TIM PENELITI:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
1
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN PROSES PEMBELAJARAN
Menyetujui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2
IDENTITAS PENELITIAN
5) Nomor HP : 087861072730
3
ABSTRAK
4
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PENGESAHAN i
INDENTITAS PENELITIAN ii
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Tujuan Penelitian 4
BAB II STUDI PUSTAKA 5
2.1 Basis Akuntansi 5
2.1.2 Basis Akrual 6
2.1.3 Basis Kas 7
2.1.4 Basis Akrual Modifikasian 7
2.1.5 Basis Kas Modifikasian 8
2.2 Basis Kas Menuju Akrual 8
2.3 Standar Akuntansi Pemerintaha 9
BAB III METODE PENELITIAN 12
BAB IV PEMBAHASAN 13
4.1 Struktur SAP Berbasis Akrual (PP 71 Tahun 2010) 13
4.2 Akuntansi Berbasis Akrual 15
4.2 Komponen Laporan Keuangan 16
4.4 Perbedaan Umum Antara PP 24 Tahun 2005 dan PP 71 19
Tahun2010
4.5 Perbedaan dan Persamaan Pos-Pos Neraca antara PP 24 Tahun 27
2005 dan PP 71 Tahun 2010
4.6 Perbedaan Laporan Arus Kas Pemerintah Kota/Kabupaten 28
Versi PP 24 Tahun 2005 dan PP 71 Tahun 2010
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 34
5.1 Simpulan 34
5.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
5
DAFTAR TABEL
Tabel hal
4.1 Perbedaan antara PP 24 Tahun 2005 dan PP 71 Tahun 19
2010
4.2 Persamaan dan Perbedaan Antara Pos-pos Neraca antara 27
6
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN), terdiri dari dua sistem utama yang
terpadu, yaitu Sistem Akuntansi Pusat (SAP) dan Sistem Akuntansi Instansi
(SAI). Kenyataan yang ada dilapangan, belum ada satu lembaga tinggi/ tertinggi
negara atau satu departemenpun telah melaksanakan SAPP tersebut secara penuh
terkait sendiri mungkin juga kurang mempunyai keinginan dan tidak mau
7
Manajemen Keuangan Daerah untuk mengembangkan sisitem akuntansi
informasi keuangan yang valid dan terpercaya. Standar akuntansi bagi pemerintah
merupakan suatu hal yang sangat penting, agar para pengguna dapat menerapkan
seharusnya. Apabila standar akuntansi tidak ada, maka perlakuan akuntansi yang
keuangan negara seperti yang diamnatkan dalam UU Nomor 17 tahun 2003. Agar
acuan tertinggi dan hal penting dalam dunia akuntansi. Standar Akuntansi tersebut
teknis.
untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual
8
diamanatkan dalam pasal dalam Pasal 36 ayat 1 undang-undag Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan
pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun. Oleh karena
untuk memberi manfaat lebih baik bagi pemangku kepentingan, baik para
dikeluarkan. Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya
yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh. SAP berbasis akrual
diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah paling lambat mulai tahun anggaran
Penerapan basis kas menuju akrual masih dapat diterapkan selama jangka
waktu empat tahun setelah tahun anggara 2010, yaitu sampai tahun anggaran
berbasis akrual harus disertai dengan upaya sinkronisasi berbagai peraturan, baik
9
1.2 Tujuan Penelitian
24 tahun 2005 dan PP 71 Tahun 2010 terutama dalam penyajian laporan keuangan
pemerintah daerah.
10
BAB II
STUDI PUSTAKA
akan dilaksanakan secara bertahap dan diharapkan pada tahun 2014 semua pihak
pemerintahan yang berbasis akrual. Bagian dua menjelaskan studi pustaka yang
kapan dampak keuangan dari transaksi harus diakui untuk tujuan pelaporan
keuangan. Basis akuntansi merupakan salah satu prinsip dalam akuntansi yang
ekonomi dalam laporan keuangan (Ardi, 2013). Basis akuntansi pada umumnya
ada dua yaitu basis kas dan basis akrual. Selain kedua basis tersebut, terdapat
modifikasi dari kedua basis akuntansi tersebut. Dengan demikian terdapat empat
macam basis akuntansi, yaitu (1) basis akrual (accrual basis); (2) basis kas (cash
basis); (3) basis akrual yang modifikasi (modified accrual basis); (4) basis kas
11
2.1.1 Basis Akrual
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan
peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar. Ada beberapa manfaat yang diperoleh atas penerapan basis akrual, baik
daya.
komitmennya.
12
2.1.2 Basis Kas
Basis kas mengakui pendapatan pada saat kas diterima bukan pada saat
hak atas pendapatan tersebut timbul, sedangkan belanja diakui pada saat dibayar
bukan pada saat kewajiban untuk membayar timbul. Fokus pengukurannya pada
saldo kas dan perubahan saldo kas dengan cara membedakan antara kas yang
diterima dank as yang dikeluarkan. Basis kas menurut PP 71 tahun 2010 adalah
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
Adapun karakteristik basis kas adalah seperti berikut ini (Bastian, 2006)
Penerimaan dan Pembayaran atau laporan arus kas (Mustofa 2006). Selain itu di
buatkan catatan atas aporan keuangan, yang menyajikan secara detail item-item
Pendapatan yang tidak memenuhi dua kreteria tersebut diakui pada saat kas
diterima. Ada beberapa karakteristik basis kas yait: (1) transaksi diakui pada saat
13
terjadi; (2) aset fisik dibiayakan pada waktu pembelian; (3) seluruh aset dan
Basis kas modifikasian pada dasarnya hamper sama dengan basis kas,
namun dalam basis kas modifikasian pencatatan transaksi untuk suatu periode
diperpanjang untuk jangka waktu tertentu. Beberapa akun perlu dikeluarkan dari
pendekatan basis kas modifikasian karena lebih dekat ke basis akrual. Akun
tersebut antara lain: piutang dagang, pembayaran dimuka, pendapatan pajak, sewa
guna usaha, dan kewajiban yang masih harus dibayar. Akun yang memungkinkan
menerapkan basis kas modifikasian antara lain: persediaan, mesin dan peralatan,
akumulasi penyusutan dan utang atas perolehan mesin dan peralatan, dan
pembukuan masih dibuka pada akhir periode dengan ditambah suatu jangka
waktu tertentu setelah tahun buku;(2) penerimaan dan pengeluaran yang terjadi
sebagai pendapatan dan pengeluaran dari tahun fiscal sebelumnya; (3) arus kas
Basis kas menuju akrual adalah istilah basis kas yang di kemukakan oleh
14
Anggaran (LRA) dengan menggunakan basis akuntansi kas. Aset, kewajiban, dan
basis ini dilakukan dengan menggunakan jurnal korolari (Sinaga, 2006), karena
transaksi atau akun, pengukuran suatu transaski atas akun tertentu, penilaian suatu
akun untuk dilaporkan dalam laporan keuangan dan pelaporan dan pengungkapan.
15
11) PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan
Konversi.
Pemerintah.
16
8) PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap
sesuatu yang statis tetapi akan terus berkembang mengikuti perkembangan praktik
17
BAB III
METODE PENELITIAN
pemerintah tersebut.
Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan
Keuangan.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Tahun 2010. Sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010, penerapan SAP Berbasis
Berbasis Kas Menuju Akrual paling lama 4 (empat) tahun setelah Tahun
berbasisi akrual baik untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sudah
dimulai pada tahun anggaran 2008. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 36 ayat (1)
pemerintahan berbasis akrual, paling lambat harus diterapkan empat tahun setelah
19
peraturan ini diterbitkan. Akan tetapi, PP No 24 tahun 2005 masih bisa diterapkan
konsekuensi pada perubahan dan penambahan baik pada pernyataan maupun ayat-
berikut :
20
4.2 Akuntansi Berbasis Akrual
transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam
waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual,
pemerintah terkait biaya jasa layanan, efisiensi, dan pencapaian tujuan. Akuntansi
Laba Rugi. Sedangkan dalam akuntansi pemerintah, laporan sejenis ini diciptakan
21
menjalankan kegiatan pemerintahan. Surplus/defisit operasional merupakan
SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah pusat diatur dengan
anggaran terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan Saldo
Operasional, Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan dan laporan perubahan
ekuitas.
