Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Pendidikan Berkelanjutan

di Era Revolusi Industri 4.0


SMAN JUMAPOLO
Kelompok
• Niken Dianing Pertiwi
• Nurul Mukaromah
• Aurellia Shalzabila
Latar Belakang
Pada situasi saat ini masyarakat mempunyai pandangan bahwa seseorang yang memiliki Pendidikan lebih tinggi dalam
hal formal maupun informal dianggap mempunyai wawasan yang lebih luas terutama dalam hal memahami akan arti
pentingnya produktivitas. Sebagaimana dikemukakan oleh Sedarmayanti bahwa melalui pendidikan, seseorang dipersiapkan
untuk memiliki bekal agar siap tahu, mengenal dan mengembangkan metode berpikir secara sistematik agar dapat memecahkan
masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari. Segala sesuatu menjadi tanpa batas dan tidak terbatas akibat
munculnya perkembangan internet ditengah masyarakat dan bukan hanya internet saja melainkan juga teknologi digital. Era
revolusi industri 4.0 ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik didalam bidang ekonomi, politik, seni, kebudayaan
bahkan sampai dengan memasuki kedunia pendidikan.
Apabila anak tersebut hanya berhenti pada bimbingan yang diberikan oleh orang tuanya hal tersebut tidak akan bisa
terjadi karena Pendidikan merupakan sarana sebagai pengembangan individu-individu atau kelompok-kelompok kehidupan
atau masyarakat besar atau kecil agar kedepannya mereka bisa dan mampu bersaing dengan dunia yang lebih maju dengan
mengikuti perkembangan yang ada.Tidak sedikit orang tua yang berpikiran bahwa jenjang SMA dan SMK sudah cukup untuk
anak-anak mereka, terlebih di Indonesia sendiri banyak orang tua yang kurang atau bahkan tidak memahami pentingnya
Pendidikan berkelanjutan untuk anaknya dikemudian hari. Apalagi faktor penghambat yang paling sering muncul adalah
masalah ekonomi, karena faktor tersebut banyak anak yang harus kehilangan mimpinya dan memaksa mereka untuk putus
sekolah. Karena masalah inilah menyebabkan orang tua lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan anaknya kejenjang
yang lebih tinggi dan juga kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan berkelanjutan, terlebih di daerah
pedesaan dan wilayah terpencil yang akses dan fasilitasnya kurang memadai menjadi faktor penting yang membuat mereka
memiliki pola pikir demikian. Menurut mereka meskipun melanjut ke perguruan tinggi belum menjamin untuk sukses di
kemudian hari.
Urgensi Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa urgensi permasalahannya
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Pendidikan berkelanjutan?
2. Apa tujuan Pendidikan diera revolusi industry 4.0?
3. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat
mengenai pentingnya pendidikan berkelanjutan di era revolusi industri 4.0?
4. Apakah Pendidikan berkelanjutan perlu dilaksanakan ditengah ekonomi yang sedang menurun?
5. Bagaimana perbedaan antara seseorang yang mempunyai Pendidikan tinggi atau melakukan Pendidikan secara
berkelanjutan dengan yang tidak melakukan itu?
6. Bagaimana proses-proses Pendidikan berkelanjutan itu?
Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pendidikan berkelanjutan.
2. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan untuk diera revolusi industry 4.0.
3. Untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran dan ketertarikan kelompok masyarakat akan pentingnya pendidikan
berkelanjutan di era revolusi industri 4.0.
4. Untuk mengetahui pentingnya Pendidikan berkelanjutan ditengah sulitnya perekonomian.
5. Untuk mengetahui perbedaan seseorang yang mempunyai Pendidikan tinggi atau melakukan Pendidikan secara
berkelanjutan dengan yang tidak.
6. Untuk mengetahui proses-proses Pendidikan berkelanjutan.
Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif jenisnya penelitian deskriptif.
Pembahasan
1. pengertian Pendidikan berkelanjutan
Penddikan berkelanjutan atau continuing education merupakan suatu istilah yang diperuntukan bagi
pendidikan lanjutan yang ditempuh oleh orang dewasa biasanya istilah ini dimaksudkan untuk para peserta didik
yang ingin melanjukan pendidiknya setelah lulus dari tahapan pendidikan sebelumnya karena inisiatifnya sendiri,
kebutuhan di tempat pekerjaanya atau inisiatif dari institusi. Karena itu, pendidikan berkelanjutan dapat berupa
program sertifikat maupun program bergelar (degree) dan dapat dilaksanakan secara tatap muka maupun jarak
jauh.

2. Tujuan Pendidikan di era revolusi industry 4.0


Pendidikan berkelanjutan diadakan untuk melatihan dalam pekerjaan , meningkatkan dan membaharui
kemampuan, mendidik para pekerja, melatihan pengembangan karir atau pengembangan diri. Pendidikan
berkelanjutan diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia
kerja atau pendidikan tinggi. Tidak sedikit juga lembaga- lembaga pemerintah dan departemen serta perusahaan
yang mensponsori seseorang untuk melanjutkan pendidikannya agar memiliki kualifikasi dalam bidang tersebut
lalu dipekerjakan bersama mereka.Pendidikan berkelanjutan memungkinkan mereka untuk menjadi lebih
berkualitas sehingga mereka dapat maju ke tingkat yang lebih tinggi dalam profesi mereka dan mendapatkan
lebih banyak pendapatan, kebebasan, atau tanggung jawab.
3. Upaya yang Dilakukan dalam Rangka Memberikan Pemahaman kepada Kelompok Masyarakat Mengenai
Pentingnya Pendidikan Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0
Pentingnya Pendidikan Berkelanjutan di Era Revolusi Industri 4.0 yang bisa dilaksanakan secara bergilir dan
bergantian dengan misi program ataupun materi harus benar-benar sampai kepada masyarakat yang dapat
dilakukan dengan metode pemaparan materi dan diskusi kepada kelompok masyarakat.Sosialisasi dilakukan
dengan dua model yaitu temu warga dan model penyebaran pamflet seperti penyebaran iklan layanan masyarakat
mengenai pentingnya pendidikan berkelanjutan.Sangat diharapkan juga untuk kedepannya setelah pelaksanaan
sosialisasi ini, kelompok masyarakat dapat mengerti akan pentingnya pendidikan berkelanjutan dan diharapkan
minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya semakin tinggi agar siap bersaing di era
revolusi industri 4.0. Evaluasi kegiatan ini dilakukan dengan pemantauan setelah pelaksanaan kegiatan
penyuluhan ini, yaitu semakin banyaknya masyarakat yang memahami pentingnya pendidikan berkelanjutan di
era revolusi industri 4.0 maka semakin besar juga kemungkinan kegiatan ataupun program ini berhasil.

