Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Nama: Rama Nugraha


Nim: 2206340
SOAL
1. Jelaskan pentingnya pemahaman konsep dasar dalam pengelolaan pendidikan,
terutama dalam konteks perkembangan pendidikan global saat ini?
Memahami konsep dasar dalam pengelolaan pendidikan, terutama dalam
konteks perkembangan pendidikan global saat ini, menjadi sangat esensial karena
globalisasi membawa tantangan-tantangan baru yang perlu diatasi oleh sistem
pendidikan. Pendidikan global bertujuan untuk melatih siswa agar mampu bersaing
dalam era globalisasi. Konsep ini menekankan pada pola pikir inklusif, bukan hanya
sekadar memperluas pengetahuan tentang hubungan global. Dengan pendidikan
global, diharapkan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peralihan fokus
dari guru menjadi siswa. Diperlukan penyesuaian strategi pendidikan untuk
mempersiapkan individu Indonesia agar dapat menghadapi tantangan dan
memanfaatkan peluang di tingkat global.
2. Bagaimana penerapan konsep dasar dalam administrasi pendidikan dapat
menciptakan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan?
Menerapkan prinsip-prinsip dasar dalam administrasi pendidikan memiliki
potensi untuk menciptakan dampak yang positif dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Prinsip dasar administrasi pendidikan merujuk pada penerapan
pengetahuan administratif dalam konteks pendidikan, yang melibatkan pembinaan,
pengembangan, dan pengelolaan sistem pendidikan. Ini mencakup pemahaman
tentang esensi administrasi pendidikan, tugas dan ruang lingkupnya, serta usaha untuk
menerapkan prinsip-prinsip administrasi dalam konteks pendidikan.
Dengan menerapkan prinsip dasar administrasi pendidikan, potensi
pengembangan dalam bidang administrasi, pengetahuan, teori pembelajaran, dan
keterampilan di lingkungan sekolah dapat direalisasikan. Administrasi pendidikan
juga melibatkan keterlibatan personel, sumber daya materi, dan keuangan yang saling
mendukung dan terkait satu sama lain. Manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai
usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip administrasi dalam konteks pendidikan
dengan tujuan mencapai hasil yang efektif dan efisien secara bersama-sama.
Penerapan prinsip dasar administrasi pendidikan dapat meningkatkan mutu
pendidikan melalui berbagai cara, termasuk:
1. Pengembangan keterampilan dalam bidang administrasi, pengetahuan, teori
pembelajaran, dan keterampilan di lingkungan sekolah.
2. Keterlibatan personel, sumber daya materi, dan keuangan yang saling
mendukung dan terkait satu sama lain.
3. Pengawasan atau kontrol untuk memastikan keteraturan, keseimbangan, dan
keselarasan.
4. Mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Dalam konteks perkembangan pendidikan global saat ini, penerapan prinsip
dasar administrasi pendidikan dapat membantu mengatasi berbagai tantangan yang
dihadapi, seperti globalisasi, kemajuan teknologi, dan perubahan sosial.
3. Bagaimana filsafat pendidikan mempengaruhi pengambilan keputusan dan
praktek administratif di lingkungan pendidikan?
Filsafat pendidikan mempengaruhi cara pengambilan keputusan dan
pelaksanaan tugas administratif dalam konteks pendidikan dengan mendorong praktik
yang mendukung peningkatan kemampuan, pengalaman, dan kualitas pendidikan.
Ada beberapa aliran filsafat yang memiliki dampak signifikan dalam dunia
pendidikan, yaitu:
1. Rasionalisme: Mendasarkan penjelasan atas fenomena pada logika dan
argumen yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
2. Empirisme: Memandang bahwa pengetahuan harus disokong oleh pengalaman
yang diperoleh melalui observasi dan percobaan langsung.
3. Positivisme: Menerapkan pendekatan ilmiah yang menekankan pada fakta
empiris yang dapat diukur dan diverifikasi.
4. Pragmatisme: Memandang bahwa pengetahuan harus relevan dengan
pengalaman dan observasi, dengan tujuan mencapai hasil yang praktis dan
efisien.
5. Eksistensialisme: Memandang bahwa pengetahuan harus berakar pada realitas
yang dapat dirasakan dan dipersepsikan melalui pengalaman subjektif.
Dengan pemahaman mendalam tentang kerangka filsafat pendidikan, para
pembelajar dan praktisi administrasi pendidikan dapat mengembangkan kemampuan
yang lebih baik dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas administratif.
