Penyusun:
ADMINISTRASI BISNIS
FISIPOL
TA. 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Proposal ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah pendidikan agama islam, oleh dosen pembimbing bapak
Dr. Muhammad Ali Noer, MA Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Riau
Pekanbaru.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Penulis
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan
proposal ini. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca lainnya.
Penulis
Kelompok 5
2
PENDAHULUAN
BAB I
Pada globalisasi saat ini, persaingan tentu sangatlah ketat, organisasi harus meningkatkan
kinerja organisasi agar dapat bertahan dalam jangka panjang. Faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja yang ada dalam organisasi yaitu sumber daya manusia. Sumber daya manusia mampu
menjadi aset yang berharga bagi organisasi apabila dapat mengendalikan, mempertahankan, dan
mengembangkan organisasi dalam rangka menghadapi globalisasi. Oleh karenanya, sumber daya
manusia harus dipertahankan agar tidak pindah ke organisasi lain (Sjabadhyni etal, 2001).
Namun pada kenyataannya, organisasi kurang memperhatikan komitmen yang ada pada individu,
sehingga kesetiaan karyawan terhadap organisasi berkurang.
Fenomena pindah kerja oleh karyawan (voluntary turnover) merupakan salah satu faktor
yang diakibatkan karena kurangnya komitmen individu terhadap pekerjaan. Hal ini sesuai
dengan studi Yaqin (2013) yang mengemukakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
negatif terhadap keinginan keluar karyawan. Apabila individu telah menanamkan sikap
komitmen dalam bekerja, maka individu akan tetap mempertahankan keanggotaannya dan tidak
meninggalkan organisasi, ia bersedia melibatkan dirinya dalam menyelesaikan segala tugas yang
telah diberikan. Dengan adanya komitmen, individu akan bertanggungjawab terhadap
pekerjaannya.
3
dengan amanah. Dalam bekerja, individu yang amanah dapat melakukan segala tanggung jawab
pekerjaan yang telah dibebankan untuknya. Bagi dirinya kerja adalah amanah, hal ini sangat
berkaitan dengan etos kerja individu dalam organisasi. Dengan adanya etos kerja, individu selalu
bertanggungjawab terhadap segala tugas yang ia terima. Menurut Tasmara (2002) etos kerja
adalah keyakinan yang dapat mendorong individu untuk bertindak dan mencapai high
performance dalam organisasi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan komitmen pada
islami”, Sedangkan pertanyaan peneliti sebagai berikut :
1.3 Tujuan
4
PEMBAHASAN
BAB II
2.1 Pengertian
Kebanyakan orang Indonesia yang memeluk ajaran Islam, mengartikan Dien itu sebagai
“agama”. Padahal istilah “agama” itu bukanlah berasal dari perbendaharaan kata Islam. Agama
itu berasal dari bahasa Sansekerta, dari pemilik pemeluk ajaran Hindu/ Budha, dimana kata “a”
berarti “tidak”, sedangkan “gama” berarti “kacau”. Jadi “agama” berarti “tidak kacau”. Jika Dien
diartikan sebatas keinginan agar tidak kacau, maka sangatlah dangkal/sempitnya
wawasan/pemahaman terhadap ruang lingkup ajaran Islam, dan kalau kata “tidak kacau” ini
dijadikan kata pengganti dari terjemahan Surat Ali Imran ayat 19, yang bahasa Arabnya Inna
dinna indallahil Islam, maka akan berarti : Sesungguhnya “tidak kacau” yang diridhoi oleh Allah
adalah “tidak kacau” Islam.
Dari terjemahan diatas, tampaklah hal yang menggambarkan sesuatu yang tidak jelas,
dangkal dan sempit. Dimana letak tidak jelasnya ? Ialah bahwa kita tidak dapat mengetahui,
mengerti dan memahami batasan, apa dan bagaimana serta sejauh mana bentuk yang dimaksud
dengan “tidak kacau” Islam tersebut.
