Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI LANJUTAN

“AKUNTANSI PUSAT CABANG”

DOSEN PENGAMPU :
NAFI’ INAYATI ZAHRO, SE, M.Si

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Lanjutan


Prodi Akuntansi

DISUSUN OLEH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI PARALEL
KELOMPOK 4 :

1. UMI KHALIMATUS SA’ADAH ( 201712056 )


2. ARIYANTO ( 201712058 )
3. UMI AZIZAH ( 201712083 )

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


Kampus Gondangmanis PO.BOX 53 BAE KUDUS
Telepon : (0291) 438229, Fax. (0291) 437198
E-mail : muria@umk.ac.id, http://www.umk.ac.id

1
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadiran


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-NYA
sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Akuntansi
Pusat Cabang” tanpa menemui hambatan yang berarti.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah ilmu tentang


“Akuntansi Pusat Cabang” dalam akuntansi keuangan lanjutan. Makalah ini
kami sajikan bersumber dari pembacaan buku akuntansi keuangan lanjutan.

Dalam penyusunan makalah ini kami menemui banyak hambatan,


baik yang datang dari penyusun maupun hambatan dari luar. Namun dengan
usaha dan kesabaran serta pertolongan Allah swt kami dapat menyusun
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
Kami sangat mengharapkan berbagai masukan-masukan yang berupa
kritikan maupun saran demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Kudus, 19 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Masalah 2
Bab II Pembahasan 3
2.1 Akuntansi Kantor Cabang 3
2.2 Sistem Akuntansi Kantor Cabang 3
2.3 Rekening Timbal Balik  5
2.4 Konsolidasi Perusahaan 6
2.5 Komponen dalam Susunan Laporan Keuangan 6
Bab III Penutup 9
3.1. Kesimpulan 9
Daftar Pustaka 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perusahaan-perusahaan besar atau yang sedang berkembang, selalu


berusaha meningkatkan volume penjualannya. Aspek pemasaran merupakan
aspek penting dalamusaha pencapaian tujuan ini. Oleh karena itu, bagian
pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan suatu perusahaan. Dalam
rangka memperluas daerah pemasaran, perusahaan melakukan pemetaan
wilayah sehingga dapat diketahui pasar potensial bagi produk atau jasayang
dihasilkan/ditawarkan. Dengan cara ini dapat diketahui market share (bagian
pasar yang dapat dimasuki) dari produk atau jasa yang dihasilkan atau
ditawarkan perusahaan. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menangkap peluang dari market share yang sudah diketahui ini antara lain
dengan cara membuka kantor agen dan kantor cabang. Pada dasarnya kantor
agen berbeda dengan kantor cabang. Kantor agen hanya berfungsi
mencarikan pembeli atau memperoleh order. Penjualan kepada konsumen
dilakukan langsung oleh kantor pusat, pembayarannya juga diterima langsung
dari konsumen ke kantor pusat. Sedangkan kantor cabang mempunyai
wewenang yang lebih luas dibandingkan kantor agen, karena selain berfungsi
mencari pembeli kantor cabang dapat melakukan transaksi penjualan secara
langsung kepada konsumen. Wewenang yang lebih besar lagi adalah kantor
cabang dapat membeli barang dagangan dari luar. Akuntansi kantor cabang
membagi sistem akuntansi perusahaan secara terpisah antara kantor pusat dan
kantor cabang. Kantor pusat terdiri dariunit akuntansi pusat untuk
perusahaan, sedangkan kantor cabang terdiri dari tambahan system akuntansi
untuk mencatat kegiatan setiap cabang. Kantor cabang mempunyai
kewenangan dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu, kantor
cabang melaksanakan pembukuan tersendiri. Jadi baik kantor pusat maupun
kantor cabang menyelenggarakan pencatatan akuntansi sendiri-sendiri.
Pencatatan ini hanya berguna untuk pihak intern kantor pusat maupun kantor

1
cabang. Tujuan dibuatnya kantor cabang yakni agar kemampuan perusahaan
dalam penjualan meningkat. Biasanya kantor cabang dibawahi oleh seorang
manajer cabang yang bertanggung jawab langsung kepada top manajer di
kantor pusat. Manajer cabang harus melaporkan informasi tentang volume
aktivitas dan hasil usaha cabang kepada kantor pusat. Walaupun kantor
cabang merupakan unit usaha yang berdiri sendiri namun dia tetap dalam
pengawasan kantor pusat. Garis besarnya suatu cabang diberi modal kerja
oleh kantor pusat, cabang bisa membeli stok barang sendiri untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Apabila kantor pusat tidak sanggup memenuhi
permintaan tersebut maka alternatifnya cabang mengolah usahanya secara
terpisah dari rekening kantor pusat.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan akutansi cabang ?
1.2.2. Bagaimana sistem akuntansi kantor cabang ?
1.2.3. Apa itu rekening timbal balik ?
1.2.4. Apa yang dimaksud dengan konsolidasi perusahaan ?
1.2.5. Apa komponen dalam susunan laporan keuangan ?