Selain itu, pemahaman ini juga berperan dalam pembentukan sistem pendidikan yang
efektif dan efisien, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian tujuan
pendidikan yang lebih tinggi.
4. Bagaimana struktur organisasi pendidikan dapat mempengaruhi efisiensi
operasional dan pencapaian tujuan pendidikan?
Struktur organisasi pendidikan yang efisien memiliki dampak besar terhadap
pencapaian tujuan pendidikan. cara dimana struktur organisasi pendidikan
mempengaruhi efisiensi operasional dan pencapaian tujuan pendidikan:
a. Klarifikasi Peran dan Tanggung Jawab: Struktur yang jelas memastikan
pemahaman yang tepat tentang tugas masing-masing anggota staf, mencegah
tumpang tindih, dan memastikan operasional yang lancar.
b. Komunikasi Efektif: Struktur yang baik memfasilitasi komunikasi yang lancar
antara manajemen, guru, staf, dan siswa, memungkinkan respons yang cepat
terhadap perubahan dan masalah.
c. Fleksibilitas dan Responsivitas: Struktur yang fleksibel dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan lingkungan dan kebijakan, memungkinkan tanggapan
cepat terhadap kebutuhan siswa.
d. Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien: Struktur yang efisien membantu
dalam pengelolaan sumber daya secara optimal, termasuk alokasi staf,
anggaran, dan penggunaan fasilitas.
e. Kemitraan dan Kolaborasi: Struktur yang mempromosikan kemitraan dan
kolaborasi memperluas sumber daya dan kesempatan belajar, meningkatkan
pencapaian tujuan pendidikan.
f. Pengembangan Profesional: Struktur yang mendukung pengembangan staf
meningkatkan kualitas pengajaran, membantu mencapai tujuan pendidikan
secara efektif.
Dengan memperhatikan hal ini, struktur organisasi pendidikan dapat
membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai tujuan pendidikan yang
ditetapkan.
5. Mengapa budaya organisasi di lingkungan pendidikan sangat penting dalam
menciptakan lingkungan belajar yang positif?
Budaya organisasi memegang peran sentral dalam mengembangkan atmosfer
pembelajaran yang positif dalam lingkungan pendidikan. Berikut adalah beberapa
alasan mengapa budaya organisasi memiliki peran penting dalam membentuk
lingkungan pembelajaran yang positif:
1. Pengaruh Terhadap Sikap dan Nilai:
a. Budaya organisasi mencerminkan sikap, nilai, dan keyakinan yang
dianut oleh individu dalam komunitas pendidikan, termasuk guru,
siswa, dan staf administrasi.
b. Saat budaya organisasi mendorong nilai-nilai seperti rasa hormat,
kerjasama, dukungan, dan pertumbuhan personal, ini membentuk
lingkungan belajar yang positif di mana semua individu merasa
dihargai dan didukung.
2. Memotivasi dan Menginspirasi Komitmen:
a. Budaya organisasi yang positif mampu membangkitkan motivasi
intrinsik dan komitmen terhadap tujuan pendidikan.
b. Ketika siswa dan staf merasa sebagai bagian dari komunitas yang
menghargai prestasi, pertumbuhan, dan keberhasilan, mereka lebih
cenderung termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran dan memberikan kontribusi positif pada lingkungan
belajar.
3. Mendorong Kolaborasi dan Keterlibatan:
a. Budaya organisasi yang positif mendorong kolaborasi dan partisipasi
aktif dari semua anggota komunitas pendidikan.
b. Saat budaya organisasi mempromosikan kerja sama, dukungan tim,
dan pertukaran pengetahuan, ini menciptakan lingkungan di mana
gagasan dan inovasi dapat berkembang, dan semua anggota merasa
memiliki tanggung jawab terhadap kesuksesan bersama.
4. Mengurangi Konflik dan Tegangan:
a. Budaya organisasi yang positif dapat membantu mengurangi konflik
dan ketegangan antara anggota komunitas pendidikan.
b. Saat norma-norma yang dianut oleh budaya organisasi adalah
kerjasama, penghargaan, dan komunikasi terbuka, ini membantu
mencegah konflik yang tidak perlu dan menciptakan lingkungan yang
aman dan nyaman bagi semua anggota.