Seorang Muslim hendaknya memiliki komitmen terhadap harakah Islam, agar dirinya
dapat memahami sampai dimana posisi dirinya dalam berislam & mengikuti serta mengamalkan
Islam yg dianutnya, & dalam memahami hakikat ini akan kita bagi pd beberapa segmentasi
berikut:
5
Bahagian ini ingin membentangkan ciri-ciri penting yg harus ada pd mereka yg menganut
Islam supaya komitmen diri mereka menjadi komitmen yg benar. Asas komitmen seseorang dg
harakah Islamiah ialah terciptanya ciri-ciri & sifat-sifat bergabungnya seseorang dg agama Islam
itu sendiri. Inilah yg menjadikan Harakah Islamiah memberikan syaarat yg berat atas persiapan
pribadi Muslim yg sebenarnya sebelum memulai usaha menjadi anggota Harakah Islamiah.
Langkah ini perlu karena komitmen diri seseorang dg ajaran Islam adalah asas, manakala
komitmen ke dalam harakah juga merupakan bahagian yg tdk boleh dipisahkan dari hakikat
komitmen seseorang dg agama ini. Hanya Allah yg memberi taufik & kepada-Nya-lah kita
memohon perlindungan.
Pengakuan diri beragama Islam berarti mengikrarkan diri utk hidup berdasarkan Islam,
baik dari segi keyakinan, ibadah maupun akhlaq. Kalau seseorang mengaku sebagai seorang
muslim artinya dirinya, rumah-tangganya & keluarganya mesti menghayati Islam. Dan
pengakuan itu memaksa dirinya wajib hidup utk memperjuangkannya. Seluruh jiwa raga &
kemampuannya harus diarahkan utk memperkuat agama Islam & memperluas jangkauan &
pengaruhnya.Dalam dunia ini ada tiga kategori manusia:
Golongan ini ialah golongan kebendaan (materialis), baik berdasarkan falsafah maupun
golongan “Dahriyyin”. Pandangan Dahriyyin ini dijelaskan oleh Al-Quran:
“Dan tentulah mereka akan berkata pula: Tiadalah hidup yg lain selain dari hidup kita di dunia
ini & tiadalah kita akan dibangkitkan semula sesudah kita mati”.(Al-An’am: 29).
Allah berfirman:
6
َ ب َ ذ ِلكَ ِمنْ ِع ْل ٍم إِ ْ ن هُ ْم ِإ اَّل
ي ُ ظنُّو َ ن ِ ِي ِإ اَّل َحيَاتُنَا ال ُّد ْنيَا نَ ُموتُ َونَ ْحيَا َو َما يُ ْه ِل ُ كنَا ِإ اَّل ال اد ْه ُر َو َما َل ُه ْم
َ َوََ قاُلوا َما ه
“Dan mereka berkata: Tiadalah hidup yg lain selain daripada hidup kita di dunia ini. Kita mati &
kita hidup (silih berganti) & tiadalah yg membinasakan kita melainkan karena waktu saja.
Padahal mereka tdk mempunyai pengetahuan tentang hal itu sedikitpun; mereka hanyalah
menuruti sangkaan semata. (Al-Jatsiyah: 24).
Lenin menyatakan: “Ini adalah satu analisis yg indah terhadap dialektik materialism”.
Sebenarnya apabila manusia mengingkari adanya kehidupan setelah alam nyata, mengingkari
adanya hari perhitungan terhadap segenap perilaku & meyakini bahwa seluruh aktivitas &
usahanya akan tertumpu hanya utk merangkul dunia yg fana ini. Ilmunya pun sekadar itu juga.
Mereka ini adalah terdiri dari golongan minoritas, akidah mereka bersimpang siur &
usaha mereka di dunia ini adalah usaha yg sia-sia, tanpa mendapat berkah & ridha Allah. Namun
mereka menyangka telah berbuat baik. Orang ini walaupun percaya pd Allah & hari Akhirat,
namun akidah mereka tdk lebih dari gambaran palsu yg terpisah & terputus dari realita
kehidupan. Mereka ini pd hakikatnya termasuk dalam golongan yg menganut faham kebendaan
sekalipun pd zahirnya mereka melakukan sebahagian dari ibadah yg diperintahkan.
