Anda di halaman 1dari 12

MATERI 6

MAKALAH
AUDIT MANAJEMEN
" AUDIT SDM DI PONDOK PESANTREN"
Study Kasus Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri

Disusun untuk memenuhi Evaluasi Tengah Semester mata kuliah Audit Manajemen
Dosen Pembimbing : M. Djasuli, SE., MSi., QIA., CTT

Disusun oleh :

Indah Fitrianingsih (1762070)

KELAS AKUNTANSI KS-1 2017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


STIE PGRI DEWANTARA
JOMBANG
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, kasih
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah di STIE PGRI Dewantara Jombang
yaitu Audit Manajemen. Selain itu juga tujuan dari penyusunan makalah ini untuk menambah
wawasan yang tentunya menjadi judul utama makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada teman dan kerabat yang telah berpartisipasi dan
bekerjasama. Serta kepada dosen Audit Manajemen, M. Djasuli, SE., MSi., QIA., CTT yang
telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat menjadi suatu makalah
yang baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang Akuntansi
Pajak kepada pembaca, khususnya kepada mahasiswa STIE PGRI Dewantara Jombang. Kami
sadar betul bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kami menerima
kritik dan saran dari pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
Untuk itu kami mengucapkan terimakasih banyak, dan harapan kami semoga makalah ini dapat
membantu proses perkuliahan serta dapat bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan untuk kami semua.

Jombang, 19 April 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Definisi Audit SDM..........................................................................................................3
2.2 Tahapan (Langkah) Audit SDM........................................................................................5
2.3 Ruang lingkup Audit SDM...............................................................................................5
2.3 Evaluasi Audit SDM di Ponpes Lirboyo...........................................................................6
BAB III PENUTUP........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan
perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan
resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar penyangga
utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi – misi dan tujuan
organisasi. Dan, persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu, lingkungan, manajemen,
operasional, internal dan eksternal, maka sumber daya manusia juga memerlukan audit untuk
memeriksa dan melihat sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam organisasi
memenuhi azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi di dalam prakteknya untuk mendukung
tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan. Audit sumber daya manusia
sejatinya merupakan penilaian yang sifatnya komprehensif. Audit itu juga didesain untuk
menentukan jika dan bagaimana suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang
berhubungan dengan aturan-aturan sumber daya manusia. Guna mengerti dengan benar akan
budaya, dinamika internal, dan bagaimana fungsi-fungsi organisasi, maka porsi terbesar dari
pekerjaan audit sumber daya manusia dilakukan on-site dan diikutsertakannya berbagai
komponen audit. Kunci penilaian keseluruhan dalam audit ini adalah gap analysis yang
mengukur aktivitas sumber daya manusia pada kondisi saat audit dengan praktek-praktek
yang dipertimbangkan sebagai yang ‘terbaik’.

Sedangkan Pesantren atau pondok adalah lembaga yang merupakan wujud proses
wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Sebagai bagian lembaga pendidikan
nasional, kemunculan pesantren dalam sejarahnya telah berusia puluhan tahun, atau
bahkan ratusan tahun, dan disinyalir sebagai lembaga yang memiliki kekhasan, keaslian
(indegeneous) Indonesia (Madjid, 1997: 3). Sebagai institusi indegenous, pesantren
muncul dan terus berkembang dari pengalaman sosiologis masyarakat di sekitar
lingkungannya. Akar kultural ini barangkali sebagai potensi dasar yang telah menjadikan
pesantren dapat bertahan, dan sangat diharapkan masyarakat dan pemerintah. Pesantren
dengan berbagai harapan dan predikat yang dilekatkan kepadanya, sesungguhnya

4
berujung pada tiga fungsi utama yang senantiasa diembannya, yaitu (1) sebagai pusat
pengkaderan pemikir-pemikir agama, (2) sebagai lembaga yang mencetak sumber daya
manusia (human resource) yang mempunyai semangat kemandirian, kewiraswastaan,
semangat berdikari yang tidak menggantungkan diri kepada orang lain.

Hal penting lain adalah bahwa audit sumber daya manusia tidak mesti selalu
ditekankan untuk mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian. Akan tetapi, berguna juga
mencari terobosan dan tantangan baru. Auditor memanfaatkan pengetahuan dan
kemampuan yang dimilikinya untuk menggali potensi nilai dari perspektif sumber daya
manusia memotivasi auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai
perubahan atau inovasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya maka permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana mendefinisikan Audit SDM.
2. Bagaimana tahapan dalam Audit SDM.
3. Bagaimana ruang lingkup dalam Audit SDM.
4. Bagaimana mengevaluasi kegiatan SDM yang dilakukan di Pondok Pesantren.

