Anda di halaman 1dari 92

Tugas Kelompok Hari : Sabtu

MK.PIGM Tanggal : 13 Februari 2021

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN KERJA LAPANGAN (PKL) GIZI


POLTEKKES KEMENKES RIAU DI PUSKESMAS GARUDA

Disusun oleh:
Kelompok 2

Melyani Rizky Ayundra Putri P031813411018


Fita Ayu Lestari P031813411013
Tengku Shafira Nazla P031813411075
Rahmani Zilda P031813411028
Nadya Ananda Syafira P031813411061
Widia Natasa P031813411078
Viola Bestari Azmi P031813411039
Putri Rahayu P031813411026

Dosen Pembimbing :

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
JURUSAN GIZI
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan

Program studi : D III Gizi Poltekkes Kemenkes Riau

Koordinator Mata Kuliah Ketua Kelompok

Yolahumaroh, SKM, MPH Melia, SST


NIP 198512192014072001 NIP 198605222010012027

Ketua Jurusan

Fitri, SP, MKM


NIP 198008132006042010

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan “Progra
m Intervensi Gizi Masyarakat di Puskesesmas Garuda” ini dengan baik meskipun
masih banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Program Intervensi Gizi Masyarakat Poltekkes
Kemenkes Riau yang telah memberikan bimbingan dalam menyusun laporan
kegiatan ini.

Kami sangat berharap laporan ini dapat diterima dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk mengikuti kegiatan Program Intervensi Gizi Masyarakat. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan yang akan kami buat di masa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya.
Sebelumnya kami minta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dalam
laporan ini.

Pekanbaru, 13 Februari 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Tujuan.............................................................................................................2

1.2.1 Tujuan Umum..........................................................................................2

1.2.2 Tujuan Khusus.........................................................................................2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN...............................................................3

BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM...........................................................39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................58

4.1 Kesimpulan...................................................................................................58

4.2 Saran.............................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................60

LAMPIRAN..........................................................................................................61

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Riau merupakan institusi yang mendidik tenaga
profesional dalam bidang gizi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi dan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pendidikan Program D III Gizi tahun 2008 (SK Kepala Badan PPSDM Kesehatan
Kemenenkes RI nomor HK.03.03.1.00810), mencantumkan 6 (enam) peran lulusan
Pendidikan Progran D III Gizi, yaitu: pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik;
pelaksana pelayanan gizi masyarakat; penyelia sistem penyelenggaraan makanan institusi/
massal; pendidik/ penyuluh/ pelatih/ konselor gizi; pelaku pemasaran produk gizi dan
kegiatan wirausaha; elaku praktik kegizian yang bekerja secara profesional dan etis.
Kompetensi lulusan Diploma III Gizi (Ahli Madya Gizi) didasarkan pada Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.374/Menkes/SK/III/2007, tentang Standar Profesi terdapat 44
kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan Diploma III Gizi. Kompetensi tersebut terbagi
dalam 3 bidang kompetensi yaitu Gizi Klinik, Gizi Masyarakat, dan Manajemen Sistem
Penyelenggaraan Makanan Institusi.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Program DIII Gizi tahun 2008,
mengamanatkan bahwa mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Praktik Kerja Lapangan
(PKL) Program Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM) pada Semester VI. Praktik Kerja
Lapangan ini merupakan bentuk pembelajaran untuk mempraktikkan teori dalam rangka
mencapai jenjang Ahli Madya Gizi (AMG).
Praktik Kerja Lapangan PIGM membahas penerapan pengetahuan tentang pengelolaan
kegiatan/manajemen program gizi yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan/atau Dinkes
Kab/Kota dalam skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun program yang
sedang dibina. Pengalaman kerja lapangan tersebut di bawah bimbingan intensif untuk
melaksanakan program gizi skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun yang
sedang dibina dan melaksanakan evaluasi intervensi gizi dalam skala mikro di masyarakat.
Praktik Kerja Lapangan PIGM dilakukan untuk menguasai 9 Kompetensi Utama dan 4
Kompetensi Pendukung. Setelah melaksanakan kegiatan praktik ini, mahasiswa mampu
melaksanakan intervensi gizi dan evaluasi program gizi dalam skala mikro di desa serta
memahami pengelolaan kegiatan program gizi tingkat Puskesmas dan/atau Dinkes Kab/Kota

4
dalam skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun program yang sedang
dibina.
Mahasiswa telah melaksanakan Praktek Belajar Lapangan (PBL) mata kuliah
Perencanaan Program Gizi (PPG) pada semester V yaitu melakukan Analisa data terkait gizi
dan kesehatan ibu hamil, anak, dan lansia di 12 wilayah kerja Puskesmas di Kota Pekanbaru.
Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis dan disusun menjadi Plan of Action (POA)
yaitu perencanaan program yang dapat diintervensi pada masyarakat untuk mengatasi
permasalahan gizi dan kesehatan. Bentuk-bentuk intervensi seperti konseling lansia yang
beresiko malnutrisi, penyuluhan ASI ekskulsif, penyuluhan pemberian MP-ASI, dll.
Praktik Kerja Lapangan PIGM sekaligus sebagai persiapan uji kompetensi mahasiswa.
Hasil PKL ini juga sebagai bentuk manifestasi dari Penilaian Pencapaian Kompetensi (PPK)
di semester VI. Oleh karena itu pada kegiatan PKL ini, mahasiswa juga diwajibkan
menyampaikan laporan kegiatannya sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.

1.2 Tujuan PKL PIGM

Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mata kuliah Program Intervensi Gizi
Masyarakat (PIGM) adalah mahasiswa mampu memahami pengelolaan kegiatan
program gizi tingkat puskesmas dan/atau tingkat dinas kesehatan kabupaten/kota
dalam skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun program yang
sedang dibina.

5
BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Gambaran Umum Lokasi PKL

2.1.1 Data Geografi

1. Luas wilayah kerja puskesmas garuda adalah 11 km2


2. Terdiri dari 143 RT, 41 RW dan 3 kelurahan, yaitu:
 Kelurahan Tangkerang Tengah

6
 Kelurahan Tangkeran Barat
 Kelurahan Wonorejo
3. Batas wilayah puskesmas geruda adalah:
 Sebelah utara berbatas dengan kecamatan sukajadi
 Sebelah selatan berbatas dengan kelurahan maharatu
 Sebelah barat berbatas dengan kecamatan tampan
 Sebelah timur berbatas dengan kecamatan bukit raya

2.1.2 Data Demografi

Jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas garuda pada tahun 2018 adalah
78.236 jiwa yang terdiri dari 18.643 kepala keluarga, dengan kepadatan penduduk rata-
rata 7.112 penduduk/KM2, yang terdiri dari:

 Kelurahan tangkerang tengah : 35.862 jiwa


 Kelurahan tangkerang barat : 24.976 jiwa
 Kelurahan wonorejo : 17.398 jiwa

2.1.3 Sarana Pendidikan

 Jumlah posyandu : 39 buah


 Jumlah posyandu : 13 buah
 Jumlah posyandu : 25 buah
 Jumlah posyandu : 3 buah
 Jumlah posyandu : 8 buah
 Jumlah posyandu : 76 buah
 Jumlah posyandu : 15 buah
 Jumlah posyandu : 3 buah

7
2.2 Situasi Kelahiran
2.2.1 Angka Kelahiran
Jumlah kelahiran hidup pada tahun 2018 ini adalah 1.598 kelahiran, dengan
angka kelahiran (CBR) : 20,42 per 1000 penduduk diwilayah kerja puskesmas
garuda.
2.2.2 Angka Kematian
Pada tahun 2018 ini telah ditemukan 1 kasus kelahiran yang mati untuk bayi laki-
laki di kelurahan tangkerang tengah. Sedangkan tidak ditemukan kematian pada
neonatal, bayi juga tidak ditemukan kematian pada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu
nifas pada tahun 2018 ini.
2.2.3 Situasi Gizi Masyarakat
Jumlah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas garuda tahun 2018 yang
dilaporkan sebanyak 5.472 balita, dengan status gizi sebagai berikut:
 Kurus : 57 orang (1,04%)
 Pendek : 66 orang (1,2%)
 Kurang : 45 orang (0,8%)
2.3 Situasi upaya kesehatan
2.3.1 Program Promosi Kesehatan
1. Jumlah posyandu yang ada pada tahun 2018 ini adalah 39 posyandu, dengan 13
posyandu (33,33%) adalah posyandu mandiri, dan 25 posyandu adalah posyandu
purnama (64,1%) serta 1 (2,6%) posyandu madya.
2. Cakupan bayi yang diberi ASI Ekslusif sebesar 58,4% pada tahun 2018 ini,
jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 51,06%.
2.3.2 Program Kesehatan Keluarga
1. Cakupan kunjungan K1 pada tahun 2018 ini 98% (1.749 orang).
Cakupan K1 mengalami peningkatan dibanding cakupan tahun 2017 sebanyak
96,7% (1.709 orang). Cakupan kunjungan K4 pada tahun 2018 ini 96,2% (1.716
orang), sedangkan cakupan K4 ini juga mengalami peningkatan dari tahun 2017
sebesar 89,5% (1.581 orang).