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL); Neraca; Laporan Arus Kas; Laporan
sebagai berikut:
22
Meskipun basis yang harus digunakan adalah basis akrual, khusus untuk
dengan anggarannya dalam satu periode. Struktur LRA tidak ada perubahan yang
merupakan akumulasi saldo SiLPA/SiKPA dari LRA, adapun struktur SAL adalah
sebagai berikut: Saldo Anggaran Lebih awal; Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
3) Neraca
itu tidak terdapat perbedaan signifikan hanya saja ada sedikit tambahan pos-pos
didalam sisi asset dan perubahan format pada sisi ekuitas, dimana ekuitas dana
tidak dirinci kedalam EDL, EDI dan EDC tapi merupakan jumlah total selisih
antara asset dan kewajiban, perubahan itu jadi membuat format neraca lebih
sederhana. format neraca terdiri dari Aset, Kewajiban dan Ekuitas (tanpa dirinci
4) Laporan Operasional
23
Format laporan operasional terdiri dari: Pendapatan-LO dari kegiatan
Operasional, bila ada, Pos luar biasa, bila ada, Surplus/defisit-LO. perbedaan
signifikan LO dan LRA terletak pengakuan belanja dan beban. Di atas telah
dijelaskan bahwa penyusunan LRA masih menggunakan kas basis dalam arti kata
pengakuan belanja di LRA adalah sebesar kas yang dikeluarkan dari kas daerah,
juga pendapatan diakui pada saat diterima dikas daerah. Sedangkan pengakuan
beban pada laporan operasional adalah juga meliputi kewajiban/biaya yang timbul
meskipun belum dibayar tidak semata-mata melihat apakah kas tersebut sudah
keluar atau belum dari kas daerah. hal yang sama juga berlaku pada pengakuan
pendapatan yaitu pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut. Pengertian
timbulnya hak tersebut perlu dijelaskan bahwa timbulnya harus ditandai dengan
2010 dan tidak terdapat dalam PP No. 24 tahun 2005. LPE merupakan artikulasi
24
4.4 Perbedaan Umum Antara Pp 24 Tahun 2004 Dan Pp 71 Tahun 2010
maka pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 terbagi atas 2 (dua)
lampiran yaitu (SAP) berbasis Akrual dan berbasis Kas Menuju Akrual. Berikut
ini disajikan Pokok-Pokok Perbedaan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual dengan
sepenuhnya basis
akrual bersifat
28
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
optional (Par 6)
Surplus/Defisit: Surplus/Defisit-LRA:selisih
selisih lebih/kurang lebih/kurang antara
antara pendapatan dan pendapatan-LRA dan belanja
belanja selama satu selama satu periode
periode pelaporan. pelaporan.
Surplus/Defisit-LO: selisih
antara pendapatan-LO dan
beban selama satu periode
29
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
pelaporan, setelah
diperhitungkan surplus/ defisit
dari kegiatan non operasional
dan pos luar biasa.
30
NO KETERANGAN PP 24 Tahun 2005 PP 71 Tahun 2010
4 Komponen Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pokok
Laporan Keuangan Pokok 1. Laporan Pelaksanaan
- LRA Anggran
- Neraca - LRA
- LAK - Laporan Perubahan SAL
- CaLK (Par 14) 2. Laporan Finansial
- - Neraca
Laporan yang bersifat - Laporan Operasional
optional (LO)
-Laporan Kinerja - LAK
Keuangan (LKK) - Laporan Perubahan
-Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Ekuitas (LPE)
(par 20) 3. CaLK (Par 14)
Setiap entitas Setiap entitas pelaporan
33
4.5 Persamaan dan Perbedaan Antara Pos-Pos Neraca antara PP 24 Tahun
2005 dan PP 71 Tahun 2010.
34
DAFTAR PUSTAKA
35