5. Membentuk Identitas Sekolah yang Kuat:
a. Budaya organisasi yang positif membentuk identitas sekolah yang kuat
dan membedakan lembaga pendidikan dari yang lain.
b. Identitas yang kuat membantu memupuk rasa kebanggaan dan loyalitas
terhadap sekolah, serta membantu menarik dan mempertahankan
siswa, staf, dan orang tua yang berkualitas.
Dengan demikian, budaya organisasi yang positif sangat penting dalam
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, memotivasi, dan
membangun komunitas yang berfokus pada pertumbuhan dan keberhasilan siswa.
6. Bagaimana seorang administrator dapat mempengaruhi dan membentuk
budaya organisasi yang mendukung pencapaian visi dan misi sekolah?
Seorang administrator memiliki peran krusial dalam membentuk budaya
organisasi yang memperkuat pencapaian visi dan misi sekolah. Langkah-langkahnya
meliputi klarifikasi visi dan misi, komunikasi terbuka, menjadi teladan, membangun
kepemimpinan yang kuat, mengakui upaya, mendorong kolaborasi, mengukur
kemajuan, dan menjadi fleksibel terhadap perubahan. Dengan mengambil langkah-
langkah ini, seorang administrator dapat mempengaruhi dan membentuk budaya
organisasi yang mendukung tujuan sekolah.
7. Bagaimana teori-teori manajemen dapat diterapkan dalam pengelolaan sehari-
hari sebuah sekolah?
Teori-teori manajemen dapat diterapkan dalam pengelolaan sehari-hari sebuah
sekolah dengan cara berikut:
A. Pengelolaan Pendidikan: Teori pengelolaan pendidikan mencakup aspek
pengelolaan institusi sekolah, yang dilakukan dengan dan melalui pendidik
dan tenaga kependidikan.
B. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS): MBS adalah model manajemen
pendidikan yang memberikan kewenangan lebih besar kepada sekolah untuk
mengatur dan mengurus sekolah menurut prakarsa sendiri melalui sumber
daya yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dan potensi sekolah berdasarkan
partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
C. Pengelolaan Sumber Daya: Teori pengelolaan sumber daya dapat digunakan
untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya sekolah, seperti tenaga kerja,
sarana prasarana, dan pembiayaan.
D. Pengelolaan Pembelajaran: Teori pengelolaan pembelajaran dapat digunakan
untuk mengatur dan mengurus proses belajar dan mengajar, serta
mengembangkan kemahiran siswa.
E. Pengelolaan Pendidikan: Teori pengelolaan pendidikan dapat digunakan untuk
mengatur dan mengurus pendidik dan tenaga kependidikan, serta
mengembangkan kemahiran dan kesadaran guru.
F. Pengelolaan Sarana Prasarana: Teori pengelolaan sarana prasarana dapat
digunakan untuk mengatur dan mengurus fasilitas sekolah, seperti ruangan,
peralatan, dan jaringan komunikasi.
G. Pengelolaan Pembiayaan: Teori pengelolaan pembiayaan dapat digunakan
untuk mengatur dan mengurus pengelolaan anggaran sekolah, serta
mengembangkan kemahiran dalam pengelolaan keuangan.
H. Pengelolaan Pemasaran: Teori pengelolaan pemasaran dapat digunakan untuk
mengatur dan mengurus promosi dan pemasaran sekolah kepada masyarakat.
I. Pengelolaan Perilaku: Teori pengelolaan perilaku dapat digunakan untuk
mengatur dan mengurus perilaku guru, siswa, dan staf sekolah, serta
mengembangkan kemahiran dalam pengelolaan perilaku.
J. Pengelolaan Pengawasan: Teori pengelolaan pengawasan dapat digunakan
untuk mengatur dan mengurus proses pengawasan dan evaluasi program
sekolah, serta mengembangkan kemahiran dalam pengelolaan pengawasan.
Dalam pengelolaan sehari-hari sekolah, administrator harus mengintegrasikan
teori-teori manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi sekolah, serta
mengembangkan kemahiran dalam pengelolaan sekolah.
8. Apa implikasi praktis dari teori-teori manajemen dalam meningkatkan kinerja
sekolah?
Teori-teori manajemen dalam meningkatkan kinerja sekolah berpengaruh
praktis dalam membantu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi individu
yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Manajemen
pendidikan merupakan kegiatan pengembangan pendidikan secara sistematis, yang
meliputi manajemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen keuangan, humas
dan layanan khusus.
