Disusun oleh:
Kelompok 2
Dosen Pembimbing :
Judul : Laporan
Ketua Jurusan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan “Progra
m Intervensi Gizi Masyarakat di Puskesesmas Garuda” ini dengan baik meskipun
masih banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Program Intervensi Gizi Masyarakat Poltekkes
Kemenkes Riau yang telah memberikan bimbingan dalam menyusun laporan
kegiatan ini.
Kami sangat berharap laporan ini dapat diterima dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk mengikuti kegiatan Program Intervensi Gizi Masyarakat. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan yang akan kami buat di masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sebelumnya kami minta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dalam
laporan ini.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
4.1 Kesimpulan...................................................................................................58
4.2 Saran.............................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................60
LAMPIRAN..........................................................................................................61
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
dalam skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun program yang sedang
dibina.
Mahasiswa telah melaksanakan Praktek Belajar Lapangan (PBL) mata kuliah
Perencanaan Program Gizi (PPG) pada semester V yaitu melakukan Analisa data terkait gizi
dan kesehatan ibu hamil, anak, dan lansia di 12 wilayah kerja Puskesmas di Kota Pekanbaru.
Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis dan disusun menjadi Plan of Action (POA)
yaitu perencanaan program yang dapat diintervensi pada masyarakat untuk mengatasi
permasalahan gizi dan kesehatan. Bentuk-bentuk intervensi seperti konseling lansia yang
beresiko malnutrisi, penyuluhan ASI ekskulsif, penyuluhan pemberian MP-ASI, dll.
Praktik Kerja Lapangan PIGM sekaligus sebagai persiapan uji kompetensi mahasiswa.
Hasil PKL ini juga sebagai bentuk manifestasi dari Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK)
di semester VI. Oleh karena itu pada kegiatan PKL ini, mahasiswa juga diwajibkan
menyampaikan laporan kegiatannya sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mata kuliah Program Intervensi Gizi
Masyarakat (PIGM) adalah mahasiswa mampu memahami pengelolaan kegiatan
program gizi tingkat puskesmas dan/atau tingkat dinas kesehatan kabupaten/kota
dalam skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun program yang
sedang dibina.
5
BAB II
PELAKSANAAN PKL
6
Kelurahan Tangkeran Barat
Kelurahan Wonorejo
3. Batas wilayah puskesmas geruda adalah:
Sebelah utara berbatas dengan kecamatan sukajadi
Sebelah selatan berbatas dengan kelurahan maharatu
Sebelah barat berbatas dengan kecamatan tampan
Sebelah timur berbatas dengan kecamatan bukit raya
Jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas garuda pada tahun 2018 adalah
78.236 jiwa yang terdiri dari 18.643 kepala keluarga, dengan kepadatan penduduk rata-
rata 7.112 penduduk/KM2, yang terdiri dari:
7
2.2 Situasi Kelahiran
2.2.1 Angka Kelahiran
Jumlah kelahiran hidup pada tahun 2018 ini adalah 1.598 kelahiran, dengan
angka kelahiran (CBR) : 20,42 per 1000 penduduk diwilayah kerja puskesmas
garuda.
2.2.2 Angka Kematian
Pada tahun 2018 ini telah ditemukan 1 kasus kelahiran yang mati untuk bayi laki-
laki di kelurahan tangkerang tengah. Sedangkan tidak ditemukan kematian pada
neonatal, bayi juga tidak ditemukan kematian pada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu
nifas pada tahun 2018 ini.
2.2.3 Situasi Gizi Masyarakat
Jumlah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas garuda tahun 2018 yang
dilaporkan sebanyak 5.472 balita, dengan status gizi sebagai berikut:
Kurus : 57 orang (1,04%)
Pendek : 66 orang (1,2%)
Kurang : 45 orang (0,8%)
2.3 Situasi upaya kesehatan
2.3.1 Program Promosi Kesehatan
1. Jumlah posyandu yang ada pada tahun 2018 ini adalah 39 posyandu, dengan 13
posyandu (33,33%) adalah posyandu mandiri, dan 25 posyandu adalah posyandu
purnama (64,1%) serta 1 (2,6%) posyandu madya.
2. Cakupan bayi yang diberi ASI Ekslusif sebesar 58,4% pada tahun 2018 ini,
jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 51,06%.
2.3.2 Program Kesehatan Keluarga
1. Cakupan kunjungan K1 pada tahun 2018 ini 98% (1.749 orang).
Cakupan K1 mengalami peningkatan dibanding cakupan tahun 2017 sebanyak
96,7% (1.709 orang). Cakupan kunjungan K4 pada tahun 2018 ini 96,2% (1.716
orang), sedangkan cakupan K4 ini juga mengalami peningkatan dari tahun 2017
sebesar 89,5% (1.581 orang).
8
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes pada tahun 2018 ini 93,8% (1.598
orang) sudah mencapai target 90%. Cakupan ini terjadi peningkatan bila
dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 88,32% (1.491 orang)
3. Cakupan penjaringan kesehatan anak sekolah tahun 2018 adalah 98,6%.
4. Jumlah akseptor KB aktif 83,3% dari target 75% diwilayah kerja garuda pada
tahun 2018 ini. Bila dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 81,1 % terjadi
peningkatan.
5. Penanganan komplikasi kebidanan yang ditanganin sebesar 2,7%.
6. Cakupan pelayanan kesehatan usila puskesmas garuda tahun 2018 ini sebanyak
565 orang (14,3%)
2.4 Program Gizi
1. Jumlah balita bawah garis merah (BGM) pada tahun 2018 ini sebanyak 45 orang,
dimana semua balita udah mendapat penanganan yang maksimal dari puskesmas
seperti pemberian PMT pemulihan dan MP-ASI.
2. Cakupan anak balita yang mendapat vitamin A sebesar 73,3% untuk bayi 6-11 bulan,
sebesar 88,7% untuk bayi 12-59 bulan. Sehingga balita yang mendapatkan vitamin A
pada tahun 2018 yaitu 86,8% (5.964 orang). Bila dibandingkan dengan tahun 2017
lalu mencapai 1.480 orang terjadi peningkatan.
3. Cakupan bumil yang mendapat tablet FE3 tahun 2018 sebanyak 96,2% dari target
90% ( sudah mencapai target) diwilayah kerja garuda. Jika dibandingkan dengan
tahun 2017, ibu hamil yang mendapatkan tablet FE3 sebanyak 1.573 orang (89,02%),
angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
2.4.1 Program Kegiatan Puskesmas Garuda
Pelayanan Gizi Masyarakat dibagi dalam 2 macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan dalam gedung puskesmas, meliputi :
Pengkajian gizi
Penentuan diagnosa gizi
Intervensi gizi
Monitoring dan evaluasi
a. Konsultasi Gizi
Serangkaian kegiatan sebagai proses kominikasi 2 (dua) arah untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga
membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui
9
pengaturan makanan dan minuman yang dilakukan oleh ahli
gizi/nutrisionis/dietisen.
Konsultasi gizi dilakukan didalam poli gizi puskesmas garuda dengan
cara assessment dan memberikan konsultasi gizi terait penyakit pasien, untuk
mencapai kesehatan yang optimal, adalah baik untuk menemui ahli gizi atau
ahli diet saat masih merasa baik untuk menangkis penyakit terutama jenis
penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker. Ahli gizi atau ahli diet dapat
membantu merencanakan makanan, memilih jenis makanan yang terbaik
berdasarkan metabolisme atau profil riwayat medis, dan memonitor kemajuan.
b. Vitamin A
Bulan Februari dan Agustus adalah bulan vitamin A. Di kedua bulan ini
anak bisa mendapatkan berupa suplementasi vitamin A Kapsul Biru (dosis
100.000 IU) untuk bayi umur 6-11 bulan dan Kapsul Merah (dosis 200.000
IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A dalam bentuk kapsul merah juga
diberikan kepada ibu nifas. Vitamin A/retinol terlibat dalam pembentukan,
produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi juga
integritas sel epitel pelapis tubuh.
Adapun vitamin A juga bisa mencegah rabun senja, xeroftalmia,
kerusakan kornea dan kebutaan serta mencegah anemia pada ibu nifas.
Sedangkan apabila anak kekurangan vitamin A maka anak bisa menjadi rentan
terserang penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak, dan
diare.
Pemberian vitamin A diposyandu garuda dilakukan Sweeping atau turun
lapang juga diambil di puskesmas garuda .
c. Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Gizi kurang merupakan suatu keadaan dimana kebutuhan nutrisi pada
tubuh tidak terpenuhi dalam jangka waktu tertentu sehingga tubuh akan
memecah cadangan makanan yang berada di bawah lapisan lemak dan lapisan
organ tubuh (Adiningsih, 2010).
Gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan
menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight (gizi
kurang) dan severely underweight (gizi buruk). Balita disebut gizi buruk
apabila indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) kurang dari -3 SD
(Kemenkes, 2011).
10
Pemantauan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Garuda
dengan cara sweeping dengan cara datang kerumah-rumah atau pada saat
posyandu dan pustu gurita dan belimbim dengan membawa peralatan yang
diperlukan saat pemantauan status gizi seperti timbangan berat badan,
pengukur tinggi badan.
d. Pemberian PMT
PMT Balita merupakan pemberian suplementasi gizi untuk melengkapi
kebutuhan gizi agar mencapai berat badan sesuai usia. Tiap 100 gram PMT
mengandung 450 kalori, 14 gram lemak, 9 gram protein, dan 71 gram
karbohidrat. PMT Balita mengandung 10 vitamin (vitamin A, B1, B2, B3, B6,
B12, D, E, K, dan Asam Folat) dan 7 mineral (besi, zink, fosfor, selenium, dan
kalsium). Setiap bungkus PMT Balita terdiri dari 12 keping biskuit atau 540
kalori (45 kalori per biskuit). Usia 6-11 bulan diberikan 8 keping per hari
selama 1 bulan, setara dengan 20 bungkus PMT Balita. Usia 12-59 bulan
diberikan 12 keping per hari selama 1 bulan, setara dengan 30 bungkus PMT
Balita. Bila berat badan telah sesuai, pemberian PMT Balita dihentikan dan
untuk selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi simbang.
Pemberian PMT balita di wilayah kerja puskesmas diberikan secara
sweeping atau pengambilan PMT di puskesmas dan di pustu. Pemberian PMT
untuk meningkatkan status gizi balita yang mengalami penurunan berat badan.
2. Kegiatan luar gedung puskesmas, meliputi :
Edukasi gizi.
Konseling ASI Eklusif dan PMBA.
Konseling gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(POSBINDU PTM).
Pengelolaan Pemberian Vitamin A pada anak.
Pengelolaan pemberian Tablet Tambah Darah ( TTD ) untuk ibu hamil, remaja
putri dan Ibu nifas.
Edukasi pencegahan Anemia pada remaja putri dan WUS.
Pengelolaan pemberian MP-ASI dan PMT Pemulihan.
Pemantauan garam beryodium.
Posyandu Balita BGM.
Surveilans Gizi.
11
Pembinaan Gizi Institusi.
Kerjasama lintas sektor dan lintas program.
Agar visi bisa tercapai maka dibutuhkan penyusunan upaya-upaya yang dirumuskan
dalam bentuk misi yang nantinya akan dilaksanakan, yaitu:
13
BAB III
IMPLEMENTASI PROGRAM
Penyuluhan gizi adalah suatu usaha untuk meningkatkan status gizi masyarakat
dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan prinsip ilmu
gizi, yaitu meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui peningkatan pengetahuan
14
gizi dan makanan yang menyehatkan. Menyebarkan konsep baru tentang informasi gizi
kepada masyarakat. Membantu individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan
berperilaku positif sehubungan dengan pangan dan gizi. Mengubah perilaku konsumsi
makanan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan gizi, sehingga pada akhirnya tercapai
status gizi yang baik (Supariasa, 2007).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait materi yang disampaikan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Pasien mampu memahami materi yang disampaikan oleh pemateri.
Meningkatkan pengetahuan pasien terkait materi yang disampaikan.
Pasien mampu menerapkan dikehidupan sehari-hari dari materi yang telah
disampaikan oleh pemateri.
1.3 Sasaran
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Garuda.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Menyiapkan sarana dan prasarana (leaflet, poster, dan ppt)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung didepan pasien.
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Pasien dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.
1.5 Media Edukasi dan Dokumentasi Kegiatan
1. Isi Piringku (Melyani Rizky Ayundra Putri)
15
3. Asam Urat (Rahmani Zilda)
16
6. Buah dan Sayur (Viola Bestari Azmi)
17
3.2 Poli Gizi
Nama Kegiatan : Poli Gizi
Pelayanan gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi makanan, dietetik
masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan
evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal
dalam kondisi sehat atau sakit (Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2003).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
18
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait materi yang disampaikan
dan diet yang sesuai dengan pasien.
1.2.2 Tujuan Khusus
Pasien mampu memahami materi yang disampaikan oleh mahasiswa.
Meningkatkan pengetahuan pasien terkait materi yang disampaikan.
Pasien mampu menerapkan dikehidupan sehari-hari terkait diet yang telah
disepakati.
1.3 Sasaran
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Garuda yang dirujuk ke Poli Gizi.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Menyiapkan sarana dan prasarana (leaflet)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung didepan pasien.
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Pasien dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.
19
20
3.3 Distribusi Vitamin A dan PMT Balita
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A dan PMT Balita
21
1.2 Tujuan
Menaikkan status gizi balita secara bertahap dan meningkatkan pengetahuan ibu
balita dan mempertahankan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.
1.2 Sasaran
Balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Garuda dan pemberian
vitamin A pada anak sesuai sasaran Puskesmas Garuda.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet, vitamin A dan PMT Balita)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi
1.5 Dokumentasi Kegiatan
22
23
3.4 Distribusi Vitamin A Bersama Kader
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A Bersama Kader
24
1.2 Tujuan
a. Ibu balita memahami kandungan vitamin A yang akan diberikan untuk anak
b. Mempertahankan daya tahan tubuh anak dan kesehatan mata anak
1.3 Sasaran
Anak dengan usia 0-56 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Garuda.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
25
3.5 Pemantauan Status Gizi dan Distribusi Vitamin A di PKM Garuda
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A dan Pemantauan Status Gizi
26
perubahan status gizi maupun kinerja program dari waktu ke waktu, sehingga kita dapat
dengan tepat menetapkan upaya tindakan, perubahan formulasi kebijakan dan
perencanaan program.
Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan dan kinerja
berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin A dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti hati sapi, susu, keju,
yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam dan wortel, serta minyak ikan.
Vitamin A memiliki banyak manfaat yang diperlukan untuk pengembangan dan
fungsi mata, kulit, serta sistem kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin A juga bermanfaat
dalam mencegah dan mengobati kanker, melindungi jantung dan sistem kardiovaskular
dan memperlambat proses penuaan.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan mengalami masalah penglihatan dan
lemahnya sistem imun tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mencukupi
kebutuhan vitamin A setiap harinya.
1.2 Tujuan
Memantau status gizi balita dan Mempertahankan daya tahan tubuh dan menjaga
kesehatan mata.
1.3 Sasaran
Anak dengan usia 0-56 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Garuda
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
27
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet, vitamin A)
1.4.4 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
1.4.5 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.
28
29
1.5.2 PMT
30
31
32
3.6 GESTARI (GErakan intervenSi baliTA Resiko malnutRIsi)
Nama Kegiatan : Gerakan Intervensi Balita Resiko Malnutrisi (GESTARI)
33
1.6 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat mengetahui, memahami, dan menerapkan informasi yang di
sampaikan oleh Tim GESTARI.
1.7 Dokumentasi Kegiatan
30
31
3.7 Pemantauan Status Gizi dan Distribusi Vitamin A di Pustu Gurita
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A dan Pemantauan Status Gizi
32
1.2.3 Tujuan Khusus
1. Ibu balita mengetahui status gizi anak saat ini
2. Ibu balita memahami kandungan gizi makanan tambahan yang akan
diberikan.
3. Ibu balita memahami kandungan vitamin A yang akan diberikan untuk
anak
4. Mempertahankan daya tahan tubuh anak dan kesehatan mata anak
1.3 Sasaran
Anak dengan usia 0-56 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Garuda.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet, vitamin A)
1.4.6 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
1.4.7 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.
1.5 Dokumentasi Kegiatan
33
1.5.1 Pemantauan Status Gizi Balita
34
1.5.2 Vitamin A
35
3.8 Bunda ASI Garuda
Nama Kegiatan : Bunda ASI Garuda
36
1.4 Dokumentasi Kegiatan
Pengemasan Vitamin A
37
3.9 Kunjungan Panti Asuhan Annisa
Nama Kegiatan : Kunjungan Panti Asuhan Annisa
38
Tanggal Pelaksanaan : 8 Februari 2021
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
39
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Remaja putri dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi giz
i.
1.5 Dokumentasi Kegiatan
40
41
3.10
Webinar Kader
Nama Kegiatan : Webinar Peran Kader Posyandu di Masa Pandemi
42
faktor, seperti faktor internal yang berupa kematangan pribadi, tingkat
pendidikan dan kebutuhan serta kepuasan kerja. Sedangkan faktor
eksternalnya adalah kondisi lingkungan kerja, supervisi yang baik dan
penghargaan atas prestasi kerja (Sayuti, 2006)
Pada masa pandemic Covid-19 pelayanan posyandu hamper semua
tidak dilaksanakan. Hal ini dikarenakan posyandu ingin menghindari
penularan Covid-19 yang hingga saat ini belum ada terjadi penurunan.
Dimasa pandemic ini kita harus benar-benar menerapkan protokal kesehatan
untuk menghindari penularan Covid-19. Menurut buku Panduan Operasional
Posyandu Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Penerapan Masyarakat
Produktif dan Aman Covid-19 menjelaskan bahwa pelayanan posyandu dapat
dilaksanakan apabila daerah tersebut berada pada zona hijau dan menerapkan
protocol kesehatan seperti menjaga jarak, pakai masker,cuci tangan dan
menggunakan hand sanitizer. Namun apabila posyandu berada di zona
kuning atau merah maka daerah tersebut tidak perlu melakukan hari buka
posyandu, akan tetapi tetap menggerakkan masyarakan untuk melakukan
kegiatan mandiri (Kemenkes, 2020).
Faktor yang berkontribusi pada perbaikan performance posyandu
adalah pengetahuan dan kemampuan kader posyandu dalam penimbangan,
penggunaan alat ukur, pencatatan dan pelaporan, serta penyuluhan gizi. Hal
yang dianggap paling sulit dialami kader posyandu adalah menginterpretasi
(membaca) grafik pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) dan
penyuluhan gizi. Lemahnya penguasaan pengetahuan dan ketrampilan ini
telah menyebabkan pelaporan yang tidak akurat dan berpengaruh dalam
penyusunan perencanaan program kesehatan selanjutnya (Hidayat, 2008).
Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru merupakan pelayanan kesehatan
yang terletak di wilayah marpoyan damai yang mempunyai 39 posyandu.
Posyandu di Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru belum dibuka dari bulan
Maret-Desember 2020. Sehubungan dengan hal tersebut kami mengadakan
survey pendahuluan yang mendapatkan hasil bahwa masih ada 80 kader yang
belum mengetahui bagaimana protokol kesehatan dimasa pandemic terkait
dengan pelayanan kesehatan diposyandu.
43
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Megetahui tingkat pengetahuan kader selama masa pandemic.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai SKDN
2. Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai KMS
3. Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai 5 meja.
1.3 Sasaran
Seluruh kader di wilayah Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Flyer dan Zoom meeting)
1.4.2 Pelaksanaan
Menggunakan media online Zoom Meeting
1.4.3 Monev
Seluruh kader dapat melaksanakan seluruh kegiatan diposyandu sesuai
dengan peraturan dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan
1.5 Dokumentasi Kegiatan
44
45
3.11
Webinar Rematri
Nama Kegiatan : Webinar Remaja Sehat Bebas Anemia
Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 10 Februari 2021
Waktu Pelaksanaan : 13.30 WIB
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi yang biasa dialami pada masa remaja salah satunya adalah
anemia. Anemia adalah penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam
sirkulasi atau jumlah hemoglobin berada di bawah batas normal. Gejala yang
sering dialami antara lain lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang, dan
wajah pucat. Anemia dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja antara
lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit,
menurunnya aktivitas dan prestasi belajar karena kurangnya konsentrasi.
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering terjadi pada
remaja, karena kebutuhan yang tinggi untuk pertumbuhan. Anemia kurang zat
besi lebih banyak terjadi pada remaja putri dibanding remaja putra. Anemia
pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut World Health
Organization (WHO), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Berdasarkan
data Riskesdas tahun 2018 proporsi anemia pada perempuan (27,2%) lebih
tinggi dibandingkan pada laki-laki (20,3%). Proporsi anemia pada kelompok
umur 15-24 tahun sebesar 32% tahun 2018, dikota Pekanbaru prevalensi
anemia sebanyak 11,2 % pada tahun 2018.
46
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita
anemia. Karena pada masa itu mereka juga mengalami menstruasi. Padat saat
remaja putri mengalami menstruasi yang pertama kali membutuhkan lebih
banyak zat besi untuk menggantikan kehilangan akibat menstruasi tersebut.
Jumlah kehilangan besi selama satu siklus menstruasi (sekitar 28 hari) kira-
kira 0,56 mg per hari. Jumlah tersebut ditambah dengan kehilangan basal
sebesar 0,8 mg per hari. Sehingga jumlah total besi yang hilang sebesar 1,36
mg per hari.
Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru merupakan salah satu Puskesmas yang
ada di wilayah Kecamatan Marpoyan Damai dengan wilayah kerja :
Kelurahan Tangkerang Tengah, Kelurahan Tangkerang Barat, dan Kelurahan
Wonorejo. Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru menjadi salah satu puskesmas
yang menjalankan program pemerintah untuk membagikan tablet Fe sebagai
pencegahan anemia terhadap remaja putri. Pada masa pandemic COVID-19
ini kegiatan ini juga ikut terhambat sehingga Puskesmas Garuda bersama
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau akan mengadakan kegiatan Webinar
untuk menyampaikan kepada remaja tentang pentingnya zat besi. Upaya ini
dilakukan sebagaimana pada masa pandemic COVID-19 ini kegiatan untuk
mengumpulkan banyak orang masih terbatas sehingga kegiatan ini dilakukan
secara online dengan menggunakan aplikasi zoom meeting dengan sasaran
siswi dari SMAN 5 Pekanbaru.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai upaya dalam mencegah terjadinya anemia pada remaja putri
dengan menambah pengetahuan melalui webinar “Remaja Sehat Bebas
Anemia”.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai informasi mengenai masalah gizi pada Remaja.
2. Sebagai informasi cara mengatasi anemia pada remaja.
3. Sebagai informasi prinsip gizi seimbang.
1.3 Sasaran
Siswi SMAN 5 Kota Pekanbaru
47
1.4 Pelaksanaaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan saran dan prasarana (flyer)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi mengenai anemia melalui webinar
1.4.3 Monitoring dan evaluasi
Siswi dapat memahami dan menerapkan isi dari webinar remaja sehat bebas
anemia
48
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Edukasi gizi yang diberikan pada balita dilakukan dengan penyuluhan asi
eksklusif dan MP-ASI, pentingnya imunisasi bagi balita, penyuluhan gizi s
eimbang bagi balita, pemberian makanan tambahan bagi balita dan ada
grup untuk bunda bertanya tentang apa yang terjadi kepada anak. Hasil
dari intervensi yang dilakukan dapat dilihat pada hasil publikasi yaitu
respon masyarakat tertarik pada media edukasi dengan antusias ibu
bertanya tentang keadaan anaknya yang sedang terjadi didalam grup WA
halo gizi balita dan bunda ASI garuda.
49
2. Edukasi gizi yang diberikan pada ibu hamil dilakukan dengan penyuluhan
gizi seimbang ibu hamil, penyuluhan pencegahan KEK bagi ibu hamil, Pe
mberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil.
4.2 Saran
50
LAMPIRAN
50
Melakukan kegiatan
1. Poli Gizi dengan melakukan
mandiri
Rabu, 27 2. EPPGM
3
Jan 2021 3. Penyuluhan
4. Mendata status gizi balita
51
6. Laporan gizi seimbang dan fe
52
Kegiatan dilakukan sesuai
jadwal yang diberi
1. Poli gizi
2. Distribusi vit.A dan PMT
8 3. Penyuuluhan anemia
Selasa, 2
4. Distribusi vit.A PKM
Feb 2021
5. Asessesnt hasil kunjungan
lapangan
6. EPPGBM
53
Kegiatan dilakukan sesuai
jadwal yang diberi
1. EPPGBM
2. Poli gizi
3. Pelayanan pemantauan
Jum’at, 5
11 pertumbuhan PKM
Feb 2021
4. Penyuluhan
5. Distribusi vit.A kader
6. Distribusi vit.A PKM
54
Kegiatan dilakukan sesuai
jadwal yang diberi
55
5. EPPGBM
Serta meningkatkan
pengetahuam tentang gizi
seimbang dan fe
56
Menghias poli gizi untuk
sebagai media edukasi
Kamis, 11 diidnding poli
16 1. Menghias poli gizi
Feb 2021
Pekanbaru, 2021
Dosen Pembimbing,
57
NIP 198512192014072001
58
Lampiran 2 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan)
58
No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan
penyuluhan peserta
1 Pembukaan 3 menit a. Salam Menjawab
b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
2 Isi materi 15 a. Menjelaskan Memperhatika
menit apa itu isi n
piringku
b. Menjelaskan
apa aja maksut Memperhatika
dari isi poster n
3 Penutupan 2 menit a. Menyimpulka
n materi
bahasan yang
telah
disampakan
b. Memerikan
motivasi
peserta untuk
memberikan
anjuran porsi
makan
59
Sebelum mengenal Isi Piringku selogan yang dikelan yaitu 4 Sehat 5
Sempurna namun ini sudah tidak lagi dianggap sesuai dengan pengetahuan
pangan dan gizi maka dari itu kementrian kesahatan pangan dan gizi maka dari itu
kementrian kesehatan republik indonesia mulai mengkapampenyekan selogan dari
Isi Piringku pada tahun 2017.
Didalam selogan Isi Piringku terdapat karbohidrat 2/3 dari piring sebesar
150 gr atau setara dengan 3 sendok makan, 2/3 sayur dari piring sebesar 150 gr
setara dengan 1 mangkok, dan 1/3 dari lauk pauk dan 1/3 buah-buahan.
60
A. Pemateri : Fitra Ayu Lestari
B. Materi Pembelajaran : 4 Pilar Gizi Seimbang
C. Pokok Bahasan :
1. Konsumsi makanan yang beragam
2. Menerapkan pola hidup bersih
3. Melakukan aktifitas fisik
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal
D. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
E. Waktu : Kamis, 28 Januari 2021
F. Tempat : Puskesmas Garuda
G. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap 4
pilar gizi seimbang
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan terkait aneka ragam makanan
b. Meningkatkan kesadaran pengunjung agar dapat menerapkan pola
hidup sehat
c. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait pentingnya aktifitas
fisik bagi kesehatan
d. Meningkatkan pengetahuan pengunjung pentingnya menjaga berat
badan agar tetap normal
H. Kegiatan Pembelajaran :
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah
3. Langkah dan estimasi :
61
No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
. Penyuluhan
a. Salam
b. Perkenalan
Menjawab
1. Pembukaan 3 menit c. Menjelaskan
salam
tujuan dari
penyuluhan
a. Menjelaskan
terkait apa itu 4
pilar gizi
seimbang
b. Menjelaskan
2. Isi Materi 10 menit Memperhatikan
maksud dan
bagaimana 4
pilar gizi
seimbang
tersebut
a. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
b. Memberikan
motivasi
3. Penutupan 2 menit kepada
pengunjung
PKM Garuda
agar
menerapkan 4
pilar gizi
seimbang
I. Materi
4 Pilar Gizi Seimbang
62
a. Pengertian gizi seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Susunan maknaan ini, tetap memperhatikan 4 pilar gizi seimbang untuk
mencegah masalah gizi dan kesehatan.