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah yang berjudul audit sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi Audit SDM.
2. Untuk mengetahui tahapan dalam Audit SDM.
5. Untuk mengetahui ruang lingkup dalam Audit SDM.
6. Untuk mengetahui evaluasi kegiatan SDM yang dilakukan di Pondok Pesantren.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA

2.1.1 Pengertian audit SDM


Audit Sumber Daya Manusia (Human Resource Audit) mengevaluasi
aktivitas-aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan
memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit dapat meliputi satu divisi atau seluruh
organisasi. Audit ini memberikan umpan balik mengenai fungsi sumber daya manusia
kepada manajer manajer operasi dan spesialis-spesialis sumber daya manusia. Audit ini
juga memberikan umpan balik perihal seberapa baik manajer memenuhi tanggung jawab
sumber daya manusia mereka. Pendeknya, audit merupakan kontrol; kualitas keseluruhan
yang mencek aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah departemen, divisi, atau
seluruh perusahaan. (IBK Bhayangkara)
Menurut Gomez-Mejia (200 1 :28), audit sumber daya manusia
merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia
untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam
suatu perusahaan. Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif
terhadap praktik yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen
mengenai pengelolaan SDM serta menemukan peluang dan startegi untuk mengarahkan
ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan
permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-
undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
2.1.2 Tujuan Audit SDM
Tujuan audit sistem informasi adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian
internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melakukan audit sistem informasi,
seorang auditor harus memastikan tujuan-tujuan ini terpenuhi:
 untuk membantu SDM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan-
tujuan organisasi

6
 untuk menciptakan nilai (value) sehingga organisasi bertanggung jawab secara
sosial, etikal, dan kompetitif
 untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari para karyawan dan manajer
operasi dalam hal yang berkaitan dengan efektivitas MSDM
 untuk memperbaiki fungsi MSDM dengan menyediakan sarana untuk membuat
keputusan ketika akan mengurangi dan menambah kegiatan-kegiatan SDM
 menilai efektifitas SDM
 mengenali aspek-aspek yang masih dapat di perbaiki
 mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam
 menunjukkan kemungkinan perbaikan serta membuat rekomendasi untuk
pelaksanaan perbaikan tersebut. Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup
evaluasi terhadap fungsi SDM, penggunaan prosedur oleh para manajer, dan
dampak kegiatan tersebut pada sasaran dan kepuasan kerja.
2.1.3 Manfaat Audit SDM
a. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen sumber daya manusia bagi
organisasi
b. Meningkatkan citra profesional departemen sumber daya manusia
c. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara
anggota-anggota departemen sumber daya manusia
d. Menjernihkan tugas-tugas dan tanggung jawab departemen sumber daya manusia
e. Merangsang keseragaman berbagai kebijakan dan praktek sumber daya manusia
f. Menemukan masalah-masalah sumber daya manusia yang kritis
g. Memastikan ketaatan yang tepat waktu terhadap ketentuan-ketentuan ilegal
h. Mengurangi biaya-biaya sumber daya manusia melalui prosedur personalia yang
efektif
i. Menciptakan peningkatan penerimaan terhadap perubahan-perubahan yang
dibutuhkan di dalam departemen sumber daya manusia
j. Mewajibkan suatu telaah yang cermat atas sistem informasi departemen

7
2.2 TAHAPAN AUDIT SDM
Tahapan atau langkah langkah yang harus dilakukan dalam audit
manajemen dan audit SDM yang mengacu pada pelaksanaan nya. Langkah atau tahapan
tersebut meliputi :
1. Audit pendahuluan
Pada tahap ini audit mengacu pada pencarian informasi latar belakang dan gambaran
umum terhadap program atau aktivitas SDM. Audit pendahuluan memiliki tujuan tiga
elemen yait :
 Criteria (criteria)
 Penyebab (cause)
 Akibat (affect)
2. Review terhadap sistem pengendalian manajemen
3. Audit lanjutan
4. Pelaporan
5. Tindak lanjut
2.3 RUANG LINGKUP AUDIT SDM
Ruang lingkup audit SDM dibagi dalam tiga kelompok, sesuai dengan administrasi asset
tetap pada umumnya, yaitu perolehan,pengunaan, dan penghentian penggunaan sebagai
berikut :
1. Rekrutmen atau perolehan SDM, mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM
hingga proses seleksi dan penempatan.
2. Pengelolaan (pemberdayaan) SDM meliputi semua aktivitas penngelolaan SDM setelah,
mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaiaan kinerja.
3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) keluar dari instansi perusahaan maupun institusi
karena pengunduran diri, pemecatan atau pelanggaran aturan.

8
2.4 Evaluasi SDM di Pondok Pesantren

Di Indonesia banyak sekali pesantren atau lembaga pendidikan yang telah memberikan
sumbangan yang luar biasa dalam kemajuan bangsa. Salah satu-nya merupakan pondok
Pesantren Lirboyo yang terletak di desa Lirboyo, kecamatan Mojoroto, kota Kediri
merupakan pondok pesantren salafi murni di kota Kediri yang didirikan oleh almarhum
KH. Abdul Karim pada tahun 1910 (Bahtiar dkk, 2010: xix). Pondok Pesantren Lirboyo
sekarang mempunyai perkembangan yang pesat dalam bidang pendidikan, Seperti adanya
Madrasah Ibtida’yah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) yang
tingkatan- tingkatan ini hanya mempelajari ilmu-ilmu agama saja dalam kurikulumnya.
Selain itu, pondok ini memiliki beberapa tempat yang menjadi objek wisata oleh para
peziarah yang datang ke Lirboyo dan menjadi salah satu ikon kota Kediri, yakni masjid
lawang songo, makam Syeih Mursad Setono Lendean, sumur tua Lirboyo, dan makam Kyai
Lirboyo yang semuanya berlokasi di pondok pesantren Lirboyo. Bentuk bangunannya
memiliki kekhasan dibandingkan pondok-pondok modern sekarang ini, yakni bentuk
bangunan angkring (bangunan dari bambu yang berbentuk panggung) yang masih dapat
dijumpai, walaupun sedikit jumlahnya saat ini (Bahtiar dkk, 2010: 219).

