DOSEN PENGAMPU :
DWI KOERNIAWATI, S.E.,M.A.,AK.,CA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. INTAN PERMITASARI (G02216010)
2. SITI ROKHMATUS SHOLIKHAH (G02216021)
3. NURUL PUSPITA WARDAN (G72216049)
Kelompok 5
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan
Masalah .................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan
Penulisan ...................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Agen dan Cabang ..................................................................................................................... 6
2.2 Operasi Dari Suatu Agen ......................................................................................................... 7
2.3 Akuntansi Untuk Suatu Agen .................................................................................................. 7
2.4 Operasi Dari Suatu Cabang ...................................................................................................... 9
2.5 Akuntansi Suatu cabang ......................................................................................................... 10
2.6 Laporan Keuangan Kantor Pusat dan Cabang ....................................................................... 11
2.7 Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat dan Cabang ................................. 12
2.8 Studi Kasus ............................................................................................................................ 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 21
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Sebagai pertanggung jawaban cabang kepada pusat adalah cabang diwajibkan membuat
laporan keungan setiap periode tertentu yang dilaporkan kepada pusat.laporan keungan
cabang ini tidak disebarluaskan kepada pemegang saham atau pun kepada umum, sebab
laporan keuangan cabang ini hanya bersifat intern yang khusus dilaporkan kepada pusat.
Setelah menerima laporan dari cabangnya selanjutnya pusat akan mengadakan konsolidasi
untuk menyusun laporan keunagan gabungan antara laporan keungan pusat dengan laporan
keungan cabang-cabangnya.
BAB II
PEMBAHASAN
5
Hubungan Pusat-Cabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama) dengan kantor
pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan bagian dari kantor
pusat tersebar di daerah-daerah lain.
Terdapat perbedaan pengertian antara Cabang dan Agen :
KANTOR CABANG
Struktur organisasi dan kegiatan tidak terlepas dari kantor pusat. Sehingga kantor
cabang bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke manajemen kantor pusat.
Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan
saja tetapi juga usaha untuk memenuhi pesanan yang dpt diambil dari persediaan sendiri
maupun persediaan kantor pusat.
Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas modal kerja saja tetapi
semua fasilitas yang dibutuhkan dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan
operasinya kantor cabang
AGEN
Struktur organisasi dan kegiatan terlepas dari kantor pusat atau berdiri sendiri. Oleh
karena itu satu kantor agen dapat mengageni beberapa perusahaan. Sehingga kantor agen
tidak bertanggungjawab ke kantor pusat tetapi bertanggungjawab pengelola agen.
Kegiatan kantor agen tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan dan calon
pembeli saja. Dengan demikian agen hanya sebagai fungsi pemasarnya saja.
Investasi kantor pusat ke agen hanya sebatas modal kerja saja.
6
penjual dikirimkan kekantor pusan untuk disetujui, jika harga jual dan syarat kredit dapa
diterima, maka kantor pusat mengisi pesanan ini dan mengirimkan barangnya kepada pelanggan
bersangkutan. Kantor pusat dapat mengembang tanggung jawab untuk memelihara piutang usaha
yang timbul dari penjualan, untuk memfaktur pelanggan, dan untuk melakukan penagihan.
Beban operasi angen pejual lainya selain beban operasi yang dibayar oleh agen penjual dari dana
kerjanya dipenuhi oleh kantor pusat.
CONTOH:
Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Maret, General Traders Inc membentuk sb=ebuah agen penjual
di Toledo. Pendapatan dan beban agen penual ini dicatat dalam perkiraan tersendiri untuk agen
penjual ini, dan hasil operasi agen penjual serta kantor pusat di tetapkan pada tiap akhir
bulan.Transaksi agen penjual untuk bulan maret dan ayat jurnalnya dalam buku kantor pusat sbb:
7
pejual yang
disetujui dan diisi oleh kantor pusat.
Penagihan oleh kantor pusat terhadap Kas ……………………. 3.000
agen pejual Piutang Usaha …………….. 3.000
Pengeluaran kas oleh kantor pusat untuk Gaji dan Komisi A.P.Toledo 250
kepentingan agen pejual Sewa A.P.Toledo………… 200
Bahan-bahan iklan A.P.Toledo 450
31 Maret Gaji dan Komisi A.P.Toledo 350
Pengisian kembali dana kerja oleh kantor Macam-macam biaya A.P.Toledo 200
pusat, Kas……………………………… 550
berdasarkan pembayaran voucher beban
yang
dikirimkan oleh agen penjual
Ayat-ayat jurnal yang mengikhtisarkan Harga Pokok Penjualan A.P
trasaksi agen Toledo 5.500
pejual Pengirman Barang Dagangan
Data unutuk penyesuaian agen pejual A.P Toledo……………… 3.500
harga Pemakian bahan iklan A.P
pokok barang yang ditetapkan pada Toledo…………………... 150
pejualan oleh Bahan iklan A.P.Toledo 150
agen pejual 3.500. Bahan iklan yang ada Penjualan A.P.Toledo….. 5.500
mendekati Laba dan Rugi A.P.Toledo 5.500
2/3 yang diterima. Laba dan Rugi A.P.Toledo…. 4.650
Harga Pokok Penjualan A.P
Toledo…………………… 3.500
Gaji dan Komisi A.P.Toledo 600
Sewa A.P.Toledo 200
Pemakian Bahan Iklan A.P
Toledo…………………… 150
Macam-macam biaya A.P
Toledo…………………… 200
Laba dan Rugi A.P.Toledo…….. 350
8
Ikhtisar Rugi Laba……….. 350
Harga pokok barang yang dijual oleh agen pejual dicatat dengan mendebet perkiraan
harga pokok Penjual – Agen Penjulan dan mengkredit perkiraan pengiriman barang barang
dagangan dikurangkan dari jumlah persediaan awal dan pembelian kantor pusat. Setelah ayat
jurnal penyesuain disusun, maka perkiraan pendapatan dan beban agen penjual ditutup pada
perkiraan Ikhtisar rugilaba agen penjual dan kemudian dipindahkan ke perkiraan rugi laba
umum, dimana laba atau rugi kegiatan kantor pusat juga akan diikhtisarkan.
9
Meskipun suatu cabang beroperasSedangkan organisasi penjual, yang menjual barang dari
persedian sendiri dan bekerja sebagai kesatuan usaha yang bebas (independen) disebut cabang.i
sebagai unit tersendiri, namun masih berada di bawah pengendalian kantor pusat.
Untuk mengilustrasikan akuntansi bagi operasi cabang, bahwa pada tanggal 1 Oktober PT
Sumatera membuka cabang yang harus menyelenggarakan buku tersendiri dan harus
mengirimkan laporan keuangan ke kantor pusat. Barang dagangan harus difaktur dengan harga
pokok. Inventaris cabang harus dimasukan dalam buku kantor pusat. Cabang harus dibebani
bunga 6% atas investasi kantor pusat di cabang pada tiap awal bulan. Transasksi cabang no. 1
dan ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi dalam buku cabang dan kantor pusat diperlihatkan
di bawah ini:
Berbeda dengan investasi kantor Pusat di kantor cabang yang hanya berupa modal
kerja awal saja, investasi yang ditanamkan oleh Kantor Pusat ke Kantor Cabang meliputi
semua kebutuhan awal kantor Cabang . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kantor Pusat
bertindak sebagai Investor (pihak penyandang dana ) dan Kantor Cabang sebagai Investee
(pihak penerima dana). Oleh karena itu diperlukan rekening yang bersifat Resiprokal (timbal
balik) antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang untuk menampung transaksi yang bersifat
resiprokal ini, Kantor Pusat menggunakan nama rekening Kantor Cabang, sebaliknya Kantor
Cabang menggunakan rekening Kantor Pusat. Rekening kantor cabang merupakan hak kantor
pusat sedangkan rekening kantor pusat merupakan kewajiban kantor cabang. Dalam
membuat laporan konsolidasi rekening resiprokal harus dieleminasi
Jurnal dilakukan apabila terjadi ketidakcocokan saldo akun timbal balik, yaitu akun
“Kantor Cabang” pada buku kantor pusat, dan akun “Kantor Pusat” pada buku kantor cabang.
