Anda di halaman 1dari 14

KORPORASI PUBLIK DAN PRIVATISASI 

By. Budiman Sakti, S.E., .M.Si., Dr.

MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Pengertian Korporasi Secara Umum

Korporasi itu ialah suatu kumpulan terorganisasi dari individu atau kelompok yang
berasal dari kekayaan-kekayaan, berupa badan hukum yang memiliki hak dan
kewajiban, dan didirikan bedasarkan tujuan tertentu, dan berlakunya suatu
korporasi(hidup dan matinya) ditentukan oleh hukum.

Korporasi publik pada umumnya didirikan dengan beberapa alasan,


termasuk diantaranya karena adanya kekurangan supply barang dan jasa
dari sektor swasta; menyelamatkan perusahaan swasta apabila penutupan
mereka menyebabkan kepentingan publik terganggu, meningkatkan
kompetensi, menekan biaya sosial misalnya dampak lingkungan dan
bahkan dalam beberapa hal untuk mempertahankan kedaulatan.

Contohnya: Telkom didirikan di Indonesia tahun 60 an karena pada waktu


itu suplai jasa telekomunikasi tidak ada mengingat belum ada investor
yang mau menanamkan modalnya dibidang ini.
Secara lebih konsepsional, beberapa ahli (Rees, 1984:2): Jackson
dan Price, 1994:5), megemukakan ada 5 alasan utama didirikan
korporasi publik, yakni:
1.Untuk mengatasi kegagalan pasar (to coorect market failure)
2.Untuk mengubah struktur penerima manfaat dari suatu barang
ekonomi.
3.Untuk menfasilitasi sentralisasi perencanaan ekonomi jangka
panjang nasional.
4.Untuk mengubah karakter ekonomi dari kapitalis ke sosialis.
5.Untuk mendapatkan tambahan masukan bagi keuangan negara
Alasan pertama mengatasi kegagalan pasar berkaitan dengan situasi dimana
terdapat barang dan jasa yang sebenarnya dikehendaki (konsumen) tetapi pasar
tidak cukup menyediakannya. Contoh pelayaran ke pulau-pulau terpencil;
servis ini banyak dibutuhkan orang akan tetapi pihak swasta tidak akan terlalu
berminat menyediakan jasa ini karena kurang menguntungkan.

Alasan kedua (altering structure oh pay offs) berarti mengubah manfa’at yang
diterima oleh individu atau kelompok tertentu. Penerima manfa’at bisa
termasuk didalamnya adalah pekerja, petani, konsumen dan pemerintah. Salah
satu cara dalam konteks ini adalah dengan extensive cross subsidization
(subsidi silang) yang sering dilakukan dalam penentuan harga dari korporatisasi
publik.

Alasan ketiga sentralisasi perencanaan jangka panjang nasional adalah


merupakan motivasi untuk mendirikan korporasi publik berdasarkan pada
kepentingan ekonomi nasional. Pendirian perusahaan listrik, kereta api, dan
telekomunikasi di hampir semua negara pada prinsipnya dilakukan
berdasarkan pada motif ini.
Alasan keempat, untuk mengubah karakter ekonomi dari kapitalis ke sosialis,
bisanya dilakukan atas tekanan publik atau perubahan kebijakan pemerintah
dari partai yang berkuasa.

Alasan kelima, untuk menambah pemasukan bagi keuangan negara adalah


motif yang umum dilakukan pada bidang yang dipandang potensial untuk
mendapatkan profit

Secara singkat dari keterangan di atas menggambarkan bahwa motif pendirian


perusahaan publik tidaklah selalu sama, tergantung pada situasi dan kondisi
yang dihadapi oleh suatu pemerintah pada masa tertentu.
Motivasi utama korporasi publik didirikan untuk memenuhi kepentingan
publik, bukan semata-mata kepentingan ekonomi, hasilnya tetap mengarah
pada kepentingan publik, mengingat keuangan yang akan disetorkan kepada
negara menjadi sumber pendapatan negara.
Korporasi publik merupakan institusi publik yang berada pada area “non
budget sector” dan beroprasi secara lebih indipenden dari sistem pemerintahan
umum.
Secara umum korporasi publik dikelompokkan dalam beberapa jenis kegiatan,
yaitu:

1.Publik
Utilities, hampir pada semua negara korporasi publik ini didirikan
untuk penyedian barang dan jasa yang menyediakan kebutuhan dasar
umum,seperti: air, pengolahan limbah, gas, listrik, dan komunikasi.

2.Land transport an postal system. Transportasi darat dan pos adalah dua
fasilitas dasar yang sangat penting bagi pergerakan ekonomi. Karena banyak
negara memandang bahwa jasa transportasi darat dan pos, sesungguhnya
kegitan ini dapat diserahkan pada mekanisme pasar, merupakan jasa vital yang
memerlukan intervensi pemerintah.
3. Enterprises in Competitive Environment. Perusahaan publik ini berhadapan
langsung dengan perusahaan swasta dalam suasana yang sangat kompetitif.
Perusahaan publik dalam bidang ini adalah perbankan, airlines, asuransi, hotel,
real estate, automotive, dan perusahaan perminyakan. Tujuan dari pembentukan
perusahaan ini adalah bertujuan untuk mencari sumber pendapatan negara.
Akan tetapi pada tahun 1980 an dan 1990 an kondisi berubah dimana-nama
koorporasi pemerintah banyak diakukan privatisasi karena BUMN sudah
dianggap kurang menguntungkan posisi APBN dan atau perekonomian nasional
karena inefisiensi.

