Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengaruh Struktur Pengendalian Intern Terhahap Kelancaran Pengembalian
Kredit (Studi Kasus Pada Primer Koperasi Wredatama Primkoptama Sakinah
Kerinci – Sungai Penuh)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Rini pada mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lainnya. Selain itu, makalah ini juga diharapkan untuk bisa menambah wawasan
tentang perkoperasian bagi para pembaca.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami
nantikan agar kami bisa memperbaiki makalah ini serta guna menjadi acuanagar
kami bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1 Pengertian..................................................................................................4
2.2 Tujuan........................................................................................................5
2.3 Fungsi........................................................................................................6
2.5 Variabel-Variabel......................................................................................8
3.1 Pembahasan...............................................................................................9
BAB IV PENUTUP...............................................................................................15
4.1 Kesimpulan..............................................................................................15
4.2 Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
Aktivitas koperasi yang menjadi sumber untuk mendapatkan Sisa
Hasil Usaha (SHU) adalah kegiatan simpan pinjam, sedangkan unsur paling
penting adalah pengembalian kredit. Apabila pengelolaan aktivitas tersebut
kurang baik maka dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan
mengalami kesulitan.
v
2) Untuk mengetahui bagaimana stuktur pengendalian intern yang baik agar
kelancaran pengembalian kredit pada primer koperasi dapat tercapai.
vi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Koperasi merupakan salah satu bentuk bahan hukum yang sudah lama
dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia
adalah Bung Hatta dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak
koperasi Indonesia.
vii
Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam
2.2 Tujuan
viii
4. Pengelolaan dana simpanan atau tabungan anggota sebagai salah satu
bentuk investasi.
5. Sebagai stimulus agar timbul hasrat untuk menyimpan atau menabung di
koperasi.
2.3 Fungsi
Fungsi simpanan
1. Uang yang disimpan lebih terjamin, aman dan produktif.
2. Tabungan di koperasi bisa menjadi investasi hari tua karena
jumlahnya akan terus bertambah.
3. Semua tabungan koperasi dapat diambil secara keseluruhan jika
ingin berhenti dari keanggotaan.
4. Menimbulkan keinginan untuk menabung uang dengan anggota.
Fungsi pinjaman
1. Keberadaan pinjaman kredit koperasi akan membantu anggota dalam
meningkatkan pendapatan usahanya dan pada gilirannya akan
membantu mengentaskan kemiskinan.
2. Proses pemberian kredit kepada anggota lebih mudah dan cepat,
tanpa jaminan kredit atau agunan.
3. Memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah
kepada anggota koperasi.
ix
1. WNI
2. Keanggotaan bersifat perseorangan, bukan badan hukum
3. Mau membayar simpanan pokok dan wajib sebagaimana ketentuan
lembaga
4. Menyetujui Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan
ketentuan yang berlaku dalam koperasi
x
2.5 Variabel-Variabel
Variabel X Variabel Y
Struktur Pengendalian Intern Kelancaran Pengembalian Kredit
xi
BAB III
PEMBAHASAN & PEMECAHAN MASALAH
3.1 Pembahasan
Pengendalian Intern
Menurut Commite of Sponsoring Organization (COSO) (dalam
Janvrin, et al, 2012) pengendalian intern terdiri dari beberapa unsur
meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan
komunikasi, aktivitas pengendalian dan pemantauan. Aktivitas
pengendalian intern yang utama pada proses kredit, yaitu dimulai dari
tahap awal proses pemberian kredit hingga proses pengembalian kredit.
Semakin banyak keterlambatan dalam penerimaan piutang maka semakin
banyak juga piutang yang tergolong kurang lancar.
xii
secara positif terhadap kelancaran penerimaan piutang. Berdasarkan
landasan teori dan penelitian tersebut.
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur untuk
meyakinkan pegarahan manajemen dapat terlaksana dalam mencapai
tujuan. Penelitian dari Kania (2009) dan Puspita (2012)
menunjukkan bahwa variabel aktivitas pengendalian berpengaruh
secara positif terhadap kelancaran penerimaan piutang.
xiii
koperasi, sehingga tumbuh kepercayaan bahwa keuangan koperasi
dikelola dengan aman, teratur dan terencana dengan baik, sehingga
koperasi terhindar dari risiko keuangan yang tidak diinginkan.
Disamping itu, bendahara juga bertanggung jawab dalam
pemantauan pelaksanaan sistem akuntansi, sehingga menjamin
keakuratan data akuntansi dan mencegah kemungkinan terjadinya
penyimpangan. Sekretaris bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan pengendalian intern yang berkaitan dengan
fungsi kesekretarisan, administrasi, kepegawaian, pengelolaan aktiva
tetap dan kerumahtanggaan koperasi. Manajer/direksi bertanggung
jawab mengimplementasikan pengendalian dalam setiap
pengambilan keputusan operasi, pemberian otorisasi transaksi dan
membantu pengurus menciptakan atmosfer yang mendorong setiap
personel mematuhi pengendalian intern.
Auditor Intern, bilamana koperasi memilih fungsi auditor intern,
maka personel auditor intern bertanggung jawab mengevaluasi
efektivitas atau memadai tidaknya pengendalian intern yang ada dan
memberikan rekomendasi kepada pengurus dan manajer bilamana
tidak lagi memadai. Namun tanggung jawab untuk melakukan
perubahan terletak ditangan pengurus, bukan pada auditor intern.
Personel Koperasi, setiap personel koperasi bertanggung jawab
dalam mengimplementasikan pengendalian intern dengan
semestinya, dengan menjalankan praktik yang sehat, serta saling
menginformasikan atau mengkomunikasikan informasi yang
dihasilkan pengendalian intern secara baik. Misalnya, bilamana
terdapat ketidakpatuhan atas kebijakan tertentu, maka setiap personel
yang mengetahui berkewajiban untuk mengkomunikasikannya pada
manajemen yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan
perbaikan.
Pengembalian Kredit
Aktivitas koperasi yang menjadi sumber untuk mendapatkan Sisa
Hasil Usaha (SHU) adalah kegiatan simpan pinjam, sedangkan unsur
xiv
paling penting adalah pengembalian kredit. Apabila pengelolaan aktivitas
tersebut kurang baik maka dalam menjalankan operasinya akan
mengalami kesulitan.
xv
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diuraikan penerapan
pengendalian intern yang baik pada koperasi jika fokus-fokus pada poin-poin
berikut dapat terpenuhi atau sudah terlaksana, diantaranya:
xvi
4) Informasi dan Komunikasi:
Pencatatan data pada nasabah maupun peminjam pada buku
simpanan dan pinjaman anggota dan buku catatan keuangan pada
bendahara koperasi.
Metode dalam transaksi pemberian kredit hanya berpedoman pada
Standard Operating Procedure (SOP) dan proses bisnis yang
dilandasi dengan asa kehati-hatian.
Bagian keuangan, akutansi, sekertariat serta bendahara selalu
melakukan komunikasi dalam proses pembuatan laporan keuangan.
5) Monitoring/Pemantauan:
Dilakukannya dokumentasi pengendalian, bisa dalam bentuk
prosedur, penjelasan bagan arus (floe chart) atau bentuk lainnya.
Anggota yang mengajukan kredit wajib mengisi Formulir Pengajuan
Pinjaman (FPP)
xvii
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
xviii
usaha koperasi terutama dalam pengembalian kredit kredit, koperasi dapat
memiliki perputaran piutang yang baik untuk kelancaran kegiatan
operasioanal dan kemajuan koperasi itu sendiri.
xix
DAFTAR PUSTAKA
xx