KELOMPOK : 6
NAMA ANGGOTA:
Audit sumber daya manusia adalah proses pemeriksaan dan penilaian secara sistematis,
obyektif, komprehensif, dan terdokumentasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang terpengaruh
oleh manajemen sumber daya manusia, seperti proyeksi masa depan kebutuhan SDM organisasi,
dengan tujuan memastikan dipenuhinya azas kesesuian, efektivitas dan efisien dalampengelolaan
SDM untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara
keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, sesuai dengan
standart local (Pemda/Pemprov), standart internal (SOP/company Policy), atau regulasi
(international Standart/standart pemerintah).
Dengan demikian, audit sebagai suatu proses dengan kemampuan dan independensi
seseorang dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari
suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat
kesesuaian dan keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, audit adalah kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi yang dilakukan
seseorang atau kelompok/lembaga yang independen yang bertujuan untuk untuk mengevaluasi
atau mengukur lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan kriteria
yang telah ditentukan.
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga penlis masih diberi kemampuan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan para sahabatnya serta kepada umatnya sampai
akhir zaman.
Penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah MSDM I. Penulisan Makalah ini juga dibuat guna meningkatkan pemahaman
mahasiswa terhadap apa itu “Audit SDM”. Suatu kebahagiaan tersendiri bagi penulis apabila
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa dan mahasiswi lainnya. Penulis
menyadari bahwa pembuatan makalah ini mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat
bimbingan, petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah....................................................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Audit SDM.............................................................................................3
2.2 Ruang Lingkup Audit SDM.................................................................................4
2.3 Jenis-jenis Audit SDM.........................................................................................5
2.4 Fungsi Audit SDM...............................................................................................5
2.5 Tujuan Audit SDM...............................................................................................6
2.6 Manfaat Audit SDM.............................................................................................6
2.7 Pendekatan Audit SDM........................................................................................7
2.8 Peralatan Audit SDM...........................................................................................8
2.9 Tahap-tahap dalam Pelaksanaan Audit SDM......................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan faktor penentu terpenting dalam kemajuan jaman. Hal tersebut harus
diakui karena perkembangan dunia saat ini adalah hasil pemikiran manusia untuk mampu
memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup manusia itu sendiri. Di bidang ekonomi dan bisnis,
hal tersebut berhubungan dengan keampuan perusahan untuk mengikuti laju perkembangan dan
kepekaan perusahaan tersebut terhadap perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Oleh karena itu
faktor sumber daya manusia dalamperusahaan harus dikelola dengan baik untuk menunjang
produktivitas perusahaan agar perusahaan unggul dalam persaingan perushaan. Untuk
memastikan bahwa unsur-unsur dalam manajemen sumber daya manusia dilakukan dengan baik
maka dibutuhkan pelaksanaan audit sumber daya manusia. Audit sumber daya manusia dapat
dilakukan pada semua fungsi operasional dari manajemen SDM, yaitu perencanaan, penerimaan,
seleksi, latihan pengembangan, penilaian kerja, kompensasi, hubungan karyawan dengan
organisasi karyawan.
Audit SDM berfokus pada pencarian data dan informasi tentang permasalahan organisasi dari
perspektif SDM, lebih spesifiknya lagi menyangkut masalah-masalah yang secara langsung atau
tidak langsung dapat mengakibatkan kegagalan organisasi. Misalnya isu sentral atau karena
adanya permintaan khusus dari manajemen karena alasan tertentu. Dengan demikian, melihat
audit sumber daya manusia sebagai suatu prosedur untuk meneliti, memeriksa apakah cara
membina sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau perusahan sudah benar dan sesuai
dengan prinsip-prinsip pembina personel yang tepat sesuai dengan kesepakatan barsama.
Audit dilakukan oleh auditor yang memerlukan data dan fakta. Dimana fakta sebagai realita
atau keadaan yang sebenarnya yang ada atau dapat dibuktikan benar-benar ada atau terjadi.
