Anda di halaman 1dari 10

Manajemen sumber daya manusia sector publik ( MSDM )

DIsusun untuk memenui Tugas Makalah Dengan Tema :

(PENGAWAN DAN AUDIT MSDM DALAM PROSES PELAYANAN PUBLIK )

DIsusun Oleh :

1. MARTHA IMBOT( 202163201040 )


2. JAMILAH ( 202163201076 )
3. AL IKSAN FADILAH ( 202163201088)
4. SITI WEMPI DAIMO ( 202163202050)
5. YOHAKIM NDIMIA ( 202163201002)

Dosen Pengampuh :

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Admistrasi Negara

UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

2022
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Berkat
kelipahan dan karunianya. Kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah.

( “manajemen sumberdaya manusia sektor public” )


DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………1

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….2

BAB I

PENDAHULUHAN ……………………………………………………………….3

1.Latar Belakang ………………………………………………………………….4

2. Rumusan Masalah………………………………………………………………5

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………………...6

A. Pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM)……………..………………………6

B. Pengertian Audit Sumber Daya Manusia (SDM)……….......…………………..7

C. Norma Audit Sumber Daya Manusia (SDM)……………………………………8

BAB III PENUTUUP

KESIMPULAN ………………………………………………………………….23

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………24
BAB I

PENDAHULUHAN

Kegiatan manajemen umumnya berupa usaha untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara
memanfaatkan sumber daya yang ada. Sumber daya ini antara lain meliputi manusia, uang, dan
mesin, informasi, dan lain-lain. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki menjadi tantangan bagi
setiap entitas bisnis. Perusahaan perlu melakukan penilaian (evaluasi) terhadap pelaksanaan
program-program SDM yang telah dikembangkan dalam mencapai tujuan perusahaan secara
keseluruhan untuk memastikan bahwa fungsi sumber daya manusia (SDM) telah berjalan dan
memberikan kontribusinya dengan baik dalam pencapaian keberhasilan perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan memerlukan adanya audit manajemen untuk menilai apakah program - program
dan aktivitas - aktivitas pada fungsi SDM sudah sesuai dengan upaya dalam pencapaian tujuan

perusahaan. Audit Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu pemeriksaan


pengelolaan yang menekankan pada segi efektifitas dan efisiensi. Dengan dilaksanakannya audit
manajemen sumber daya manusia, maka akan mendorong divisi sumber daya manusia menjadi
lebih efektif dan efisien. Pada akhirnya, dengan semakin baiknya divisi ini maka kinerja sumber
daya manusia yang dimiliki diharapkan dapat meningkat.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) ?


2. Apa Pengertian Audit Sumber Daya Manusia (SDM)?
3. Apa itu Norma Audit Sumber Daya Manusia (SDM)?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM)

Fungsi SDM dewasa ini diharapkan memberikan kontribusi strategis bagi keuntungan-
keuntungan kompetitif perusahaan. Pada saat yang bersamaan peningkatan tuntutan kerja,
peraturan yang kompleks, dan norma-norma etika serta persaingan domestik dan global telah
mengubah bentuk SDM.

Di samping tujuan-tujuan perusahaan mengenai keuntungan-keuntungan kompetitif tersebut,


departemen SDM harus juga berusaha mencapai tujuan-tujuan sosial dan fungsional karyawan.
Artinya, perusahaan-perusahaan harus mulai memandang bahwa SDM sebagai sebuah faktor
penting yang senantiasa meningkat.

Jika demikian, maka perusahaan tersebut diharapkan memberikan perhatian yang besar terhadap
fungsi SDM ini. Dalam rangka tercapainya tujuan-tujuan perusahaan, maka pentingnya faktor
manusia haruslah mulai dijunjung tinggi. Dengan kata lain, pengembangan produktivitas salah
satunya dapat dilakukan melalui pendekatan SDM yang terintegrasi dengan pendekatan sistem
secara keseluruhan.

