Abstract: Effectiveness of the Surabaya Single Window (SSW) Program in Public Service:
Perspectives of E-Government (Study of Online Licensing in Surabaya). Information and
communication technology are rapidly growing affecting the bureaucracy to use it as a means of
improving performance as a public servant. One of the practice can be found in Surabaya. The new
licensing service called Surabaya Single Window (SSW) is one of the steps taken by the government of
Surabaya within the framework of the implementation of e-Government and make it easier to take
care of all the licensing application. The results showed that the implementation of this program has
not been effective SSW to tackle licensing issues that occur in Surabaya. Online service perceived
could not be accessed by all citizens with different levels of technological mastery. So did the
problems in the field of human resources and organizational culture that is still difficult to change.
Although the program has some problems but its existence is able to convince the public that the new
licensing process is more faster, easier, and transparent.
Keywords: effectiveness, public service, e-government, SSW
Abstrak: Efektivitas Program Surabaya Single Window (SSW) dalam Pelayanan Publik :
Perspektif E-Government (Studi tentang Perijinan Online di Kota Surabaya). Teknologi
informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat mempengaruhi birokrasi untuk
memanfaatkannya sebagai salah satu sarana meningkatkan kinerja sebagai pelayan publik. Salah satu
prakteknya bisa ditemui di Kota Surabaya. Pelayanan perijinan baru bernama Surabaya Single
Window (SSW) merupakan salah satu langkah yang diambil Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka
pelaksanaan e-Government dan memudahkan semua pihak untuk mengurus permohonan perijinan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program SSW ini belum efektif untuk
menanggulangi permasalahan perijinan yang terjadi di Surabaya selama ini. Pelayanan secara online
dianggap tidak bisa diakses oleh semua masyarakat dengan tingkat penguasaan teknologi yang
berbeda. Begitu pun permasalahan di bidang SDM serta budaya organisasi yang masih susah diubah.
Meskipun program ini memiliki beberapa kendala namun keberadaannya mampu meyakinkan
masyarakat bahwa proses perijinan yang baru lebih cepat, mudah, dan transparan.
Kata kunci: efektivitas, pelayanan publik, e-government, SSW
Pendahuluan
Di era perubahan dari New Public
Management ke New Public Services (NPS)
terjadi krisis ekonomi yang serentak melanda
negara-negara di berbagai belahan dunia. Krisis
tersebut menyebabkan beberapa pemerintahan
jatuh sehingga makin terpuruknya ekonomi. Di
sisi lain, krisis ini menyadarkan masyarakat
untuk ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan mengungkap bahwa selama ini
terjadi salah urus dalam pengelolaan negara
disebabkan adanya akumulasi modal di otoritas
moneter pemerintah yang mengakibatkan masyarakat tidak berdaya dan memperkaya para
penguasa dan elit politiknya. Sebagai puncak
|1
|2
|3
|4
|5
d. Budaya Organisasi
Berbagai kemudahan yang ditawarkan
melalui program Surabaya Single Window
semata demi mewujudkan pelayanan prima yang
sejalan dengan semangat KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi). Namun, ketika awal
peluncuran program tidak semua jajaran
birokrasi menerima perubahan ini dengan senang
hati. Pemampatan pengurusan ijin dan kebijakan
baru yang melarang SKPD-SKPD terkait untuk
menerima berkas dianggap sebagai hilangnya
pundi-pundi uang bagi sebagian birokrat.
Maka, tidak jarang terjadi konflik di awal-awal
pengoperasian. Komitmen pemimpin dibutuhkan
ketika organisasi di bawah pimpinannya
mengalami konflik internal. Berdasarkan penemuan, organisasi internal pemerintah masih
belum mau bekerjasama secara total demi
menjalankan pelayanan publik yang prima bagi
masyarakat. Kebanyakan aparatur masih merasa
nyaman dengan proses perijinan yang lama.
Kesimpulan
Pelaksanaan program Surabaya Single
Window (SSW) untuk memperbaiki pelayanan
perijinan di Kota Surabaya belum berjalan
dengan efektif dan maksimal selama 1 tahun
terakhir. Hal ini dikarenakan adanya permasalahan yaitu dari segi penguasaan IT
masyarakat yang masih rendah, kendala teknis
operasional, sumber daya manusia, dan budaya
organisasi beberapa SKPD yang belum mau dan
mampu untuk berubah. Apabila hal-hal tersebut
tidak ditindaklanjuti dengan tegas, maka untuk
ke depannya program Surabaya Single Window
tidak akan mencapai efektivitasnya dalam
melakukan pelayanan publik. Pada akhirnya,
program Surabaya Single Window (SSW) ini
belum cukup mampu menimbulkan kesan
perijinan online yang mudah, cepat, dan
transparan kepada masyarakat. Pihak pelaksana
dianggap kurang mengetahui kemampuan
masyarakat yang belum bisa menggunakan
layanan berbasis digital. Selama penelitian,
penulis menemukan hanya beberapa pengguna
saja yang mampu merasakannya.
Daftar Pustaka
Budiani, Ni Wayan. (2007). Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran Karang Taruna
Eka Taruna Bhakti Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar.
Jurnal Ekonomi dan Sosial INPUT. Vol. 2 No. 1.
Indrajit, Richardus Eko. (2004). Electronic Government: Strategi Pembangunan dan Pengembangan
Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta, Andi Publisher.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2013). Panduan Penyelenggaraan Situs Website
Pemerintah Daerah. Kementerian Komunikasi dan Informasi. Jakarta, Kementerian Komunikas
dan Informatika.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Jakarta, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia.
Kurniawan, Teguh. (2007). Pergeseran Paradigma Administrasi Publik: Dari Perilaku Model Klasik
dan NPM ke Good Governance. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Vol. 7. Januari
Saptawan, Adriyan. (2010). Perkembangan Praktik Ilmu Administrasi Negara dalam Kebijakan
Pemerintah. Revitalisasi Administrasi Negara : Reformasi Birokrasi dan E-Governance.
Yogyakarta: Graha Ilmu. pp. 21-30
Sedarmayanti. (2004). Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) : Membangun Sistem
Manajemen Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance
(Kepemerintahan yang Baik). Bandung, Mandar Maju.
Sugandi, Yogi S. (2011). Administrasi Publik: Konsep dan Perkembangan Ilmu di Indonesia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabeta.
Tangkilisan, Hessel, Nogi S. (2005). Manajemen Publik. Jakarta, Gramedia.
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Dasar Pemungutan Retribusi Daerah (c. 1). Jakarta,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
|6