7
Asy-Syahid Imam Hasan Al-Banna di dalam Risalahnya yg berjudul “Fi Ayyi Syain
Nad’un Nas (Ke mana kita ingin menyeru manusia)” menyatakan: “Sebenarnya Al-Quran telah
menyampaikan maklumat tentang kehidupan & tujuan-tujuan kehidupan manusia …” Ia
menerangkan segolongan manusia yg hidup mereka adalah utk makan minum & menikmati
kelazatan dunia saja.
sebagaimana Allah Berfirman
ً ََْوالاذِينَ َ كَف ُروا يَت َ َمتاعُو َ ن َويَأ ْ ُ كُلو َ ن َ ك َما ت َأْكُ ُل اْ ََل ْنعَا ُم َوالناا ُر َم
ثوى َل ُه ْم
“Dan (sebaliknya) orang-orang yg kafir menikmati kesenangan di dunia serta mereka makan
minum sebagaimana binatang-binatang ternak makan & minum, sedang Nerakalah menjadi
tempat tinggal mereka. (Muhammad: 12).
Al-Quran juga menerangkan adanya segolongan manusia yg tujuan hidup mereka adalah utk
menikmati perhiasan & bersenang-senang dg kemewahan, sebagaimana Allah Berfirman:
“Dihiaskan (dan dijadikan indah) kepada manusia: Kesukaan kepada benda-benda yg diiringi
nafsu; yaitu perempuan-perempuan & anak-anak; harta benda yg banyak, dari emas & perak;
kuda peliharaan yg bertanda lagi terlatih & binatang-binatang ternak serta kebun-kebun tanaman.
Semuanya itu ialah kesenangan hidup di dunia & (ingatlah), pd sisi Allah ada tempat kembali yg
sebaik-baiknya (iaitu Syurga). (Ali Imran: 14).
Al-Quran juga menerangkan model golongan manusia yg hidup mereka di dunia adalah
hanya mengadakan fitnah, menyuburkan kejahatan & kerusakan, seperti Allah Berfirman:
8
ض
ِ أر
ْ ََس َعى فِي ا ْل َ َِّللاَ عَََ لى َما فِي َق ْل ِب ِه َوه َُو َأَل ُّد ا ْلخ
َ َو ِإ َ ذا ت ََولاى. ص ِام ش ِه ُد اْ َُقولُه ُ فِي ا ْل َح َيا ِة ال ُّدنْ َيا َوي
ْ َاس َمنْ يُ ْع ِجبُك ِ َو ِمنَ ال ان
َ َب ا ْلف
سا َد ُّ َِّللاُ ََّل يُح
س َ ل َو ا ْ س َد فِي َها َويُ ْه ِلكَ ا ْل َح ْر َ ث َوالنا
ِ ِليُ ْف
“Dan di antara manusia ada orang yg tutur katanya indah mengenai hal kehidupan dunia,
menyebabkan engkau tertarik hati (mendengarnya) & dia (bersumpah dg mengatakan Bahwa)
Allah menjadi saksi atas apa yg ada dalam hatinya, padahal dia adalah orang yg amat keras
permusuhannya (kepadamu). Kemudian apabila dia pergi (dengan mendapat hajatnya),
berusahalah dia di bumi, utk melakukan bencana padanya & membinasakan tanaman-tanaman &
keturunan (binatang ternak & manusia; sedang Allah tdk suka kepada bencana kerosakan. (Al-
Baqarah:204 – 205).
iii. Golongan Yang Menganggap Dunia ini Adalah Ladang Tanaman Untuk Di Akhirat.
Mereka inilah golongan yg benar-benar beriman, mereka mengetahui hakikat hidup ini.
Mereka menyadari nilai hidup di dunia ini dibandingkan dg akhirat karena Allah Berfirman:
9
“Dan tdk (dinamakan) kehidupan dunia melainkan permainan yg sia-sia & hiburan yg melalaikan
& demi sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yg bertakwa. Oleh itu,
tidakkah kamu mahu berfikir? (Al-An’am:32).
Hikmah dari memandang rendahnya nilai dunia jika dibandingkan dg akhirat, mampu melihat
bahwa kehidupan dunia tidaklah sampai menghalangi & menyibukkan mereka dari
melaksanakan tujuan mereka diciptakan oleh Allah.
“Dan (ingatlah) Aku tdk menciptakan jin & manusia melainkan utk mereka menyembah &
beribadah kepadaKu. (Adz- Dzariyaat:56).
