DOSEN PENGAMPU :
NAFI’ INAYATI ZAHRO, SE, M.Si
DISUSUN OLEH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI PARALEL
KELOMPOK 4 :
1
Kata Pengantar
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu
Kami sangat mengharapkan berbagai masukan-masukan yang berupa
kritikan maupun saran demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Masalah 2
Bab II Pembahasan 3
2.1 Akuntansi Kantor Cabang 3
2.2 Sistem Akuntansi Kantor Cabang 3
2.3 Rekening Timbal Balik 5
2.4 Konsolidasi Perusahaan 6
2.5 Komponen dalam Susunan Laporan Keuangan 6
Bab III Penutup 9
3.1. Kesimpulan 9
Daftar Pustaka 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
cabang. Tujuan dibuatnya kantor cabang yakni agar kemampuan perusahaan
dalam penjualan meningkat. Biasanya kantor cabang dibawahi oleh seorang
manajer cabang yang bertanggung jawab langsung kepada top manajer di
kantor pusat. Manajer cabang harus melaporkan informasi tentang volume
aktivitas dan hasil usaha cabang kepada kantor pusat. Walaupun kantor
cabang merupakan unit usaha yang berdiri sendiri namun dia tetap dalam
pengawasan kantor pusat. Garis besarnya suatu cabang diberi modal kerja
oleh kantor pusat, cabang bisa membeli stok barang sendiri untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Apabila kantor pusat tidak sanggup memenuhi
permintaan tersebut maka alternatifnya cabang mengolah usahanya secara
terpisah dari rekening kantor pusat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kantor cabang adalah bagian entitas yang memiliki lokasi sendiri yang
melakukan pencatatan akuntansi secara terpisah. Akuntansi kantor cabang
membagi sistem akuntansi perusahaan secara terpisah antara kantor pusat
dankantor cabang. Kantor pusat terdiri dari unit akuntansi pusat untuk
perusahaan, sedangkan kantor cabang terdiri dari tambahan sistem akuntansi
untuk mencatat kegiatan setiap cabang. Kantor cabang mempunyai
kewenangan dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu, kantor
cabang melaksanakan pembukuan tersendiri. Jadi baik kantor pusat maupun
kantor cabang menyelenggarakan pencatatan akuntansi sendiri-sendiri.
Pencatatan ini hanya berguna untuk pihak intern kantor pusat maupun kantor
cabang. Untuk kepentingan pihak ekstern kantor pusat menyiapkan laporan
konsolidasi yaitu laporan keuangan yang berisi kinerja keuangan gabungan
dari kantor pusat dan kantor cabang. Berbeda dengan investasi kantor pusat
di kantor agen yang hanya berupa modal kerja awal saja, investasi yang
ditanamkan oleh kantor pusat ke kantor cabang meliputi semua kebutuhan
awal kantor cabang. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kantor pusat
bertindak sebagai Investor (pihak penyandang dana) dan kantor cabang
sebagai Investee (pihak penerima dana). Oleh karena itu, diperlukan rekening
yang bersifat Resiprokal (timbal balik) antara kantor pusat dan kantor cabang
untuk menampung transaksi yang bersifat resiprokal ini, kantor pusat
menggunakan nama rekening kantor cabang, sebaliknya kantor cabang
menggunakan rekening kantor pusat. Rekening kantor cabang merupakan
hak kantor pusat sedangkan rekening kantor pusat merupakan kewajiban
kantor cabang. Dalam membuat laporan konsolidasi rekening resiprokal
harus dieleminasi.
3
dapat dilaksanakan menurut sistem sentralisasi, desentralisasi atau kombinasi
keduanya.
a) Sistem Sentralisasi apabila sistem sentralisasi dilaksanakan maka
pembukuan terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di kantor cabang
diselenggarakan sepenuhnya oleh kantor pusat. Dicatat dalam buku
harian kantor pusat dan buku besar atau seperangkat catatan yang
terpisah. Data diberikan oleh cabang dalam bentuk dokumen asli yang
membuktikan transaksi cabang didukung oleh voucher asli. Pada
prinsipnya sama dengan untuk agen penjualan dimana kantor cabang
membuat dokumen-dokumen dasar seperti faktur penjualan, catatan
waktu kerja, dan bukti-bukti pendukung transaksi lainnya yang
tembusannya atau aslinya dikirimkan ke kantor pusat untuk dicatat di
dalam buku jurnal dan buku besar kantor pusat.
4
2.3. REKENING TIMBAL BALIK
5
Rekening timbal balik lain yang dibutuhkan adalah rekening yang
menunjukan utang piutang dan pendapatan-beban yangtimbul antara
pusat dan cabang. Contoh utang-piutang dan beban pendapatan bunga.
Sebuah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk PT
dan satu atau lebih anak PT disebut dengan Laporan Keuangan Konsolidasi (LKK).
LKK disusun apabila salah satu PT ingin bergabung dan ia memiliki kontrol terhadap PT
lainnya. Sebaliknya, LKK tidak diperlukan apabila satu PT tidak memiliki kontrol
6
terhadap perusahaan lainnya.Artinya adalah jika PT tidak memiliki hak kendali yang
lebih, maka perusahaan tersebut disebut dengan badan usaha yang mandiri. Jika
perusahaan itu sifatnya mandiri maka masing-masing PT akan membuat laporan
keuangannya sendiri-sendiri dan tidak perlu digabung atau perlu membuat LKK.
Sementara itu LKK disusun untuk memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai
realitas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan atau economic entity.
Gambaran economic entity ini terdiri atas sejumlah perusahaan yang memiliki
hubunganistimewa. Perlu diwaspadai bahwa penyusunan LKK tidak boleh menyesatkan
pihak-pihak yang berkepentingan. LKK haruslah didasarkan pada substansi atas
peristiwa ekonomi yangterjadi. Ketika hendak menyusun LKK, laporan keuangan bank
dan anak perusahaan digabungkan satu persatu. Caranya adalah dengan menjumlahkan
unsur-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
perusahaan. Langkah-langkah Penyajian Informasi dalam LKK :
1) Antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus mengeliminasi transaksi
dansaldo resiprokal.
2) Transaksi yang timbul antara bank dan anak perusahaan harus mengeliminasi
keuntungan dan kerugian yang belum direalialisasi.
3) Demi tujuan konsolidasi maka tanggal laporan keuangan anak perusahaan harus
disesuaikan dengan tanggal laporan keuangan bank. Jika tanggal laporan
keuangan berbeda, maka LKK per tanggal laporan keuangan bank masih dapat
dilakukan dengan syarat :
Perbedaan tanggal pelaporan tidak melebihi 3 bulan.
Transaksi material yang terjadi antara tanggal pelaporan tersebut di
ungkapkan dalam catatan atas LKK.
4) Penyusunan LKK harus menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi, yang sama atau sejenis.
5) Dalam menyusun neraca konsolidasi antara kewajiban dan modal haruslah
menyajikan hak minoritas yang disusun tersendiri. Sementara itu dalam
menyusun laporan laba rugi konsolidasi, sajikan pula hak minoritas dalam laba.
Manfaat LKK :
Demi kepentingan jangka panjang anak perusahaan terhadap induk.
Memberikan informasi aktual bagi manajemen induk perusahaan atas kinerja
grup dari anak perusahaan.
7
Untuk Kepentingan informasi pihak luar.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10