PROYEK RISET
Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pnacasila yang diampu oleh
Edy Sofyan, S.E., M.Pd.
Oleh :
Kelompok 8
TI-44-GAB1
https://forms.gle/QHZFHvfEBTD3EjEy9
Berikut merupakan hasil gform yang telah disebarkan untuk beberapa masyarakat
Indonesia
4. Analisa
Berdasarkan Gform yang kami buat dan sebarkan kepada beberapa kalangan mahasiswa Telkom
University maupun diluar Telkom, ada beberapa point kajian yang dapat kami analisis.
Pendidikan merupakan sarana atau jembatan bagi semua orang agar mendapatkan
pengembangan potensi dalam diri melalui proses pembelajaran yang di dapat. Pendidikan
bangsa Indonesia memerlukan adanya implementasi nilai-nilai luhur yang terkandung
didalam Pancasila. Di mana hal ini juga dijelaskan dan tertuang dalam UUD 1945 pasal 31
Ayat 1 yang menyebutkan bahwa:“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.
Sehingga, sudah jelas bahwa pendidikan itu merupakan suatu hak setiap individu untuk
mendapatkannya. Karena sudah tertulis dalam Pancasila dan undang-undang negara maka
sudah dipastikan sesuai dengan cita-cita luhur bangsa yaitu diharapkan dapat melahirkan
generasi-generasi penerus bangsa dengan pribadi yang cerdas dan berkualitas atau yang berarti
generasi yang mampu memanfaatkan kemajuan yang ada dengan sebaik mungkin. Namun
melalui data yang diberikan seluruh responden yang mengisi survei Google Form yang sudah
kami sebarkan, bisa diketahui bahwa kualitas pendidikan yang ada di Indonesia masih sangat
buruk. Kualitas dari pendidikan di Indonesia sangat rendah dan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Ada beberapa masalah yang timbul dalam kualitas pendidikan di Indonesia yaitu
semakin banyaknya persebaran peserta didik yang ada di seluruh pelosok Indonesia yang
namun tidak sebanding dengan ketersediaan sarana pendidikan yang bermutu, padahal di
Indonesia dicanangkan terjadi lonjakan penduduk muda atau generasi emas pada tahun 2045
dimana tahun tersebut akan didominasi oleh penduduk usia produktif. Maka dari itu, jika
pendidikan di Indonesia tidak segera diperbaiki, maka hal yang diharapkan dari generasi
mendatang hanya akan menjadi sebuah angan-angan belaka. Oleh karena itu perlu diadakan
perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan adanya gform yang telah kami sebar, bisa diketahui bahwa pemerataan pendidikan
yang ada di Indonesia masih sangat buruk. Hal ini juga terjadi dikarenakan Indonesia
merupakan negara berkembang yang masih mengalami berbagai proses pembangunan
terutama pada kurangnya pemerataan mutu pendidikan, terutama pada daerah yang tertinggal.
Misalnya saja di kota-kota besar sarana pendidikannya sudah sangat maju sedangkan di desa-
desa dan pelosok negeri hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya bahkan yang
lebih menyedihkan karena juga kurangnya tenaga pengajar sehingga membutuhkan guru-guru
dari daerah lain. Hal yang disayangkan bagi pemerataan pendidikan di Indonesia yang tinggal
dikota-kota besar yaitu ada warga yang kurang mampu sehingga mereka tidak bisa merasakan
pendidikan. Banyak anak-anak dibawah umur yang sudah bekerja untuk membantu
perekonomian keluarga dalam mempertahankan hidup. Dengan hal-hal yang terjadi diatas
maka agenda penting yang menjadi prioritas adalah pemerataan pendidikan terutama pada
masyarakat miskin dan masyarakat terpencil. Sejak tahun 1984, pemerintahan Indonesia
secara formal telah menyupayakan pendidikan sekolah dasar dilanjut dengan wajib belajar 9
tahun, namun uoaya tersebut hanya lebih mengacu pada perluasan kesempatan untuk
memperoleh pendidikan (dimensi equality of access). Disamping itu tahapan selanjutnya yaitu
pemberian beasiswa (dimensi equality of survival). Program beasiswa menunjukkan bahwa
pemerataan pendidikan menuntut pendanaan yang cukup besar tidak hanya dengan
penyediaan fasilitas namun juga pemeliharaan siswa agar tetap bertahan mengikuti pendidikan
di sekolah.