8
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes pada tahun 2018 ini 93,8% (1.598
orang) sudah mencapai target 90%. Cakupan ini terjadi peningkatan bila
dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 88,32% (1.491 orang)
3. Cakupan penjaringan kesehatan anak sekolah tahun 2018 adalah 98,6%.
4. Jumlah akseptor KB aktif 83,3% dari target 75% diwilayah kerja garuda pada
tahun 2018 ini. Bila dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 81,1 % terjadi
peningkatan.
5. Penanganan komplikasi kebidanan yang ditanganin sebesar 2,7%.
6. Cakupan pelayanan kesehatan usila puskesmas garuda tahun 2018 ini sebanyak
565 orang (14,3%)
2.4 Program Gizi
1. Jumlah balita bawah garis merah (BGM) pada tahun 2018 ini sebanyak 45 orang,
dimana semua balita udah mendapat penanganan yang maksimal dari puskesmas
seperti pemberian PMT pemulihan dan MP-ASI.
2. Cakupan anak balita yang mendapat vitamin A sebesar 73,3% untuk bayi 6-11 bulan,
sebesar 88,7% untuk bayi 12-59 bulan. Sehingga balita yang mendapatkan vitamin A
pada tahun 2018 yaitu 86,8% (5.964 orang). Bila dibandingkan dengan tahun 2017
lalu mencapai 1.480 orang terjadi peningkatan.
3. Cakupan bumil yang mendapat tablet FE3 tahun 2018 sebanyak 96,2% dari target
90% ( sudah mencapai target) diwilayah kerja garuda. Jika dibandingkan dengan
tahun 2017, ibu hamil yang mendapatkan tablet FE3 sebanyak 1.573 orang (89,02%),
angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
2.4.1 Program Kegiatan Puskesmas Garuda
Pelayanan Gizi Masyarakat dibagi dalam 2 macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan dalam gedung puskesmas, meliputi :
 Pengkajian gizi
 Penentuan diagnosa gizi
 Intervensi gizi
 Monitoring dan evaluasi
a. Konsultasi Gizi
Serangkaian kegiatan sebagai proses kominikasi 2 (dua) arah untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga
membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui

9
pengaturan makanan dan minuman yang dilakukan oleh ahli
gizi/nutrisionis/dietisen.
Konsultasi gizi dilakukan didalam poli gizi puskesmas garuda dengan
cara assessment dan memberikan konsultasi gizi terait penyakit pasien, untuk
mencapai kesehatan yang optimal, adalah baik untuk menemui ahli gizi atau
ahli diet saat masih merasa baik untuk menangkis penyakit terutama jenis
penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker. Ahli gizi atau ahli diet dapat
membantu merencanakan makanan, memilih jenis makanan yang terbaik
berdasarkan metabolisme atau profil riwayat medis, dan memonitor kemajuan.
b. Vitamin A
Bulan Februari dan Agustus adalah bulan vitamin A. Di kedua bulan ini
anak bisa mendapatkan berupa suplementasi vitamin A Kapsul Biru (dosis
100.000 IU) untuk bayi umur 6-11 bulan dan Kapsul Merah (dosis 200.000
IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A dalam bentuk kapsul merah juga
diberikan kepada ibu nifas. Vitamin A/retinol terlibat dalam pembentukan,
produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi juga
integritas sel epitel pelapis tubuh.
Adapun vitamin A juga bisa mencegah rabun senja, xeroftalmia,
kerusakan kornea dan kebutaan serta mencegah anemia pada ibu nifas.
Sedangkan apabila anak kekurangan vitamin A maka anak bisa menjadi rentan
terserang penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak, dan
diare.
Pemberian vitamin A diposyandu garuda dilakukan Sweeping atau turun
lapang juga diambil di puskesmas garuda .
c. Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Gizi kurang merupakan suatu keadaan dimana kebutuhan nutrisi pada
tubuh tidak terpenuhi dalam jangka waktu tertentu sehingga tubuh akan
memecah cadangan makanan yang berada di bawah lapisan lemak dan lapisan
organ tubuh (Adiningsih, 2010).
Gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan
menurut umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight (gizi
kurang) dan severely underweight (gizi buruk). Balita disebut gizi buruk
apabila indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) kurang dari -3 SD
(Kemenkes, 2011).

10
Pemantauan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Garuda
dengan cara sweeping dengan cara datang kerumah-rumah atau pada saat
posyandu dan pustu gurita dan belimbim dengan membawa peralatan yang
diperlukan saat pemantauan status gizi seperti timbangan berat badan,
pengukur tinggi badan.
d. Pemberian PMT
PMT Balita merupakan pemberian suplementasi gizi untuk melengkapi
kebutuhan gizi agar mencapai berat badan sesuai usia. Tiap 100 gram PMT
mengandung 450 kalori, 14 gram lemak, 9 gram protein, dan 71 gram
karbohidrat. PMT Balita mengandung 10 vitamin (vitamin A, B1, B2, B3, B6,
B12, D, E, K, dan Asam Folat) dan 7 mineral (besi, zink, fosfor, selenium, dan
kalsium). Setiap bungkus PMT Balita terdiri dari 12 keping biskuit atau 540
kalori (45 kalori per biskuit). Usia 6-11 bulan diberikan 8 keping per hari
selama 1 bulan, setara dengan 20 bungkus PMT Balita. Usia 12-59 bulan
diberikan 12 keping per hari selama 1 bulan, setara dengan 30 bungkus PMT
Balita. Bila berat badan telah sesuai, pemberian PMT Balita dihentikan dan
untuk selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi simbang.
Pemberian PMT balita di wilayah kerja puskesmas diberikan secara
sweeping atau pengambilan PMT di puskesmas dan di pustu. Pemberian PMT
untuk meningkatkan status gizi balita yang mengalami penurunan berat badan.
2. Kegiatan luar gedung puskesmas, meliputi :
 Edukasi gizi.
 Konseling ASI Eklusif dan PMBA.
 Konseling gizi melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(POSBINDU PTM).
 Pengelolaan Pemberian Vitamin A pada anak.
 Pengelolaan pemberian Tablet Tambah Darah ( TTD ) untuk ibu hamil, remaja
putri dan Ibu nifas.
 Edukasi pencegahan Anemia pada remaja putri dan WUS.
 Pengelolaan pemberian MP-ASI dan PMT Pemulihan.
 Pemantauan garam beryodium.
 Posyandu Balita BGM.
 Surveilans Gizi.

11
 Pembinaan Gizi Institusi.
 Kerjasama lintas sektor dan lintas program.

2.5 Visi Misi Puskesmas


Adapun Visi Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru yaitu:

“Puskesmas sebagai pusat layanan utama untuk mendorong terwujudnya


masyarakat sehat, mandiri dan berkeadilan menuju Pekanbaru Smart City
Madani”

Agar visi bisa tercapai maka dibutuhkan penyusunan upaya-upaya yang dirumuskan
dalam bentuk misi yang nantinya akan dilaksanakan, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kesehatan.


2. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mewujudkan masyarakat sehat.
3. Meningkatkan kesadaran perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
2.6 Logo dan Motto Puskesmas
1. Logo Puskesmas
2. Motto Puskesmas
Motto Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru adalah:
“Kesehatan Anda adalah Kebahagiaan Kami”
2.7 Struktur Puskesmas
Adapun susunan organisasi Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, membawahi:
a. System Informasi Puskesmas
b. Kepegawaian
c. Rumah Tangga
d. Keuangan (Bendahara BOK, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerima)
12
3. Penanggung Jawab UKP. Farmasi dan Laboratorium, membawahi:
a. Pemeriksaan Umum
b. Kesehatan Gigi dan Mulut
c. KIA – KB
d. UGD
e. Gizi
f. Kefarmasian
g. Laboratorium
h. Pemeriksaan Usila
i. Pemeriksaan Anak
4. Penanggung Jawab UKM, membawahi:
a. UKM Esensial & Keperawatan Kesehatan Masyarakat (P2P, Promkes, Kesehatan
Lingkungan, KIA-KB, Gizi, PERKESMAS)
b. UKM Pengembangan (UKGS, Kesehatan Lansia, UKK)
5. Jaringan dan Jejaring, membawahi:
a. Puskesmas Pembantu (Pustu Wonorejo dan Pustu Gurita)
b. Jejaring Sarkes

13
BAB III

IMPLEMENTASI PROGRAM

3.1 Penyuluhan Perorangan


Nama Kegiatan : Penyuluhan Perorangan

Materi Penyuluha n : Isi Piringku (Melyani Rizky Ayundra Putri)

Pilar Gizi Seimbang (Fitra Ayu Lestari)

Asam Urat (Rahmani Zilda)


Bumil KEK (Tengku Shafira Nazla)
Anemia (Nadya Ananda Syafira)
Buah dan Sayur (Viola Bestari Azmi)
MP-ASI (Widia Natasa)
ASI Ekslusif (Putri Rahayu)
Tanggal Pelaksanaan : 26 Januari – 6 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 08.00-08.30 WIB

1.1 Latar Belakang

Penyuluhan gizi adalah suatu usaha untuk meningkatkan status gizi masyarakat
dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan prinsip ilmu
gizi, yaitu meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui peningkatan pengetahuan
14
gizi dan makanan yang menyehatkan. Menyebarkan konsep baru tentang informasi gizi
kepada masyarakat. Membantu individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan
berperilaku positif sehubungan dengan pangan dan gizi. Mengubah perilaku konsumsi
makanan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan gizi, sehingga pada akhirnya tercapai
status gizi yang baik (Supariasa, 2007).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait materi yang disampaikan.
1.2.2 Tujuan Khusus
 Pasien mampu memahami materi yang disampaikan oleh pemateri.
 Meningkatkan pengetahuan pasien terkait materi yang disampaikan.
 Pasien mampu menerapkan dikehidupan sehari-hari dari materi yang telah
disampaikan oleh pemateri.
1.3 Sasaran
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Garuda.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Menyiapkan sarana dan prasarana (leaflet, poster, dan ppt)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung didepan pasien.
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Pasien dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.
1.5 Media Edukasi dan Dokumentasi Kegiatan
1. Isi Piringku (Melyani Rizky Ayundra Putri)

2. 4 Pilar Gizi Seimbang (Fitra Ayu Lestari)

15
3. Asam Urat (Rahmani Zilda)

4. Bumil KEK (Tengku Shafira Nazla)

5. Anemia (Nadya Ananda Syafira)

16
6. Buah dan Sayur (Viola Bestari Azmi)

7. MP-ASI (Widia Natasa) dan ASI Ekslusif (Putri Rahayu)

17
3.2 Poli Gizi
Nama Kegiatan : Poli Gizi

Tanggal Pelaksanaan : 26 Januari – 8 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 08.00-11.00 WIB

1.1 Latar Belakang

Pelayanan gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi makanan, dietetik
masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan
evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal
dalam kondisi sehat atau sakit (Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2003).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

18
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien terkait materi yang disampaikan
dan diet yang sesuai dengan pasien.
1.2.2 Tujuan Khusus
 Pasien mampu memahami materi yang disampaikan oleh mahasiswa.
 Meningkatkan pengetahuan pasien terkait materi yang disampaikan.
 Pasien mampu menerapkan dikehidupan sehari-hari terkait diet yang telah
disepakati.
1.3 Sasaran
Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Garuda yang dirujuk ke Poli Gizi.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Menyiapkan sarana dan prasarana (leaflet)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung didepan pasien.
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Pasien dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.

1.5 Dokumentasi Kegiatan

19
20
3.3 Distribusi Vitamin A dan PMT Balita
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A dan PMT Balita

Tanggal Pelaksanaan : 1-5 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 09.00-11.00 WIB

1.1 Latar Belakang


Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan dan kinerja
berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin A dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti hati sapi, susu, keju,
yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam dan wortel, serta minyak ikan.
Vitamin A memiliki banyak manfaat yang diperlukan untuk pengembangan dan
fungsi mata, kulit, serta sistem kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin A juga bermanfaat
dalam mencegah dan mengobati kanker, melindungi jantung dan sistem kardiovaskular
dan memperlambat proses penuaan.
Bagi wanita, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A sangat baik dalam
mencegah kanker payudara dan membantu pemulihan infeksi vagina. Sedangkan bagi
pria, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A juga dapat berperan
dalam meningkatkan jumlah sperma mereka. Jumlah kebutuhan vitamin A yang ideal
bagi orang dewasa yaitu 0,7 mg sehari untuk pria dan 0,6 mg sehari untuk wanita.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan mengalami masalah penglihatan dan
lemahnya sistem imun tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mencukupi
kebutuhan vitamin A setiap harinya.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada
balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya
dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta mengandung nilai gizi
yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua
macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) penyuluhan. Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita.

21
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Menaikkan status gizi balita secara bertahap dan meningkatkan pengetahuan ibu
balita dan mempertahankan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Ibu balita mengetahui status gizi anak saat ini
b. Ibu balita memahami kandungan gizi makanan tambahan yang akan diberikan.
c. Ibu balita memahami kandungan vitamin A yang akan diberikan untuk anak

1.2 Sasaran
Balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Garuda dan pemberian
vitamin A pada anak sesuai sasaran Puskesmas Garuda.

1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet, vitamin A dan PMT Balita)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi
1.5 Dokumentasi Kegiatan

22
23
3.4 Distribusi Vitamin A Bersama Kader
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A Bersama Kader

Tanggal Pelaksanaan : 6-8 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 09.00-11.00 WIB

1.1 Latar Belakang


Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan dan kinerja
berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin A dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti hati sapi, susu, keju,
yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam dan wortel, serta minyak ikan.
Vitamin A memiliki banyak manfaat yang diperlukan untuk pengembangan dan
fungsi mata, kulit, serta sistem kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin A juga bermanfaat
dalam mencegah dan mengobati kanker, melindungi jantung dan sistem kardiovaskular
dan memperlambat proses penuaan.
Bagi wanita, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A sangat baik dalam
mencegah kanker payudara dan membantu pemulihan infeksi vagina. Sedangkan bagi
pria, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A juga dapat berperan
dalam meningkatkan jumlah sperma mereka. Jumlah kebutuhan vitamin A yang ideal
bagi orang dewasa yaitu 0,7 mg sehari untuk pria dan 0,6 mg sehari untuk wanita.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan mengalami masalah penglihatan dan
lemahnya sistem imun tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mencukupi
kebutuhan vitamin A setiap harinya.

24
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mempertahankan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan mata.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Ibu balita memahami kandungan vitamin A yang akan diberikan untuk anak
b. Mempertahankan daya tahan tubuh anak dan kesehatan mata anak

1.3 Sasaran

Anak dengan usia 0-56 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Garuda.

1.4 Pelaksanaan

1.4.1 Persiapan

Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet, vitamin A)


1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.
1.5 Dokumentasi Kegiatan

25
3.5 Pemantauan Status Gizi dan Distribusi Vitamin A di PKM Garuda
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A dan Pemantauan Status Gizi

Tanggal Pelaksanaan : 6-8 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 09.00-11.00 WIB

1.1 Latar Belakang


Pemantauan Status Gizi (PSG) merupakan kegiatan pemantauan perkembangan status
gizi balita yang dilaksanakan setiap tahun secara berkesinambungan untuk memberikan
gambaran tentang kondisi status gizi balita. Pelaksanaan PSG bertujuan untuk mengawal
upaya perbaikan gizi masyarakat agar lebih efektif dan efisien, melalui monitoring

26
perubahan status gizi maupun kinerja program dari waktu ke waktu, sehingga kita dapat
dengan tepat menetapkan upaya tindakan, perubahan formulasi kebijakan dan
perencanaan program.
Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan dan kinerja
berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin A dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti hati sapi, susu, keju,
yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam dan wortel, serta minyak ikan.
Vitamin A memiliki banyak manfaat yang diperlukan untuk pengembangan dan
fungsi mata, kulit, serta sistem kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin A juga bermanfaat
dalam mencegah dan mengobati kanker, melindungi jantung dan sistem kardiovaskular
dan memperlambat proses penuaan.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan mengalami masalah penglihatan dan
lemahnya sistem imun tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mencukupi
kebutuhan vitamin A setiap harinya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Memantau status gizi balita dan Mempertahankan daya tahan tubuh dan menjaga
kesehatan mata.