Didalam gizi seimbang terdapat 4 prinsip atau pilar yang ditekankan
sebagai berikut:
1. Mengkonsumsi makanan dengan beraneka ragam
2. Pola hidup bersih dan sehat
3. Pola hidup aktif dan berolahraga
4. Menjaga atau memantau berat badan ideal
b. 4 pilar gizi seimbang
1. Mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam
Mengapa arus beraneka ragam, karena tidak ada satupun jenis
pangan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh
dalam menjaga kesehatan, sehingga harus mengkonsumsi aneka ragam
jenis pangan.
2. Pola hidup bersih dan sehat
Tujuan dari pilar kedua ini adalah untuk mencegah penykit infeksi.
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor pentig yang
mempengaruhi status gizi seseorang secara langsung. Pola hidup bersi
dan sehat ini dapat dterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti:
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Menutup makanan yang disajikan
Menutup mulut dan hidung saat bersin
Menggunakan alas kaki ketika diluar rumah
3. Pola hidup aktif dan berolahraga
Tujuan dari pilar ketiga ini adalah untuk mencegah penyakit
degeneratif. Pentingnya berlahraga yaitu untuk menyeimbangkan
pengeluaran atau pemasukan zat gizi didalam tubuh, memperlancar
sisitem metabolisme dalam tubuh.
4. Menjaga atau memantau berat badan ideal
63
Tujuan dari pilar keempat yaitu agar kita selalu terhindar atau beresiko
terkena dari berbagai penyakit dengan cara selalu menjaga berat badan
agar tetap normal atau ideal
64
K. Pokok Bahasan :
5. Mengenal anemia
6. Kadar Hb berasarkan umur dan Jenis kelamin
7. Factor penyebab anemia
8. Upaya pencegahan anemia
L. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
M. Waktu : Selasa, 2 Februari 2021
N. Tempat : Puskesmas Garuda
O. Tujuan Pembelajaran :
3. Tujuan Umum
b. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap
anemia
4. Tujuan Khusus
e. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait anemia
f. Meningkatkan pengetahuan pengunjur terkait kadar Hb tiap umur dan
jenis kelamis
g. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait factor penyebab anemia
h. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait upaya pencegahan
anemia
P. Kegiatan Pembelajaran :
4. Materi : Terlampir
5. Metode : Ceramah
6. Langkah dan estimasi :
65
anemia
d. Menjelaskan
tentang kadar
Hb tiap
kelompok
umur dan jenis
kelamin
e. Menjelaskan
tentang apa
saja factor
penyebab
terjadinya
anemia
f. Menjelaskan
tentang
bagaimana
upaca
pencegahan
terjadinya
anemia
3. Penutupan 2 menit c. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
d. Memberikan
motivasi
kepada
pengunjung
PKM Garuda
agar
mengkonsumsi
makanan tinggi
zat besi, asam
66
folat, vitamin a
dan c,dan
tablet
penambah
darah
67
1. Defenisi Asam Urat
2. Tujuan diet asam urat
3. Prinsip dan syarat diet asam urat
4. Aturan makan diet asam urat
C. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
D. Waktu : Senin, 1 Januari 2021
E. Tempat : Puskesmas Garuda
F. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap
Diet asam urat
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan terkait pola makan atau diet asam urat
b. Meningkatkan kesadaran pengunjung agar dapat menerapkan pola
hidup sehat
c. Meningkatkan pengetahuan pengunjung pentingnya menjaga makanan
untuk usia yang rentan
G. Kegiatan Pembelajaran :
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah
3. Langkah dan estimasi :
68
maksud dan
bagaimana diet
asam urat
tersebut
a. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
b. Memberikan
motivasi
3. Penutupan 2 menit
kepada
pengunjung
PKM Garuda
agar
menerapkan
diet asam urat
69
7. Persyaratan Pemberian MP-ASI
8. Tanda Bayi Siap Menerima Makanan Pendamping ASI
9. Jenis dan Bahan MP-ASI
10. Kebutuhan Energi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
11. Pedoman Makanan Pendamping MP-ASI
12. Contoh menu MP-ASI
J. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
K. Waktu : Rabu, 3 Februari 2021
L. Tempat : Puskesmas Garuda
M. Tujuan Pembelajaran :
3. Tujuan Umum
b. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
4. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai pengertian MP-ASI
b. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai tujuan MP-ASI
c. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai apa saja persyaratan
dalam pemberian MP-ASI
d. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai tanda Bayi Siap
Menerima Makanan Pendamping ASI
e. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai jenis dan bahan
MP-ASI
f. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai kebutuhan energi
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
g. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai pedoman Makanan
Pendamping MP-ASI
h. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai contoh menu MP-
ASI
N. Kegiatan Pembelajaran :
4. Materi : Terlampir
5. Metode : Ceramah
6. Langkah dan estimasi :
70
tujuan dari
penyuluhan
c. Menjelaskan
terkait apa itu
Makanan
Pendamping
ASI (MP-ASI)
2. Isi Materi 10 menit d. Menjelaskan Memperhatikan
maksud dan
bagaimana
Makanan
Pendamping
ASI (MP-ASI)
c. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
d. Memberikan
motivasi
kepada
pengunjung
3. Penutupan 2 menit PKM Garuda
agar
menerapkan
Makanan
Pendamping
ASI (MP-ASI)
yang baik
sesuai jenis
dan jumlahnya.