Ketidakcocokan saldo akun tersebut dapat disebabkan karena adanya transaksi yang
berhubungan antara pusat dan cabang yang belum dicatat oleh diantara keduanya atau baru
dicatat oleh salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain belum mencatatnya.
11
2.7 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN KANTOR PUSAT DAN
KANTOR CABANG
Berikut ini adalah contoh transaksi-transaksi yang ada di kantor cabang dari PT. ”Dewi Ratih”
berkedudukan di Malang dan bergerak dalam bidang alat-alat kesehatan, pada awal tahun
2007 membuka Kantor Cabang di Jember. Ikhtisar transaksi keuangan selama tahun 2007
diringkas sebagai berikut:
13
2. Kantor Cabang membeli peralatan secara tunai senilai Rp 75.000.000,00.
Peralatan ini mempunyai umur ekonomis 5 tahun
o Gaji Rp 30.000.000,00
o Bunga Rp 25.000.000,00
o Lain-lain Rp 15.000.000,00
9. Pada akhir tahun diketahui utang gaji sebesar Rp 7.000.000,00 dan biaya
depresiasi Rp 15.000.000,00
10. Persediaan barang dagangan yang diterima dari kantor pusat pada akhir tahun
Rp 6.000.000,00. Persediaan barang dagangan yang dibeli dari supplier luar pada akhir
tahun Rp 35.000.000,00
Dari data di atas berikut ini adalah jurnal yang dibuat kantor pusat dan kantor cabang:
14
15
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dipandang dari segi ekonomi Kantor Pusat dan Kantor Cabang adalah satu kesatuan
ekonomi. Disamping itu bagi pihak eksternal menganggap bahwa Kantor Pusat dan Kantor
kantor Cabangnya hanya merupakan satu perusahaan. Oleh karena itu sesuai dengan konsep
enterprise (satu kesatuan ekonomi) Kantor Pusat harus menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasi (Consolidated Income Statement) yang merupakan Laporan Keuangan Gabungan
antara Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
16
Pada dasarnya pembuatan Kertas Kerja (Work Sheet) adalah untuk mempermudah
dan mempercepat penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi. Prosedur untuk penyusunan
Kertas Kerja Konsolidasi:
Setelah kertas kerja selesai disusun, langkah selanjutnya adalah membuat Laporan
Keuangan Konsolidasi yang sumbernya berasal dari kolom terakhir kertas kerja sesuai dengan
format yang sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 1.
17
18
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setiap hubungan Kantor Pusat dan Cabang, akan ada persoalan-persoalan khusus
di dalam akuntansi yang terjadi di perusahaan tersebut. Dan persoalan-persoalan yang
terjadi di dalam akuntansi akan dicatat dalam pembukuan dengan menggunakan sistem
desentralisasi yang artinya setiap susunan dan klasifikasi rekening-rekening pembukuan
pada tiap-tiap kantor cabang mengikuti dan sesuai dengan susunan & klasifikasi yang
dipakai pada kantor pusatnya.
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
20
http://www.academia.edu/5850016/MInggu_1_AKUNTANSI_HUBUNGAN_KA
NTOR_PUSAT_DAN_CABANG
R.Drebin Allan, 2013. ADVANCED ACCOUNTING (Akuntansi Keuangan
Lanjutan versi terjemahan). Jakarta : PT. Gelora Aksar Pratama.
21
1. Alga : jurnal pada cabang dan pusat
Jawaban :
2. Bu dwi : permasalahan apa saja yang timbul dan apa dampak pada pencatatannya
22
Jawaban : Permasalahan yang mungkin terjadi di kantor pusat dan cabang salah satunya yaitu
permasalahan pada stok barang. Seperti halnya kantor pusat mengirim barang pada kantor
cabang setelah barang itu tiba di kantor cabang salah satu barang ada yang rusak tanpa
sepengetahuan kantor pusat. Maka pencatatan tergantung kesepakatan perusahaan jika kantor
pusat menanggung kerusakan tersebut maka pencatatan di bebankan kepada kantor pusat,
jika tidak maka pencatatan dibebankan kepada kantor cabang.
Jawaban : iya dilaksanakan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan semestinya.
Penyelenggaraan yang ada pada sistem akuntansi cabang diantaranya :
23