1.2.2 Tujuan Khusus


b. Ibu balita mengetahui status gizi anak saat ini
c. Ibu balita memahami kandungan gizi makanan tambahan yang akan diberikan.
d. Ibu balita memahami kandungan vitamin A yang akan diberikan untuk anak
e. Mempertahankan daya tahan tubuh anak dan kesehatan mata anak

1.3 Sasaran
Anak dengan usia 0-56 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Garuda
1.4 Pelaksanaan

1.4.1 Persiapan

27
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet, vitamin A)
1.4.4 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
1.4.5 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.

1.5 Dokumentasi Kegiatan


1.5.1 Vitamin A

28
29
1.5.2 PMT

30
31
32
3.6 GESTARI (GErakan intervenSi baliTA Resiko malnutRIsi)
Nama Kegiatan : Gerakan Intervensi Balita Resiko Malnutrisi (GESTARI)

Tanggal Pelaksanaan : 02 februari 2021 - sekarang

Waktu Pelaksanaan : 08.00 WIB - selesai

1.1 Latar Belakang


Kegiatan intervensi dan pemantauan pada balita yang beresiko malnutrisi, di wilayah
kerja Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru.
1.2 Tujuan
Memantau status gizi balita secara langsung maupun secara via online (Halo Gizi Balita).
1.3 Sasaran
Balita yang beresiko malnutrisi di wilayah kerja Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru.
1.4 Pelaksanaan
1. Konseling via online WA (Halo Gizi Balita),
2. Home visit (PSG, Konseling, PMT Balita),
3. Edukasi MP-ASI dan tumbuh kembang balita, dan
4. Evaluasi dan monitoring via online WA (Halo Gizi Balita).
1.5 Persiapan

1. Masker 14. Vitamin A merah


2. Handstoon
3. Hand sanitizer
4. Timbangan berdiri
5. Timbangan berbaring
6. Pita panjang badan
7. Cakram gizi
8. Leaflet
9. Formulir vitamin A
10. PMT balita
11. MTO balita
12. Susu balita
13. Vitamin A biru

33
1.6 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat mengetahui, memahami, dan menerapkan informasi yang di
sampaikan oleh Tim GESTARI.
1.7 Dokumentasi Kegiatan

30
31
3.7 Pemantauan Status Gizi dan Distribusi Vitamin A di Pustu Gurita
Nama Kegiatan : Distribusi Vitamin A dan Pemantauan Status Gizi

Tanggal Pelaksanaan : 6-8 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 09.00-11.00 WIB

1.1 Latar Belakang


Pemantauan Status Gizi (PSG) merupakan kegiatan pemantauan
perkembangan status gizi balita yang dilaksanakan setiap tahun secara
berkesinambungan untuk memberikan gambaran tentang kondisi status gizi
balita. Pelaksanaan PSG bertujuan untuk mengawal upaya perbaikan gizi
masyarakat agar lebih efektif dan efisien, melalui monitoring perubahan status
gizi maupun kinerja program dari waktu ke waktu, sehingga kita dapat dengan
tepat menetapkan upaya tindakan, perubahan formulasi kebijakan dan
perencanaan program.
Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berfungsi untuk perkembangan
dan kinerja berbagai organ tubuh, seperti mata, kulit, organ reproduksi, dan
sistem kekebalan tubuh. Vitamin A dapat ditemukan dalam berbagai makanan,
seperti hati sapi, susu, keju, yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam dan
wortel, serta minyak ikan.
Vitamin A memiliki banyak manfaat yang diperlukan untuk
pengembangan dan fungsi mata, kulit, serta sistem kekebalan tubuh. Selain
itu, vitamin A juga bermanfaat dalam mencegah dan mengobati kanker,
melindungi jantung dan sistem kardiovaskular dan memperlambat proses
penuaan.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan mengalami masalah
penglihatan dan lemahnya sistem imun tubuh. Oleh karena itu, penting bagi
kita semua untuk mencukupi kebutuhan vitamin A setiap harinya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memantau status gizi balita dan Mempertahankan daya tahan tubuh dan
menjaga kesehatan mata.

32
1.2.3 Tujuan Khusus
1. Ibu balita mengetahui status gizi anak saat ini
2. Ibu balita memahami kandungan gizi makanan tambahan yang akan
diberikan.
3. Ibu balita memahami kandungan vitamin A yang akan diberikan untuk
anak
4. Mempertahankan daya tahan tubuh anak dan kesehatan mata anak

1.3 Sasaran
Anak dengan usia 0-56 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Garuda.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet, vitamin A)
1.4.6 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung
1.4.7 Monitoring dan Evaluasi
Ibu balita dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi gizi.
1.5 Dokumentasi Kegiatan

33
1.5.1 Pemantauan Status Gizi Balita

Pemberian PMT Balita Gizi kurang

34
1.5.2 Vitamin A

35
3.8 Bunda ASI Garuda
Nama Kegiatan : Bunda ASI Garuda

Tanggal Pelaksanaan : 26 Januari- 13 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 09.00-11.00 WIB

1.1 Latar belakang


ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, bersifat
ilmiah. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa
tambahan makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan
air putih, serta tanpa tambahan makanan padat lainnya. Menurunnya ASI
Eksklusif pada ibu hamil dan menyusui di puskesmas garuda, maka dari itu
kami ingin membuat komunitas / kelompok yang dinamai “Bucin ASI
Garuda”.
Bunda cinta ASI (Bucin Asi Garuda) adalah Komunitas / kelompok
sesama ibu hamil dan menyusui yang bekerjasama dengan tenaga kesehatan
puskesmas garuda dalam menyebarluaskan pengetahuan dan informasi tentang
ASI dan MP-ASI. Untuk mewujudkan keluarga yang sehat kepada ibu hamil
dan ibu menyusui. tujuan umum untuk menambah wawasan tentang ASI
kepada ibu hamil dan ibu menyusui.
1.2 Tujuan khusus
Agar ibu hamil dan ibu menyusui memiliki dasar informasi yang benar
seputar menyusui serta bisa saling berbagi pengalaman dan solusi tentang
permasalahan dalam menyusui.
1.3 Sasaran
sasarannya untuk ibu hamil dan ibu menyusui

36
1.4 Dokumentasi Kegiatan

Edukasi Kepada Ibu Menyusui Di


Pustu Gurita

Penyuluhan ASI Eksklusif Di Pustu


Gurita

Pengemasan Vitamin A

Pemberian Vitamin A Di Puskesmas

Pemberian Vitamin A Door To Door

Grup Bunda ASI Garuda

37
3.9 Kunjungan Panti Asuhan Annisa
Nama Kegiatan : Kunjungan Panti Asuhan Annisa

38
Tanggal Pelaksanaan : 8 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 14.00-16.00 WIB

1.2 Latar Belakang


Panti Asuhan merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial untuk
membantu anak-anak yang sudah tidak memiliki orang tua. Di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2001), panti asuhan merupakan sebuah tempat untuk
merawat dan memelihara anak-anak yatim atau yatim piatu.
Pemantauan Status Gizi (PSG) merupakan kegiatan pemantauan
perkembangan status gizi balita yang dilaksanakan setiap tahun secara
berkesinambungan untuk memberikan gambaran tentang kondisi status gizi
balita. Pelaksanaan PSG bertujuan untuk mengawal upaya perbaikan gizi
masyarakat agar lebih efektif dan efisien, melalui monitoring perubahan status
gizi maupun kinerja program dari waktu ke waktu, sehingga kita dapat dengan
tepat menetapkan upaya tindakan, perubahan formulasi kebijakan dan
perencanaan program.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatan pengetahuan remaja putri mengenai anemia dan mengetahui
penyelenggaraan makanan di panti asuhan.
1.5.2 Tujuan Khusus
1. Memantau pertumbuhan remaja putri
2. Meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia
3. Mengetahuai penyelenggaraan makanan dipanti asuhan
1.3 Sasaran
Remaja putri yang ada dipanti asuhan wilayah kerja Puskesmas Garuda.
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Leaflet)

1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi gizi secara langsung

39
1.4.3 Monitoring dan Evaluasi
Remaja putri dapat memahami dan menerapkan isi dari media edukasi giz
i.
1.5 Dokumentasi Kegiatan

Melihat Distribusi Makan pada Panti Asuhan Annisa

40
41
3.10
Webinar Kader
Nama Kegiatan : Webinar Peran Kader Posyandu di Masa Pandemi

