Pengertian Prosedur
Tabuhan (2013:84) mendefisikan prosedur sebagai berikut :
Pedoman yang berisi prosedur oprasional yang ada di dalam suatu
organisasi yang di gunakan umtuk memastikan bahwa semua keputusan dan
Tindakan serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang di lakukan oleh
orang-orang da;am suatu organisasi yang merupakan anggita organisasi
berjalam efektif dan efisien,konsisten ,standar dan distematis.
Menurut narko dalam (Wijaya & irawan 2018) prosedur adalah urutan -
urutan perkerjaan clerical yang melibatkan beberapa orang yang di susun untuk
menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap penganan transaksi yang
berulang ulang
Menurut Ardios dalam ( Wijaya & Irwan 2018) menyatkan bahwa prosedur
adalah suatu bagian system yang merupakan rangkayan Tindakan yang
menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang di
tetepapkan atau menjamin suatu kegiata usaha atau transaksi dapat terjadi
secara berulang kali dan di laksanakan secra seragam.
Menurut Cole yang di terjemahkan oleh Badriwan dalam ( Wijaya & Irwan
2018) prosedur merupakan suatu urutan-urutan perkerjan-perkerjaan biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih disusun untuk
meminjam adanya perlakuan yang seragam transaksi-transaksi yang terjadi.
Dari beberapa pengertian para ahli di atas (Wijay & Irham 2018)
menyimpulkan bahwa prosedur adalah urutan kegiatan atau aktifitas yang
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang di
laksanakan secara berulang-ulang dengan cra yang sama
Kesimpulan prosedur adalah suatu tata cara atau kegiatan untuk
menyelesaikan perkerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang
tetap yang telah di tentukan.dalam melakukan suatu kegiatan organisasasi
memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan menguntrol semua aktivitas
yang terjadi pada suatu kegiatan.
Pengertian Administrasi
Menurut Ghalo (2015 : 19) mengemukakan administrasi sebagai berikut :
Istilah administrasi berasal dari kata latin administrare yang mempunyai
pengeertian dari Bahasa Indonesia membantu,melayani,dan memenuhi kata
sifatnya (administratifus dan bendanya administration ) kata latia administrare
ini dalam Bahasa inggris ialah administration. Di Indonesia istilah inggris
tersebut diterjemahkan menjadi administrasi. Sebelum penerjemah kata
Bahasa inggris itu untuk masa yang cukup lama telah dikenal istilah yang sama.
Husain Usman (2014:1) menjabarkan administrasi sebagai berikut:
Kata administrasi menurut asal katanya (etomologis) dari Bahasa latin
administrare. Ad berarti intensif sedangkan ministrare berarti
melayani ,membantu,dan memenuhi jadi tugas utama seorang administrator
atau meneger yaitu memberikan pelayanan prima baik arti sebenernya
mempunyai arti singkat.
Menurut suprianto ( 2014:1) menjabrkan administrasi sebagai berikut:
Administrasu secara etomologi berasa; dari kata yunai atau latin dari kata
asministrare.istulah ini timul dari dua suku kata ad dan ministrare ad berarti
insentif terus menerus atau kontinu tau melayani kata administrasi dalam
Bahasa iggris di sebut dengan istilah administration yang memiliki bentuk
insentif .
Sedangkan menurut Sowarni dalam ( Wijaya & Irwan 2018) administrasi
adalah proses penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan atau
kegiatan alam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk tujuan .
Menurut Siagina alam ( Wijaya & Irham 2018) mengemukakan bahwa
administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia
atau lebih di dasari rasional tertentu umtuk mempunyai tujuan yang telah di
tentukan sebelum melakukan serangkaian penatan prosedur serta dokumntasi
aspek.
Administrasi Pendidikan
Pengertian di atas diperkuat oleh Nawawi (dalam Azis, 2016, hlm. 3) yang
berpendapat bahwa administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan
atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang
untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang di selenggarakan
dalam lingkungan tertentu, terutama dalam lembaga pendidikan formal.
Secara etimologis, istilah “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri
atasi “Ad” yang berarti “kepada” dan “ministro” yang bermakna “melayani”.
Dengan demikian, administrasi dapat diartikan sebagai pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu yang dalam konteks pendidikan
berarti melayani penyelenggaraan pendidikan.
Sergiovanni & Carver (1975 dalam Azis, 2016, hlm. 8) menyebut empat
tujuan administrasi yaitu:
1. Efektivitas produksi,
2. Efisiensi,
3. Kemampuan menyesuaikan diri, dan
4. Kepuasan kerja.
Selanjutnya, menurut Daryanto (dalam Azis, 2016, hlm. 11) tujuan dari
administrasi pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Berusaha agar tujuan pendidikan tampil secara formal dengan jalan
merumuskan, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan tujuan
pendidikan yang akan dapat dicapai sesuai dengan lembaga atau
organisasi pendidikan yang bersangkutan secara formal.
2. Menyebarluaskan dan berusaha menanamkan tujuan pendidikan itu
kepada anggota lembaga, sehingga tujuan pendidikan tersebut
menjadi kebutuhan dan pendorong kerja para anggota lembaga.
3. Memilih, menyeleksi, menjabarkan dan menetapkan proses berupa
tindakan, kegiatan, dan pola kerja yang diperhitungkan dapat
memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4. Mengawasi pelaksanaan proses pendidikan dan lainnya dengan
memantau, memeriksa dan mengendalikan setiap kegiatan dan
tindakan pada setiap tahap proses sistem.
5. Menilai hasil yang telah dicapai dan proses yang sedang atau telah
berlaku, mengupayakan agar informasi tentang hasil dan proses itu
menjadi umpan balik yang dapat memperbaiki proses dan hasil
selanjutnya.
1. Program pendidikan,
2. Murid,
3. Personil,
4. Kantor sekolah,
5. Pelayanan bantuan,
6. Hubungan sekolah dan masyarakat.
Tata Usaha
1. Organisasi murid;
2. Masalah kesehatan murid;
3. Masalah kesejahteraan murid;
4. Evaluasi kemajuan murid;
5. Bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
Personalia
Pegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia yang tergabung di dalam
kerja sama suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai
tujuan pendidikan (Darmayanto, 2016, hlm. 30). Undang-Undang tentang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa
tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dilihat dari
jabatannya, tenaga kependidikan ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yakni: tenaga struktural, tenaga fungsional, dan tenaga penyelenggaraan
pendidikan.
2. Administrasi Kurikulum
Pada jenis dan tingkat sekolah apa pun, yang menjadi tugas utama kepala
sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-
murid. Inilah tanggung jawab kepala sekolah yang paling penting dan
banyak tantangannya. Sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung
jawab dalam membantu usaha pelaksanaan dan pengembangan program
pengajaran yang efektif. Agar kepala sekolah mampu memberikan
pimpinan yang efektif dalam bidang ini, hendaknya ia mengetahui berbagai
teori mengenai kurikulum dan menyadari kaitannya dengan kebijaksanaan
dan langkah-langkah administratif yang sedang berlaku (Daryanto dalam
Azis, 2016, hlm. 17).
4. Administrasi Siswa