Anda di halaman 1dari 7

“ BEASISWA “

DOSEN PENGAMPU : Asrinda Amalia, S.IP, M.Si

DISUSUN OLEH :

ALDI LEARICHI (200501010)

ARYANANDA TIO (200501106)

BAYU ASNABIL WIBAWA (200501017)

HANAN KAMILLA (200501170)

SUCI HINDUN PITALOKA (200501045)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PRODI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2021
ABSTRAK

Beasiswa merupakan salah satu upaya pemerintah dan lembaga swasta dalam rangka

membina, meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, sehingga memacu peningkatan

kualitas pendidikan tinggi. Disamping itu beasiswa juga meningkatkan pemerataan dan

kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar biaya

pendidikannya, sebagai akibat krisis ekonomi global, terutama bagi mahasiswa yang

berprestasi akademik. Selain itu juga mendorong dan mempertahankan semangat belajar para

mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Begitu pentingnya

peranan beasiswa dalam kelangsungan pendidikan sebagian mahasiswa, menuntut

penyampaian segala informasi mengenai beasiswa termasuk perankingan siapa yang lebih

berhak menerima beasiswa tersebut harus tepat, cepat dan akurat.

Sistem informasi beasiswa ini mempersingkat waktu penyebaran informasi dan proses

perankingan. Proses perankingan beasiswa menggunakan metode logika fuzzy mamdani

dengan empat kriteria yaitu ipk, gaji orang tua, jumlah tanggungan orang tua dan keaktifan

organisasi. Kriteria dalam penelitian ini tidak dapat ditambah namun batas kriterianya bisa

diganti sesuai dengan kebutuhan.


BAB I

LANDASAN TEORI

1.1 Jenis dan Tujuan Beasiswa

Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih sekolah
atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu
pengetahuan hingga selesai. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya
atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama menempuh
masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan.Jenis beasiswa yang ada diberikan kepada
mahasiswa yaitu beasiswa berprestasi yang berekonomi mampu dan beasiswa berprestasi
kurang mampu dalam segi ekonomi.Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah,
perusahaan atapun yayasan. Sumber beasiswa yang ditawarkan di Indonesia sangat beraneka
ragam salah satu yang diberikan oleh perusahaan yaitu, PT Djarum. Beasiswa Djarum
merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) bernama Djarum Bakti
Pendidikan. Program ini merupakan pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi, yang
mengalami keterbatasan finansial. Dan salah satu contoh beasiswa yang diberikan oleh
pemerintah adalah beasiwa Bidikmisi.Pemberian beasiswa merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu dan kulitas pendidikan di Indonesia karena dengan adanya bantuan ini
mahasiswa maupaun pelajar yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan di perguruan
tinggi dapat melanjutkan pendidikannya.

1.2 Penyaluran Beasiswa

Dalam penyaluran beasiswa sering sekali terjadi permasalah. masalah yang tidak bisa
lepas dari dunia pendidikan, yakni masalah beasiswa.

Dinilai bermasalah karena pelaksanaan dan pengadaan beasiswa dinilai belum


mampu menciptakan keadilan dan kurang tepat sasaran. Mengapa bisa dikatakan demikian?
Apabila kita menilik fakta yang terjadi disekitar kita, secara umum dapat kita lihat dan kita
nilai secara kasat mata. Contoh khusus adalah pada dunia kampus, dunia mahasiswa atau
dunia penuh kemandirian yang terdapat berbagai macam beasiswa yang ditawarkan oleh
Universitas atau Perguruan Tinggi, apalagi Perguruan Tinggi Negeri yang notebene dibiayai
oleh negara.

Negara menyisihkan sebagian anggaran pendidikan untuk meringankan beban biaya


pendidikan warga yang tidak mampu, atau untuk memotivasi siswa/mahasiswa yang
berprestasi sebagai suatu penghargaan. Namun berbeda dengan yang terjadi dilapangan,
banyak beasiswa yang tidak tepat sasaran. Anggaran negara yang disisihkan untuk
menunjang pendidikan dan prestasi belajar tidak digunakan tepat pada tempatnya, namun
digunakan untuk menunjang eksistensi anak muda untuk bisa dikatakan “anak gaul”. Mulai
dari untuk membeli BB (Blackberry), busana-busana fashion ber-merk yang notabene
berharga menjulang, untuk membeli tablet bahkan motor. Kalau penerima beasiswa itu
memang benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu atau pun benar-benar berprestasi itu
tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika penerima beasiswa itu berasal
dari keluarga mampu dan mendapat beasiswa hanya untuk melakukan dan membeli hal-hal
yang tidak menunjang pendidikan maupun prestasi. Padahal apabila ditelaah lebih lanjut,
masih banyak mahasiswa maupun siswa yang sangat-sangat membutuhkan beasiswa tersebut.

