Anda di halaman 1dari 4

MENGAPA SISWA SD MALU BERTANYA?

INI CARA SUPAYA SISWA MENJADI AKTIF


Oleh:
Rahma Syahira
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Malang

Abstrak
Sekarang sudah bukan zamannya lagi saat sedang belajar di kelas, guru berceramah
berjam-jam, sementara mahasiswa duduk manis menyerap materi yang disampaikan pengajar.
Saat ini, pendekatan pembelajaran yang fokus terhadap pengajar (teacher centered) sudah
mulai diubah dengan pengajaran berbasis siswa atau Student Centered Learning (SCL). Keaktifan
siswa di dalam kelas menjadi kunci agar proses pembelajaran berbasis SCL dapat berjalan.
Seberapa aktif siswa di dalam kelas dapat dilihat dari seberapa sering interaksi yang terbangun,
baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Dialog setidaknya ditandai aktifnya
siswa menjawab pertanyaan yang diberikan pengajar, atau sebaliknya siswa aktif bertanya
kepada pengajar.
Namun, meskipun demikian budaya bertanya dalam kelas belum sepenuhnya terbangun
di Indonesia. Apalagi model pembelajaran saat ini beralih menggunakan media online. Sesuai
dengan pengalaman saya, pembelajaran online ini membuat siswa maupun mahasiswa menjadi
lebih pasif di kelas, hanya beberapa orang dan itu-itu saja yang berani mengajukan pertanyaan.
Beberapa alasan yang membuat siswa malu dan tidak memiliki keberanian untuk bertanya yaitu
adanya suatu ketakutan jika pertanyaan yang diajukan tidak bermutu, tidak berbobot, dan dikira
tidak membaca materi pembelajaran. Hal tersebut yang kemudian memicu mereka menjadi
siswa yang pasif dan tidak kritis selama di kelas.

Pendahuluan
Secara umum, pembelajaran di kelas didominasi oleh pengajar yang menjelaskan materi,
sedangkan pelajar terbiasa hanya diam mendengarkan hingga selesai. Kondisi tersebut
membuat suasana kelas menjadi pasif dan tidak ada interaksi timbal balik antara pengajar dan
pelajar. Hal ini menyebabkan pengajar sulit untuk menilai apakah materi yang telah disampaikan
dapat dipahami dengan baik atau tidak. Namun, keheningan di kelas seringkali terjadi saat
pengajar mengatakan, "Apakah ada pertanyaan?"
Keheningan tersebut terjadi karena kebanyakan pelajar di Indonesia masih takut atau
malu untuk bertanya di kelas. Mereka beranggapan bahwa mengemukakan pertanyaan atau
berbicara di depan kelas merupakan hal yang cukup menakutkan dan sulit untuk dilakukan.
Kesulitan untuk berani bertanya di kelas disebabkan oleh rasa tidak percaya diri, kesulitan
mengolah pertanyaan, dan adanya pikiran selalu takut salah. Kebiasaan tersebut membuat
kebanyakan pelajar memilih untuk hanya diam mendengarkan daripada bereksplorasi dengan
aktif mengajukan pertanyaan di depan kelas.
Tidak munculnya keberanian siswa ketika kegiatan belajar mengajar tidak serta merta
karena faktor dalam diri siswa, namun bisa juga karena situasi lingkungan belajar siswa yang
tidak mendukung keberanian siswa itu muncul. Keberanian siswa untuk bertanya perlu
ditumbuhkan. Dengan memiliki keberanian untuk bertanya menandakan siswa tersebut
memiliki tingkat pemikiran kritis yang cukup tinggi. Disamping itu ketika siswa berani bertanya
disana kita akan ketahui, sejauh mana siswa memahami materi yang sudah kita sampaikan.

