Anda di halaman 1dari 3

TUGAS DASAR PENDIDIKAN SENI RUPA

PENJELASAN KONSEP DASAR PENDIDIKAN SENI


SEBAGAI ASET KULTURAL, SISTEM VOKASIONAL, DAN
SEBAGAI ASET PENDIDIKAN

DOSEN :

1.Dr. RAMALIS HAKIM,. M.Pd


2.ASRA ILAL KHAIRI S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH :

MAULIYA MAYSHITAH. YF
20020084

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
A. Konsep Pendidikan Seni
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan
kreativitas. Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak
menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif.

B. Konsep Dasar Pendidikan Seni di Pendidikan Formal


a. Seni dalam Pendidikan
Menurut konsep ini, keahlian seni perlu diajarkan kepada
anak dalam rangka pengembangan dan pelestariannya. Artinya,
seni harus diwariskan melalui lembaga pendidikan.

b. Pendidikan Melalui Seni


Konsep ini dipopulerkan oleh Herbert Read dalam
Education Truought Art. Berdasarkan pandangannya, seni
dilihat sebagai sarana atau alat untuk mencapai tujuan
pendidikan dan bukan tujuan seni itu sendiri. Penerapan konsep
pendidikan melalui seni ini akan menekankan pada proses dari
pada hasil.
Seni digunakan dalam pembelajaran di sekolah untuk
mendorong perkembangan peserta didiknya secara optimal,
menciptakan keseimbangan rasional dan emosional. Pendidikan
melalui seni pada hakekatnya merupakan proses pembentukan
manusia melalui seni.

C. Konsep dasar Seni sebagai Aset Kultural


Kultural adalah berhubungan dengan kebudayaan, sedangkan
kultur adalah kebudayaan. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut
dengan istilah budaya atau sering disebut kultur (culture, bahasa Inggris)
yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Menurut Koentjaraningrat budaya adalah sebagai keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia yang diperoleh
dengan cara belajar.
a. Seni dan Budaya
Bidang seni dan kebudayaan merupakan dua bidang yang
saling berkait erat. Cakupan kedua bidang ini sangat luas dan
kompleks, seolah-olah kedua-duanya tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain. Seni dan kebudayaan amat
berkait erat dengan identitas, ideologi dan perilaku seharian
kelompok masyarakat.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia (seniman) yang
diwujudkan dalam bentuk karya seni tertentu (kesenian).
Kesenian yang mengandung nilai-nilai luhur budaya bangsa
merupakan persoalan strategis, karena dapat menentukan
kerangka budaya dan karakter bangsa untuk memperkokoh
kepribadian bangsa dan ketahanan budaya nasional.

D. Pendidikan Seni Sebagai Sistem Vokasional


a. Tujuan Pendidikan Seni
1. Pendidikan Vokasional, yang sering disebut sebagai
sekolah kejuruan seni dan ketrampilan menitik beratkan
lulusannya sebagai: Seniman, juru, tenaga ahli tingkat
dasar atau pengelola. Pendidikan vokasional adalah
program pendidikan yang secara langsung dikaitkan
dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan
tertentu atau untuk persiapan tambahan karier seseorang
2. Pendidikan Avokasional, yaitu seni budaya yang
menitik beratkan seni sebagai media pendidikan, seni
sebagai bagian integral dari keseluruhan pendidikan.
Antara lain sebagai pembinaan pikir, rasa, serta
ketrampilan.

E. Sifat Pendidikan Seni


1. Multilingual berarti melalui pendidikan seni dikembangkan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan
berbagai cara dan media, seperti dengan bahasa rupa, bunyi,
gerak, dan paduannya.
2. Multidimensional berarti dengan seni dapat dikembangkan
kompetensi dasar anak yang meliputi membangun konsepsi
seperti (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi,
dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak kanan
dan kiri, dengan memadukan unsur logika, etika dan estetika.
3. Multikultural berarti pendidikan seni bertujuan
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan
berapresiasi terhadap keragaman budaya lokal dan global
sebagai pembentukan sikap menghargai, toleran, demokratis,
beradab, dan hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang
majemuk

Anda mungkin juga menyukai