Namun, tidak semua fakta yang relevan dan signifikan untuk menyimpulkan suatu keadaan yang
menjadi fokus pengauditan yang masih ada keseluruhan dan dapat menjelaskan permasalahan
secara lebih terarah dan mendalam.
Adapun audit SDM dimaksudkan untuk mendukung tercapainya sasaran fungsional maupun
tujuan organisasi secara keseluruhan. Artinya, audit SDM mempunyai misi membantu pimpinan
dengan berbagai fungsi organisasi instansi maupun perusahaan, dengan memberikan masukan
informasi sesuai hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah
dihadapi perusahaan. Penilaian dan rekomendasi auditor diarahkan untuk membantu
menyelesaikan permasalahan organisasi baik untuk masa sekarang dan masa depan.
Pengusaha mempunyi kepentingan terhadap produktivitas dan kemampuan untuk
berkompetisi dalam bisnis. Jika perusahaan maju dan mendapatkan profit yang wajar akan
memberikan imbas bagi tingkat pendapatan karyawan. Karyawan mengharapkan adanya jaminan
tersedianya pekerjaan dan pendapatan yang berlanjut. Dengan semakin ketatnya kompetisi maka
alat ampuh untuk bisa bertahan adalah melalui upaya peningkatan produktivitas.
Adanya perbedaan kepentingan tersebut membuka kemungkinan timbulnya perselisihan
antara mereka. Perselisihan yang timbul tentunya akan sangat mempengaruhi kepentingan
mereka. Berlarut-larutnya perselisihan antar pekerja dan pengusaha pada akhirnya akan
1
memberikan kerugian bagi masing-masing pihak. Oleh karena itu, bagi pengusaha maupun
pekerja sudah seharusnya menyadari bahwa mereka sesungguhnya bukanlah musuh sejati
melainkan mitra kerja.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Program Studi
Untuk program studi, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan
masukan bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian dalam bidang
manajemen SDM, khususnya tentang audit, perekrutan, seleksi dan penilaian kinerja
karyawan.
2. Bagi Penulis,
Penulis mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengelaman yang berharga dalam
mengaplikasikan teori manajemen SDM, khususnya dalam melakukan proses audit,
rekrutmen, dan seleksi serta penilaian kinerja karyawan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. What (Apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, kesetiaan, kejujuran, kerjasama,
kepemimpinan, loyalitas saat sekarang, potensi akan datang, sifat, dan hasil kerjanya.
2. Why (Kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, kepentingan,
pengembangan, dan lain-lain.
3. Where (Dimana) dinilai, didalam atau diluar pekerjaan.
4. When (Kapan) dinilai, yaitu secara periodic (formal) dan secara terus menerus (informal).
5. Who (Siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung, atasan dari atasan langsungya, dan atau
suatu tim yang dibentuk diperusahaan.
6. How (Bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode tradisional atau metode modern.
Metode tradisional seperti rating scale, employer comparation, alternative rangking, paired
comparation, dan lain-lain. Metode Modern seperti assessment centre dan Management By
Objective atau manajemen berdasarkan sasaran (MBS=MBO).
Ruang lingkup audit SDM dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu penarikan,
pemberdayaan/pemanfaatan, dan pemberhentian/pemensiunan sebagai berikut:
1. Rekrutmen atau penarikan SDM, mulai dari proses perencanaan kebutuhan SDM hingga
proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada
di perusahaan, dimulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja
pegawai.
4
3. Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun
pemecatan akibat pelanggaran aturan perusahaan, atau disebabkan pegawai memasuki usia
pensiun.
Audit terhadap laporan keuangan suatu entitas atau organisasi yang akan menghasilkan opini
mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.
2. Audit Operasional
Pengkajian terhadap setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi standar yang diterapkan
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan.
3. Audit Ketaatan
Proses kerja yang menentukan apakah yang diaudit telah mengikuti standar, prosedur, dan aturan
tertentu yang telah ditetapkan.
1. Policy audit/manajemen audit atau penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan
independen, berorientasi ke masa depan terhadap: keputusan dan kebijakan yang dilakukan
oleh manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan
pelaksanaan fungsi manjemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan, serta pencapaian
social objective.
2. Performance/operasional audit, merupakan suatu kegiatan penilaian yang sistematis,
dilaksanakan secara objektive dan independen berorientasi atas masa depan untuk semua
kegiatan yang ada dalam suatu perubahan yang utamanya dalam bidang SDM.
3. Financial audit, yang mempunyai orientasi pengujian / penilaian secara independen dan
objektif atas tingkat kewajaran dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan
perlindungan keamanan asset perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal
control yang di tetapkan. Audit ini sendiri dapat dilakukan dalam beberapa situasi, di
antaranya:
5
ketika dirasa perlu oleh manajemen puncak
ketika suatu kekuatan ekternal yang memaksa untuk dilakukan suatu tinjauan
ketika seorang manajer baru yang merasa bertanggung jawab atas departemen SDM
ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam suatu dunia usaha yang memaksa untuk
melakukan considerasi ulang manajemen SDM.
ketika suatu keinginan spesialist SDM untuk meningkatkan praktik dan sistem SDM
organisasi.
a. Pendekatan Perbandingan
Perbandingan dalam hal ini dapat bersifat eksternal dan internal. Pendekatan bersifat eksternal
apabila yang menjadi sasaran audit adalah perusahan sebagai keseluruhan yang dirasakan kurang
berhasil dibandingkan dengan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau bergerak
dalam sektor industri yang sama dan dipandang meraih keberhasilan. Pendekatan perbandingan
bersifat internal apabila yang dibandingkan adalah satuan kerja atau bidang fungsional tertentu
dalam perusahaan yang dianggap menghadapi masalah dibandingkan dengan satuan kerja atau
bidang fungsional lain dalam lingkungan perusahaan yang dinilai berhasil.
Para pelaksana audit manajemen sumber daya manusia ada baiknya juga menggunakan informasi
dari para ahli, seperti tenaga spesialis di perusahaan konsultan. Disamping itu berbagai laporan
hasil penelitian yang menyangkut kinerja MSDM juga tepat untuk digarap terutama dalam
penerapan standar tertentu yang berlaku secara ilmiah dan dalam praktek perusahaan lain.
Manfaat kedua jenis informasi ini adalah untuk mendiagnosa masalah yang mungkin dihadapi
yang diaudit.
c. Pendekatan Statistikal
Dari catatan yang ada, tim audit menyusun standar-standar secara statistik dengan mana berbagai
kegiatan atau program dievaluasi. Pendekatan ini sangat bermanfaat terutama untuk menilai
banyaknya kesalahan atau kekurangan yang terjadi. Dikaitkankan dengan audit kepegawaian,
misalnya dewasa ini terlalu sukar bagi suatu organisasi, dan bahkan sering dipandang sebagai
suatu keharusan, untuk memiliki sistem informasi kepegawaian. Berarti tim audit kepegawaian
menggali informasi yang diperlukan dan melakukan analisis yang hasilnya dinyatakan dalam
angka-angka.
d. Pendekatan Ketaatan
7
Manajemen harus taat bukan hanya pada ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
pemerintah, tetapi juga kepada berbagai kebijakan tentang manajemen sumber daya manusia
yang ditetapkan sendiri. Melalui pengambilan sample elemen sistem informasi personalia, tim
audit memeriksa pelanggaran terhadap berbagai hukum atau peraturan dan kebijaksanaan atau
prosedur perusahaan.
Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBO) merupakan salah satu bentuk gaya manajerial dalam
melibatkan para anggotanya organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
pendekatan satu langkah kebawah tujuan dan sasaran berbagai satuan kerja atau bidang
fungsional diangkat dari tujuan dan sasaran organisasi sebagai keseluruhan dan demikian
seterusnya sampai tujuan dan sasaran individual. Audit dimaksudkan untuk menggali informasi
apakah gaya itu diterapkan atau tidak dan apa hasilnya.