Pendirian sekolah dilakukan oleh suatu negara maupun swasta dengan tujuan untuk
memberikan pendidikan yang terorganisir dengan baik pada tingkat pendidikan formal maupun
dalam bentuk sekolah negeri atau swasta, Agar tujuan tersebut dapat tercapat maka
dibutuhkannya kurikulum yang kuat baik secara infrastruktur maupun suprastruktur. Dalam
persebaran Gform yang telah kami lakukan didapatkan data bahwa fasilitas penunjang
pendidikan di seluruh Indonesia masih kurang memadai yang mengakibatkan generasi muda
seringkali dibatasi dalam mengenyam pendidikan. Sarana dan prasarana yang memadai harus
memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana (Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007). Dukungan dalam sarana
pembelajaran sangat penting dalam membantu peserta didik dan pendidik. Masalah sarana dan
prasarana dalam pendidikan di Indonesia sangat kuat kaitannya dengan tidak pemerataan
pendidikan. Masalah umumnya yaitu banyaknya sekolah yang jauh dari jangkauan dengan
sarana yang kurang memadai dan memprihatinkan, terutama di seklah-sekolah terpencil yang
minim fasilitas dalam segi jumlah dan kualitas. Demikian juga kurangnya tenaga pendidik
yang berkualitas dapat menyebabkan masalah yang berkaitan dengan kurangnya pendidikan
karena kurangnya fasilitas sekolah dan kurangnya pendidikan saat ini. Di daerah terpencil,
kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, termasuk sumber daya manusianya
sendiri, dapat menghambat pembangunan pendidikan. Alhasil, banyak peserta didik yang
merasakan dampak kerugian dari hal tersebut serta kurangnya perhatian pemerintah terhadap
masa depan mereka. Karena keterbatasan sarana dan prasarana, fasilitas yang dijanjikan
pemerintah tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dan bakat para siswa tersebut tidak
dapat dikembangkan. Jika masalah ini tidak diatasi, tenaga pengajar dan peserta didik akan
berkurang karena dianggap tidak mencukupi. Dalam menangani kasus tersebut, Pemerintah
juga harus meningkatkan anggaran dana pendidikan untuk dapat menanggung biaya
pendidikan bagi warga negara yang kurang mampu di sekolah-sekolah terpencil yang kurang
memadai. Pemerintah harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di daerah masing-
masing apakah ada kekurangan atau kerusakan.
Kota- kota besar sarana dan prasarana Pendidikan sudah sangat maju. Sedangkan di desa-
desa hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya. Bukan hanya masyarakat desa saja
yang masih tertinggal pendidikannya. Melalui google form yang telah kami sebar, dapat kita
ketahui bahwa persaingan antara sekolah di pelosok dan sekolah di kota itu masih kurang
persaingannya. Pendidikan seharusnya menjadi skala prioritas bagi agenda pembangunan
pemerintah daerah. Pembangunan Pendidikan di daerah harus bersifat adil, paetisipatif dan
terintergrasi. Pendidikan di Indonesia sejauh ini terus berusaha ditingkatkan. Hanya saja ada
beberapa daerah yang peningkatannya kurang signifikan. Bahkan, untuk menyamakan mutu
Pendidikan dengan kota terdekat saja masih sangat sulit. Apalagi untuk daerah- daerah yang
terpencil dan minim sumber daya manusia. Banyak sistem Pendidikan di daerah tersebut yang
belum terjangkau oleh pemerintah. Seolah- olah pemerintah hanya focus ke Pendidikan yang
berada di kota- kota besar Indonesia.
