Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian Manajemen Kepala Sekolah


Manajemen berasal dari kata, "to manage" yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan, dan mengelola. Sedangkan menurut istilah, manajemen didefinisikan
dengan pengertian yang berbeda-beda:
Pertama, marajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang
dimiliki oleh sekolah/organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode,
material, mesin, dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu
proses (Rohiat, 2010:14). Kedua, Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk dan efisien. Efektif berarti bahwa mencapai sasaran (goals) secara efektif
dan tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan
jadwal. Efektif merujuk pada tujuan hasil guna, sedangkan efisien merujuk pada daya
guna, cara, dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut (Danim, 2009:2)
Pada hakekatnya manajemen merupakan proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota
organisasi serta pendayagunaan sumber daya organisasi dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Wahjosumidjo, 2008:94).
Dari berbagai definisi manajemen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya yang ada untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.
Menurut Wahjosumidjo (2008: 82) kepala sekolah terdiri dari dua kata, yaitu
kepala pemimpin dalan sekolah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau suatu
organisasi, sedangkan sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat
menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian, secara sederhana kepala
sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas
untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar,
atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi Pelajaran dan murid
yang menerima Pelajaran.
Kepala sekolah juga merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan (Mulyasa, 2009:24). Jadi kepala
sekolah ialah seorang guru yang diberi tugas dan tanggung jawab tambahan untuk
memimpin sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Pengertian Kinerja Tata Usaha
Pada dasarnya Kinerja adalah tingkat pencapaian pelaksaan tugas pegawai
berdasarkan wewenang dan tanggungjawab. Untuk mencapai kinerja yang baik bukan
suatu hal yang mudah. Karena disebabkan banyak hal atau aspek yang berpengaruh
terhadaptingkat kinerja seorang pegawai baik itu aspek mekanisme organisasi, grup,
karakteristik individual maupun individual.

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual performance
adalah prestasi yang sesungguhnya dicapai seseorang. Davis menyatakan bahwa
“performance : the outcome, or end result, are typically measured in various form of
three criteria : quanty and qualty of product and services, bahwa kinerja merupakan
hasil akhir yang biasanya diukur berdasarkan pada tiga kriteria, yaitu kuantitas dan
kualitas produk serta layanan berupa tingkat pelayanan pelanggan. Menurut Wilson
Kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang
berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job performance). Sedangkan
menurut Simamora yang dikutip oleh hamzah b. Uno dan nina lamatenggo di dalam
bukunya yang berjudul teori kinerja dan pengukurannya kinerja adalah keadaan atau
tingkat perilaku seseorang yang harus dicapai dengan persyaratan tertentu. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah sebagai perilaku seseorang yang
membuahkan hasil kerja tertentu setelah memenuhi sejumlah persyaratan.

Tata usaha merupakan salah satu kegiatan administrasi pendidikan di


lingkungan sekolah, dalam bahasa Inggris tata usaha disebut sebagai clerical work,
ofice management atau recording and recording system. Dalam bahasa belanda tata
usaha juga berarti administratie. Administrasi ketatausahaan merupakan subsistem
organisasi, dalam hal ini adalah organisasi sekolah.

Kegiatan utamanya adalah mengurus segala bentuk administrasi sekolah,


mulai dari surat-menyurat sampai dengan investarisasi barang. Dilihat dari
pengertianya , kegiatan tata usaha tidak hanya menyangkut semua bahkan keterangan
dan informasi yang berwujud warkat, dengan kata lain, administrasi ketatausahaan
adalah suatu kegiatan dari administrasi pendidikan dalam proses pencatatan,
penghimpunan,dan pendokumentasian data maupun dokumentasi yang digunakan
oleh pemimpin (kepala sekolah) dalam proses pembuatan laporan prograam
pendidikan di sekolah.

Tata Usaha secara sistematis merupakan bagian manajemen, yaitu ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai sutu tujuan tertentu.