71
MATERI MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)
A. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-
24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung
zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan
(complementary feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan
bersama pemberian ASI. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan
makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian
MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan bayi. Selama kurun waktu 4-6 bulan pertama ASI
72
masih mampu memberikan kebutuhan gizi bayi, setelah 6 bulan produksi ASI
menurun sehingga kebutuhan gizi tidak lagi dipenuhi dari ASI saja.
B. Tujuan MP-ASI
1. Memenuhi kebutuhan bayi
2. Mengembangkan kemampuan bayi dalam menerima makanan dengan
berbagai rasa sehingga mampu menerima makanan keluarga.
3. Mengembangkan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan
(kemampuan oromotor).
4. Mencegah terjadinya gizi buruk dan gizi kurang serta mempertahankan
status gizi baik bayi.
73
Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar,
seperti tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur, dan
buah-buahan. Jenis-jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah :
1. Makanan saring : bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/dikerok, pepaya
saring, nasi tim saring .
2. Makanan Lunak : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, pure kentang
3. Makanan Padat : lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit
74
Bahan yang diperlukan :
25 gr kentang
15 gr daging sapi giling
15 gr wortel
10 gr tomat
2. Usia 9 – 11 bulan
Bubur tim hati ayam dan wortel
75
½ siung bawang putih
300 ml kaldu ayam
3. Usia 12 – 24 Bulan
Sup Makaroni Telur
ASI EKSKLUSIF
76
A. Materi Pembelajaran : ASI Eksklusif
B. Pokok Bahasan :
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Manfaat ASI Eksklusif
3. Cara memberi ASI Eksklusif
4. Manajemen ASI perah
5. Tips agar ASI lancar
C. Sasaran : Ibu Menyusui
D. Waktu : Sabtu, 06 februari 2021
E. Tempat : Pustu Gurita
F. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang pentingnya ASI
Eksklusif.
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
b) Meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya ASI
Eksklusif
c) Mengetahui tentang ASI perah
G. Kegiatan Pembelajaran:
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah
3. Langkah dan Estimasi :
77
Esklusif.
c. Menjelaskan cara memberi Memperhatikan
ASI Eksklusif.
d. Menjelaskan tentang ASI
perah.
e. Menjelaskan tentang tips
agar ASI lancer.
3 Penutupan 2 menit a. Menyimpulkan materi
bahasan yang telah di
sampaikan
b. Memberikan motivasi
peserta untuk tetap
memberikan ASI Eksklusif
I. Materi :
78
Hindmilk adalah ASI yang keluar pada saat sesi menyusui akan
berakhir. Kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan foremilk.
79
4) Manajemen ASI Perah
Cara menyimpan ASI Perah
80
Cara mencairkan ASI Perah
81
9) Konsumsi makanan yang bergizi
10) Banyak minum air putih
11) Beri ASI kapan saja si kecil minta
12) Bahagia dan berfikir positif
13) Kurangi stress (shopping, rekreasi, meditasi, berkumpul dengan
orang terdekat dsb)
82
SATUAN ACARA PENYULUHAN
83
. Penyuluhan
g. Salam
h. Perkenalan
Menjawab
1. Pembukaan 3 menit i. Menjelaskan
salam
tujuan dari
penyuluhan
2. Isi Materi 10 menit g. Menjelaskan Memperhatikan
terkait apa itu
Kekurangan
Energi Kronik
Pada Ibu
Hamil
h. Menjelaskan
tentang
Dampak
Kekurangan
Energi Kronik
Terhadap Ibu
Hamil
i. Menjelaskan
tentang
Dampak
Kekurangan
Energi Kronik
Terhadap Janin
j. Menjelaskan
tentang Faktor
Penyebab
Kekurangan
Energi Kronik
k. Menjelaskan
tentang
Pencegahan
84
Kekurangan
Energi Kronik
e. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
f. Memberikan
masukan
kepada
pengunjung
3. Penutupan 2 menit PKM Garuda
agar anggota
keluarga yang
sedang hamil
dapat
memeriksakan
kehamilannya
di klinik
kesehatan
85