Kemajuan alat-alat transportasi baru seperti kereta, pesawat, kapal taut, mesin uap, peti
es, alat-alat dandan, perabot rumah tangga, pakaian, alat-alat hiburan & ribuan ciptaan yg diolah
oleh perusahaan yg modern & canggih pd hari ini, semuanya bertujuan memberikan kesenangan,
kelezatan hidup manusia. Dalam konteks ini walaupun Islam sama sekali tdk melarang mengkaji
(menyelidiki), mencipta & menghasilkan sesuatu, namun ia haruslah dilakukan dg syarat:
10
1. Dengan kadar yg tdk membawa manusia kepada kemudaratan / bahaya.
Mereka akan terhindar dari godaan syahwat & keinginan nafsu serta menjauhi perkara-
perkara yg sia-sia & tujuan-tujuan yg penuh kehinaan.
Dengan pemahaman ini mereka dapat meluruskan tujuan & haluan mereka kepada Allah yg
menciptakan langit & bumi, ikhlas mempertahankan kalimah Allah, berjihad pd jalan-Nya,
menyebarkan agama-Nya & mempertahankan syariat-Nya / sebaliknya mereka ditawan oleh
syahwat & menjadi hamba kepada kerakusan nafsu serakah. Seluruh impian mereka hanyalah
utk mengisi nafsu perut mereka dg makanan yg lezat, kenderaan yg mewah, tidur yg nyenyak &
titel yg kosong”.
11
“Celakalah (orang yg hidupnya menjadi) abdi (hamba) dinar, celakalah (orang yg hidupnya
menjadi) hamba abdi diram. Celakalah (orang yang) menjadi hamba abdi kepada
pakaian”. (Imam Bukhari).
Lalu Bagaimanakah Cara seorang muslim Hidup Untuk Islam: Supaya hidup ini terarah
menurut ketentuan Islam maka beberapa masalah pokok haruslah difahami serta dihayati sebagai
satu kewajiban. Seperti:
Allah Berfirman:
“Dan (ingatlah) Aku tdk menciptakan jin & manusia melainkan utk mereka menyembah &
beribadah kepadaKu (Adz- Dzariyaat: 56).
Allah Berfirman:
َ س ُن
ع َمًَ َّل ُّ ست ا ِة َأيا ٍام َوكَا َ ن ع َْرشُهُ عَََ لى ا ْل َماءِ لِيَبْلُ َوكُ ْم
َ َْأي ُ ك ْم َأح ِ ض فِي
َ أر
ْ ََْت َوال َوه َُو الاذِي َخََ لقَ ال ا
ِ س َم َوا
“Dan Dialah yg menjadikan langit & bumi dalam enam masa, sedang ArasyNya berada di atas
air (Dia menjadikan semuanya itu utk menguji kamu: Siapakah di antara kamu yg lebih baik
amalnya”.(Hud:7).
Allah Berfirman:
12
“Adakah kamu lebih suka dg kehidupan dunia daripada akhirat? (Kesukaan kamu itu salah)
karena kesenangan hidup di dunia ini hanya sedikit saja dibanding dg (kesenangan hidup) di
akhirat kelak”. (At- Taubah:38).
Allah berfirman:
“Semuanya itu ialah kesenangan hidup di dunia & (ingatlah), pd sisi Allah ada tempat kembali
yg sebaik-baiknya (yaitu Syurga) (Ali Imran:14).
Menurut riwayat yg lain, pd suatu hari Rasulullah saw melihat kepada bangkai anak
kambing yg dibuang oleh pemiliknya lalu beliau berpaling kepada para sahabatnya & bersabda:
“Adakah kamu melihat betapa hinanya bangkai kambing itu di sisi pemiliknya, demi Allah dunia
ini lebih hina di sisi Allah melebihi kehinaan kambing tersebut di sisi pemiliknya. Kalaulah nilai
dunia ini menyamai nilai sebelah sayap seekor nyamuk niscaya Allah tdk akan memberi seteguk
airpun utk minuman orang kafir”.