4. Pendidikan berkelanjutan perlu dilaksanakan ditengah ekonomi yang sedang menurun


Banyak orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jejang yang lebih tinggi karena kendala biaya
atau permasalahan ekonomi. Terbatasnya dana atau biaya memang sering menjadi hambatan untuk melanjutkan
pendidikan. Namun, ada banyak cara untuk mengatasi masalah kebutuhan pendidikan, seperti beasiswa bagi yang
berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai dan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya
tidak mampu membiayai. Banyak perusahaan swasta yang bermitra dengan berbagai perguruan tinggi negeri dan
swasta untuk penyelenggaraan pendidikan.
5. Perbedaan antara seseorang yang mempunyai Pendidikan tinggi atau melakukan Pendidikan secara
berkelanjutan dengan yang tidak melakukan
Orang yang memilih melanjutkan pendidikan cenderung lebih mandiri daripada seseorang yang tidak
melanjutkan pendidikannya, keadaan yang mengharuskan mereka untuk hidup lebih mandiri, jauh dari keluarga
adalah faktor utama yang mendorong sifat itu muncul. Sedangkan sebagian besar anak SMA/SMK lebih
cenderung memilih sekolah terdekat dari rumah mereka, dengan adanya program pemerintah yaitu sistem zonasi.
Sebagai mahasiswa kita dibebaskan begitu saja oleh kampus untuk berkreatif sehingga mahasiswa tidak hanya
belajar dikelas saja. Sedangkan SMA kita hanya belajar di kelas saja kemudian pulang kerumah.
Namun tidak melulu bagi kita yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi selalu menjadi
lebih baik, kesempatan memulai karier dari seorang lulusan SMA memang cenderung berada di level bawah.
Sementara belum tentu orang-orang dengan level di atasnya mengetahui sesuatu sebaik mereka. Saat ini memang
dunia kerja masih memprioritaskan ijazah sebagai prasyarat memilih seseorang apakah layak atau tidak
menempati posisi pekerjaan yang dianggap penting oleh perusahaan. Mereka yang berijazah SMA tapi punya
potensi luar biasa akan tetap "dihargai" sekelas SMA, entah mereka cerdas luar biasa, atau nilai-nilai semasa
sekolah mencapai sempurna hal itu tetap tidak akan menembus batas atas bahwa mereka akan langsung
ditempatkan pada posisi lulusan sarjana.

6. Proses-proses Pendidikan berkelanjutan


Proses-proses Pendidikan menurut Tirtarahardja (2005:51 melibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Subjek yang dibimbing (peserta
didik)
5. Pengaruh yang
2. Orang yang membimbing diberikan dalam
(Pendidik) bimbingan (materi
pendidikan)
3. Interaksi antara peserta 6. Cara yang
dengan pendidik digunakan dalam
(intedidikraksi edukatif) bimbingan (alat dan
metode )
4. Kearah mana bimbingan 7. Tempat dimana peristiwa
ditujukan (tujuan bimbingan berlangsung
Pendidikan) (lingkungan pendidikan)
Menurut system Pendidikan nasional (UU Nomor 2 tahun 1989 pasal 10) mengemukakan bahwa Pendidikan terbagi atas :
1. Pendidikan persekolahan yang mencakup berbagai jenjang Pendidikan dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai perguruan
tinggi
2. pendikan luar sekolah terbagi atas :

01
Pendidikan non
formal
Mencakup Lembaga Pendidikan diluar
sekolah,misalnya kursus,seminar,kejar

02
paket A.

Pendidikan Informal
Mencakup pendidikan
keluarga, masyarakat dan
program-program
sekolah.
Kesimpulan
Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum
yang digunakan oleh para ahli teori
pendidikan untuk menggambarkan
berbagai cara untuk mengintegrasikan
teknologi baik secara fisik maupun tidak
Saran
ke dalam pembelajaran. Pendidikan Kami menyadari bahwa
berkelanjutan di era revolusi industri 4.0 Artikel Ilmiah “Pengaruh
sangat penting bagi masyarakat Indonesia, Pendidikan Berkelanjutan di
tidak hanya pendidikan formal saja tetapi Era Revolusi Industri 4.0” ini
pendidikan informal juga sangat masih sangat jauh dari kata
diperlukan namun tingkat kesadaran sempurna. Oleh karena itu,
masyarakat masih sangat kurang, juga kami sangat mengharapkan
dengan adanya faktor lain, seperti dari segi bila ada kritik atau saran
ekonomi yang menjadi pendukung bagi yang sifatnya membangun.
masyarakat untuk tidak melanjutkan
pendidikannya.
Pengaruh Pendidikan
Berkelanjutan di Era
Revolusi Industri 4.0

Anda mungkin juga menyukai