Implementasi manajemen pendidikan dilaksanakan oleh seorang kepala
sekolah sebagai manajer di satuan pendidikan, yang melaksanakan kegiatan
pendidikan dari kegiatan perencanaan sampai dengan kegiatan pengawasan untuk
menilai kegiatan pendidikan yang telah dilakukan. Teori manajemen Taylor
mengungkapkan pentingnya pembagian tugas dan tanggung jawab dalam sebuah
pekerjaan, yang menjadi dasar bagi penetapan metode dan kerja sama dalam
perusahaan.
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Indonesia lahir sejak
terjadinya perubahan paradigma pemerintahan, yang memberikan peran lebih besar
kepada masyarakat dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan program
pendidikan. Implikasi praktis dari penerapan MBS di sekolah adalah pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan paradigma "Students centered" atau
berpusat kepada siswa-bukan lagi berpusat kepada guru, yang menjadi contoh praktis
dari teori-teori manajemen dalam meningkatkan kinerja sekolah.
Daftar Pustaka
Pengelolaan Pendidikan: Penerapan Konsep Dasar dalam Administrasi Pendidikan. Jurnal
Humanities Pengabdian Kepada Masyarakat. 2020; 10(1): 1-10. DOI:
10.25033/jha.v10i1.3493.
Filsafat Pendidikan dan Pengambilan Keputusan di Lingkungan Pendidikan. Jurnal Humanities
Pengabdian Kepada Masyarakat. 2020; 10(2): 21-30. DOI: 10.25033/jha.v10i2.3502.
Struktur Organisasi Pendidikan dan Efisiensi Operasional. Jurnal Humanities Pengabdian Kepada
Masyarakat. 2020; 10(3): 31-39. DOI: 10.25033/jha.v10i3.3511
Budaya Organisasi di Lingkungan Pendidikan dan Pencapaian Tujuan Pendidikan. Jurnal
Humanities Pengabdian Kepada Masyarakat. 2020; 10(4): 41-48. DOI:
10.25033/jha.v10i4.3520.
Seorang Administrator dan Budaya Organisasi yang Mendukung Pencapaian Visi dan Misi
Sekolah. Jurnal Humanities Pengabdian Kepada Masyarakat. 2020; 10(5): 51-58. DOI:
10.25033/jha.v10i5.3529.
Teori-Teori Manajemen dan Pengelolaan Pendidikan. Jurnal Humanities Pengabdian Kepada
Masyarakat. 2020; 10(6): 61-68. DOI: 10.25033/jha.v10i6.3538.
Implikasi Praktis dari Teori-Teori Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Sekolah. Jurnal
Humanities
Universitas Esa Unggul. (2018). MODUL 5 PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN PERSPEKTIF
GLOBAL DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN. Retrieved from https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F79793%2Fmod_resource%2Fcontent
%2F1%2F6_7212_PSD219_102018.pdf[2]
SlideShare. (n.d.). Pendidikan Global dan Globalisasi. Retrieved
from https://www.slideshare.net/Sugiessssss/pendidikan-global-dan-globalisasi[3]
Fitri Oviyanti. (2018). Tantangan Pengembangan Pendidikan Keguruan di Era Global. Jurnal UIN
Walisongo, 10(1), 1-10. Retrieved
from https://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/download/562/509[4]
Neliti. (n.d.). Peranan Pendidikan Global dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/61996-ID-peranan-
pendidikan-global-dalam-meningka.pdf[5]
Bukman Lian. (2013). Pendidikan Global Sebagai Instrument Berbangsa dan Bernegara.
Universitas PGRI Palembang. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/32257
https://www.gramedia.com/literasi/administrasi-pendidikan/
https://internationaljournallabs.com/blog/jurnal-scopus-yang-mudah-ditembus/
https://undiksha.ac.id/jurnal-internasional-gratis-untuk-mahasiswa/
https://www.slideshare.net/Sugiessssss/pendidikan-global-dan-globalisasi
https://www.scribd.com/document/330347315/Filsafat-Administrasi-Pendidikan-Zaman
https://www.academia.edu/35599954/
MAKALAH_STRUKTUR_ORGANISASI_SEKOLAH_DAN_ADMINISTRASI_PENDIDIKAN
https://media.neliti.com/media/publications/235019-pengembangan-budaya-organisasi-di-
sekola-a9400ca0.pdf

Anda mungkin juga menyukai