Beliau juga bersabda: “Hari kiamat semakin dekat sedangkan manusia semakin tamak &
rakus kepada dunia & mereka juga semakin jauh dg Allah” (Tirmizi, Ibn Majah, & Hakim)
Beliau juga bersabda:
“Dunia ini adalah penjara utk orang mukmin & surga bagi orang kafir”. (Muslim)
13
Allah Berfirman:
“Segala yg ada di muka bumi itu akan binasa. Dan akan kekallah Zat Tuhanmu yg mempunyai
Kebesaran & Kemuliaan”.(Ar- Rahmaan:26 – 27).
“Tiap-tiap yg bernyawa akan merasakan mati & Bahwasanya pd hari kiamat sajalah akan
disempurnakan balasan kamu. Maka barangsiapa yg dijauhkan dari Neraka & dimasukkan ke
Surga maka sesungguhnya dia telah berjaya & (ingatlah Bahwa) kehidupan di dunia ini (meliputi
segala kemewahannya & pangkat kebesarannya) tdk lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang
yg terpedaya”.(Ali Imran:185).
14
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a, Bahwa beliau keluar bersama-sama Rasulullah
saw mengiringi jenazah. Rasulullah saw bersabda sambil duduk menghadap ke arah sebuah
kubur: “Tiap hari kubur ini menyeru dg nyaringnya: Hai anak Adam lupakah engkau kepada aku.
Tidakkah engkau ketahui Bahwa aku ini tempat utk sendirian, tempat kesunyian, tempat cacing
& tempat yg sempit kecuali yg Allah lapangkan baginya”. Kemudian beliau bersabda: “Kubur ini
adalah salah satu taman dari taman-taman surga / (sebaliknya) salah satu lubang dari lubang-
lubang neraka”.2 (Tabrani).
ِ ب ِز ْدنِي
عَْ ل ًما ِ َوَُ قل َر
15
Albani mengatakan: “Saya tdk menemui hadits ini dg lafaz tersebut & tdk ada seorang
pun yg menulis mengenai hadits yg sering disebutkan oleh orang awam yg menyebutnya.
Seolah-olah hadits ini di sebarkan baru belakangan ini. Tetapi hadits ini mempunyai makna yg
sama dg hadits yg di riwayatkan oleh At-Tirmizi(bukan berkata hadits ini Hassan Sahih), Hakim,
Abu Daud & Ahmad.
Jika seseorang menghayati Islam & hidup utk memperjuangkan Islam maka tentulah bentuk serta
corak hidupnya berbeda dg manusia yg lain. Antara bentuk & corak tersebut ialah:
Iman itu bukanlah hanya dg angan-angan saja, tetapi ia adalah suatu yg tertanam di dalam
hati & dibuktikan oleh perbuatan. Ketika Allah Berfirman selalu mengaitkan antara iman &
amal.
Di antaranya:
“Patutkah kamu menyuruh manusia supaya berbuat kebaikan sedang kamu lupa akan diri kamu
sendiri; padahal kamu semua membaca Kitab Allah, tidakkah kamu berakal?(Al-Baqarah:44).
“Amat besar kebenciannya di sisi Allah kamu memperkatakan sesuatu yg kamu tdk
melakukannya”. (As-Saff:3).
16
“Dua lelaki telah memberi musibah atas diriku, pertama orang alim yg melanggar larangan
agama & kedua orang jahil yg beribadah. Si jahil memperdayakan orang ramai dg ibadahnya
manakala si alim pula memperdaya orang ramai dg pelanggaran terhadap agama”.
Di dalam perang Uhud Saad bin Ar-Rabie’ ditemui pd saat-saat menghampiri maut sedang di
tubuhnya terdapat tujuh puluh liang luka karena tekaman tombak, tusukan pedang & panah, lalu
ia menoleh kepada Zaid bin Tsabit lalu berkata: “Katakanlah (sampaikanlah berita ini) kepada
Rasulullah saw, sesungguhnya saya telah mencium bau surga & beritahulah kaumku orang-orang
Ansar, tdk ada alasan mereka di sisi Allah sekiranya mereka benar-benar ikhlas kepada
Rasulullah saw selama mata kamu masih belum terpejam, kemudian di saat itu juga dia
menghembuskan nafasnya yg terakhir”.2
17
iii. Merasa Mulia Dengan Kebenaran Islam & Yakin Kepada Allah.
Ini adalah di antara sifat-sifat orang yg beriman.