Wawancara terhadap karyawan dan manajer memberikan auditor alat yang sangat kuat untuk
mengumpulkan informasi tentang kegiatan SDM dan mengidentifikasi bidang-bidang yang
membutuhkan perbaikan. Contohnya, ketika ada maslah pergantian karyawan katakanlah pada
depatemen Loan Officer diidentifikasikan, kepada divisi SDM dan seorang konsultan
mengadakan wawancara dengan manajer yang terkait untuk mempelajari masalah tersebut. Di
sini kritik dan saran yang didapat dari wawancara dapat membantu menunjukkan dengan tepat
persepsi dan penyebab yang dapat menyusun dasar bagi tindakan-tindakan ke departemen
tersebut. Demikian pula saran dari manajer-manajer lain dapat mengungkap cara untuk
memberikan mereka pelayanan yang lebih baik. Ketika kritikan tersebut dinyatakan cukup valid,
maka perubahan harus segera dilakukan. Melalui wawancara langsung dapat pula dilakukan
dengan mempersilahkan karyawan mengungkapkan pandangan-pandangan mereka tentang
pekerjaan dan perusahaannya, dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah
dipersiapkan oleh auditor.
Setiap pendapat atau komentar karyawan dicatat dan kemudian ditinjau selama audit
dilaksanakan untuk mencari penyebab masalah pergantian/berhentinya karyawan, ketidakpuasan
kerja, dan masalah-masalah lainnya.
8
Umumnya karyawan enggan melakukan kritik, maka pewawancara harus pandai menggunakan
waktu untuk menggali dan mendengarkan pandangan atau tanggapan karyawan dengan hati-hati,
di antara departeman, divisi atau manajer.
Untuk survei ini memakan waktu dan biaya yang relatif besar, sehingga dalam praktiknya
dibatasi hanya pada beberapa orang saja, sehingga untuk ini banyak departemen SDM
menggunakan kuesioner untuk memperluas ruang lingkup penelitian mereka. Kuesioner juga
dapat memunculkan jawaban-jawaban yang lebih jujur daripada wawancara langsung, dengan
menggunakan kuesioner. Untuk kepentingan audit kepegawaian pertanyaan yang diajukan dalam
kuesioner dikelompokan ke dalam 3 bagian. Tiga bagian tersebut adalah Pandangan karyawan terhadap
para atasan langsung mereka, Pandangan angggota perusahaan tentang tugas pekerjaan mereka, dan
persepsi mereka tentang efektif tidaknya MSDM menyelenggarakan fungsi, tanggung jawab dan
kegiatannya.
Salah satu kegiatan penting dari satuan kerja yang menangani sumber daya manusia ialah
pembuatan, klasifikasi tabulasi dan menyimpan seluruh dokumen yang menyangkut semua orang
dalam perusahaan, mulai dari perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pelatihan dan
pengembangan, hasil penilaian kinerja, kemajuan karier, imbalan, mutasi yang terjadi
kecelakaan, keluhan, pemogokan, data pemutusan hubungan kerja dan jumlah karyawan yang
sudah memasuki masa purnabakti. Berbagai informasi itu yang ditelusuri dan dianalisis para
pelaksana audit.
4. Informasi Eksternal
Informasi sebagai alat utama auditor. Perbandingan dari luar memberikan auditor suatu
perspektif dalam menghadapi kegiatan-kegiatan perusahaan yang dapat dinilai. Beberapa
informasi yang dibutuhkan diperoleh dengan mudah, sementara data lain sulit diperoleh. Sumber
informasi yang signifikan adalah dari pemerintah. Melalui Departemen ini secara rutin
mempublikasikan informasi tentang kesempatan kerja di masa mendatang, tingkat pergantian
karyawan, proyeksi karyawan, survei upah dan gaji serta frekuensi kecelakaan kerja yang dpat
dijadikan sebagai pedoman atau pembanding.
5. Percobaan Personalia
Terkadang informasi dapat berisi catatan analisis historis yang seringkali dilakukan untuk
memastikan kepatuhan pada aturan dan prosedur perusahaan, sebagai contoh audit terhadap
9
keselamatan kerja. Dimana auditor harus mencari keterangan atau catatan tentang semua
pelanggaran keselamatan kerja dan kesehatan kerja.
1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek
yang di audit. Disamping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai
peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis
berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial
mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit.