Lembaga Pendidikan saat ini kurang terlihat dalam penerapan nilai- nilai Pancasila karena
kurangnya filter atau pembatas masuknya globalisasi yang kini hampir seluruh masyarakat
Indonesia menerapkannya. melalui data yang diberikan seluruh responden yang mengisi
survei Google Form yang sudah kami sebarkan, bisa diketahui bahwa penerapan nilai
Pancasila untuk Pendidikan yang merata dan berkualitas masih kurang di Indonesia.
Permasalahan yang terjadi didalam Lembaga Pendidikan yaitu kurangnya penerapan nilai –
nilai Pancasila yang berdampak kepada peserta didik sehingga moral peserta didik sekarang
cenderung menurun dan banyak yang mengabaikan Pendidikan Pancasila yang terdapat dalam
salah satu mata pelajaran yaitu Pendidikan kewarganegaraan (PKn). Nilai- nilai Pancasila
adalah sumber dari karakter bangsa, budaya dan Pendidikan yang harus diwujudkan dalam
kehidupan masyarakat luar tanpa terkecuali khususnya peserta didik yang akan menjadi
generasi muda bangsa Indonesia. Perwujudan nilai- nilai Pancasila dalam membangun moral
peserta didik di lingkungan Pendidikan di sekolah yaitu Pancasila dijadikan sebagai sumber
Pendidikan karakter.
g. Solusi Merata dan Berkualitasnya Pendidikan di Indonesia
Dari hasil survey yang telah dikumpulkan melalui penyebaran google form, telah
didapatkan beberapa solusi yang sebaiknya dilakukan agar Pendidikan di Indonesia merata dan
berkualitas, diantaranya adalah :
- Pemerintah bisa lebih mengembangkan sarana dan prasarana untuk sekolah dipelosok
untuk dapat lebih merata supaya tidak ada tumpeng tindih baik itu sekolah dipelosok desa
ataupun sekolah dipusat kota.
- Membangun sekolah- sekolah di beberapa daerah terpencil.
- Pemerataan mulai dari guru yang memiliki kompetensi yang baik, tunjangan gaji serta
fasilitas dan infrastruktur yang merata dan penyatuan visi dari seluruh elemen Pendidikan
disamakan.
- Melakukan survey ke sekolah- sekolah di pelosok untuk mencatat apa saja yang dibutuhkan
dan yang harus diperbaiki dari tiap- tiap sekolah.
- Menggalakan penerapan nilai- nilai Pancasila sebagai pedoman bermoral untuk
membangun generasi yang lebih baik.
-
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan mengenai seberapa pentingnya nilai – nilai
Pancasila bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam pengembangan pendidikan yang merata
dan berkualitas khususnya untuk siswa yang berada di pelosok Indonesia, data yang diperoleh
menunjukan bahwa di Indonesia pendidikan yang berkualitas belum terseabar merata hingga
ke pelosok. Data yang diambil menggunakan metode kuantitatif, yaitu pengumpulan data
kuisioner kepada mahasiswa Teknik Industri, Universitas Telkom. Dengan menggunakan data
yang ada dapat dikatakan bahwa perlu dilakukannya berbagai solusi untuk menjadikan
pendidikan di Indonesia berkualitas dan merata hingga ke pelosok daerah Indonesia. Agar
semua sekolah yang ada di Indonesia memiliki mutu dan dapat bersaing secara adil.
6. Daftar Pustaka
Sulianti, Ani. Yusuf Efendi. dan Halimatus Sa’diyah. (2020). Penerapan Nilai- Nilai
Pancasila dalam Lembaga Pendidikan. JPK : Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan.
Fitri, Siti Fadia Nurul. (2021). Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia.
(Universitas Pendidikan Indonesia)
Patintingan, Asra Mei, Heny Pusvita Sari, dan Armiah. (2019). Pemerataan Pendidikan di
Indonesia. Widyasari Press.
Ratnasari, Neni. (2021). Bagaimana Pendidikan di Daerah Terpencil ? Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan. (Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)
POSTER