Tanggal Pelaksanaan : 10 Februari 2021

Waktu Pelaksanaan : 13.30 - Selesai WIB

1.1. Latar Belakang


Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan
kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh
kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan
kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara
efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan
pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh kembang anak (Kesehatan
D, 2006).
Kegiatan Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat,
yang dilaksanakan oleh kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan
dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Selain
itu, program Posyandu merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
menurunkan angka kematian bayi dan anak serta angka kelahiran.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan kader adalah motivasi
kerja kader kesehatan. Motivasi adalah proses mempengaruhi atau
mendorong seseorang berbuat untuk menyelesaikan tujuan yang, motivasi
diartikan juga sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan. Keaktifan kader posyandu dipengaruhi oleh banyak

42
faktor, seperti faktor internal yang berupa kematangan pribadi, tingkat
pendidikan dan kebutuhan serta kepuasan kerja. Sedangkan faktor
eksternalnya adalah kondisi lingkungan kerja, supervisi yang baik dan
penghargaan atas prestasi kerja (Sayuti, 2006)
Pada masa pandemic Covid-19 pelayanan posyandu hamper semua
tidak dilaksanakan. Hal ini dikarenakan posyandu ingin menghindari
penularan Covid-19 yang hingga saat ini belum ada terjadi penurunan.
Dimasa pandemic ini kita harus benar-benar menerapkan protokal kesehatan
untuk menghindari penularan Covid-19. Menurut buku Panduan Operasional
Posyandu Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Penerapan Masyarakat
Produktif dan Aman Covid-19 menjelaskan bahwa pelayanan posyandu dapat
dilaksanakan apabila daerah tersebut berada pada zona hijau dan menerapkan
protocol kesehatan seperti menjaga jarak, pakai masker,cuci tangan dan
menggunakan hand sanitizer. Namun apabila posyandu berada di zona
kuning atau merah maka daerah tersebut tidak perlu melakukan hari buka
posyandu, akan tetapi tetap menggerakkan masyarakan untuk melakukan
kegiatan mandiri (Kemenkes, 2020).
Faktor yang berkontribusi pada perbaikan performance posyandu
adalah pengetahuan dan kemampuan kader posyandu dalam penimbangan,
penggunaan alat ukur, pencatatan dan pelaporan, serta penyuluhan gizi. Hal
yang dianggap paling sulit dialami kader posyandu adalah menginterpretasi
(membaca) grafik pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) dan
penyuluhan gizi. Lemahnya penguasaan pengetahuan dan ketrampilan ini
telah menyebabkan pelaporan yang tidak akurat dan berpengaruh dalam
penyusunan perencanaan program kesehatan selanjutnya (Hidayat, 2008).
Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru merupakan pelayanan kesehatan
yang terletak di wilayah marpoyan damai yang mempunyai 39 posyandu.
Posyandu di Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru belum dibuka dari bulan
Maret-Desember 2020. Sehubungan dengan hal tersebut kami mengadakan
survey pendahuluan yang mendapatkan hasil bahwa masih ada 80 kader yang
belum mengetahui bagaimana protokol kesehatan dimasa pandemic terkait
dengan pelayanan kesehatan diposyandu.

43
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Megetahui tingkat pengetahuan kader selama masa pandemic.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai SKDN
2. Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai KMS
3. Mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai 5 meja.
1.3 Sasaran
Seluruh kader di wilayah Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan sarana dan prasarana (Flyer dan Zoom meeting)
1.4.2 Pelaksanaan
Menggunakan media online Zoom Meeting
1.4.3 Monev
Seluruh kader dapat melaksanakan seluruh kegiatan diposyandu sesuai
dengan peraturan dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan
1.5 Dokumentasi Kegiatan

44
45
3.11
Webinar Rematri
Nama Kegiatan : Webinar Remaja Sehat Bebas Anemia
Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 10 Februari 2021
Waktu Pelaksanaan : 13.30 WIB
1.1 Latar Belakang
Masalah gizi yang biasa dialami pada masa remaja salah satunya adalah
anemia. Anemia adalah penurunan kuantitas sel-sel darah merah dalam
sirkulasi atau jumlah hemoglobin berada di bawah batas normal. Gejala yang
sering dialami antara lain lesu, lemah, pusing, mata berkunang-kunang, dan
wajah pucat. Anemia dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja antara
lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit,
menurunnya aktivitas dan prestasi belajar karena kurangnya konsentrasi.
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang paling sering terjadi pada
remaja, karena kebutuhan yang tinggi untuk pertumbuhan. Anemia kurang zat
besi lebih banyak terjadi pada remaja putri dibanding remaja putra. Anemia
pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, menurut World Health
Organization (WHO), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Berdasarkan
data Riskesdas tahun 2018 proporsi anemia pada perempuan (27,2%) lebih
tinggi dibandingkan pada laki-laki (20,3%). Proporsi anemia pada kelompok
umur 15-24 tahun sebesar 32% tahun 2018, dikota Pekanbaru prevalensi
anemia sebanyak 11,2 % pada tahun 2018.

46
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita
anemia. Karena pada masa itu mereka juga mengalami menstruasi. Padat saat
remaja putri mengalami menstruasi yang pertama kali membutuhkan lebih
banyak zat besi untuk menggantikan kehilangan akibat menstruasi tersebut.
Jumlah kehilangan besi selama satu siklus menstruasi (sekitar 28 hari) kira-
kira 0,56 mg per hari. Jumlah tersebut ditambah dengan kehilangan basal
sebesar 0,8 mg per hari. Sehingga jumlah total besi yang hilang sebesar 1,36
mg per hari.
Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru merupakan salah satu Puskesmas yang
ada di wilayah Kecamatan Marpoyan Damai dengan wilayah kerja :
Kelurahan Tangkerang Tengah, Kelurahan Tangkerang Barat, dan Kelurahan
Wonorejo. Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru menjadi salah satu puskesmas
yang menjalankan program pemerintah untuk membagikan tablet Fe sebagai
pencegahan anemia terhadap remaja putri. Pada masa pandemic COVID-19
ini kegiatan ini juga ikut terhambat sehingga Puskesmas Garuda bersama
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Riau akan mengadakan kegiatan Webinar
untuk menyampaikan kepada remaja tentang pentingnya zat besi. Upaya ini
dilakukan sebagaimana pada masa pandemic COVID-19 ini kegiatan untuk
mengumpulkan banyak orang masih terbatas sehingga kegiatan ini dilakukan
secara online dengan menggunakan aplikasi zoom meeting dengan sasaran
siswi dari SMAN 5 Pekanbaru.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Sebagai upaya dalam mencegah terjadinya anemia pada remaja putri
dengan menambah pengetahuan melalui webinar “Remaja Sehat Bebas
Anemia”.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai informasi mengenai masalah gizi pada Remaja.
2. Sebagai informasi cara mengatasi anemia pada remaja.
3. Sebagai informasi prinsip gizi seimbang.
1.3 Sasaran
Siswi SMAN 5 Kota Pekanbaru

47
1.4 Pelaksanaaan
1.4.1 Persiapan
Mempersiapkan saran dan prasarana (flyer)
1.4.2 Pelaksanaan
Melakukan edukasi mengenai anemia melalui webinar
1.4.3 Monitoring dan evaluasi
Siswi dapat memahami dan menerapkan isi dari webinar remaja sehat bebas
anemia

1.5 Dokumentasi Kegiatan

48
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Edukasi gizi yang diberikan pada balita dilakukan dengan penyuluhan asi
eksklusif dan MP-ASI, pentingnya imunisasi bagi balita, penyuluhan gizi s
eimbang bagi balita, pemberian makanan tambahan bagi balita dan ada
grup untuk bunda bertanya tentang apa yang terjadi kepada anak. Hasil
dari intervensi yang dilakukan dapat dilihat pada hasil publikasi yaitu
respon masyarakat tertarik pada media edukasi dengan antusias ibu
bertanya tentang keadaan anaknya yang sedang terjadi didalam grup WA
halo gizi balita dan bunda ASI garuda.

49
2. Edukasi gizi yang diberikan pada ibu hamil dilakukan dengan penyuluhan
gizi seimbang ibu hamil, penyuluhan pencegahan KEK bagi ibu hamil, Pe
mberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil.

4.2 Saran

Dengan telah dilakukannya program intervensi gizi masyarakat yang


disebarkan melalui media sosial yaitu instagram dan WA dengan respon
dari masyarakat yang baik dan antusias, dengan respon terbaik melalui
antusias ibu bertanya didalam grup, diharapkan dapat menerapkan isi dari
pesan tersebut diterapkan dalam sehari-hari, baik dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat.