Hal ini dapat dicapai dengan cara melakukan audit (penilaian) terhadap diri sendiri sebagai
langkah pertama menuju perbaikan yang terus menerus (continuous improvement). Setelah itu,
departemen SDM dapat menemukan dan memperbaiki masalah-masalah sebelum masalah
tersebut menjadi serius. Proses audit akan menciptakan kesamaan persepsi antara departemen
SDM dengan manajer operasi, dengan catatan semua anggota departemen bertindak objektif
dalam melakukan audit tersebut.

Ruang lingkup dan tanggung jawab departemen SDM sebagai sebuah subsistem atau departemen
dari perusahaan cukup luas, yaitu meliputi penilaian yang komprehensif. Intinya, dalam dunia
bisnis semua hasil pekerjaan manusia tidak ada yang sempurna.

Pekerjaan manusia sering mengalami kesalahan dan kegagalan atau terjadi penyimpangan-
penyimpangan baik penyimpangan yang disengaja maupun tidak, sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan untuk meminimalkan ataupun menghilangkannya.

Nah, melihat kebutuhan ini, Finansialku mengajak Anda mendalami pentingnya audit sumber
daya manusia (SDM) dalam sebuah perusahaan.Selain itu, pengelolaan keuangan menjadi salah
satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam perjalanan sebuah bisnis. Pengelolaan keuangan
pribadi dan bisnis harus dilakukan sebaik mungkin agar tidak menjadi kendala saat bisnis sedang
berlangsung. Miliki panduan pengelolaan keuangan melalui ebook Finansialku berikut ini,

B. Pengertian Audit Sumber Daya Manusia (SDM)

Salah satu fungsi manajemen adalah pengawasan. Tujuannya antara lain untuk menjaga dan
mengamankan harta milik perusahaan dari penyimpangan-penyimpangan baik oleh pihak intern
perusahaan maupun ekstern. Untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi kerja, karyawan
perlu didorong untuk mematuhi kebijakan manajemen, serta untuk menjaga agar tercapainya
manajemen sistem informasi yang baik.

Ada berbagai pendekatan yang dapat dilakukan saat melakukan pengawasan, salah satunya
dengan audit sumber daya manusia (SDM). Audit SDM akan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
SDM yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Hasilnya memberikan umpan balik tentang fungsi
SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM. Ini juga mengemukakan seberapa
baik para manajer mengelola tugas SDM.

Pada mulanya audit merupakan ruang lingkup dari tugas manajemen suatu perusahaan, sejalan
dengan hakikat pengawasan itu sendiri menjadi fungsi dari setiap level manajemen. Semakin
besar organisasi suatu perusahaan, diperlukan suatu organisasi yang berdiri sendiri dan terpisah
dari kegiatan rutin. Dengan demikian, audit sebagai suatu proses, dengan kemampuan dan
independensi seseorang dalam menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang
terukur dari suatu kesatuan ekonomi, bertujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan
tingkat kesesuaian dan keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kesimpulannya, audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi yang
dilakukan seseorang atau kelompok atau lembaga independen yang bertujuan untuk
mengevaluasi atau mengukur dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan kriteria yang
telah ditentukan.Ruang lingkup audit sendiri terbagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut:

1. Manajemen Audit (Policy Audit)

Suatu penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa depan
terhadap keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh manajemen. Tujuannya untuk
meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian
rencana yang telah ditetapkan, serta pencapaian social objective.

2. Performance atau Operational Audit

Suatu kegiatan penilaian yang sistematis dan dilaksanakan secara independen dan objektif,
berorientasi untuk masa depan atas semua kegiatan yang berada dalam sebuah perusahaan,
terutama SDM. Baik yang menyangkut bidang kegiatan top-middle atau low manajemen, dengan
tujuan untuk mengadakan perbaikan rencana kerja perusahaan, pencapaian serta meningkatkan
manfaat SDM yang ada pada perusahaan.
3. Financial Audit

Berorientasi pada pengujian atau penilaian secara independen dan objektif atas tingkat kewajaran
dan kecermatan serta data keuangan atau administrasi untuk memberikan perlindungan
keamanan aset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal control yan
diterapkan.

