3 Theory Of Planned Behavior Terhadap Protokol Kesehatan Covid-19 di
Indonesia 2.3.1 Protokol Kesehatan Covid-19 Menggunakan Masker
Sikap Individu terhadap
menggunakan masker
Norma subjektif Niat individu Perilaku individu
menggunakan masker menggunakan masker menggunakan masker
Persepsi kontrol perilaku
menggunakan masker
Gambar 2. Theory Of Planned Behavior (Protokol Kesehatan Covid-19
Menggunakan Masker )
1. Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Menggunakan Masker
Dalam hal ini maka masyarakat akan menggunakan masker untuk menghindari terkena Covid-19, apabila masyarakat memiliki keyakinan- keyakinan positif bahwa menggunakan masker merupakan kegiatan yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri, sebaliknya niat masyarakat akan rendah bila mereka mempresepsikan menggunakan masker akan memberikan kerugian untuk dirinya. Sikap individu terhadap menggunakan masker sangat erat kaitannya dengan intensi individu. Sikap individu yang positif tentang menggunakan masker akan cenderung menguatkan individu untuk melakukan perilaku menggunakan masker. Jika sikap individu yang positif sudah ada, maka individu akan sadar dengan kerugian dari tidak menggunakan masker, misalnya jika tidak menggunakan masker maka akan mudah terkena Covid- 19. 2. Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Menggunakan Masker Norma subjektif menggambarkan bagaimana dukungan orang terdekat terhadap perilaku menggunakan masker. Hal yang dapat menjadi pendorong atau motivasi individu dalam berperilaku dalam teori TPB adalah dukungan keluarga, teman dan masayrakat sekitar. Dalam kegiatan menggunakan masker ini diperlukan suatu dukungan kolektif dari masyarakat, serta pentingnya melembagakan menggunakan masker ini sebagai suatu protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19. Saat seseorang bertemu dengan tetangga yang menggunakan masker dan kemudian tetangga tersebut menceritakan hal baik yang diperoleh dari menggunakan masker dan kerugian dari tidak menggunakan masker yaitu mudah tertular Covid-19 maka hal tersebut akan mendorong orang yang mendengar informasi tersebut untuk selalu menggunakan masker.
3. Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Menggunakan Masker
Persepsi kontrol perilaku merupakan persepsi individu mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu. Kontrol perilaku dapat mempengaruhi niat seseorang dalam menggunakan masker. Kondisi tersebut menjelaskan bahwa kecil atau sedikitnya hambatan yang dirasakan untuk menggunakan masker, maka semakin kuat niat seseorang untuk menggunakan masker. Karena nilai-nilai yang terkristalisasi dalam individu tidak mudah untuk diubah agar adanya keinginan untuk selalu menggunakan masker di masa pandemic Covid-19 ini. 2.3.2 Protokol Kesehatan Covid 19 Mencuci Tangan
Sikap Individu terhadap
kebiasaan mencuci tangan dimasa pandemi
Norma subjektif mencuci Niat individu untuk Perilaku individu mencuci
tangan dimasa pandemi mencuci tangan dimasa tangan dimasa pandemi pandemi
Persepsi kontrol perilaku
mencuci tangan dimasa pandemi
Gambar 3. Theory Of Planned Behavior ( Protokol Kesehatan Covid-19 Mencuci
Tangan)
1. Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Mencuci Tangan
Menanggapi situasi pandemic covid19 pemerintah mengeluarkan peraturan untuk mencegah bertambahnya jumlah kasus yaitu berupa protokol kesehatan Covid-19 dengan menerapkan 5M (Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas) sebagai penanganan Covid-19. Melalui kebijakan tersebut, pemerintah mengajak masyarakat untuk patuh akan aturan dan peraturan yang telah dikeluarkan guna bekerja sama untuk memutus angka penyebaran Covid-19. Dalam hal ini maka masyarakat dianjurkan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebagai sebuah tindakan personal hygine dimasa pandemi Covid-19. Niat mencuci tangan berhubungan dengan sikap seseorang dalam melindungi diri dimasa pandemic. Apabila masyarakat menilai positif terhadap kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan kegiatan yang menguntungkan bagi diri mereka sendiri dan melindungi diri, maka dia akan mengikuti anjuran mencuci tangan tersebut. sebaliknya niat masyarakat akan rendah bila mereka mempresepsikan memcuci tangan akan memberikan kerugian untuk dirinya. Sikap individu terhadap kegiatan mencuci tangan dengan sabun sangat erat kaitannya dengan intensi individu. Sikap individu yang positif tentang mencuci tangan akan cenderung menguatkan individu untuk melakukan perilakumencuci tangan dengan sabun. Jika sikap individu yang positif sudah ada, maka individu akan sadar dengan kerugiannya, misalnya jika tidak menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun maka akan mudah untuk terinfeksi Covid-19. 2. Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Dimensi norma subjektif terhadap prilaku mencuci tangan dengan sabun merupakan cerminan persepsi seseorang terhadap dukungan dan ketersediaan sumber daya, atau tekanan sosial yang ad dilingkungannya untuk melakukan atau tidak melakukan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, serta sejauh mana individu dalam masyarakat memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku mencuci tangan. Bila perilaku seseorang individu mendapat dukungan dari lingkungan misalnya (keluarga dan petugas kesehatan) maka ia akan senantiasa untuk mengikuti anjuran mencuci tangan dan sebaliknya jika lingkungan dan sumber daya kurang mendukung, atau seorang individu mempunyai persepsi negative misalnya ia beranggapan bahwa mencuci tangan dengan sabun belum tentu dapat membuat dirinya terhindar dari virus covid19 , maka ia tidak akan mengikuti anjuran untuk mencuci tangan. Lebih jauh, jika seorang individu merasa bahwa mencuci tangan adalah hak pribadinya untuk menentukan apa yang akan dia lakukan bukan ditentukan oleh orang disekitarnya, maka dia akan mengabaikan paandangan orang tentang prilaku mencuci tanganyang akan dilakukannya. 3. Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Kebiasaan Mencuci Tangan Persepsi kontrol prilaku mencuci tangan mengandung arti adanya keyyakinan dan kepercayaan diri bisa melakukan kebiasaan mencuci tangan dan Persepsi kontrol perilaku juga merupakan persepsi individu mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu. Kontrol perilaku dapat mempengaruhi niat seseorang dalam mencuci tangan. Keyakinan seorang individu terhadap kebiasaan mencuci tangan dengan dengan sabun, seorang individu akan melakukan estimasi atau kemampuan dirinya apakah mempunyai kemampuan atau tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilaku mencuci tangan. Kondisi tersebut menjelaskan bahwa kecil atau sedikitnya hambatan yang dirasakan untuk mencuci tangan, maka semakin kuat niat seseorang untukmengikuti kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. Karena nilai-nilai yang terkristalisasi dalam individu tidak mudah untuk diubah agar adanya keinginan untuk selalu mencuci tangan di masa pandemic Covid-19. 4. Niat Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Niat untuk melakukan perilaku mencuci tangan sebagai kecendrungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan kebiasaan mencuci tangan. Niat sebagai seorang predictor utama prilaku. Niat menangkap dimensi motivasi yang berhubungan dengan prilaku. Motivasi seseorang untuk melakukan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun pada situasi pandemic covid19. Seseorang individu melakukan kebiasaan mencuci tangan didasari niat.