Secara umum inti dari kegiatan tata usaha mencakup 6 pola fungsi, yaitu :
a) Menghimpun, yaitu kegiatan-kegiatan mencari data mengusahakan tersedianya
segala keterangan yang tadinya belium ada, sehingga siap untuk dipergunakan jika
diperlukan. Seperti memeriksa jumlah dan alamat surat masuk, surat keluar dan
surat eksedisi: memberi paraf dan nama keterangan pada lembar pengantar surat
dan meneliti tanda kerahasiaan surat.
b) Mencatat, yaitu kegiatan membukukan dengan berbagai peralatan tulis keterangan
yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan
disimpan. Seperti mencatatat surat masuk, surat keluar dan surat ekspedisi pada
pengantar surat, kartu kendali serta ke dalam buku agenda.
c) Mengelola, yaitu bermacam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan
maksud menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna, seperti mengelolah buku
induk kepegawaian dan peserta didik, mengelola surat masuk dan surat keluar,
memberikan di posisi pada lembar diposisi yang tersedia.
d) Menggandakan, yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat.
Seperti menggandakan surat masuk, surat keluar dan surat ekspedisi sebaga arsip
salinan.
e) Mengirim, yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu
pihak kepada pihak lain. Seperti mengirim surat tugas dan surat edaran kepada
yang diberi tugas maupun kepada pejabat atau instansi lain.
f) Menyimpan, kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat yang
tertentu dan aman. Seperti menyimpan arsip surat masuk, surat keluar dan surat
ekspedisi ke dalam almari berkas berdasarkan golongan surat.

Tata usaha melayani pelaksanaan suatu pekerjaan operatif dengan


menyediakan berbagai keterangan yang diperlukan. Keterangan itu memudahkan
tercapainya tujuan yang diinginkan atau memungkinkan penyelesaian pekerjaan
operatif yang bersangkutan secara lebih baik. Berdasarkan uraian diatas, dapat kita
disimpulkan bahawa tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun,
mencatat, mengadakan, menggandakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan
keterangan untuk keperluan suatu ogamisasi.

3. Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Tata Usaha

Kinerja merupakan sejauh mana seseorang anggota memenuhi wewenang


terkait tanggung jawab mereka. Kinerja yang baik pastinya tidak mudah untuk
dicapai. Perihal ini disebabkan banyaknya aspek yang mempengaruhi tingkatan
kinerja seorang pegawai, antara lain mekanisme organisasi, kelompok, dan
karakteristik individu. Dalam lingkungan pembelajaran, pelayanan tata usaha yang
baik yaitu wajib mengikuti syarat serta peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga
ataupun unit terkait. Perlu adanya pedoman penyelenggaraan sekolah yang wajib
dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan proses tata usaha di sekolah untuk seluruh
satuan, jenis, serta jenjang pembelajaran agar seluruh sekolah bisa menyelenggarakan
pembelajaran dengan sebaik- baiknya. Maka diperlukanlah peran kepala sekolah
dalam meningkatkan kinerja pegawai tata usaha sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.

Sebab dapat memastikan berhasil tidaknya kualitas pendidikan itu sendiri,


sehingga kedudukan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan sangatlah
penting. Secara umum, tanggung jawab kepala sekolah dapat dipecah menjadi 2 jenis
utama, yaitu bekerja dalam administrasi sekolah serta bekerja dalam pengembangan
profesional pembelajaran. Banyak guru yakin bahwa keahlian kepala sekolah untuk
memimpin paling utama bertanggung jawab atas keberhasilan kepemimpinannya.
Kestabilan, emosi, serta keyakinan diri merupakan kunci keberhasilan kerja kepala
sekolah. Ini memberikan landasan psikologis guna memperlakukan karyawan secara
adil, memimpin dengan memberi contoh dalam perilaku, sikap, serta kinerja tugas.
Dalam konteks ini, kepala sekolah diharapkan menunjukkan kapasitasnya untuk
meningkatkan partisipasi aktif serta membina kerjasama dengan seluruh pegawai
dalam lingkungan kerja yang terbuka serta berbasis kemitraan dari orang tua siswa.

