PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh:
M. Kristanto
Email: ristant_01@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilanpada kurikulum 2013 terkesan kurang
diperhatikan keberadaannya. Pendidikan karakter merupakan bagian fundamental dalam
pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan. Hal ini terlihat dari hakikat dan tujuan dari
pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan. Pendidikan karakter dalam pendidikan Seni
Budaya dan Keterampilanterlihat dalam jabaran bahan yang diajarkan, siswa dikenalkan
dan diajak aktif mulai dari lingkup keluarga hingga mendunia. Dalam pembelajaran siswa
menjadi pusat pembelajaran, dengan melibatkan siswa untuk menemukan masalah,
mencari bukti, dan menetapkan keputusan. Proses ini pada hakikatnya membangun
karakter sesuai tujuan pendidikan, khususnya pendidikan nasional.
Kata kunci: seni budaya dan keterampilan, karakter, inkuiri, kurikulum 2013.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan karakter menjadi ikon dalam pendidikan di Indonesia pada
akhir-akhir ini. Kurikulum 2013 yang segera diimplementasikan juga sarat dengan
pesan karakter. Pendidikan karakter dalam jenjang pendidikan di Indonesia akhir-
akhir ini dengan alasan kondisi bangsa (sosial, politik, budaya, ekonomi,
lingkungan) yang tergerus, sehingga memunculkan fenomena yang kurang sesuai
dengan tujuan pendidikan dan cita-cita bangsa.
Pendidikan berdasarkan pendapat berbagai ahli sejak masa lampau hingga
kini bila dicermati pada hakikatnya adalah pendidikan karakter. Individu siswa
ditumbuhkembangkan karakternya melalui pengetahuan dan aktivitas
pembelajaran, sehingga menjadi individu yang berguna bagi bangsa dan dirinya.
Karakter yang dikembangkan dan ditempa lembaga pendidikan (keluarga,
masyarakat, dan sekolah) adalah karakter universal manusia dan karakter yang
sesuai dengan masyarakat dan bangsa. Sekolah sebagai salah satu lembaga
pendidikan melalui berbagai mata pelajaran dan ekstrakurikuler memiliki
tanggung jawab menumbuh kembangkan karakter,.
Mata pelajaran pada setiap jenjang sekolah merupakan integrasi dari
bidang ilmu pendidikan dengan ilmu pengetahuan. Pemilihan bahan pelajaran
B. PEMBAHASAN
1. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan
Implementasi pembelajaran seni budaya dan keterampilan di sekolah
khususnya pada jenjang sekolah dasar belum menunjukkan pada jati diri
pendidikan seni budaya dan keterampilan. Pembelajaran disampaikan secara
terpisah dalam bentuk mata pelajaran seperti: bidang seni rupa, musik, tari, dan
keterampilan. Hal ini kurang sesuai dengan pendidikan seni budaya dan
keterampilanyang merupakan synthestic discipline dan integrasi disiplin ilmu-
ilmu seni, ilmu- ilmu lain, dan ilmu pendidikan.
Pengertian dan tujuan pendidikan seni budaya dan keterampilan pada
tingkat sekolah di Indonesia terdapat beberapa pendapat, Sawyer dan de Francisco
(1971: 4) mengidentifikasisenibudayasebagaiberikut:
Adjat Sakri (1994: 59) mengemukakan, melatih mata untuk dapat melihat
bentuk rupa dengan cermat; melatih tangan agar terampil menggambar;
menumbuhkan perasaan keindahan; melatih membentuk tanggapan (gambaran)
yang jelas dalam otak.
Soedarso (1987:19) mengemukakan bahwa tujuan seni budaya rupa
adalah: mengembangkan sensitifitas dan kreatifitas; memberikan fasilitas kepada
anak untuk dapat berekspresi lewat seni rupa; memperlengkapi anak dalam
membentuk pribadinya yang sempurna agar dapat dengan penuh berpartisipasi
dalam kehidupan masyarakat (membentukanak yang harmonis).
Secara umum, pendidikan seni budaya dan keterampilan bertujuan
mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai untuk dirinya sebagai
individu, maupun sebagai makhluk sosial dan budaya. Kemampuan berpikir
merupakan bagian dari ranah kognitif. Tujuan ini bersifat keterampilan dalam
C. PENUTUP
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang tidak terpisahkan dalam
pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan, pada hakikatnya pendidikan Seni
Budaya dan Keterampilanadalah pendidikan karakter. Hal ini terlihat dari tujuan,
pokok bahasan, dan model pembelajaran.
Pengembangan karakter dalam pendidikan seni budaya dan
keterampilantetap memperhatikan aspek psikologi dan pedagogis, sehingga
peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dengan memahami dan terlibat
secara holistik. Peristiwa sosial akan dimengerti siswa sejak dini melalui peristiwa
yang dekat hingga yang jauh.
Pembelajaran seni budaya dan keterampilansebagai pendidikan karakter
dapat dilihat dari model pembelajaran yang dikembangkan. Peserta didik diajak
beraktivitas seperti halnya kondisi nyata di masyarakatnya, diajak mengenali
lingkungan, dan diajak membuat keputusan terhadap masalah yang mereka temui.
Bagan di bawah ini merupakan gambaran arah pembelajaran Seni Budaya
dan Keterampilan sebagai pendidikan karakter:
Mempersiapkan, menjelaskan,
L memotivasi, membimbing
I
N
G Mempersiapkan
K PENGAJUAN pembelajaran Diskusi,
U MASALAH permasalahan
N Mengkaji masalah,
G PENGAJUAN membuat hubungan,
A
HIOTESIS mengajukan hipotesis
N
G S
Identifikasi,
U M mengumpulkan, I
PENGGALIAN Pendidikan Karakter
A klasifikasi, intepretasi, S
R INFORMASI
T analisis informasi W
U E A
Mencari hubungan,
R PENGUJIAN identifikasi urutan,
I HIPOTESIS menetapkan keputusan
S Menemukan hubungan-
E PENYUSUNAN antara informasi &
K KESIMPULAN hipotesis, merumuskan
O
kesimpulan
L
A
H Memberi contoh, mempersiapkan
bahan, fasilitator
6
DAFTAR PUSTAKA
Beyer, B.K. 1979. Inquiry in the Social Studies Classroom: A Strategy for
Teaching. Columbus, OH: Charles E. Merril Publ.Co.
Depdiknas.2006. StandarKompetensiDasarSeniBudayadanKeterampilan.Jakarta:
Depdiknas.
Kuhn, T.S. 2000. The Structure of Science Revolutions: Peran Paradigma dalam
Revolusi Sains. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prosiding Seminar Nasional dan Bedah Buku
Pendidikan Karakter dalam Implementasi Kurikulum 2013 51
Lickona, T. 2012. Character Matters (Persoalan Karakter). Jakarta: Bumi
Aksara.
Sawyer, John R dan de Francisco, Italo Luther. 1971. Elementary School Art for
Clasroom Teacher. New York: Harper and Row.
UNESCO. 2000. Belajar untuk Hidup Bersama dalam Damai dan Harmoni.
Kantor Prinsipal UNESCO untuk Kawasan Asia-Pasifik, Bangkok &
Universitas Pendidikan Indonesia.
Welton, D. A., Mallan, J.T. 1987. Children and Their World. Strategies for
Teaching Social Studies.Boston: Houghton Mifflin Company.