Disusun Oleh :
Annisa Rahma 175030100111055
Rizka Amalia 175030107111034
Seltadheanda Putri Abadi 175030107111035
Indonesia adalah salah satu negara yang kurang memberikan prioritas pada
reformasi administrasi. Pada pemerintahan Orde Baru, reformasi aparatur negara tetap
saja masih berada di posisi pinggiran karena belum menyentuh bagian-bagian yang
paling mendasar dalam sistem administrasi. Dalam praktik, reformasi administrasi
atau reformasi birokrasi telah direduksi hanya sebatas menaikkan gaji sebuah
departemen dan lembaga pengawasan dan mengangkat tenaga honorer sebagai PNS.
Yang banyak dibahas dalam berbagai fora adalah capaian berupa indeks tata
kepemerintahan yang baik, yang dihasilkan oleh rangkaian Governance Assesment
Survey dengan dukungan dari Bank Dunia. Pada Human Development Report 2007
yang dikeluarkan UNDP, Indonesia menduduki peringkat 107 dari 117 negara yang di
evaluasi.
Desentralisasi Pemerintahan
Pemberantasan KKN
Misalnya sampai bulan Juli 2008 rerata realisasi anggaran berbagai instansi
pemerintah hanya mencapai di bawah 10 persen. Di tingkat daerah pun gejala seperti
tersebut terjadi. Pada 2007 lebih kurang Rp 98 triliyun dana Pemda diparkir dalam
bentuk SBI, bukan dibelanjakan sehingga dapat mengaktifkan ekonomi daerah.
Melihat kenyataan ini, nampaknya pengawasan internal perlu juga menyoroti
lambannya pembelanjaan pemerintah karena pengaruhnya yang besar terhadap
ekonomi nasional dan daerah.
Kesimpulan