manajemen keuangan yang baik
sangat diperlukan dalam menjalankan segara aktivitas dan operasional demi
keberlangsungan suatu sekolah. Adapun peran manajemen keuangan pendidikan
islam diantaranya
1) Meningkatkan keefektifitasan serta efisiensi dalam penggunaan dan
pemanfaatan keuangan sekolah.
2) Meningkatkan akuntabilitas maupun transparansi dari keuangan sekolah.
3) Meminimalisir adanya penyalahgunaan anggaran sekolah oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
b. Peranan Manajemen Hubungan Masyarakat Pendidikan Islam
Manajemen hubungan masyarakat pada dasarnya pengembangan dan
pemeliharaan dua arah yaitu suatu proses komunikasi antara sekolah dengan
masyarakat dengan maksud meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang
kebutuhan dan praktik pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama
warganya dalam usaha memperbaiki sekolah. Adapun peran manajemen humas
pendidikan Islam diantaranya
1) Mengembangkan pemahaman kepada masyarakat tentang maksud-maksud dan
sasaran dari sekolah.
2) Menjalin dan meningkatkan hubungan harmonis antara orang tua siswa dengan
guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik.
3) Membangun kesan positif dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah.
4) Menginformasikan kepada masyarakat tentang rencana program dan kegiatan
sekolah.
5) Mencari bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan dan peningkatan program
sekolah.
6) Mencari dana pendidikan alternatif dalam bentuk kerja sama dengan lembaga
lain.
3. Terangkan Secara Sistematis Berkenaan dengan Manajemen Konflik di
Pendidikan Islam Menurut Pemikiran Saudara ?
Jawab :
Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku
atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang
memungkinkan menghasilkan ketenangan, hal positif dan bermufakat. Pada dasarnya
perbedaan tak selamanya berujung konflik yang mengarah ke hal negatif sesuai
dengan adanya maqolah:
‫اختبال ف امتى ر حمة‬
“Perbedaan pendapat dikalangan umatku adalah rahmat”
Dalam menghdapi perbedaan pendapat yang mengarah kepada konflik perlu
dikembangkannya eberapa etika sebagai berikut:
a. Melihat perbedaan sebagai suatu hal yang harus diterima
b. Menyadari bahwa pendapat yang disampaikan seseorang mungkin mengandung
kebenaran atau kesalahan
c. Bersikap terbuka, mau menerima pendapat, saran dan kritik prang tua karena
mungkin pendapat kita yang salah
d. Bersikap objektif, lebih berorientasi mencari kebenaran bukan mencari
pembenaran
e. Tidak memandang perbedaan pendapat sebagai pertentangan atau permusuhan.
Akan tetapi memandang sebagai khazanah dan kekayaan
4. Jelaskan Manajemen Sistem Informasi Pendidikan Islam Menurut Saudara ?
Jawab :
Sistem informasi manajemen pendidikan adalah sekelompok informasi dan
dokumentasi yang terorganisasi dalam melaksanakan pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, analisis, dan penyebaran informasi yang digunakan untuk manajemen
dalam perencanaan pendidikan. Penggunaan sistem informasi manajemen pada
lembaga pendidikan Islam tidak hanya sebagai proses otomatisasi terhadap akses
informasi, tetapi juga menciptakan akurasi, kecepatan, dan kelengkapan sebuah
sistem yang terintegrasi, sehingga proses organisasi akan berjalan dengan efisien,
terukur dan fleksibel.
Telah banyak lembaga pendidikan yang berhasil mengembangkan teknologi
informasi dalam mendukung system informasi manajemen pendidikannya. Bahkan,
merambah pada pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
Kemajuan teknologi informasi memungkinkan siapa pun mengadopsi berbagai
model pembelajaran yng lebih efektif, efisien, memiliki nilai tambah serta inovatif.
Model-model pembelajaran yang memberi ruang yang cukup bagi pendidik dalam
mencari formulasi baru untuk memberikan tambahan ilmu dan keterampilan bagi
peserta didiknya. Sistem informasi manajemen pendidikan dapat berjalan apabila
semua komponen pada lembaga pendidikan tersebut dapat menggunakan dan
memanfaatkan aplikasi sistem informasi manajemen.
5. Menurut Saudara Bagaimanakah Konsep Manajemen Pemasaran Pendidikan
Islam, Jelasakan Secara Sistematis dari berbagai Perspektif ?
Jawab :
Manajemen pemasaran pendidikan islam merupakan pengelolaan strategi
bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi pelanggan yaitu
peserta didik. Pemasaran pada dasarnya bersandar pada konsep inti yang meliputi
kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demans). Kepuasan
pelanggan atau konsumen dalam pemenuhan kebutuhan, kenginan, dan permintaan
harus menjadi perhatian utama dari pemasaran agar aktifitas pemasaran bermanfaat
bagi pemasar dan konsumen. Konsep-konsep yang digunakan oleh perusahaan atau
organisasi pada kegiatan pemasaran mencakup:
a. Konsep Produksi
Dalam konsep ini lembaga pendidikan tidak berarti bahwa agar banyak
peminat dan menghasilkan lulusan secara massal dengan mengabaikan mutu
pendidikan kemudian menurunkan biaya pendidikan, akan tetapi tetap memegang
teguh peningkatan mutu lulusannya dengan biaya pendidikan yang tidak terlalu
tinggi.
b. Konsep Produk
Dalam lembaga pendidikan, maka pimpinan lembaga tidak boleh berbuat
sekehendaknya, walaupun dalam rangka ingin meningkatkan mutu. Pimpinan
dalam hal ini harus sering memonitor tentang apa kehendak konsumen atau para
siswa maupun orang tua siswa, apa keluhan-keluhan yang dibicarakan oleh para
siswa, tenaga pengajar, tenaga administrasi dan lain sebagainya.
c. Konsep Penjualan
Lembaga pendidikan semestinya menggunakan surat kabar, TV,
memasang iklan. Iklan yang dilakukan harus disertai dengan bukti nyata bahwa
lembaga pendidikan telah melakukan perbaikan mutu pendidikannya, sehingga
iklan yang dilakukan tidak menjadi bumerang bagi lembaga pendidikan itu
sendiri.
d. Konsep Pemasaran
Lembaga pendidikan yang menganut konsep pemasaran ini memegang
prinsip bahwa layanan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengajaran, tidak hanya
dilakukan sesuai jadwal saja atau sekedar menunaikan tugas, namun juga
mengusahakan agar siswa puas terhadap layanan pendidikan yang diberikan oleh
lembaga. Hal ini dapat dicontohkan seperti suasana belajar mengajar yang
menyenangkan, ruang belajar dan lingkungan yang bersih, guru-guru dan tenaga
administrasi yang ramah, perpustakaan dan laboratorium yang memadai.
e. Konsep Pemasaran Sosial
Lembaga pendidikan dalam hal ini harus berprinsip bahwa masyarakat
sebagai pengguna layanan jasa pendidikan sekaligus sebagai penyandang dana
pendidikan yang digunakan bagi kelangsungan proses pendidikan harus
merasakan dampak positif dari hasil-hasil pendidikan yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan. Mutu lulusan yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan
merupakan individu-individu yang dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan
masyarakat maupun pihak-pihak lain yang mengharapkan hasil dari proses
pendidikan yang telah dilakukan lembaga pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai