Anda di halaman 1dari 13

Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No.

2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

IMPLEMENTASI SMK3 PADA PT NOJORONO TOBACCO


INTERNATIONAL

Ardi Surya Satria Ridwan1, Fransisscus Allessio1


1
Universitas Kristen Satya Wacana
ardi_ssr@yahoo.com

Abstrak
PT Nojorono Tobacco International adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan
memiliki komitmen untuk melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
berdasarkan PP No 50 Tahun 2012 dengan tujuan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui arah dan tujuan serta langkah – langkah yang diambil dalam rencana implementasi
SMK3 di PT Nojorono Tobacco International serta penyesuaian yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan
adanya implementasi SMK3 dan peran serta departemen HRD dalam mendukung implementasi SMK3.
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa tujuan dari rencana implementasi SMK3
di PT Nojorono Tobacco International untuk mencapai target yaitu zero accident dengan langkah – langkah yang
diterapkan yaitu perencanaan SMK3, menetapkan komitmen dan kebijakan K3, pelatihan mengenai SMK3, dan
membentuk struktur organisasi. Untuk bentuk penyesuaian yang dilakukan perusahaan adalah dengan
mengidentifikasi bahaya dan penilaian risiko yang diikuti dengan peraturan pemakaian APD. Peran serta
Departemen HRD dalam menunjang impelenasi SMK3 di PT Nojorono Tobacco International adalah dengan
pembentukan organisasi (Health, Safety, and Environment) HSE dan memberikan pelatihan mengenai K3.

Kata kunci: SMK3, PT NTI, Kecelakaan Kerja

OSH MANAGEMENT SYSTEM IMPLEMENTATION IN PT NOJORONO


TOBACCO INTERNATIONAL

Abstract

PT Nojorono Tobacco International is one of the biggest cigarette factories in Indonesia. This company
has a commitment to implement Occupational Health and Safety Management System (SMK3) based on PP No
50 Tahun 2012 with a purpose to reduce the number of workplace accidents. The purpose of this reserach is to
know about the goal and steps that has been taken to implement SMK3 plans in PT Nojorono Tobacco
Internationa, also an adaption that doing by company with the impementation of SMK3 and the fuctions from
HRD department to support the implementation of SMK3.
This research uses descriptive method and the data was collect by interview. As result, the goal from the
implementation of SMK3 in PT Nojorono Tobacco International to achieve zero accident workplace with steps
that has been taken is Safety plans with the adaption, determine commitment and policy of Occupational Health
and Safety, training about SMK3, and form organization structure, and Occupational Health that doing by
company is doing Hazard Identification and Risk Assestment that followed by Personal Protective Equipment
(PPE) usage rule Hazard Identification Risk Assessment that followed by PPE usage rule.The functions from
HRD Department to support the implementation of SMK3 in PT Nojorono Tobacco International is form Health,
Safety, and Environment (HSE) division and give training about K3.

Key words: SMK3, PT NTI, Workplace Accident

Pendahuluan satu sumber pembiayaan negara karena


Keberadaan Industri Rokok di cukai rokok mempunyai peranan penting
Indonesia diharapkan dapat menjadi salah dalam penerimaan Negara. Menurut

148
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

Menteri Keuangan, Bambang Data kecelakan kerja di PT Nojorono


Brodjonegoro, yang berbicara di Istana Tobacco International tahun 2014 sebesar
Negara pada hari Kamis (20/11), pada 16 kasus kecelakaan kerja dan hingga
tahun 2014, Pemerintah menargetkan November 2015 sebayak 7 kasus
penerimaan negara dari cukai rokok kecelakaan kerja.
sebesar Rp 117,5 triliun. Dan target itu, Dengan dasar data kecelakaan kerja
menurut dia, tercapai bahkan melampaui. BPJS Ketenagakerjaan dan PT Nojorono
Tahun 2013 lalu, penerimaan dari cukai Tobacco International tahun 2014 dan
rokok mencapai Rp 100 triliun, yang juga 2015 penerapan K3 dalam perusahaan
melampaui target yang ditetapkan. Kota sudah menjadi sebuah keharusan guna
Kudus merupakan salah satu kota mencegah dan atau mengurangi kecelakaan
penghasil rokok terbesar di Indonesia. kerja dan penyakit akibat kerja. Untuk
Kota ini memiliki beberapa perusahaan mengantisipasi hal-hal tersebut, PT
rokok dimana kedua diantaranya Nojorono Tobacco International
merupakan lima besar dalam industri menerapkan SMK3 (Sistem Manajemen
rokok di Indonesia. Salah satu perusahaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
rokok yang terbesar di Kudus adalah PT. Tujuan Sistem Manajemen Keselamatan
Nojorono Tobacco International yang Dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah
merupakan produsen beberapa merek sebagai sarana bagi manajemen, karyawan
rokok yang terkenal di Indonesia seperti dan kontraktor untuk meningkatkan kinerja
Minak Djinggo, Clas Mild (Allessandro, operasi secara efektif dan kontinyu sesuai
2015). Dalam dunia industri umunya strategi dan tujuan perusahaan, Undang-
perlindungan terhadap tenaga kerja masih undang dan peraturan pemerintah, serta
jauh dari yang diharapkan karena masih persyaratan lainnya. Selain itu, PT
banyaknya angka kecelakaan kerja dan Nojorono Tobacco International
potensi bahaya kerja baik dari sisi diharapkan dapat mengurangi angka
keselamatan ataupun kesehatan bagi tenaga kecelakaan kerja hingga menuju zero
kerja. Selama 2014 berdasarkan data BPJS accident. Oleh karena itu, tulisan ini akan
Ketenagakerjaan mencatat kasus membahas peranan manajemen dalam
kecelakaan kerja sebanyak 53.319 kasus usaha-usaha pencegahan kecelakaan kerja
dan sementara di tahun 2015 bulan Juli dengan penerapan SMK 3 di perusahaan
sebanyak 50.089 kasus kecelakaan kerja. manufaktur consumer goods bidang rokok

149
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

yaitu di PT Nojorono Tobacco 3. Untuk melihat kendala pada


International, Kudus. Permasalahan dalam implementasi SMK3 di PT Nojorono
penelitian ini yaitu : Tobacco International.
1. Bagaimana arah tujuan SMK3 dari 4. Untuk mengetahui peran HRD dalam
PT Nojorono Tobacco International menerapkan sistem K3.
?
2. Bagaimana langkah - langkah PT Tinjauan Pustaka
Nojorono Tobacco International
K3 (Keselamatan, Kesehatan, dan
untuk menyikapi SMK3 ?
Keamanan Kerja)
3. Bentuk penyesuaian apa yang harus
Kesehatan, Keselamatan dan
dilakukan PT Nojorono Tobacco
Keamanan kerja biasa disingkat K3 yang
International untuk
dituangkan dalam UU No. 1 Tahun 1970
mengimplementasikan SMK3 ?
tentang Keselamatan Kerja adalah suatu
4. Bagaimanakah peran dan fungsi
upaya guna memperkembangkan kerja
HRD (Human Resourse
sama, saling pengertian, dan partisipasi
Departement) dalam menunjang
efektif dari pengusaha atau pengurus dan
implementasi SMK3 (Sistem
tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja
Manajemen Keselamatan dan
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
Kesehatan Kerja) ?
bersama dibidang Kesehatan, Keselamatan
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
dan Keamanan Kerja dalam rangka
1. Untuk mengetahui arah
melancarkan usaha berproduksi.
pengembangan Sistem Manajemen
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja (SMK3)
(SMK3) di PT Nojorono Tobacco
Dalam menerapkan Sistem
International.
Manajemen K3 (SMK3) ada beberapa
2. Mengetahui langkah-langkah
tahapan meliputi: tahap persiapan, tahap
penerapan Sistem Manajemen
pengembangan dan penerapan, dan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
langkah-langkah pelaksanaannya. Tahapan
(SMK3) di PT Nojorono Tobacco
ini dilakukan supaya SMK3 menjadi
International.
efektif, dengan memperhatikan elemen dan
persyaratan tertentu yang harus dibangun

150
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

didalam suatu Process dan juga beberapa pimpinan HRD


organisasi atau perusahaan. Sistem di PT Nojorono Tobacco International.
Manajemen K3 juga harus ditinjau ulang Teknik Pengumpulan Data
dan ditingkatkan secara terus menerus Data primer diperoleh melalui
didalam pelaksanaannya untuk menjamin observasi langsung ke lapangan dan juga
bahwa sistem itu dapat berperan dan melakukan wawancara atau tanya jawab
berfungsi dengan baik serta memiliki sekaligus disertai dengan dokumentasi.
kontribusi terhadap kemajuan perusahaan. Obyek observasi adalah implementasi
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan
Metode Penelitian dan Kesehatan Kerja) di seluruh area kerja
Jenis dan Obyek Penelitian Unit Primary Process. Untuk wawancara
Jenis penelitian yang digunakan dilakukan tanya jawab mengenai SMK3
dalam penelitian ini adalah deskriptif. (Sistem Manajemen Keselamatan dan
Penelitian ini menyesuaikan sebagaimana Kesehatan Kerja) kepada pimpinan dan
adanya bahwa SMK3 (Sistem Manajemen petugas di masing – masing departemen.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang Teknik Analisis Data
akan dilaksanakan sebagai upaya untuk Semua data yang diperoleh dari hasil
meminimalkan kecelakaan kerja dan wawancara akan di analisa menggunakan
penyakit akibat kerja di PT Nojorono teknik pendekatan triangulasi untuk
Tobacco International tahun 2015 – 2016. mencocokkan (Cross Check) antara hasil
Lokasi penelitian dilakukan di PT wawancara atau observasi dengan bukti
Nojorono Tobacco International, dokumen, referensi atau kajian pustaka,
Departemen Primary Process yang terletak serta pendapat orang lain yang ahli dalam
di Jalan Raya Kudus – Colo Km. 5 Desa bidangnya (Sugiyono, 2011).
Purworejo dan Bae, Kecamatan Bae,
Hasil dan Pembahasan
Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah
Arah dan Tujuan Sistem Manajemen
dan narasumbernya dari PT Nojorono
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tobacco International adalah Bapak
(SMK3) PT Nojorono Tobacco
Agustian Lucky Silana, S.Si sebagai HSE
International
Supervisor. Adapun untuk obyek
Sistem Manajemen Keselamatan dan
penelitian yang dipilih adalah para
Kesehatan Kerja yang selanjutnya
pimpinan Unit di Departemen Primary

151
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem narasumber dan responden adalah
manajemen perusahaan secara keseluruhan Supervisor HSE sekaligus sebagai Ahli K3
dalam rangka pengendalian risiko yang umum.
berkaitan dengan kegiatan kerja guna Langkah dan Penetapan Kebijakan
terciptanya tempat kerja yang aman, Sistem Manajemen Keselamatan dan
efisien dan produktif. Kesehatan Kerja ( SMK3) PT Nojorono
PT Nojorono Tobacco International Tobacco International
mempuyai tujuan, visi dan misi yang sama Langkah–langkah Implementasi
yaitu meminimalkan kecelakaan kerja dan Sistem Manajemen Keselamatan dan
penyakit akibat kerja yang terjadi dalam Kesehatan Kerja (SMK3) didasarkan pada
perusahaan untuk mencapai target yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
zero accident, serta menjalankan dan 2012 tentang Penerapan Sistem
mengikuti aturan pemerintah yang sudah Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
diatur dalam Peraturan Pemerintah No 50 Kerja yaitu :
Tahun 2012. Berikut adalah tabel angka 1. Penetapan komitmen dan kebijakan
kecelakaan kerja di PT Nojorono Tobacco K3;
International dari tahun 2014 -2016 adalah 2. Perencanaan K3;
sebagai berikut : 3. Pelaksanaan rencana K3;
Tabel Angka Kecelakaan Kerja 4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3;
Tahun Total dan
Kecelakaan
Kerja 5. Peninjauan dan peningkatan kinerja
SMK3.
2014 17
Hal diatas adalah merupakan
2015 8
standar dari Sistem Manajemen
2016 3
(s/d
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
bulan dijadikan acuan secara normatif oleh
Juni)
Hasil pengambilan data diatas pemerintah serta disesuaikan melalui

menunjukkan trend positif dalam upaya panduan kebijakan SMK3 yang ditetapkan

rencana penerapan SMK3 di perusahaan PT Nojorono Tobacco International.

dengan target di tahun 2016 adalah sebesar


8 kecelakaan kerja; di tahun 2015 dengan
target kecelakaan kerja sebesar 12. Sebagai

152
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

Tekad melaksanakan kebijakan, dan


kerangka program kerja yang mencakup
kegiatan perusahaan secara meyeluruh dan
bersifat umum dan/atau operasional (pasal
7 PP 50 tahun 2012). Komitmen
perusahaan mengenai keselamatan dan
Hal pertama yang dilakukan suatu kesehatan kerja tertuang dalam kebijakan
perusahaan dalam mengimplementasikan perusahaan disahkan dan ditandatangani
SMK3 adalah menyatakan komitmen oleh pimpinan tertinggi perusahaan yang
melalui kebijakan dari manajemen puncak tertulis dan bertanggal secara jelas dan
atau jabatan tertinggi dalam suatu selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada
perusahaan. Dalam upaya menyusun seluruh karyawan agar seluruh karyawan
kebijakan, pengusaha dan perusahaan mengetahui komitmen perusahaan yang
melakukan tinjauan awal kondisi K3 di telah tertuang dalam kebijakan agar segera
tempat kerja paling sedikit meliputi: ditindaklanjuti oleh seluruh karyawan.
Identifikasi bahaya dan penilaian PT Nojorono Tobacco International
pengendalian risiko dengan melakukan telah mempunyai komitmen untuk
perbandingan penerapan K3 dengan menerapkan SMK3 yang telah tertuang
perusahaan lain yang lebih baik dalam kebijakan K3. Kebijakan K3
(benchmarking), peninjauan sebab akibat dikomunikasikan dengan cara dipajang di
kejadian yang membahayakan, kompensasi masing – masing departemen dan
dan gangguan serta hasil penilaian disampaikan dalam kegiatan – kegiatan
sebelumnya yang berkaitan dengan perusahaan. Kebijakan K3 ditinjau secara
keselamatan; dan penilaian efisiensi dan berkala untuk memastikan kebijakan tetap
efektivitas sumber daya yang disediakan, relevan dan sesuai bagi perusahaan.
memperhatikan peningkatan kinerja (terlampir, tabel 1)
manajemen K3 secara terus menerus dan
memperhatikan masukan dari
pekerja/buruh dan /atau serikat pekerja /
serikat buruh.
Dalam kebijakan K3 harus memuat
paling sedikit Visi, Tujuan, Komitmen dan

153
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

Pengenalan dan Pelatihan Mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3),


SMK3 PT Nojorono Tobacco International
Pengenalan / sosialisasi mengenai membentuk Panitia Pembina Keselamatan
SMK3 dilakukan di PT Nojorono Tobacco dan Kesehatan Kerja yang disebut juga
International dengan metode presentasi P2K3, sebuah organisasi yang di bentuk
mengenalkan apa itu K3 dan pentingnya oleh karyawan untuk menangani masalah
K3 dengan target ke semua karyawan. K3 pada perusahaan. Organisasi ini
Berikut adalah dokumentasi sosialisasi memiliki jabatan serta tanggung jawab
mengenai K3 yaitu Keselamatan dan masing-masing untuk menangani masalah
Kesehatan Kerja di Primary Proses yang K3 yang ada di Perusahaan. Berikut adalah
dilakukan pada bulan Juni Tahun 2015. struktur organisasi dan penanggung jawab
Serta langkah rencana dari penerapan K3 perusahaan.
SMK3 pada perusahaan tak lepas dari a. Direktur sebagai ketua dalam
pelatihan – pelatihan yang dilakukan oleh kepengurusan P2K3 (Panitia Pembina
perusahaan. PT Nojorono Tobacco Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
International telah melakukan pelatihan – memiliki tanggung jawab untuk
pelatihan K3 namun belum terkoordinasi menjamin penuh kebijakan K3 yang
dalam suatu sistem K3. Berikut adalah efektif, sasaran secara jelas dibuat,
contoh pelatihan – pelatihan yang telah kebijakan dilaksanakan, diawasi dan
dilakukan oleh PT Nojorono Tobacco pelaksanaannya dinilai, sumber –
International. sumber penting tersedia.
Sosialisasi dan Pelatihan K3 Umum b. Ahli K3 Umum bertindak sebagai
sekretaris dalam kepengurusan K3
bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi potensi bahaya dan
membuat laporan mengenai
pelaksanaan program kerja K3.
c. Infrastruktur dan Tools bertindak
dalam melakukan list untuk penyediaan
Membentuk Struktur Organisasi K3 sarana dan prasarana untuk mendukung
Sebagai wujud komitmen terhadap program HSE dari masing – masing
rencana implementasi sistem manajemen koordinator area.

154
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

d. Policy, Rules and Legalbertindak h. Tim Evakuasi bertindak mengevakuasi


melakukan pengurusan perijinan untuk korban, dan semua karyawan pada titik
peralatan dan infrastrukturyang kumpul / assembly point pada area
berhubungan dengan K3 / HSE. terdekat serta mengevakuasi asset dan
e. Team Audit dan Training bertindak dokumen penting Perusahaan.
menjalankan inspeksi/auditinternal i. Tim P3K berindak melakukan
terhadap peraturan HSE yang telah pertolongan pertama padakorban dan
dilakukan secara rutin dan periodic membawa ke Rumah Sakit bila
pada masing – masing area kerja serta diperlukan.
mengakomodasi kebutuhan akan Perencanaan Keselamatan dan
pelatihan – pelatihan di bidang K3 Kesehatan Kerja (K3)
untuk mendukung penuh program – Pada tahap perencanaan ini disusun
program Health, Safety and dan ditetapkan oleh perusahaan dengan
Environment (HSE) mengacu pada kebijakan K3 yang telah
f. Koordinator Area Factory operator ditetapkan dan disahkan oleh perusahaan.
group leader, factory maintenance Dalam menyusun perencanaan tentang
group leader, operator mesin produksi, keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
operator mesin utility dan wakil dari perusahaan harus mempertimbangkan hasil
bagian lain yang ditunjuk bertindak penelaahan awal. PT Nojorono Tobacco
sebagai anggota sesuai bidangnya International telah melakukan hal
dalam kepengurusan K3 bertanggung mengenai K3, identifikasi potensi bahaya,
jawab untuk menjaga konsistensi dari penilaian dan pengendalian risiko (risk
penerapan sistem manajemen K3, baik management), perusahaan dalam
melalui tinjauan sehari-hari maupun menyusun rencana K3 harus melibatkan
berkala. Ahli K3 umum yaitu orang yang telah
g. Tim Tanggap Darurat bertindak tersertifikasi oleh kementrian tenaga kerja
mengambil tindakan cepat untuk di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
penanggulangan kebakaran atau PT Nojorono Tobacco International telah
kecelakaan kerja serta menjadi garis mempunyai 4 karyawan yang telah lulus
pertahanan pertama terhadap keadaan sertifikasi Ahli K3 umum.
darurat. Berdasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang

155
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja, perencanaan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja paling
sedikit memuat: tujuan dan sasaran, skala
prioritas, upaya pengendalian bahaya,
penetapan sumber daya, jangka waktu
pelaksanaan, indikator pencapaian, dan
sistem pertanggungjawaban. PT Nojorono
Tobacco International sejauh ini telah
melakukan identifikasi bahaya, penilaian
dan pengendalian risiko, tetapi belum
dilakukan di seluruh area kerja. Berikut
adalah tabel identifikasi potensi bahaya di
area preblending primary process.
(terlampir, tabel 2)
Perencanan Program Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) yang disusun
pertama kali dengan mengacu pada
indentifikasi potensi bahaya di seluruh
proses produksi di perusahaan PT
Nojorono Tobacco International yang
menjadi tolok ukur untuk dijadikan suatu
perencanaan kerja yang tersistem dalam
SMK3. Identifikasi potensi bahaya,
penilaian, dan pengendalian risiko K3 yang
akan dilakukan oleh PT Nojorono Tobacco
Dari data diatas dapat dibuat suatu International mengacu pada metode
perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Hazard Identification and Risk Assesment
Kerja antara lain adalah sebagai berikut: (HIRAC) yang harus dilakukan oleh
(terlampir, tabel 3) petugas yang berkompeten dalam bidang
K3 yaitu ahli K3 Umum. Hasil identifikasi
potensi bahaya, penilaian, dan