50
LAMPIRAN

Lampiran 1. Logbook Harian PKL Program Intervensi Gizi Masyarakat

NO TANGGA DOKUMENTASI KETERANGAN


KEGIATAN
. L

Pembekalan tata cara


membuat laporan dan
media serta pelaksanaan
sosialisasi intervensi gizi
1. Pembekalan dan pembukaan PKL
masyarakat yang akan di
Senin, 25 PIGM
1 sosialisasikan melalui
Jan 2021 2. Belajar balok SKDN dan media social dan sweeping
menentukan status gizi

2 Selasa, 26 1. Poli gizi (asuhan gizi pasien Melakukan kegiatan yang


Jan 2021 asuhan pada pasien hipertensi) disusun diawal
2. EPPGBM pembekalan dengan
3. Pembuatan Leaflet DM, HT dan arahan CI
Dislipidemia
4. Laporan

50
Melakukan kegiatan
1. Poli Gizi dengan melakukan
mandiri
Rabu, 27 2. EPPGM
3
Jan 2021 3. Penyuluhan
4. Mendata status gizi balita

Kegiatan dilakukan sesuai


jadwal yang diberi
Kamis, 28 1. Poli Gizi
4
Jan 2021
2. EPPGBM
3. Penyuluhan

5 Jum’at, 29 1. Poli Gizi Kegiatan dilakukan sesuai


jan 2021 2. EPPGBM jadwal yang diberi
3. Penyuluhan
4. Mengemas vit.A
5. Laporan pembinaan kader dan
laporan akhir

51
6. Laporan gizi seimbang dan fe

Kegiatan dilakukan sesuai


jadwal yang diberi
1. Mengemas vit.A dan pengantaran
Sabtu, 30
6 ke kader
Jan 2021
2. Penyuluhan ibu hamil KEK

Kegiatan dilakukan sesuai


1. Distribusi Vit.A dan PMT jadwal yang diberi
Senin, 1 2. Penyuluhan asam urat
7
Feb 2021 3. Poli Gizi
4. Laporan

52
Kegiatan dilakukan sesuai
jadwal yang diberi

1. Poli gizi
2. Distribusi vit.A dan PMT
8 3. Penyuuluhan anemia
Selasa, 2
4. Distribusi vit.A PKM
Feb 2021
5. Asessesnt hasil kunjungan
lapangan
6. EPPGBM

1. EPPGBM Kegiatan dilakukan sesuai


2. Laporan bulanan gizi jadwal yang diberi
Rabu, 3 Feb
9 3. Distribusi pemberian vit.A PKM
2021
4. Poli gizi
5. Perhitungan PMT

10 Kamis, 4 1. EPPGBM Kegiatan dilakukan sesuai


Feb 2021 2. Poli gizi jadwal yang diberi
3. Penyuluhan buah dan sayur
4. Distribusi pemberian vit.A PKM
5. Pustu belimbing
6. Pustu Gurita

53
Kegiatan dilakukan sesuai
jadwal yang diberi

1. EPPGBM
2. Poli gizi
3. Pelayanan pemantauan
Jum’at, 5
11 pertumbuhan PKM
Feb 2021
4. Penyuluhan
5. Distribusi vit.A kader
6. Distribusi vit.A PKM

54
Kegiatan dilakukan sesuai
jadwal yang diberi

1. Poli Pustu Gurita


2. Poli PKM
3. Distribusi vit.A Pustu
Sabtu, 6
12 4. Penyuluhan MP-ASI dan ASI
Feb 2021
Ekslusif
5. Hitung PMT
6. ISI KMS

13 Senin, 8 1. Poli PKM Kegiatan dilakukan sesuai


Feb 2021 2. Distribusi vit.A kader jadwal yang diberi
3. Distribusi vit.A PKM
4. Kunjungan panti asuhan annisa

55
5. EPPGBM

Kegiatan kali ini konseling


pada pasien DM dan
meakukan intervensi
Selasa, 9
14 1. Poli gizi
Feb 2021

15 Rabu, 10 1. Webinar kader Kegiatan dilakukan untuk


Feb 2021 2. Webinar rematri meningkatkan pegetahuan
kader dam mengingat
kembali materi tentang
posyandu.

Serta meningkatkan
pengetahuam tentang gizi
seimbang dan fe

56
Menghias poli gizi untuk
sebagai media edukasi
Kamis, 11 diidnding poli
16 1. Menghias poli gizi
Feb 2021

Pekanbaru, 2021

Dosen Pembimbing,

Yolahumaroh, SKM, MPH

57
NIP 198512192014072001

58
Lampiran 2 SAP ( Satuan Acara Penyuluhan)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Pemateri : Melyani Rizky Ayundra Putri


B. Materi Pembelajaran : Isi Piringku
C. Pokok Bahasan :
1. Pesan isi piringku
2. Selogan isi piringku
3. Prinsip makan orang dewasa
D. Sasaran : Ibu, Bapak
E. Waktu : Rabu, 27 Januari 2021
F. Tempat : Puskesmas Garuda
G. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan ibu dan bapak tentang pemenuhan
asupan makan sesuai anjuran pada isi piringku
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan tentang anjuran porsi makan dalam
sekali makan
b. Meningkatkan kesadaran ibu dan bapak untuk memperhatikan
kebutuhan asupan makan
H. Kegiatan Pembelajaran :
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah
3. Langkah dan Estimasi :

58
No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan
penyuluhan peserta
1 Pembukaan 3 menit a. Salam Menjawab
b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
2 Isi materi 15 a. Menjelaskan Memperhatika
menit apa itu isi n
piringku
b. Menjelaskan
apa aja maksut Memperhatika
dari isi poster n
3 Penutupan 2 menit a. Menyimpulka
n materi
bahasan yang
telah
disampakan
b. Memerikan
motivasi
peserta untuk
memberikan
anjuran porsi
makan

I. Pemantauan dan Evaluasi :


1. Peserta mengetahui ajuran porsi makan sesuai dengan poster isi
piringku
J. Referensi :
1. Surhayati, Hartati Budi, Kresnawan Triyani, Sunarti, Hudayani Fitri,
Darmarini. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi, Edisi 4. Jakarta: EGC
K. Materi :
Isi Piringku

59
Sebelum mengenal Isi Piringku selogan yang dikelan yaitu 4 Sehat 5
Sempurna namun ini sudah tidak lagi dianggap sesuai dengan pengetahuan
pangan dan gizi maka dari itu kementrian kesahatan pangan dan gizi maka dari itu
kementrian kesehatan republik indonesia mulai mengkapampenyekan selogan dari
Isi Piringku pada tahun 2017.

Didalam selogan Isi Piringku terdapat karbohidrat 2/3 dari piring sebesar
150 gr atau setara dengan 3 sendok makan, 2/3 sayur dari piring sebesar 150 gr
setara dengan 1 mangkok, dan 1/3 dari lauk pauk dan 1/3 buah-buahan.

Selain itu didalam selogan Isi Piringku ada 3 selogan pendukung:

1. Cuci tangan menggunakan sabun dia air yang mengalir


2. Aktifitas fisik selama 30 menit/hari
3. Minum air 8 gelas/hari

Pedoman Isi Piringku juga menekankan hal lai seperti, pembatasan


konsumsi gula 8 sendok makan (sdm)/ hari, garam 1 sendok teh (sdt)/ hari, dan
minyak 5 sendok makan (sdm)/hari.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

60
A. Pemateri : Fitra Ayu Lestari
B. Materi Pembelajaran : 4 Pilar Gizi Seimbang
C. Pokok Bahasan :
1. Konsumsi makanan yang beragam
2. Menerapkan pola hidup bersih
3. Melakukan aktifitas fisik
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal
D. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
E. Waktu : Kamis, 28 Januari 2021
F. Tempat : Puskesmas Garuda
G. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap 4
pilar gizi seimbang
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan terkait aneka ragam makanan
b. Meningkatkan kesadaran pengunjung agar dapat menerapkan pola
hidup sehat
c. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait pentingnya aktifitas
fisik bagi kesehatan
d. Meningkatkan pengetahuan pengunjung pentingnya menjaga berat
badan agar tetap normal
H. Kegiatan Pembelajaran :
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah
3. Langkah dan estimasi :

61
No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
. Penyuluhan
a. Salam
b. Perkenalan
Menjawab
1. Pembukaan 3 menit c. Menjelaskan
salam
tujuan dari
penyuluhan
a. Menjelaskan
terkait apa itu 4
pilar gizi
seimbang
b. Menjelaskan
2. Isi Materi 10 menit Memperhatikan
maksud dan
bagaimana 4
pilar gizi
seimbang
tersebut
a. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
b. Memberikan
motivasi
3. Penutupan 2 menit kepada
pengunjung
PKM Garuda
agar
menerapkan 4
pilar gizi
seimbang

I. Materi
4 Pilar Gizi Seimbang

62
a. Pengertian gizi seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Susunan maknaan ini, tetap memperhatikan 4 pilar gizi seimbang untuk
mencegah masalah gizi dan kesehatan.
Didalam gizi seimbang terdapat 4 prinsip atau pilar yang ditekankan
sebagai berikut:
1. Mengkonsumsi makanan dengan beraneka ragam
2. Pola hidup bersih dan sehat
3. Pola hidup aktif dan berolahraga
4. Menjaga atau memantau berat badan ideal
b. 4 pilar gizi seimbang
1. Mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam
Mengapa arus beraneka ragam, karena tidak ada satupun jenis
pangan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh
dalam menjaga kesehatan, sehingga harus mengkonsumsi aneka ragam
jenis pangan.
2. Pola hidup bersih dan sehat
Tujuan dari pilar kedua ini adalah untuk mencegah penykit infeksi.
Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor pentig yang
mempengaruhi status gizi seseorang secara langsung. Pola hidup bersi
dan sehat ini dapat dterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti:
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
 Menutup makanan yang disajikan
 Menutup mulut dan hidung saat bersin
 Menggunakan alas kaki ketika diluar rumah
3. Pola hidup aktif dan berolahraga
Tujuan dari pilar ketiga ini adalah untuk mencegah penyakit
degeneratif. Pentingnya berlahraga yaitu untuk menyeimbangkan
pengeluaran atau pemasukan zat gizi didalam tubuh, memperlancar
sisitem metabolisme dalam tubuh.
4. Menjaga atau memantau berat badan ideal

63
Tujuan dari pilar keempat yaitu agar kita selalu terhindar atau beresiko
terkena dari berbagai penyakit dengan cara selalu menjaga berat badan
agar tetap normal atau ideal

SATUAN ACARA PENYULUHAN

J. Materi Pembelajaran : Anemia

64
K. Pokok Bahasan :
5. Mengenal anemia
6. Kadar Hb berasarkan umur dan Jenis kelamin
7. Factor penyebab anemia
8. Upaya pencegahan anemia
L. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
M. Waktu : Selasa, 2 Februari 2021
N. Tempat : Puskesmas Garuda
O. Tujuan Pembelajaran :
3. Tujuan Umum
b. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap
anemia
4. Tujuan Khusus
e. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait anemia
f. Meningkatkan pengetahuan pengunjur terkait kadar Hb tiap umur dan
jenis kelamis
g. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait factor penyebab anemia
h. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait upaya pencegahan
anemia
P. Kegiatan Pembelajaran :
4. Materi : Terlampir
5. Metode : Ceramah
6. Langkah dan estimasi :

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


. Penyuluhan
d. Salam
e. Perkenalan
Menjawab
1. Pembukaan 3 menit f. Menjelaskan
salam
tujuan dari
penyuluhan
2. Isi Materi 10 menit c. Menjelaskan Memperhatikan
terkait apa itu

65
anemia
d. Menjelaskan
tentang kadar
Hb tiap
kelompok
umur dan jenis
kelamin
e. Menjelaskan
tentang apa
saja factor
penyebab
terjadinya
anemia
f. Menjelaskan
tentang
bagaimana
upaca
pencegahan
terjadinya
anemia
3. Penutupan 2 menit c. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
d. Memberikan
motivasi
kepada
pengunjung
PKM Garuda
agar
mengkonsumsi
makanan tinggi
zat besi, asam

66
folat, vitamin a
dan c,dan
tablet
penambah
darah

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Materi Pembelajaran : Diet Asam Urat


B. Pokok Bahasan :

67
1. Defenisi Asam Urat
2. Tujuan diet asam urat
3. Prinsip dan syarat diet asam urat
4. Aturan makan diet asam urat
C. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
D. Waktu : Senin, 1 Januari 2021
E. Tempat : Puskesmas Garuda
F. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap
Diet asam urat
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan terkait pola makan atau diet asam urat
b. Meningkatkan kesadaran pengunjung agar dapat menerapkan pola
hidup sehat
c. Meningkatkan pengetahuan pengunjung pentingnya menjaga makanan
untuk usia yang rentan
G. Kegiatan Pembelajaran :
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah
3. Langkah dan estimasi :

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


. Penyuluhan
a. Salam
b. Perkenalan
Menjawab
1. Pembukaan 3 menit c. Menjelaskan
salam
tujuan dari
penyuluhan
2. Isi Materi 10 menit a. Menjelaskan Memperhatikan
terkait apa itu
diet asam urat
b. Menjelaskan

68
maksud dan
bagaimana diet
asam urat
tersebut
a. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
b. Memberikan
motivasi
3. Penutupan 2 menit
kepada
pengunjung
PKM Garuda
agar
menerapkan
diet asam urat

SATUAN ACARA PENYULUHAN

H. Materi Pembelajaran : MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu


I. Pokok Bahasan :
5. Pengertian MP-ASI
6. Tujuan MP-ASI

69
7. Persyaratan Pemberian MP-ASI
8. Tanda Bayi Siap Menerima Makanan Pendamping ASI
9. Jenis dan Bahan MP-ASI
10. Kebutuhan Energi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
11. Pedoman Makanan Pendamping MP-ASI
12. Contoh menu MP-ASI
J. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
K. Waktu : Rabu, 3 Februari 2021
L. Tempat : Puskesmas Garuda
M. Tujuan Pembelajaran :
3. Tujuan Umum
b. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).
4. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai pengertian MP-ASI
b. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai tujuan MP-ASI
c. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai apa saja persyaratan
dalam pemberian MP-ASI
d. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai tanda Bayi Siap
Menerima Makanan Pendamping ASI
e. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai jenis dan bahan
MP-ASI
f. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai kebutuhan energi
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
g. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai pedoman Makanan
Pendamping MP-ASI
h. Meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai contoh menu MP-
ASI
N. Kegiatan Pembelajaran :
4. Materi : Terlampir
5. Metode : Ceramah
6. Langkah dan estimasi :

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan


. Penyuluhan Peserta
1. Pembukaan 3 menit d. Salam Menjawab
e. Perkenalan salam
f. Menjelaskan

70
tujuan dari
penyuluhan
c. Menjelaskan
terkait apa itu
Makanan
Pendamping
ASI (MP-ASI)
2. Isi Materi 10 menit d. Menjelaskan Memperhatikan
maksud dan
bagaimana
Makanan
Pendamping
ASI (MP-ASI)
c. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
d. Memberikan
motivasi
kepada
pengunjung
3. Penutupan 2 menit PKM Garuda
agar
menerapkan
Makanan
Pendamping
ASI (MP-ASI)
yang baik
sesuai jenis
dan jumlahnya.

71
MATERI MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)
A. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau
minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-
24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung
zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan
(complementary feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan
bersama pemberian ASI. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan
makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian
MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan bayi. Selama kurun waktu 4-6 bulan pertama ASI

72
masih mampu memberikan kebutuhan gizi bayi, setelah 6 bulan produksi ASI
menurun sehingga kebutuhan gizi tidak lagi dipenuhi dari ASI saja.

B. Tujuan MP-ASI
1. Memenuhi kebutuhan bayi
2. Mengembangkan kemampuan bayi dalam menerima makanan dengan
berbagai rasa sehingga mampu menerima makanan keluarga.
3. Mengembangkan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan
(kemampuan oromotor).
4. Mencegah terjadinya gizi buruk dan gizi kurang serta mempertahankan
status gizi baik bayi.

C. Persyaratan Pemberian MP-ASI


1. Bayi berusia 6 bulan
2. MP-ASI harus mengandung cukup energy, protein dan mikronutrien.
3. MP-ASI harus higienis baik saat diolah, disimpan dan disajikan.
4. MP-ASI diberikan sejalan dengan tanda lapar dan ada nafsu makan yang
ditunjukkan bayi serta frekuensi dan cara pemberiannya sesuai dengan umur
bayi.