Allah Berfirman SWT:
“Padahal bagi Allah jualah kemuliaan & kekuatan itu & bagi RasulNya serta bagi orang-orang
yg beriman. (Al-Munafiqun: 8).
Allah juga berfirman:
“Dan janganlah kamu merasa lemah (dalam perjuangan mempertahan & menegakkan Islam) &
janganlah kamu berdukacita (terhadap apa yg akan menimpa kamu), padahal kamulah orang-
orang yg tertinggi (mengatasi musuh dg mencapai kemenangan) jika kamu orang-orang yg
(sungguh-sungguh) beriman”.(Ali Imran:139).
Diriwayatkan pula Bahwa ketika orang-orang Islam yg berhijrah mencari perlindungan
untukmempertahankan agama mereka di Habsyah, lalu mereka masuk menghadap raja Najasyi,
lalu pasukan & pendeta yg ada di situ meminta mereka sujud utk menghormati raja. Tetapi Jaafar
bin Abi Talib yg menjadi ketua rombongan menjawab: “Kami adalah satu kaum yg tdk sujud
kecuali kepada Allah”.
Malah di dalam sejarah Islam kita menemui ratusan contoh yg memperlihatkan kemuliaan,
ketegasan pendirian & keberanian yg direkam oleh generasi pertama umat Islam seperti Khubaib
bin Adi, Zaid bin Ad-Dathanah, Rub’ie bin Amir, Mus’ab bin Umair, Said bin Jubair, Said bin
Al-Musayyab & lain-lain yg dapat dipelajari tentang perjalanan hidup mereka utk dijadikan
contoh teladan.
18
iv. Beriltizam Dengan Kerja-kerja Islam & Kerjasama Dengan Aktivitas Islam lainnya
Apabila seseorang mengaku sebagai seorang muslim, maka ia wajib bekerja utk Islam.
Patut bekerja dalam satu jamaah, bekerjasama dg para pendakwah lain yg menyeru kepada Allah
& menyuruh kepada kebaikan serta mencegah keburukan. Sebagaimana dia harus bekerja keras
utk mewujudkan dirinya sebagai individu muslim, rumah tangga muslim, masyarakat muslim &
negara yg benar-benar Islam.
Allah berfirman:
“Kami akan menguatkan tenaga & daya usahamu dg saudaramu (Harun)”. (Al-Qashash:35).
Allah juga berfirman:
“Dan hendaklah kamu tolong menolong utk membuat kebajikan & bertakwa & janganlah kamu
tolong menolong pd melakukan dosa (maksiat) & permusuhan”.(Al-Maidah:2).
19
PENUTUP
BAB III
3.1 Analisa
Didasari pula oleh niat hati yang tulus suci,maka perkenankanlah penulis menyampaikan
sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh para pembaca yang budiman. Hal mana tulisan
ini kiranya dapat dijadikan sebagai bahan renungan.:
Berkaitan dengan hal tersebut di atas,maka perlulah disampaikan kepada para pembaca
yang budiman tentang : “Komitmen seorang muslim terhadap Islam”.
20
3.2 Kesimpulan
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: “Kami telah
beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-
orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-
orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS 29:2-3, Al
Ankabuut).
Sudah seharusnya, apabila seorang muslim dalam rangka untuk tetap istiqamah dalam
memeluk Islam menjadikan sabar sebagai
bagian dari komitmennya, dan menjadikannya sebagai penolong.
21
3.3 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik konstruktif dan usul saran yang
baik agar kami dapat melengkapi makalah ini.
Daftar kepustakaan
https://www.kompasiana.com/www.genaktifasiotak.blogspot.com/55005c8ea3
3311c2715107b8/komitmen-seorang-muslim-terhadap-
islam#:~:text=Komitmen%20yang%20paling%20utama%20dan,Baqoroh%2
0ayat%20208%20sebagai%20berikut%20%3A&text=Padahal%20di%20dal
am%20Islam%2Ctidak,adanya%20pemisahan%20aspek%2Daspek%20terse
but.
https://id-id.facebook.com/notes/von-edison-alouisci/komitmen-seorang-
muslim-terhadap-islam/223184441031608/
http://menzour.blogspot.com/2016/11/makalah-visi-dan-komitmen-
seorang.html
22