156
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

pengendalian risiko digunakan untuk


membuat rencana strategi K3 dan
menjalankan kebijakan yang telah
ditetapkan sebagai komitmen perusahaan
terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Juga bersama – sama HRD Seperti yang tertuang dalam tabel 4,
menerapkan program Key Performance PT Nojorono Tobacco International telah
Indikator (KPI) bagi seluruh karyawan memberlakukan wajib pemakaian masker
untuk pencapaian target K3 yang telah bagi seluruh karyawan, dan pemakaian
ditetapkan. Program kerja K3 juga selalu earplug pada pekerjaan yang memiliki
dikaji dan disesuaikan dengan kebutuhan kebisingan melebihi yang dipersyaratkan.
perusahaan setiap satu tahun sekali. Hal ini dilakukan dalam menempuh upaya
meminimalkan potensi bahaya pada
Penyesuaian yang dilakukan pihak penyakit akibat kerja (PAK). Sebelum
perusahaan dalam mengimplemetasikan dilakukan area wajib safety juga dilakukan
SMK3 sosialisasi untuk seluruh karyawan PT
Dengan adanya rencana sistem Nojorono Tobacco International guna
manajemen keselamatan dan kesehatan mendukung dan membekali karyawan
kerja di PT Nojorono Tobacco dengan pengetahuan mengenai Safety agar
International, maka tentunya akan terdapat dalam melengkapi ijin – ijin dan uji riksa
banyak perubahan yang terjadi, baik bagi rutin PT Nojorono Tobacco International
manajemen perusahaan ataupun karyawan. akan berusaha untuk mematuhi peraturan
Penyesuaian pada perusahaan setelah untuk mendukung program sistem
pembetukan kebijakan dan Panitia manajemen keselamatan dan kesehatan
Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja, seperti Riksa Uji Ketel Uap, Genset,
Kerja (P2K3) adalah dilakukan identifikasi dan Instalasi Penyalur Petir dilaksanakan
bahaya dan penilaian risiko yang diikuti sesuai peraturan perundang – undangan
dengan pemakaian Alat Pelindung Diri yang berlaku.
(APD). Berikut adalah Tabel contoh
penyesuaian yang dilakukan perusahaan.
(terlampir, tabel 4) Peran dan Fungsi HRD dalam
Menunjang Implementasi SMK3

157
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

Pihak HRD mendukung penuh upaya dengan pencapaian pada KPI (Key
perusahaan menerapkan SMK3. Performance Indikator)
Perusahaan mempunyai target yaitu zero 5. Membuat aturan mengenai SMK3
accident, oleh karena itu pihak HRD secara jelas yang telah tertuang
membantu penuh jalannya sistem SMK3. dalam manual book SMK3
Peran dan fungsi HRD secara konkrit Peran dan fungsi HRD inilah yang
adalah sebagai berikut : sangat menentukan arah dan tujuan serta
1. PT Nojorono Tobacco International melakukan kebijakan yang telah dibuat
membentuk organisasi khusus yang oleh perusahaan yaitu PT Nojorono
menangani K3 yaitu Health, Safety Tobacco International untuk rencana
and Environment (HSE) yang masih penerapan Sistem Manajemen
dibawah kendali Departemen HRD. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pembentukan HSE inilah sebagai (SMK3).
salah satu komitmen perusahaan
terhadap rencana penerapan SMK3 Kesimpulan
dalam perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
2. HRD juga mendukung melalui diambil kesimpulan sebagai berikut:
seminar dan pelatihan tentang 1. Arah dan Tujuan Sistem Manajemen
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) PT Nojorono Tobacco
juga akan mendatangkan narasumber International adalah meminimalkan
yang mempunyai kompetensi di kecelakaan kerja dan penyakit akibat
bidang SMK3 dan auditor SMK3 kerja yang terjadi dalam perusahaan
yang sudah berpengalaman. untuk mencapai target yaitu zero
3. Melakukan sosialisasi mengenai accident dengan menyesuaikan
rencana penerapan SMK3 di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50
perusahaan ke seluruh karyawan. tahun 2012 tentang Penerapan
4. Memberikan target K3 yaitu Sistem Manajemen Keselamatan dan
tercapainya zero accident dengan Kesehatan Kerja.
memberikan tugas K3 yang tertuang 2. Langkah – Langkah Implementasi
jelas dalam job description masing – Sistem Manajemen Keselamatan dan
masing karyawan yang dilengkapi

158
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

Kesehatan Kerja PT Nojorono 3. Penyesuaian yang dilakukan pihak


Tobacco International adalah perusahaan dalam
a. Penetapan komitmen dan mengimplemetasikan SMK3 adalah
kebijakan K3 yang di dalamnya penggunaan APD (Alat Pelindung
terdapat pengenalan dan pelatihan Diri) bagi area yang telah
SMK3 dan pembentukan struktur ditentukan, melakukan identifikasi
organisasi K3 yaitu Panitia mengenai kelengkapan ijin.
Pembina Keselamatan dan 4. Peran dan fungsi HRD dalam
Kesehatan Kerja (P3K3) serta PT menunjang implementasi SMK3
Nojorono Tobacco International adalah membentuk departemen
telah mempunyai komitmen untuk Health, Safety and Environment,
menerapkan SMK3 yang telah Peran dan tanggung jawab semua
tertuang dalam kebijakan K3. karyawan terhadap K3 tertuang
b. Pengenalan dan Pelatihan dalam Job Description dan Key
Mengenai SMK3 di PT Nojorono Performance Indicator (KPI).
dilakukan dengan cara presentasi
mengenalkan pentingnya K3 Saran
dengan target ke semua karyawan. Penulis mengharapkan agar
c. Membentuk Panitia Pembina perencanaan implementasi SMK3 di PT
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nojorono Tobacco International dapat
yang disebut juga P2K3, sebuah terlaksana dengan baik, karena banyak
organisasi yang di bentuk oleh faktor yang telah mendukung diadakannya
karyawan untuk menangani SMK3 di perusahaan tersebut . Berikut
masalah K3 pada perusahaan. beberapa saran peneliti :
d. Perencanaan K3 yaitu Identifikasi 1. Pimpinan perusahaan melakukan
potensi bahaya, penilaian, dan tindak lanjut dari komitmen dan
pengendalian risiko K3 yang kebijakan yang telah disahkan dan
dilakukan oleh PT Nojorono disosialisasikan.
Tobacco International dengan 2. Perusahaan wajib melaksanakan
metode Hazard Identification and rencana SMK3 yang telah di buat
Risk Assesment (HIRAC). sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

159
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol. 1, No. 2, April 2017
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No.ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.751 No. ISSN cetak : 2527-4686

3. Perusahaan membentuk tim K3 Kerzner, Harold. 1995. Project


Management. New York: Van
untuk melakukan identifikasi potensi
Nostrand Reinhold.
bahaya pada tahapan proses produksi Salafudin. Muhammad, Ananta. Henry,
Subiyanto, 2013. Implementasi
dikarenakan keterlibatan pekerja
Sistem Manajemen Keselamatan
dapat membantu organisasi K3 dan Kesehatan Kerja di PT PLN
(Persero) Area Pengatur
perusahaan dalam mengidentifikasi
Distribusi Jawa Tengah &
potensi bahaya. D.I.Yogyakarta dalam Upaya
Peningkatan Mutu dan
4. Usulan tindakan korektif yang telah
Produktivitas Kerja Karyawan.
diusulkan lewat hasil diskusi oleh Jurnal Teknik Elektro Vol. 5 No.
1.
tim K3 disarankan untuk
Santoso, Ilham. 2015. Keselamatan
dipertimbangkan oleh perusahaan Kesehatan Keamanan Kerja K3.
http://santosailham.blogspot.co.id/
agar dapat meningkatkan K3 di
2015/06/keselamatan-kesehatan-
perusahaan. keamanan-kerja-k3.html diakses
pada 26 November 2015 pukul
09:01
Daftar Referensi Siadari. Ebenezer. 2014. Rokok dan
Miras masih Jadi Andalan
Allessandro, Ignatius. 2015. Evaluasi dan
Penerimaan Negara.
Perbaikan Sistem Keselamatan
http://www.satuharapan.com/read
dan Kesehatan Kerja pada PT
-detail/read/rokok-dan-miras-
Nojorono Tobacco International
masih-jadi-andalan-penerimaan-
Berdasarkan Pendekatan
negara diakses pada 28 November
Ergonomi Partisipatif. Skripsi
2015 pukul 09:14
Fakultas Teknik. Universitas
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Katolik Parahyangan.
Pendidikan : Pendekatan
BPJS. 2015. Angka Kasus Kecelakaan
Kuantitatif dan R & D. : Bandung
Kerja Menurun.
: Alfabeta.
http://www.bpjsketenagakerjaan.g
Tom, Will. 2004. Working Safely in
o.id/berita/2943/Angka-Kasus-
Global Construction, London:
Kecelakaan-Kerja-Menurun.html
Rohm and Haas Company.
diakses pada 25 November 2015
Yasin, Nazarkhan. 2003. Mengenal
pukul 08.10
Kontrak Konstruksi di Indonesia.
Fiegenbaum, Armand V. 1991. Total
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Quality Control. New York:
Utama.
McGraw-Hill
HSP Academy, 2015. Langkah – langkah
Penerapan SMK3 OHSAS 18001.
(http://healthsafetyprotection.com
/langkah-langkah-penerapan-
smk3ohsas18001/ - diakses pada
27 November 2015 pukul 19:47

160

Anda mungkin juga menyukai