C. Norma Audit Sumber Daya Manusia (SDM)

Lazimnya audit dilaksanakan secara intern oleh departemen audit yang ada dalam perusahaan.
Auditor mempunyai tanggung jawab atas penyediaan informasi mengenai kecukupan dan
efektivitas suatu sistem pengendalian intern dan mutu pekerjaan departemen SDM. Informasi
untuk masing-masing mungkin berbeda-beda baik dalam bentuk maupun rinciannya, tergantung
dari kebutuhan-kebutuhan dan permintaan-permintaan manajemen.

 Tugas dan wewenang serta tanggung jawab departemen audit harus sejalan dengan
norma-norma tertentu, yang sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
 Manajemen diminta lebih bertanggung jawab atas efektivitas sistem pengendalian intern
(internal control) dan mutu pekerjaan organisasi tersebut.
 Anggota manajemen semakin dapat menerima internal audit sebagai alat untuk
menyediakan analisis objektif, penilaian-penilaian, rekomendasi-rekomendasi, saran-
saran, dan informasi mengenai pengendalian dan prestasi organisasi atau perusahaan.
 Eksternal auditor dapat mempergunakan hasil pekerjaan departemen audit untuk
melengkapi pekerjaan mereka karena departemen audit telah menyediakan bukti yang
cukup dan independen.

Melalui hal-hal di atas, disimpulkan bahwa tujuan dari norma audit adalah sebagai
berikut:

 Menanamkan pengertian atas peranan dan tanggung jawab departemen audit kepada
semua level manajemen, badan atau lembaga lainnya yang mempunyai hubungan dengan
audit.
 Menetapkan dasar sebagai pedoman dan pengukuran tugas audit.
 Perbaikan atas pelaksanaan tugas-tugas audit.

Norma-norma tersebut meliputi:


 Independensi departemen audit dari kegiatan-kegiatan objek yang diperiksa dan
objektivitas internal audit.
 Kemandirian jabatan auditor harus dipergunakan secara saksama.
 Ruang lingkup tugas departemen audit.
 Pelaksanaan tugas departemen audit.Pengelolaan departemen audit

BAB III

PENUTUP

KASIMPULAN

Kesimpulan: Laporan Rekomendasi Hasil Audit Sumber Daya Manusia (SDM)

Hasil dari proses audit sumber daya manusia (SDM) tersebut adalah sebuah laporan audit SDM
(audit report) yang memberi deskripsi komprehensif berisi hasil olahan temuan dan kegiatan
audit SDM Laporan ini meliputi baik penghargaan maupun rekomendasi perbaikan untuk
praktik yang kurang atau tidak efektif. Isinya bukan hanya berupa kesimpulan saja, namun
diliputi seluruh informasi yang akurat.

Temuan yang bersifat negatif biasanya dibuat dalam bentuk Kertas Data Temuan (KDT) yang
akan dilaporkan pada institusi auditor. KDT ini kemudian akan ditanggapi oleh perusahaan yang
diaudit. Kesimpulannya, audit merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan
ekonomi yang dilakukan seseorang atau kelompok atau lembaga independen yang bertujuan
untuk mengevaluasi atau mengukur dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan kriteria
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Referensi:

CHR. Jimmy L. Gaol. 2014. A to Z Human Capital (Manajemen Sumber Daya Manusia).
Jakarta: Gramedia Widiasarna Indonesia

Sumber Gambar:

Audit Sumber Daya Manusia 1 – https://goo.gl/DV4958

Audit Sumber Daya Manusia 2 – https://goo.gl/CbCrQQ

Audit Sumber Daya Manusia 3 – https://goo.gl/u6eYxQ

Audit Sumber Daya Manusia 4 – https://goo.gl/Vgjn9Q

Anda mungkin juga menyukai