Anda di halaman 1dari 8

KARYA

TULIS
ILMIAH
PENELITIAN
KANDUNGAN
MAKANAN BORAKS
DAN FORMALIN
2

Kelompok 5
Anggota :

✖ APRILIAN NUR RATRI P


✖ BELINDA HARFIANI
✖ CINDY SUMINA F.
✖ GALIH GEMILANG
✖ MUHAMMAD FADLAN R.

XI MIA 6
3

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia
dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan
kebutuhan lain. Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal. Contohnya
adalah formalin dan boraks.

B.RUMUSAN MASALAH

1.Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang diproduksinya?
2.Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya?
3.Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?
4.Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?
5.Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?
4

C.TUJUAN

•Mengetahui pengertian boraks dan formalin.


•Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses
pembuatannya.
•Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
•Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan.

D.MANFAAT

•Dapat mengetahui cirri-ciri makanan dengan bahan baku boraks atau formalin sebagai pengawet sehingga
dapat menghindarinya.
•Dapat menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
•Dapat menambah wawasan dengan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan boraks dan
formalin pada produk pangan.
•Dapat membantu pencegahan dan pemberantasan penggunaan boraks dan formalin dengan berbagai solusi
yang telah dipikirkan.
5

pembahasan

 KERANGKA TEORETIS

Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai


industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan
keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah
larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa
digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang
kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
6

 METODE PENELITIAN
.
1. Metode deskriptif
Yakni metode penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fakta-fakta secara
apa adanya tanpa ada perlakuan apapun sesuai dengan penelitian kami yang
menjabarkan mengenai fakta-fakta boraks dan formalin.

2. Metode Eksperimen
Yakni metode penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atas suatu
gejala setelah mendapatkan perlakukan, sesuai dengan karya ilmiah di atas bahwa
berdasarkan hasil riset yang ada, telah di uji coba sebagian makanan yang
mengandung atau tidak mengandung boraks dan formalin.

3. Metode Penelitian wawancara


Yakni metode dengan tujuan untuk memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi
pada kelas tertentu ataupun melibatkan lingkungan sekitar untuk dijadikan bahan
sebuah fakta dan data mengenai suatu hal. Seperti yang dinyakatan dalan karya
ilmiah diatas bahwa banyak sebagian orang yang belum paham mengenai
kandungan dari boraks dan formalin.
7

HASIL PENELITIAN

 Pengetahuan akan Boraks dan Formalin

 Dampak penggunaan boraks dan


formalin

 Makanan yang kadang mengandung


boraks dan formalin

 Peran pemerintah dalam memberantas


boraks dan formalin di Indonesia
8

PENUTUP

Kesimpulan

a. Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan


formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang
belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.
b. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti
dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan,
walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
c. Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling
sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin. Tetapi
menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah bahan
makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.
d. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi
masalah penggunaan boraks dan formalin, sehingga masih banyak
kasus mengenai hal ini terjad.

Anda mungkin juga menyukai