3. Audit Lanjutan
Pada tahap ini, auditor bertugas untuk meringkas dan melakukan pengelompokan terhadap
temuan audit. Mengkaji ulang kembali apa saja yang sudah dilakukan di tahap review pengujian
pengendalian manajemen. Dan terus mengawasi kemajuan pemeriksaan. Pada tahap ini auditor
juga melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit
yang ditentukan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan
antara satu temuan dan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan
tujuan audit.
4. Pelaporan
Setelah melalui tahap audit lanjutan, auditor bertanggung jawab untuk menyampaikan hasil-
hasil pemeriksaannya kepada manajemen atau pihak lain yang memberikan penugasan melalui
suatu laporan hasil audit. Dalam laporannya, auditor mengarahkan perhatian pada penyampaian
temuan-temuan yang penting dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia.
10
sini auditor harus menetapkan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan dan berhasil dengan
baik, atau manajemen diasumsikan telah mengetahui risiko bila tidak dilakukan tindakan
perbaikan sesuai laporan hasil audit. Secara lebih spesifik tujuan dari tindak lanjut audit adalah:
a) Membantu pihak eksekutif (pimpinan organisasi) mengarahkan tindakan yang akan diambil
terkait dengan hasil audit yang diterimanya.
b) Mendorong pembelajaran dan pengembangan audit. Kegiatan tindak lanjut diharapkan dapat
memberikan konstribusi bagi perbaikan pelaksanaan program kerja.
c) Menjadwalkan tindak lanjut. Penjadwalan tersebut bergantung pada karakteristik audit, jenis
rekomendasi, resiko sosial, dan sebagainya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penelitian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Audit SDM di laksanakan untuk
mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka menengah
maupun jangka panjang. Artinya audit SDM mempunyai misi membantu pimpinan dengan
memberikan masukan informasi signifikan hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi
permasalahan yang tengah dihadapi oleh Departemen. Hasil audit SDM dapat menjadi masukan
berharga untuk referensi dalam membuat keputusan atau mengambil kebijakan tentang SDM
sehingga pengelolaan SDM dapat lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka panjang.
Pentingnya melakukan audit sumber daya manusia dapat dilihat dari beberapa sudut
pandang. Pertama, untuk kepentingan pemenuhan berbagai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, sehingga dapat menghasilkan informasi kegiatan organisasi yang berkaitan dengan
ketentuan dalam perundang-undangan tersebut. Kedua, penerapan sistem imbalan yang
memperhatikan berbagai prinsip keadilan, prinsip perbandingan, dan prinsip kewajaran. Ketiga,
untuk menjamin aktivitas karyawan sudah berjalan efektif, efisien, dan produktif.
3.2 SARAN
Dari uraian di atas, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai konsep
Audit SDM karena hal tersebut akan dapat membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM
yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan balik tentang fungsi
SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM. Ini juga mengemukakan seberapa
baik para manajer mengelola tugas-tugas SDM.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ubaya.ac.id/27674/1/AK_3638_Abstrak.pdf
http://repository.unpas.ac.id/15392/4/BAB%20I.pdf
https://amriconsulting.wordpress.com/layanan-kami/audit-sdm-dan-analisa-jabatan/
http://harryfaisalri.blogspot.com/2017/05/audit-sumber-daya-manusia.html
http://muhammadfahruroji612.blogspot.com/2016/04/pengertianmanfaat-dan-tujuan-audit.html
http://elisnikmaturrahmah.blogspot.com/2014/01/audit-sumber-daya-manusia.html
http://maidastp.blogspot.com/2014/04/audit-sumber-daya-manusia.html
http://harryfaisalri.blogspot.com/2017/05/audit-sumber-daya-manusia.html
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2012/04/makalah-audit-sumber-daya-manusia.html
https://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-audit-manajemen-audit-sumber-daya-manusia-
jiantari-c-301-09-013
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/audit-sumber-daya-manusia-definisi.html
https://irhananoso.wordpress.com/2014/12/01/audit-manajemen-sumber-daya-manusia/
13