D. Tanda Bayi Siap Menerima Makanan Pendamping ASI


1. Kemampuan bayi untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa
disangga
2. Menghilangnya refleks menjulur lidah
3. Bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara
membuka mulut, lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk
menunjukkan rasa lapar

E. Jenis dan Bahan MP-ASI

73
Makanan pendamping ASI yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar,
seperti tempe, kacang-kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur, dan
buah-buahan. Jenis-jenis MP-ASI yang dapat diberikan adalah :
1. Makanan saring : bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/dikerok, pepaya
saring, nasi tim saring .
2. Makanan Lunak : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, pure kentang
3. Makanan Padat : lontong, nasi tim, kentang rebus, biskuit

F. Kebutuhan Energi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)


1. Usia 6 – 11 bulan Energi : 250 kkal
2. Usia 12 – 24 bulan energy : 500 kkal
3. Usia 6 – 11 bulan protein : 6 gram
4. Usia 12 – 24 bulan protein : 12 gram

G. Pedoman Makanan Pendamping ASI


1. Pada usia 6 – 9 bulan bayi dapat diberikan menu pure atau saring dan
mashed (lumat), dengan tekstur kental sebanyak 3 sendok makan hingga
setengah mangkuk ukuran 250 ml. MP-ASI diberikan sebanyak 2-3 kali
makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan.
2. Pada usia 9-11 bulan bayi dapat diberikan makanan minced (cincang halus),
chopped (cincang kasar) dan finger food sebanyak setengah mangkuk
ukuran 250 ml. MP-ASI diberikan 3 kali makanan utama dan 1-2 kali
makanan selingan.
3. Pada usia 12-24 bulan bayi sudah bisa diberikan makanan keluarga
sebanyak ¾ hingga 1 mangkuk penuh ukuran 250 ml. MP-ASI diberikan
sebanyak 3 kali makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan.

H. Contoh Menu MP-ASI


1. Usia 6 – 8 Bulan
Pure Kentang dan Daging Sapi

74
Bahan yang diperlukan :
 25 gr kentang
 15 gr daging sapi giling
 15 gr wortel
 10 gr tomat

2. Usia 9 – 11 bulan
Bubur tim hati ayam dan wortel

Bahan yang diperlukan :


 2 sdm beras
 ½ potong hati ayam
 25 gr daging giling ayam
 15 gr labu siam

75
 ½ siung bawang putih
 300 ml kaldu ayam

3. Usia 12 – 24 Bulan
Sup Makaroni Telur

Bahan yang diperlukan :


 1 butir telur
 50 gr wortel
 Segenggam macaroni
 1 siung bawang putih
 500 ml air kaldu
 Garam secukupnya,

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF

76
A. Materi Pembelajaran : ASI Eksklusif
B. Pokok Bahasan :
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Manfaat ASI Eksklusif
3. Cara memberi ASI Eksklusif
4. Manajemen ASI perah
5. Tips agar ASI lancar
C. Sasaran : Ibu Menyusui
D. Waktu : Sabtu, 06 februari 2021
E. Tempat : Pustu Gurita
F. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang pentingnya ASI
Eksklusif.
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
b) Meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya ASI
Eksklusif
c) Mengetahui tentang ASI perah
G. Kegiatan Pembelajaran:
1. Materi : Terlampir
2. Metode : Ceramah
3. Langkah dan Estimasi :

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Peserta
1 Pembukaan 3 menit a. Salam Menjawab
b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan tujuan dari
pertemuan
2 Isi materi 15 menit a. Menjelaskan pengertian ASI Memperhatikan
Eksklusif.
b. Menjelaskan manfaat ASI Memperhatikan

77
Esklusif.
c. Menjelaskan cara memberi Memperhatikan
ASI Eksklusif.
d. Menjelaskan tentang ASI
perah.
e. Menjelaskan tentang tips
agar ASI lancer.
3 Penutupan 2 menit a. Menyimpulkan materi
bahasan yang telah di
sampaikan
b. Memberikan motivasi
peserta untuk tetap
memberikan ASI Eksklusif

4. Media dan alat bantu : buku saku


H. Pemantauan Dan Evaluasi:
1. Peserta mengetahui pengertian ASI Eksklusif
2. Peserta mengetahui pentingnya ASI Eksklusif
3. Peserta mengetahui manfaat ASI Eksklusif
4. Peserta mengetahui cara memberi ASI Eksklusif yang baik
5. Peserta mengetahui tentang ASI perah
6. Peserta mengetahui tips agar ASI lancer

I. Materi :

1) Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa makanan
(pisang, bubur susu, biskuit, nasi tim) maupun cairan (susu formula, air
jeruk, madu, air putih) kecuali vitamin, mineral dan obat.
ASI terbentuk dari dua jenis air susu yaitu :
 Foremilk adalah ASI yang keluar pada awal sesi menyusui,
mengandung tinggi laktosa dan rendah lemak.

78
 Hindmilk adalah ASI yang keluar pada saat sesi menyusui akan
berakhir. Kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan foremilk.

2) Manfaat ASI Eksklusif


 Bagi bayi            
a) Membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik.
b) Kolostrum/susu jolong/susu pertama mengandung antibodi yang
kuat untuk mencegah infeksi
c) ASI mengandung campuran yang tepat berbagai bahan makanan
untuk bayi
d) ASI mudah dicerna oleh bayi
e) ASI saja tanpa makanan tambahan adalah cara terbaik
f) Pemberian ASI disarankan sampai 1 tahun.
 Bagi Ibu
a) Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim
berkontraksi dan cepat memperlambat perdaraha.
b) Mempercepat penurunan berat badan
c) Ibu menyusui yang haidnya belum muncul kecil kemungkinan
untuk hamil kembali
d) Penting bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada bayi
3) Cara memberi ASI Eksklusif

79
4) Manajemen ASI Perah
Cara menyimpan ASI Perah

80
Cara mencairkan ASI Perah

5) Tips agar ASI lancer


6) Memijat Payudara. Dengan melakukan pemijatan yang benar maka
produksi ASI bisa meningkat.
7) Support dari pasangan
8) Cukup istirahat

81
9) Konsumsi makanan yang bergizi
10) Banyak minum air putih
11) Beri ASI kapan saja si kecil minta
12) Bahagia dan berfikir positif
13) Kurangi stress (shopping, rekreasi, meditasi, berkumpul dengan
orang terdekat dsb)

82
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Q. Materi Pembelajaran : Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil


R. Pokok Bahasan :
9. Mengenal Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil
10. Dampak Kekurangan Energi Kronik Terhadap Ibu Hamil
11. Dampak Kekurangan Energi Kronik Terhadap Janin
12. Faktor Penyebab Kekurangan Energi Kronik
13. Pencegahan Kekurangan Energi Kronik
S. Sasaran : Pengunjung pasien PKM Garuda
T. Waktu : Sabtu, 30 Januari 2021
U. Tempat : Puskesmas Garuda
V. Tujuan Pembelajaran :
5. Tujuan Umum
c. Meningkatkan pengetahuan pengunjung puskesmas garuda terhadap
Kekurangan Energi Kronik
6. Tujuan Khusus
i. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait Kekurangan Energi
Kronik Pada Ibu Hamil
j. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait Dampak Kekurangan
Energi Kronik Terhadap Ibu Hamil
k. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait Dampak Kekurangan
Energi Kronik Terhadap Janin
l. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait Faktor Penyebab
Kekurangan Energi Kronik
m. Meningkatkan pengetahuan pengunjung terkait Pencegahan
Kekurangan Energi Kronik
W. Kegiatan Pembelajaran :
7. Materi : Terlampir
8. Metode : Ceramah
9. Langkah dan estimasi :

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta

83
. Penyuluhan
g. Salam
h. Perkenalan
Menjawab
1. Pembukaan 3 menit i. Menjelaskan
salam
tujuan dari
penyuluhan
2. Isi Materi 10 menit g. Menjelaskan Memperhatikan
terkait apa itu
Kekurangan
Energi Kronik
Pada Ibu
Hamil
h. Menjelaskan
tentang
Dampak
Kekurangan
Energi Kronik
Terhadap Ibu
Hamil
i. Menjelaskan
tentang
Dampak
Kekurangan
Energi Kronik
Terhadap Janin
j. Menjelaskan
tentang Faktor
Penyebab
Kekurangan
Energi Kronik
k. Menjelaskan
tentang
Pencegahan

84
Kekurangan
Energi Kronik
e. Menyimpulkan
isi materi yang
telah
disampaikan
f. Memberikan
masukan
kepada
pengunjung
3. Penutupan 2 menit PKM Garuda
agar anggota
keluarga yang
sedang hamil
dapat
memeriksakan
kehamilannya
di klinik
kesehatan

85

Anda mungkin juga menyukai