Selaku komunikator, kepala sekolah berkewajiban sebagai perantara dalam


penyampaian instruksi kepada guru, dan dalam penyampaian aspirasi personel
sekolah kepada lembaga vertikal serta warga dan aspirasi individu guru kepada
lembaga. Dalam bidang pembelajaran, kualitas mempunyai arti yang cocok dengan
arti siklus pendidikan. Kesimpulannya, penafsiran mutu dapat disimpulkan dengan
menggunakan beberapa kata kunci, yaitu menurut standar, persyaratan
pengembangan, serta di lingkungan global. Jika salah satu aspek manajemen
pembelajaran sudah mempenuhi standar yang sudah ditetapkan, itulah yang diartikan
dengan kualitas menurut standar.
Kepala sekolah bertanggung jawab membantu peningkatan kualitas satuan
pembelajaran, khususnya kinerja administrasi dalam penerapan tugas serta tanggung
jawab guna meningkatkan kualitas layanan pembelajaran yang cocok dengan syarat
peraturan perundang-undangan. Kepala sekolah perlu memiliki keahlian kinerja
administrasi yang kuat supaya bisa mengelola administrasi sekolah secara efisien.
Sebab tugas seseorang pegawai administrasi merupakan melayani, menyediakan, serta
membantu, dan itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Tata usaha sekolah bekerja
secara mandiri ataupun bersamasama dengan kepala sekolah serta guru untuk
menuntaskan bermacam tugas. Pekerjaan yang dilakukan hendak sulit membuahkan
hasil yang optimal bila seseorang tidak memiliki standar serta kompetensi dalam
bidang tersebut.

Tata usaha sekolah merupakan prakarsa penyelenggaraan pembelajaran untuk


suatu lembaga, yaitu suatu badan pengelola sekolah yang secara langsung mengurusi
administrasi di dalam serta di luar sekolah yang memiliki tugas serta faktor melayani
penerapan pekerjaan yang bermanfaat untuk mencapai tujuan suatu Lembaga,
membagikan informasi atau inisiatif kepada atasan. Lembaga guna membantu
kelancaran perkembangan organisasi secara totalitas yaitu dengan membuat keputusan
ataupun mengambil aksi yang tepat. Menurut Jamal (2011), administrasi sekolah
merupakan rangkaian aktivitas pengelolaan organisasi kerja yang dilakukan secara
terorganisir serta sistematis oleh satu orang ataupun kelompok guna menggapai tujuan
kelembagaan. Tingkatan layanan lembaga pula hendak dipengaruhi oleh manajemen
administrasi yang efisien. Keterlibatan pegawai tata usaha sekolah dalam proses
pembelajaran sangat penting. Sebagai salah satu bagian dari pengalaman yang terus
berkembang, upaya serta keahlian otoritatif tidak dapat dilakukan oleh instruktur,
sebab pekerjaan tata usaha diatur dengan aturan-aturan khusus serta bersifat
ketatausahaan. Adapun peran kepala sekolah terhadap pegawai tata usaha yaitu
Administrator, Edukator, Supervisor, Inovator dan Motivator.

a. Kepala sekolah sebagai administrator

Selaku administrator serta pemimpin pembelajaran, kepala sekolah


memegang posisi yang sangat penting karena bertanggung jawab tidak hanya
terhadap keberhasilan sekolah dalam melaksanakan kedudukan dan fungsinya di
masyarakat, tetapi juga terhadap keberadaan sekolah di masyarakat serta
kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kebutuhan serta harapan
masyarakat. Kinerja kepala sekolah ialah salah satu aspek evaluasi kinerja sekolah
sebab berkat kepemimpinannya akan memastikan apakah sekolah yang
dipimpinnya berkinerja baik ataupun kurang baik (Herawan, 2008). Sebab, peran
kepala sekolah yang begitu signifikan menjadi salah satu aspek evaluasi kinerja
sekolah yang sangat penting..