Nah, Pihak mana yang harus mengkonfirmasi mengenai masalah ini. Untuk
mendapatkan keadilan, yakni ketepatan dalam menentukan pihak-pihak mana saja yang
menerima beasiswa haruslah kita lihat dari segala aspek. Kita runut dari yang pertama adalah
mengenai kriteria-krieria bagi penerima beasiswa. Kriterianya haruslah dapat
dipertanggungjawabkan dan fokus pada penerima beasiswa yang benar-benar tidak mampu
dan atau berprestasi. Selain itu kriteria juga harus mampu memberikan pertimbangan-
pertimbangan terhadap berbagai keadaan terkait penerima beasiswa, seperti jumlah
tanggungan keluarga, jarak rrumah/tempat tinggal, kondisi keluarga (yatim/piatu/yatim
piatu). Hal tersebut sangat menentukan ketepatan dan keakuratan bagi siapa-siapa saja
penerima beasiswa yang benar-benar berhak. Kedua adalah terkait dengan prosedur seleksi
penerimaan beasiswanya, segala berkas dan informasi di dalamnya harus benar-benar diteliti
keakuratannya.

Hal tersebut guna mencegah kesalahan administrasi yang dapat dimungkinkan akan
mempengaruhi dan berdampak pada keakuratan. Ketiga adalah mengenai pihak-pihak yang
menyeleksi haruslah pihak-pihak yang independen. Tidak terpengaruh oleh apapun dan
siapapun, fokus pada apa tugas yang harus dia kerjakan. Keempat adalah perlunya diadakan
pengawasan yang ketat terhadap penggunaan beasiswa dan evaluasi mengenai tercapai
tidaknya tujuan dari beasiswa itu. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikat penerima
beasiswa untuk menunjukkan bukti penggunaan beasiswa dan bukti prestasi secara rutin.
Dengan begitu diharapkan beasiswa yang ada dapat diterima oleh pihak-pihak yang memang
benar-benar berhak, tepat sasaran dan tercapai tujuannya, atau setidaknya mampu
meminimalisir ketidak adilan yang ada.

BAB II

2. 1 Hasil Wawancara

A. Narasumber

Nama : Harezia Rayhan Fadhli

Tempat/tgl lahir : Pekanbaru, 21 Agustus 2021

Alamat : Jl. Nuri 7 no. 132 Perumnas Sidomulyo Timur

Pekerjaan : Narator , Founder Beasiswa Anak Riau

B. Pewawancara

Wawancara ini dilakukan oelh tim yang terdiri dari :

Pewawancara :
Aryananda tio
Suci Hindun Pitaloka

Pencatat :

Hanan Kamilla
Aldi Learichi

Dokumentasi :
Bayu Asnabil Wibawa

C. Transkip Hasil Wawancara


Pewawancara : Silahkan memperkenalkan diri terlebih dahulu
Narasumber : Kenalkan namaku Harezia Rayhan Fadhli biasa di panggil hare saat ini aku
sebagai founder dan president 1001 cita founder beasiswa anak Riau.
Pewawancara : Gimanasih awal mulanya berdirinya program beasiswa anak Riau
Narasumber : Okee, Program ini di inisiasi oleh anak anak muda terkhususnya yang berada
di provisnsi riau yang mempunya konsan yang sama dalam terhadap Pendidikan dan kualitas
mutu anak-anak SMA Terkhusunya di provinsi Riau.

D. Tujuan Wawancara

Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai acuan untuk para Siswa/i bisa
bergabung dalam program ini agar bisa membantu meringankan biaya Pendidikan.
Membantu pelajar menjadi pemuda yang kompetitif, inovatif, kreatif, serta siap
menajdi pemimpin di masa depan.

BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari topik atau tema yang telah dipaparkan penulis dapat
disimpulkan bahwa:

• Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih sekolah atau
kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan
hingga selesai.

• Beasiswa yang diberikan untuk siswa atau mahasiswa ynag berprestasi berguna sebagai
pemberian penghargaan atau untuk memenuhi kebutuhan pendidikan lainnya.

• Penyaluran beasiswa bermasalah karena pelaksanaan dan pengadaan beasiswa dinilai


belum mampu menciptakan keadilan dan kurang tepat sasaran.
2.2 Saran

Kepada pembaca diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan kesadaran
mengenai beasiswa yang ada di perguruan tinggi. Agar kita menyadari bahwa tujuan dari
pemberian beasiswa untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan untuk mengenyam
pendidikan

Link youtub :

https://youtu.be/2ahe7sDUcq0

Anda mungkin juga menyukai