Hasil Telaah
Menumbuhkan keberanian siswa bisa dilakukan oleh guru melalui kegiatan di sekolah
dan di luar sekolah. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan guru agar siswa aktif bertanya:
1. Mengenalkan sebuah Fenomena yang Menarik
Siswa akan bosan jika pembelajaran hanya berkutat dengan seputar hal yang ada di dalam buku
saja. Guru dapat memperkaya siswa dengan menyuguhkan fenomena-fenomena menarik
berkaitan dengan tema pembelajaran yang belum siswa ketahui sebelumnya. Hal ini akan
menigkatkan rasa ingin tahunya dan otomatis memunculkan banyak pertanyaan.
2. Permainan Words In A Question
Untuk meningkatkan keterampilan bertanya pada siswa, guru harus mengajarkan teknik
bertanya dalam pembelajaran. Dalam permainan ini, kita memberikan beberapa kata atau
rangkaian kata, kemudian meminta siswa untuk membuat kalimat tanya yang mengandung
kata-kata tersebut.
3. Memberikan Pertanyaan Pancingan
Memberikan pertanyaan pancingan bertujuan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa. Guru
dapat menyuguhkan fenomena menarik seputar materi kemudian bertanya “mengapa hal ini
bisa terjadi?” atau “bagaimana hal seperti ini dapat terjadi?” dan lain sebagainya.
4. Membentuk Kelompok Belajar dalam Kegiatan Pengamatan dan Bertanya
Siswa bertanya ke guru tidak harus dilakukan secara individu. Guru dapat membentuk kelompok
siswa untuk mengadakan pengamatan atau diskusi tentang materi. Kemudian anggota
kelompok wajib membuat minimal satu pertanyaan. Untuk lebih mengasah siswa dalam
membuat pertanyaan yang berbobot, minta mereka memilih tiga pertanyaan yang paling bagus
menurut kelompoknya.
5. Melengkapi Pertanyaan
Cara lainnya untuk membuat siswa aktif bertanya adalah dengan memberi tugas untuk
melengkapi pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata What if yang berarti “Bagaimana kalau”
atau kata What if not yang berarti “bagaimana kalau tidak”. Dengan demikian siswa akan
berusaha merelasikan pengetahuan yang telah dipelajari dengan pertanyaan bukan hanya asal
bertanya.
6. Memulai Kelas dengan Bertanya
Sebelum memulai Pelajaran, guru memberitahukan tema apa yang akan dipelajari hari itu.
Kemudian minta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang apa yang ingin diketahui.
7. Memberikan Penghargaan
Guru dapat memberikan stimulus siswa untuk bertanya dengan memberikan
reward/penghargaan. Berikan reward yang besar kepada siswa yang memiliki kuantitas dan
kualitas pertanyaan investigatif yang baik. Dengan begitu, siswa akan termotivasi untuk tidak
sekedar bertanya saja. Reward tidak harus berupa barang. Tetapi dapat berupa kesempatan
menjadi pemimpin kelompok atau menjadi asisten guru.
Guru pasti tidak mengharapkan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ada di
buku saja. Guru harus memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan yang bersifat
investigatif, yaitu pertanyaan yang mendorong kegiatan eksplorasi terlebih dahulu sebelum
menjawabnya. Pacu siswa untuk aktif bertanya sehingga akan membentuk siswa yang kritis dan
selalu ingin tahu.

Simpulan

Dengan adanya siswa yang bertanya dalam kegiatan belajar mengajar akan memberikan
suasana belajar yang aktif dan tidak satu arah saja. Kalau dahulu siswa hanya duduk diam dan
menyimak apa yang disampaikan oleh guru, namun dengan keberanian siswa untuk bertanya
mereka akan bisa menanyakan apa yang mereka belum mengerti sekaligus juga mencari
kebenaran atas dualitas pemikiran tentang sesuatu yang belum mereka berhasil pecahkan.

Daftar Rujukan
Nur Annisa Puteri Rani. (2023, 5 12). Kenapa Sulit untuk Berani Bertanya di Kelas? Ini Alasan dan
Tips Mengatasinya!. https://retizen.republika.co.id/posts/215358/kenapa-sulit-untuk-berani-
bertanya-di-kelas-ini-alasan-dan-tips-mengatasinya
Nita Oktifa. (2021). 7 Cara Agar Siswa Aktif Bertanya Saat Pembelajaran.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/cara-agar-siswa-aktif-bertanya-saat-pembelajaran
Fiasafrida. (2021 9). Mengapa Siswa di Indonesia Cenderung Malu Bertanya?. ttps://
hwww.dictio.id/t/mengapa-siswa-di-indonesia-cenderung-malu-bertanya/163208

Anda mungkin juga menyukai