4. Regulatory Authorities. Korpotasi ini didirikan berdasarkan peraturan


pemerintah untuk mepindungi masyarakat tertentu. Sebagai contoh regulasi
pemerintah yang mengharuskan asuransi bagi pengendara sepeda motor dan
mobil, seperti Asuransi Jasaraharja di Indonesia.
Atau pemerintah mengatur tataniaga produksi tertentu seperti beras dan
cengkeh, pemerintah mendirikan Bulog dan BPPC (zaman orde baru).
PRIVATISASI
Privatisasi adalah proses penjualan perusahaan milik negara
ke sektor swasta. Pemerintah tidak lagi menjadi pemilik.
Privatisasi dapat diupayakan untuk alasan politik maupun
ekonomi.
Istilah privatisasi juga merujuk pada proses di mana sebuah
perusahaan publik diambil alih oleh beberapa investor besar.
Saham perusahaan tidak lagi diperdagangkan di pasar saham.
Privatisasi banyak terjadi ketika pemerintah beralih
dari sosialisme ke kapitalisme atau ketika mereformasi ekonomi
ke arah pasar bebas. Langkah reformasi ekonomi biasanya
disertai dengan perluasan pemangku kepentingan dalam
perekonomian.
Alasan pendukung privatisasi
Alasan ekonomi untuk privatisasi adalah bahwa
perusahaan akan lebih efisien di bawah kepemilikan
swasta. Motif keuntungan mendorong perusahaan
untuk beroperasi secara lebih efisien daripada ketika
beroperasi di bawah pemerintah yang mungkin
terhambat oleh birokrasi.
Secara politis, privatisasi dilihat sebagai penawaran
saham kepada masyarakat umum dan menjadi sarana
untuk memperluas kepemilikan saham publik. Dengan
demikian, itu meningkatkan komitmen orang yang
bekerja untuk sistem kapitalis.
Beberapa alasan pihak yang mendukung
privatisasi:
Efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya ekonomi – motif laba
mendorong bisnis swasta untuk lebih efisien agar tetap kompetitif.
Sumber pendapatan – pemerintah mendapatkan uang dari penjualan, yang
mana dapat digunakan untuk mendukung program lainnya.
Meningkatkan persaingan – Persaingan di sektor swasta berkontribusi pada
inovasi, harga barang murah dan beragam.
Mengurangi beban fiskal –  Pemerintah seringkali harus mengeluarkan banyak
uang untuk menyuntikkan modal ke perusahaan milik negara dan mensubsidi harga
produk (misalnya harga bahan bakar di sejumlah negara).
Demokrasi ekonomi – Meningkatkan kontribusi sektor swasta terhadap ekonomi
berarti mengurangi monopoli perekonomian oleh pemerintah
Pengurangan birokrasi dan campur tangan politik dalam pengelolaan
perusahaan – Pemimpin perusahaan milik pemerintah sering kesulitan mengambil
keputusan yang independen karena tekanan politik yang luar biasa.
Kritik terhadap privatisasi

Efisiensi mungkin tidak terjadi seperti yang


diharapkan. Sebagian besar ekonom
berpendapat bahwa privatisasi hanya akan
mencapai hal ini jika disertai dengan
meningkatnya persaingan.
Tujuan Privatisasi
1.Darisegi keuangan, privatisasi ditujukan untuk meningkatkan
penghasilan pemerintah terutama berkaitan dengan tingkat
perpajakan dan pengeluaran publik; mendorong keuangan swasta
untuk ditempatkan dalam investasi publik dalam skema
infrastruktur utama; menghapus jasa-jasa dari kontrol keuangan
sector publik

2. Dari Segi Pembenahan Internal Manajemen (jasa dan organisasi)


a) Meningkatkan efisiensi dan produktivitas;
b) Mengurangi peran negara dalam pembuatan keputusan;
c) Mendorong penetapan harga komersial, organisasi yang berorientasi
pada keuntungan dan perilaku bisnis yang menguntungkan;
d) Meningkatkan pilihan bagi konsumen.
Dari Segi Ekonomi:
1.Memperluas kekuatan pasar dan meningkatkan persaingan;
2.Mengurangi ukuran sektor publik dan membuka pasar baru
untuk modal swasta

Dari Segi Politik:


1.Mengendalikan kekuatan asosiasi/perkumpulan bidang
usaha bisnis tertentu dan memperbaiki pasar tenaga kerja
agar lebih fleksibel;
2.Mendorong kepemilikan saham untuk individu dan karyawan
serta memperluas kepemilikan kekayaan;
3.Memperoleh dukungan politik dengan memenuhi
permintaan industri dan menciptakan kesempatan lebih
banyak akumulasi modal spekulasi;
4.Meningkatkan kemandirian dan individualisme
Creativity Session
Presenter’s Name

Anda mungkin juga menyukai