1.3. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :


1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.
2) Mampu menjelaskan tentang akuntansi pusat cabang.
3) Mampu menjelaskan konsolidasi perusahaan beserta laporan keuangannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AKUNTANSI CABANG

Kantor cabang adalah bagian entitas yang memiliki lokasi sendiri yang
melakukan pencatatan akuntansi secara terpisah. Akuntansi kantor cabang
membagi sistem akuntansi perusahaan secara terpisah antara kantor pusat
dankantor cabang. Kantor pusat terdiri dari unit akuntansi pusat untuk
perusahaan, sedangkan kantor cabang terdiri dari tambahan sistem akuntansi
untuk mencatat kegiatan setiap cabang. Kantor cabang mempunyai
kewenangan dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu, kantor
cabang melaksanakan pembukuan tersendiri. Jadi baik kantor pusat maupun
kantor cabang menyelenggarakan pencatatan akuntansi sendiri-sendiri.
Pencatatan ini hanya berguna untuk pihak intern kantor pusat maupun kantor
cabang. Untuk kepentingan pihak ekstern kantor pusat menyiapkan laporan
konsolidasi yaitu laporan keuangan yang berisi kinerja keuangan gabungan
dari kantor pusat dan kantor cabang. Berbeda dengan investasi kantor pusat
di kantor agen yang hanya berupa modal kerja awal saja, investasi yang
ditanamkan oleh kantor pusat ke kantor cabang meliputi semua kebutuhan
awal kantor cabang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kantor pusat
bertindak sebagai Investor (pihak penyandang dana) dan kantor cabang
sebagai Investee (pihak penerima dana). Oleh karena itu, diperlukan rekening
yang bersifat Resiprokal (timbal balik) antara kantor pusat dan kantor cabang
untuk menampung transaksi yang bersifat resiprokal ini, kantor pusat
menggunakan nama rekening kantor cabang, sebaliknya kantor cabang
menggunakan rekening kantor pusat. Rekening kantor cabang merupakan
hak kantor pusat sedangkan rekening kantor pusat merupakan kewajiban
kantor cabang. Dalam membuat laporan konsolidasi rekening resiprokal
harus dieleminasi.

2.2 SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG


Penerapan kegiatan akuntansi pada sebuah kantor cabang tergantung pada
kebijaksanaan perusahaan. Sistem akuntansi kantor cabang pada dasarnya

3
dapat dilaksanakan menurut sistem sentralisasi, desentralisasi atau kombinasi
keduanya.
a) Sistem Sentralisasi apabila sistem sentralisasi dilaksanakan maka
pembukuan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di kantor cabang
diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat. Dicatat dalam buku
harian kantor pusat dan buku besar atau seperangkat catatan yang
terpisah. Data diberikan oleh cabang dalam bentuk dokumen asli yang
membuktikan transaksi cabang didukung oleh voucher asli. Pada
prinsipnya sama dengan untuk agen penjualan dimana kantor cabang
membuat dokumen-dokumen dasar seperti faktur penjualan, catatan
waktu kerja, dan bukti-bukti pendukung transaksi lainnya yang
tembusannya atau aslinya dikirimkan ke kantor pusat untuk dicatat di
dalam buku jurnal dan buku besar kantor pusat.

b) Sistem Desentralisasi jika menggunakan sistem desentralisasi maka


setiap cabang dan kantorpusat menyelenggarakan pembukuan atas
transaksi yang terjadi pada cabang dan pusat bersangkutan secara
lengkap. Pada cara ini, setiap cabang membuat pembukuan atas
transaksi-transaksi yang terjadi pada kantor cabang secara lengkap
yang meliputi jurnal, buku besar dan buku-buku pembantu. Laporan
keuangan disiapkan secara tahunan oleh kantor cabang dan dikirimkan
ke kantor pusat. Prinsip-prinsip akuntansi, sistem pengendalian
internal, format dan isi laporan keuangan ditentukan oleh kantor pusat.
Laporan keuangan yang terpisah antara kantor cabang dan kantor pusat
digabungkan menjadi laporan keuangan tunggal untuk tujuan
pelaporan eksternal.

c) Sistem Kombinasi (Sentralisasi-Desentralisasi) jika menggunakan


sistem kombinasi dari keduanya maka cabang dapat
menyelenggarakan catatan asli (books Original Entry) untuk semua
transaksi sebagai salinan. Lalu salinan tersebut dikirim ke kantor
pusat, dimana data dibukukan pada perkiraan cabang yang
diselenggarakan tersendiri atau dibukukan dalam buku besar umum
kantor pusat.

4
2.3. REKENING TIMBAL BALIK

Adalah rekening untuk mencatat suatu transaksi di buku pencatatan yang


berbeda. Rekening-rekening ini mempunyai saldo yang sama tetapi pada sisi
yang berlawanan apabila seluruh proses akuntansi pada suatu periode telah
selesai dilakukan dengan benar. Dengan system desentralisasi rekening
timbal balik di buku kantor cabang dan kantor pusat digunakan untuk
mencatat transaksi cabang dan pusat serta transaksi cabang dengan cabang
yang mempengaruhi investasi oleh pusat di cabang.

a) Rekening “Kantor Cabang” dan Rekening “Kantor Pusat”

Dengan sistem desentralisasi hubungan pusat dan cabangadalah hubungan


antara investor dan investee. Hubungan inidicatat di buku kantor pusat
dalam rekening kantor cabang dan dibuku kantor cabang dalam
rekening kantor pusat. Hubungan danaturan pencatatan di kedua
rekening tersebut adalah:

b) Rekening “Pengiriman Barang ke Cabang” dan


rekening“Pengiriman Barang dari Pusat”

Rekening-rekening ini dibutuhkan bila pencatatan barang dagangan


menggunakan sistem fisik. Hubungan dan aturan pencatatan kedua
rekening tersebut adalah :

5
Rekening timbal balik lain yang dibutuhkan adalah rekening yang
menunjukan utang piutang dan pendapatan-beban yangtimbul antara
pusat dan cabang. Contoh utang-piutang dan beban pendapatan bunga.

2.4. KONSOLIDASI PERUSAHAAN


Sebagaimana yang tertulis dalam Pasal 1 angka 10 UU RI Nomor 40 Tahun
2007, konsolidasi keuangan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
dua perseroan terbatas (PT) atau lebih. Konsolidasi dilakukan untuk
meleburkan diri dengan cara mendirikan satu PT yang baru. Pendirian satu
PT ini dilakukan karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari PT yang
telah meleburkan diri. Sementara itu status badan hukum PT yang
meleburkan diripun berakhir karena hukum. Adapun konsolidasi atau bisa
juga disebut dengan peleburan menurut Pasal 1 angka PP Nomor 27 Tahun
1998 adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua PT atau lebih untuk
meleburkan diri. Konsolidasi ini dilakukan dengan cara membentuk satu PT
baru dan masing-masing PT yang meleburkan diri menjadi bubar.

2.5. KOMPONEN DALAM SUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Sebuah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk PT
dan satu atau lebih anak PT disebut dengan Laporan Keuangan Konsolidasi (LKK).
LKK disusun apabila salah satu PT ingin bergabung dan ia memiliki kontrol terhadap PT
lainnya. Sebaliknya, LKK tidak diperlukan apabila satu PT tidak memiliki kontrol

6
terhadap perusahaan lainnya.Artinya adalah jika PT tidak memiliki hak kendali yang
lebih, maka perusahaan tersebut disebut dengan badan usaha yang mandiri. Jika
perusahaan itu sifatnya mandiri maka masing-masing PT akan membuat laporan
keuangannya sendiri-sendiri dan tidak perlu digabung atau perlu membuat LKK.
Sementara itu LKK disusun untuk memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai
realitas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan atau economic entity.
Gambaran economic entity ini terdiri atas sejumlah perusahaan yang memiliki
hubunganistimewa. Perlu diwaspadai bahwa penyusunan LKK tidak boleh menyesatkan
pihak-pihak yang berkepentingan. LKK haruslah didasarkan pada substansi atas
peristiwa ekonomi yangterjadi. Ketika hendak menyusun LKK, laporan keuangan bank
dan anak perusahaan digabungkan satu persatu. Caranya adalah dengan menjumlahkan
unsur-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
perusahaan. Langkah-langkah Penyajian Informasi dalam LKK :
1) Antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus mengeliminasi transaksi
dansaldo resiprokal.
2) Transaksi yang timbul antara bank dan anak perusahaan harus mengeliminasi
keuntungan dan kerugian yang belum direalialisasi.
3) Demi tujuan konsolidasi maka tanggal laporan keuangan anak perusahaan harus
disesuaikan dengan tanggal laporan keuangan bank. Jika tanggal laporan
keuangan berbeda, maka LKK per tanggal laporan keuangan bank masih dapat
dilakukan dengan syarat :
 Perbedaan tanggal pelaporan tidak melebihi 3 bulan.
 Transaksi material yang terjadi antara tanggal pelaporan tersebut di
ungkapkan dalam catatan atas LKK.
4) Penyusunan LKK harus menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi, yang sama atau sejenis.
5) Dalam menyusun neraca konsolidasi antara kewajiban dan modal haruslah
menyajikan hak minoritas yang disusun tersendiri. Sementara itu dalam
menyusun laporan laba rugi konsolidasi, sajikan pula hak minoritas dalam laba.

Manfaat LKK :
 Demi kepentingan jangka panjang anak perusahaan terhadap induk.
 Memberikan informasi aktual bagi manajemen induk perusahaan atas kinerja
grup dari anak perusahaan.

7
 Untuk Kepentingan informasi pihak luar.

Keterbatasan dalam LKK :


 Kinerja keuangan anggota perusahaan yang tidak bagus akan tertutupi.
 Rasio keuangan tidak mencerminkan rasio keuangan perusahaan.
 Ketidaktepatan penyusunan rekening akuntansi seluruh perusahaan.
 Kekurang lengkapan catatan laporan keuangan perusahaan individu.

Teknik Penyusunan LKK :


Dalam menyusun LKK Laporan Keuangan Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan
harus menggabungkan satu persatu laporan dengan menuliskan unsur-unsur dalam
laporan keuangan yang sejenis yaitu :
a) Aktiva.
b) Kewajiban.
c) Ekuitas.
d) Pendapatan dan Beban.

Prosedur Penyusunan LKK :


1) Siapkanlah kertas kerja penyusunan LKK.
2) Masukkanlah laporan keuangan dari mulai laporan laba rugi, laporan laba ditahan
dan neraca dari masing-masing perusahaan induk dan anak perusahaan. Tulis
dalam kolomnya masing-masing.
3) Jika Anda salah dalam menyusun laporan keuangan induk atau anak maka perlu
dibuatkan jurnal penyesuaian. Pada umumnya kesalahan yang biasa dilakukan
adalah adanya koreksi pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke
metode ekuitas, maka caranya adalah postinglah ke buku besar perusahaan induk
atau anak.
4) Masukkanlah jurnal eliminasi dalam kertas kerja.
5) Eliminasilah laba atau rugi antar perusahaan. Laba atau rugi yang dimaksud
adalah laba rugi anak perusahaan yang telah diakui dalam laporan laba-rugi
perusahaan induk. Eliminasilah pula dividen anak perusahaan yang telah dicatat
pada saat perusahaan induk menerima dividen dari anak perusahaan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Suatu cabang beroperasi sebagai unit usaha terpisah, dan di bawah


pengendalian kantor pusat. Modal kerja (berupa uang tunai, barang-barang
dagangan, aktiva lainnya) diberioleh kantor pusat. Barang dagangan dapat
dibeli dari pihak ketiga, untuk jenis barang yang tersedia dari kantor pusat.
Aktivitas penjualan yang dilaksanakan, dimulai untuk mendapatkan
pembeli, mengirimkan barang/jasa, membuat faktur penjualan, menagih
piutang dan menyimpan dalam rekening banknya sendiri. Pembatasan
keleluasaan cabang operasi dapat dilakukan kantor pusat, seperti
penerimaan kas dari hasil penjualan, pengumpulan piutang, setiap harinya
harus disetorkan atas nama rekening kantor pusat dalam jumlah yang utuh.
Pembentukan dana kas kecil untuk pengeluaran kas di cabang. Penerapan
kegiatan akuntansi pada sebuah kantor cabang tergantung pada
kebijaksanaan perusahaan. Sistem akuntansi kantor cabang pada dasarnya
dapat dilaksanakan menurut system sentralisasi, desentralisasi atau
kombinasi keduanya.

9
DAFTAR PUSTAKA

jurnalistikonline.com › Menulis Bahasa Indonesia


http://syamsulgunadarma.blogspot.co.id/2013/06/perusahaan-kelompok-kelompok-
usaha.html

10

Anda mungkin juga menyukai