Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KUDUS
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan segala rahmat dan kasih sayang-Nya.
Sehingga makalah yang berjudul “Audit Su mber Daya Manusia” ini dapat diselesaikan. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen.
Harapan kami, semoga penyusunan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta
menjadi tambahan informasi mengenai “Audit Sumber Daya Manusia” bagi para pembaca. Dengan
hati yang terbuka, sangat diterima kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah
ini. Demikian makalah ini disusun, apabila ada kata – kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang masalah diatas adalah
sebagai berikut:
Adapun tujuan penelitian yang dapat diangkat dari latar belakang masalah diatas adalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-
program SDM. Walaupun secara khusus audit ini dilakukan pada departemen SDM, tetapi tidak
terbatas hanya pada aktivitas yang terjadi pada departemen ini. Audit termasuk studi terhadap
fungsi manajemen SDM pada organisasi secara keseluruhan termasuk yang dilaksanakan oleh
manajer dan para supervisor. Audit SDM menekankan penelitian (evaluasi) terhadap berbagai
aktivitas SDM yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas
tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan
memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang masih terjadi pada aktivitas
SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktivitas tersebut. Audit bisa
dilakukan terhadap keseluruhan organisasi. Dari hasil audit akan diketahui apakah kebutuhan
potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan berbagai hal dalam aktivitas SDM
yang masih bisa ditingkatkan kinerjanya.
Audit SDM membantu perusahaan meningktakan kinerja atas pengelolaan SDM dengan cara :
1. Menyediakan umpan balik nilai kontribusi fungsi SDM terhadap strategi bisnis dan tujuan
perusahaan.
2. Menilai kualitas praktik, kebijakan dan pengelolaan SDM.
3. Melaporkan keberadaan SDM saat ini dan langkah-langkah perbaikan yang dibutuhkan.
4. Menilai biaya dan manfaat praktik-praktik SDM.
5. Menilai hubungan SDM dengan manajemen lini dan cara-cara meningkatkannya.
6. Merancang panduan untuk menentukan standar kinerja SDM.
7. Mengidentifikasi area yang perlu diubah dan ditingkatkan dengan rekomendasi khusus.
3
2.2 KERANGKA AUDIT SDM
Kerangka kerja audit SDM menghubungkan pengeolaan SDM dengan tujuan bisnis
perusahaan secara keseluruhan. Dalam hubungan ini audit menilai dukungan SDM terhadap
pencapaian tujuan perusahaan, komitmen perusahaan dalam memberdayakan, dan melibatkan
SDM, serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam hubungan tersebut dan
merekomenasikan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Berdasarkan rekomendasi dari
hasil audit, peerusahaan melakukan perubahan dan mengevaluasi perubahan-perubahan dari
hasil audit.
4
2.3 TUJUAN AUDIT SDM
Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM yang merupakan tujuan
dilakukannya audit tersebut, yaitu :
1. Menilai efektivitas dari fungsi SDM
2. Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan
efisisen.
3. Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum,
peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM
dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi,
efisiensi, dan efektivitas berbagai program/aktivitas SDM
7
5. Tindak Lanjut, merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor.
Manajemen dan auditor harus sepakat daan secara bersama sama dalam melaksanakan tindak
lanjut perbaikan tersebut.
1. Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM
hingga proses seleksi dan penempatan
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM, meliputi semua aktivitas pengelolaan SDM setelah ada
diperusahaan, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja
karyawan
3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena mengundurkan diri maupun pemecatan akibat
pelanggaran aturan perusahaan
8
terjadi, sehingga dapat memenuhi tuntutan perubahan tersebut, yang tertuang dalam rencana
strategi perusahaan.
2. Rekrutmen
Rekrutmen meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat
dalam jumlah tertentu ehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang
paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Pelaksanaan rekrutmen harus
mampu mendapatkan SDM dengan cara yang paling ekonomis, efektif dan efisien.
Kegiatan kunci dalam melaksanakan rekrutmen meliputi :
a. Menentukan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek pada setiap bidang, jenis
pekerjaan dan levelnya dalam perusahaan.
b. Terus berupaya mendapatkan informasi tentang perkembangan kondisi pasar tenaga
kerja.
c. Menyusun bahan-bahan rekrutmen yang efektif.
d. Menyusun program rekrutmen yang terpadu berhubungan dengan aktivitas SDM yang
lain dang dengan kerjasama antara manajer lini dan karyawan.
e. Mendapat pool calon karyawan yang berbobot dan memenuhi syarat.
f. Mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing metode
rekrutmennya.
g. Melakukan tindak lanjut terhadap para karyawan baik yang ditolak maupun yang
diterima untuk mengevaluasi efektivitas rekrutmen yang dilkukan.
3. Seleksi Dan Penempatan
Seleksi adalah proses mendapatkan dan menggunakan informasi mengenai pelamar
kerja untuk menentukan siapa seharusnya yang diterima untuk menempati posisi jangka
pendek dan jangka panjang. Sedangkan penempatan berkaitan dengan pencocokan
seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya. Seleksi dan penempatan bertujuan untuk
menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat. Ini berarti mengukur keerampilan,
pengetahuan dan kemampuan seseorang dengan tuntutan pekerjaan dan juga kecocokan
antara kepribadian, minat, kesukaan serta kesempatan dan budaya yang terkait dengan
perusahaan secara keseluruhan.
9
Pelatihan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
SDM dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pelatihan menekankan pada
peningkatan keterampilan dan kemampuan SDM dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya saat ini, sedangkan pengembangan SDM lebih menekankan pada
peningkatan kinerja SDM di masa yang akan datang.
2. Perencanaan dan Pengembangan Karier
Karier adalah seluruh pekerjaan yang dimiliki atau yang dilakukan oleh individu
selama hidupnya. Pengembangan karier seorang karyawan menunjukkan semakin
meningkatnya kemempuan karyawan tersebut dalam memegang tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang lebih besar dalam pekerjaannya. Untuk dapat memegang
tanggung jawab yang lebih besar seorang karyawan harus mempunyai kamampuan yang
memadai.
Program perencanaan dan pengembangan karier karyawan harus memperhatikan tiga
kepentingan pokok agar program ini dapat berjaan secara efektif. Ketiga hal tesebut
adalah :
a. Perencanaan dan pengembangan karier harus terintegrasi dengan perencanaan
SDM.
b. Perencanaan dan pengembangan karier harus diikuti dengan evaluasi yang
memadai.
c. Kebutuhan karyawan.
3. Penilaian Kinerja
Penilaian kerja karyawan pada dasarnya adalah menghubungkan kinerja karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan standar keberhasilan yang
telah ditetapkan untuk tugas dan tanggung jawab tersebut. Hasil penilaian kinerja
karyawan dapat mencerminkan sebagian dari kinerja perusahaan.
4. Konpensasi Dan Balas Jasa
Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti (imbalan)
atas kontribusi yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan. Hal ini merupakan
salah satu bentuk pelaksanaan fungsi manajemen SDM yang berhubungan dengan semua
jenis pemberian penghargaan individual atas jasa, keahlian atau pekerja, dan kesetian
karyawan kepadca bisnis perusahaan.
5. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja mengacu kepada kodisi fisiologis-fisik dan
psiologis karyawan yang di akibatkan oleh linngkungan dan fasilitas kerja yang di
sediakan perusahaan . perusahaan yang melaksanakan dengan baik program keselamatan
10
dan kesehatan kerja secara signifikan dapat mencegah berbagai akibat dalam bentuk
penyakit, cedera atau meninggal karena pengelolaan keselamatan kerja yang kurang baik.
6. Kepuasan Kerja Karyawan
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system
nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan
sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinnggi pula kepuasannya terhadap
kegiatan tersebut. Jika kepuasan kerja merupakan gambarab evaluasi seseorang atas
perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja,
beberapa teori mengenai mengenai kepuasan kerja yang telah cukup dikenal antara lain:
a) Teori Ketidakpuasan
Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan mengitung selisih antara
sesuatu yang seharusnya terjadi dengan kenyataan yang dirasakan karyawan.
b) Teori Keadilan
Teori ini mengaakan bahwa kepuasan tergantung dari ada atau tidaknya keadilan
didalam bekerja.
c) Teori Dua Faktor
Teori ini menganggap kepuasan kerja dan ketidakpuasan sebagai hal yang berbeda
dan mengelompokkan karakteristik pekerjaan menjadi dua, yaitu kepuasan dan
ketidakpuasan.
2.11 AUDIT ATAS PENGURANGAN SDM
Perubahan lingkungan bisnis dimana perusahaan harus mampu beroperasi dengan
sangat efisien, juga menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan dalam organisasinya.
Kemungkinan yang sering terjadi adalah kebijakan untuk melakukan rekstrukturisasi yang
memungkinkan hilangnya beberapa jabatan karena jabatab tersebut sudah tidak efektif lagi
untuk dipertahankan dan fungsi-fungsinya bisa dilaksanakan oleh jabatan yang sangat ini
dipertahankan. Sebagai akibat dari rekstruksisasi ini, pengurangan tenaga kerja merupakan
konsikuensi logis yang harus terjadi. Hal ini dapat menimbulkan kekawatiran dan keresahan
karyawan (terutama yang merasa prestasinya tidak istimewa, tidak memiliki keterampilan
yang menonjol dibandingkan dengan karyawan yang lain, dan berbagai kekurangan yang lain)
akan kehilangan posisi atau pekerjaan karena pengurangan tenaga kerja dapat berupa
pemutusan hubungan kerja.
Pengurangan tenaga kerja merupakan keputusan yang tidak berdiri sendiri. Berbagai
kepentingan perusahaan harus diselamatkan agar perusahaan bisa bertahan hidup (survive)
dan ikut bermain dalam persaingan yang sangat tinggi intensitasnya.
11
UU No. 3 Tahun 2003 Pasal 158-167 mengatur tentang dalam hal apa perusahaan dapat
melakukan PHK. Beberapa alasan perusahaan dapat melakukan PHK antara lain:
1. Tenaga Kerja mengundurkan diri (secara sukarela)
2. Perusahaan tutup
3. Perusahaan pailit
4. Terjadi perubahan status perusahaan
5. Tenaga kerja memasuki masa pensiun
12
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik untuk
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Artinya audit SDM mempunyai misi
membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi signifikan hasil penilaian auditor
untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh Departemen. Hasil audit
SDM dapat menjadi masukan berharga untuk referensi dalam membuat keputusan atau
mengambil kebijakan tentang SDM sehingga pengelolaan SDM dapat lebih sesuai dengan
perencanaan organisasi jangka panjang.
3.2 SARAN
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai konsep
Audit SDM karena hal tersebut akan dapat membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM
yang dilakukan dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan balik tentang fungsi
SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM. Ini juga mengemukakan seberapa
baik para manajer mengelola tugas-tugas SDM.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta. Salemba Empat.
14