b. Kepala sekolah sebagai supervisor

Supervisi merupakan proses mengamati serta memastikan apa yang benar,


apa yang tidak benar, serta apa yang tidak benar untuk memberikan pengarahan
(Arikunto, 2004; Barinto, 2012; Vivi, 2013), A.R Manarus, & Sidik (1996).
Menurut Fanani, Mardapi, & Wuradji (2014) ada hubungan positif yang signifikan
antara supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja bagi guru. Kepala sekolah
dalam selaku supervisor mengawasi bermacam sekolah dasar, tanggung jawab
serta tugas yang dilakukan oleh guru serta seluruh anggota staff. Kepala sekolah
perlu mengawasi hal-hal tertentu agar guru bisa jadi lebih baik dalam
pekerjaannya serta membantu siswa berkembang.

c. Kepala sekolah sebagai inovator

Kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin


hubungan yang harmonis dengan lingkungannya, mencari ide-ide baru,
mengintegrasikan setiap kegiatan, memberi contoh bagi seluruh tenaga
kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model pembelajaran yang inovatif
dalam rangka memenuhi perannya sebagai inovator. Ancok (2012) memaknai
bahwa pembangunan adalah suatu perbedaan dalam sesuatu, baik perubahan
bertahap maupun ekstrim. Tugas kepala sekolah sebagai perintis akan tercermin
dalam cara ia menjalankan tanggung jawabnya dengan cara yang berguna,
imajinatif, delegatif, integratif, bijaksana dan tidak memihak, unggul, terkendali,
serta fleksibel dan mudah beradaptasiBagaimana Kinerja staff tata usaha

Kinerja tata usaha berkaitan dengan urusan pencatatan, pengumpulan,


penyimpanan data dan dokumen yang dapat digunakan untuk membantu pemimpin
dalam pengambilan keputusan, urusan surat-menyurat serta laporanlaporan mengenai
kegiatan lembaga pendidikan (sekolah maupun perguruan tinggi) Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kinerja pegawai tata usaha adalah kegiatan pengadministrasian
atau pengelolaan semua yang berkaiatan dengan kegiatan sekolah secara terstruktur
dan sistematis sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.untuk mencapai tujuan
sekolah sesuai dengan yang diinginkan. Seiring dengan adanya penerapan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) membawa implikasi pada berkembangnya pengambilan
keputusan bersama sebagai pusat pergerakan pengelolaan sekolah, maka pegawai tata
usaha sekolah idealnya menjadi tim pengelola data sebagai bahan pengambilan
keputusan. Pegawai tata usaha berperan penting setidaknya dalam dua hal. Pertama,
dalam menentukan mutu kebijakan sekolah. Semakin tepat data yang diberikan oleh
tata usaha maka makin tinggi kepuasan. Kedua, peran dalam menentukan mutu
layanan sekolah sebagai publik relation sekolah.

Harus disadari bahwa kinerja tata usaha merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi mutu sebuah sekolah. Tetapi kenyataannya upaya peningkatan mutu
dan kinerja pegawai tata usaha sekolah masih kurang mendapat perhatian. Selama ini,
peningkatan kualitas pendidikan hanya menyoroti pada permasalahan guru,
peningkatan kinerja kepala sekolah serta kurikulum peserta didik yang senantiasa
berubah-ubah. Jarang kita jumpai seorang pegawai tata usaha mendapatkan pelatihan-
pelatihan, diklat, maupun seminar. Peran pegawai tata usaha pada sistem pengelolaan
sekolah sekarang ini semakin penting. Pada umumnya pegawai tata usaha hanya
berperan sebagai juru kelola administrasi sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan
data peserta didik, data pendidik dan tenaga kependidikan, persuratan, arsip,
administrasi sarana-prasarana, dan administrasi keuangan.49 Dalam menjalankan
tugasnya kinerja pegawai tata usaha memiliki beberapa indikator. Indikator kinerja
merupakan aspek yang digunakan untuk menilai kinerja. Adapun indikator kinerja tata
usaha dituangkan dalam standar kinerja tanaga tata usaha yang menunjukkan adanya
mutu kerja yang harus dihasilkan oleh tanaga tata usaha. Adapun indikator yang dapat
dijadikan standar kinerja oleh pegawai tata usaha menurut amstrong adalah
pengetahuan kinerja, kesadaran terhadap siswa, komunikasi, keterampilan
interpersonal, kerjasama, inisiatif, memampuan beradaptasi, analitis dan tepat dalam
mengambil keputusan

4. Pengaruh Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja staff tata usaha


Keberhasilan suatu kinerja pegawai, terutama pada guru dan staf tata usaha
dalam melakukan kegiatannya tidak terlepas dari peran dan fungsi tugas serta
efektivitas kepemimpinan Kepala Sekolah itu sendiri dan dukungan dari semua pihak
yang samasama komitmen untuk membentuk siswa menjadi manusia yang berakhlak
mulia, unggul dalam iptek, olah raga dan seni budaya. Adapun setiap kepemimpinan
Kepala Sekolah dituntut untuk memerikan kompetensi manajerial, seperti :

a) Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan


b) Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
c) Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal
d) Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi
pembelajaran secara efektif
e) Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan efektif dalam
pembelajaran anak didik
f) Mengelola guru dan staf dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia
secara optimal
g) Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara
optimal .
h) Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan
ide, sumber belajar dan pembiayaan sekolah.
i) Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik
j) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
arah dan tujuan pendidikan nasional.

Secara manusiawi seorang pemimpin akan lebih bangga, lebih bahagia dan
lebih senang kalau sanggup membawa anak buahnya ke tempat yang lebih baik dalam
berkompetensi, semua orang akan lebih bahagia kalau bisa memberi apa yang
dibutuhkan orang lain. Kita pasti sepakat bahwa meningkatkan skill pegawai,
terutama guru dan tata usaha butuh penyesuaian berdasarkan keadaan kita masing-
masing. Untuk sebagian kita yang kebetulan belum bisa meningkatkan kinerja
pegawai, terutama guru dan tata usaha dengan mengirim mereka ke pelatihan, seminar
atau workshop, cara lain yang perlu kita lakukan adalah membudayakan pelatihan
(coaching). Meski sedemikian rupa pelatihan itu pada hakekatnya dibutuhkan, tetapi
prakteknya masih belum banyak yang melakukan.

Referensi:

Andrianto, A. Upaya Kepala Sekolah dalam Pemberda


Bambang Ismaya, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung : Refika Aditama,2015), hlm. 213
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo, Teori Kinerja dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), h. 62
Lazwardi, D. (2016). Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru. Al-
Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 6(2). Fitrah, M. (2017). Peran kepala sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jurnal Penjaminan Mutu, 3(1), 31-42.
Nur Aedi, Manajemen Pendidik dan Tenaga Pendidikan, (Yogjakarta: Gosyen Publishing,
2016) h.101
Syamsuddin, Pentingnya Membangun Kepercayaan (Trust) Dalam Meningkatkan Kinerja
(Job Performance) Pegawai Tata Usaha, 2015, Hlm.
yaan Pegawai Tata Usaha di SMA Negeri 1 Pseksu Kabupaten Lahat. Al-fahim, 1(2), 18-35.
Sahputra, H. (2020, May). Peran Kepala Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan
Kinerja Staff Tata Usaha Di Sekolah Dasar. In PROSIDING SEMINAR
NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG.

Anda mungkin juga menyukai