Namun dari potensi-potensi tersebut, terutama pembangunan fisik masalah sarana


dan prasarana bangunan belum ada suatu konsep penataan arsitektur yang jelas dalam
penataan massa bangunan. Hanya selama ini pembangunannya langsung saja dengan
menyesuaikan bangunan yang diperlukan, dapat dilihat dari sejarah pembangunan Aula
al-Muktamar dan Masjid al-Hasan yang dibangun bersamaan dengan pelaksanaan
Muktamar NU ke-30, tanpa adanya perencanaan master plan jangka panjang sebelumnya.
Bangunan pun saling berhimpitan antara satu dengan yang lain, terutama hunian santri
yang merupakan mayoritas bangunan tumbuh (tambal-sulam). Dalam perancangan
kembali Pondok Pesantren induk Lirboyo ini, sebagai obyek perancangan didasarkan
pada suatu fakta bahwa dalam upaya memberikan pendidikan kepada santri, pondok
pesantren kurang adanya sarana dan prasarana yang mendukung pendidikan. Masalah ini
dapat dilihat dari bangunan asrama yang saling berhimpitan satu dengan yang lain,
kurangnya fentilasi, sirkulasi yang sempit, dan pencahayaan alami yang kurang akan
membuat suasana semakin rancu, ketika ratusan santri menempatinya (Bahtiar dkk, 2010:
222-223).
9
Masalah lain yang dimiliki pondok pesantren ini, yakni kurangnya pengembangan
berbagai usaha ekonomi mandiri pesantren yang mampu mempengaruhi kualitas SDM,
tanpa mengesampingkan kegiatan utamanya yaitu pendidikan dan pengajaran. Kegiatan
ekonomi pesantren, seperti membuka usaha-usaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk
Umum (SPBU), Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Koperasi Pesantren, perkebunan
sayur, peternakan sapi, produk-produk industri kecil mandiri, warung telekomunikasi
(wartel), warung internet (warnet), dan sebagainya. Padahal pesantren ini memiliki lahan
yang luas, dimana seharusnya dengan lahan yang luas tersebut dapat dimaksimalkan dan
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang kegiatan pondok pesantren, agar pondok
pesantren ini mampu lebih mandiri dalam manajemennya dengan melakukan usaha
ekonomi mandiri (Wahjoetomo, 1997: 4).

Oleh karena itu masalah ini mempengaruhi SDM para santri, kaum ulama
maupun para tenaga kerja yang ada di dalam pondok pesantren tersebut. Dengan adanya
audit SDM tersebut dapat membawa pengaruh yang lebuh baik lagi serta berbagai
manfaat untuk sumber daya manusia yang ada di dalam pondok pesantren lirboyo
tersebut. Manfaat tersebut antara lain :
1. Secara teoritis, perancangan ini diharapkan memberikan konstribusi ilmiah terhadap
perkembangan pendidikan di berbagai lembaga pendidikan, khususnya pesantren dan
arsitektur, terutama yang berkaitan dengan arsitektur Islam dalam kegiatan
pendidikan dan pengembangan jiwa kewirausahaan di pesantren.
2. Secara praktis, perancangan ini mampu memberikan masukan dan perbaikan pada
pondok pesantren dan pada lembaga pendidikan, khususnya Pesantren Lirboyo dalam
menjawab kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal pendidikan sebagai
pondok pesantren salafi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan baik
untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Artinya audit SDM
mempunyai misi membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi signifikan
hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh
Departemen. Hasil audit SDM dapat menjadi masukan berharga untuk referensi dalam
membuat keputusan atau mengambil kebijakan tentang SDM sehingga pengelolaan SDM
dapat lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka panjang.
3.2 Saran
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai
konsep Audit SDM karena hal tersebut akan dapat membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan
SDM yang dilakuakan dalam suatu perusahaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bhayangkara, IBK; Audit manajemen : prosedur dan implementai; Jakarta- salemba empat,2007-
cetakan ke empat; edisi 2;522 hlm;17x24

Majalah Info Bisnis Edisi 106, Tahun ke VII, Februari 2003 sebagai resensi buku Audit SDM
dari Willy Susilo.

www.geocities.com/ariyanto_eks79/Audit_SDM_Lnjtn.htm

www.geocities.com/reni_rosari/msdm/SESI14-AUDITSDM.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai