Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

HUKUM KIRCHOFF

Disusun Oleh :
Nama : Qaylla Novitya Attariq
NIM : 225100900111033
Jurusan/Fakultas : TEP/FTP
Kelompok : Y1
Tanggal Praktikum : 7 November 2022
Nama Asisten : Nadhif Kemal Zahya

LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS


TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika atau fysikós berasal dari bahasa Yunani yang berarti alam. Fisika adalah cabang
ilmu paling dasar yang memahami cara kerja alam semesta. Fisika juga mempelajari
bagaimana suatu benda atau materi bergerak dan berinteraksi. Cabang ilmu fisika ini
tentunya sangat banyak digunakan dalam berbagai bidang. Salah satu contohnya adalah
dalam bidang elektronika yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penerapan fisika pada kelistrikan, Hukum Kirchoff merupakan salah satu hukum
yang paling penting dan sering digunakan, oleh karena itu pelaksanaan praktikum fisika dasar
kali ini agar praktikan mampu memahami konsep Hukum Kirchoff. Gustav Kirchhoff (1824-
1887) sebagai penemu Hukum Kirchhoff menjelaskan bahwa Hukum Kirchhoff adalah
hukum yang menyatakan bahwa muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian, yang
nilainya tidak akan berubah dan sama dengan laju muatan yang meninggalkan titik cabang
ke titik cabang lain. Sebagaimana dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff, terdapat dua aturan
hukum yang penting, yaitu Hukum I Kirchoff atau Hukum Arus Kirchoff (KCL) dan Hukum
Kedua Kirchoff atau Hukum Tegangan Kirchoff (KVL).

1.2 Tujuan Praktikum


Setelah melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan mampu:
1. Memahami hukum Kirchoff tentang arus dan tegangan listrik.
2. Menerapkan kegunaan hukum Kirchoff pada rangkaian listrik sederhana.
3. Mengukur besarnya arus dan tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik DC sederhana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hukum Kirchoff


Hukum Kirchhoff adalah salah satu hukum elektronika yang digunakan untuk
menganalisis tegangan dan arus listrik dalam suatu rangkaian, dimana nilainya tidak akan
berubah dan besarnya sama ketika laju muatan meninggalkan suatu titik cabang ke titik
cabang yang lain. Hukum ini biasanya digunakan ketika menganalisis rangkaian dengan
susunan yang kompleks. Hukum Kirchhoff ditemukan oleh seorang fisikawan bernama
Gustav Kirchhoff (1824-1887). Ia mengemukakan adanya dua kaidah hukum yang penting,
yaitu Hukum Kirchoff I yang disebut sebagai hukum titik cabang dan Hukum II Kirchoff
yang disebut sebagai hukum loop (Rifanti et al., 2019).

2.2 Macam-macam Hukum Kirchoff


Hukum Kirchoff memiliki dua macam aturan hukum penting yaitu, Hukum I Kirchoff
atau Kirchoff Current Law (KCL) dan Hukum II Kirchoff atau Kirchoff Voltage Law (KVL).
Hukum I Kirchoff atau yang biasa disebut sebagai hukum titik cabang yang memiliki dua
titik dengan keadaan yang selalu konstan di antara potensi. Rangkaian pada KCL disusun
secara paralel dan arus listrik secara seri pada setiap resistor. Hukum ini menyatakan bahwa
jumlah kuat arus pada setiap cabang yang masuk, akan memiliki jumlah nilai yang besarnya
sama ketika bertemu dengan kuat arus yang keluar pada satu titik (Endah, 2019). Sehingga
secara matematis Hukum I Kirchoff dapat dituliskan dengan persamaan
𝚺 𝐼masuk = 𝚺 𝐼keluar . Hal ini ditunjukkan agar konduktor tidak mengalami keadaan muatan
yang bebas dan bergerak.
Hukum II Kirchoff atau yang biasa disebut sebagai hukum loop, memiliki rangkaian
yang tertutup dan memiliki GGL lebih dari satu rangkaiannya. Dimana, rangkaian pada KVL
disusun secara seri dan tegangan dipasang secara paralel pada setiap resistor. Hukum ini
menyatakan bahwa jumlah perubahan potensial pada suatu rangkaian tertutup memiliki nilai
sama dengan nol (Arthawani, 2021). Sehingga secara matematis Hukum II Kirchoff dapat
dituliskan dengan persamaan, 𝚺 𝐸 + 𝚺 IR = 0.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Hukum Kirchoff


Dalam perhitungan hukum Kirchhoff terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
perhitungan tersebut. Faktor pertama adalah suhu hambatan listrik, semakin teratur atom
penyusunnya maka konduktivitasnya semakin baik, Kemudian tegangan yang semakin
menurun juga dapat mempengaruhi hasil hukum Kirchhoff. Penurunan tegangan listrik
berbanding lurus dengan panjang saluran listrik, tetapi dapat juga berbanding terbalik dengan
luas penampang penghantar listrik (Wahyudi, 2015). Faktor lain yang mempengaruhi
perhitungan hasil data adalah praktisi tidak menguasai dan memahami konsep dengan baik,
kesalahan praktisi dalam penulisan rumus dan nilai input, praktisi salah memahami gambar
deret, dan kesalahan penulisan symbol (Dinamis et al., 2012).
2.4 Aplikasi Hukum Kirchoff Di Bidang Teknologi Pertanian
Salah satu penerapan Hukum Kirchoff dalam bidang teknologi pertanian adalah
penerapan mesin vacuum forming. Prinsip kerja mesin vacuum forming ini menggunakan
prinsip diregangkan dan diletakkan pada elemen pemanas di atas ruang vakum. Mesin ini
menggunakan metode yang dapat mengolah lembaran plastik yang akan diolah menjadi
plastik makanan. Plastik olahan ini nantinya bisa digunakan sebagai pembungkus makanan
(Yilmaz, 2018).
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat, Bahan, dan Fungsi


Tabel 3.1 Alat, Bahan, dan Fungsi
No Alat dan bahan Gambar fungsi

1. Amperemter Amperemeter merupakan salah


satu alat yang digunakan dalam
praktikum hukum Ohm fisika
dasar. Amperemeter berfungsi
untuk mengukur kuat arus
listrik dalam rangkaian
tertutup. Amperemeter
Gambar 3.1.1 Amperemeter biasanya diletakkan secara seri.
Sumber:(Saefullah et al., 2018)
2. Kabel Konektor Gambar disamping merupakan
gambar dari salah satu alat
praktikum, yaitu kabel
konektor. Kabel konektor
berfungsi sebagai penghubung
antara sumber daya AC/DC
dengan bantuan resistor. Pada
Gambar 3.1.2 Kabel Konektor praktikum ini dibutuhkan kabel
Sumber: (Saefullah et al., 2018) konektor sebanyak empat buah.

3. Papan Rangkaian Kabel Konektor merupakan


salah satu alat yang digunakan
pada praktikum ini. Alat ini
difungsikan sebagai
penghubung antara sumber
daya AC/DC dengan kaki
Gambar 3.1.3 Papan Rakaian resistor. Pada praktikum ini
dibutuhkan satu buah papan
Sumber: (Musta’adah, 2012)
rangkaian.

4. Penghubung Penghubung merupakan salah


satu alat yang digunakan pada
praktikum ini. Penghubung
difungsikan sebagai komponen
yang digunakan pada media
penghantar listrik. Penghubung
yang dibuthkan dalam
Gambar 3.1.4 Penghubung praktikum ini yaitu sebanyak
Sumber: (Musta’adah, 2012) dua buah.
5. Resistor Resistor merupakan salah satu
alat yang digunakan pada
praktikum ini. Alat ini
difungsikan sebagai
penyimpanan muatan listrik.
Terdapat beberapa resistor
Gambar 3.1.5 Resistor yang dibuthkan dalam
Sumber: (Saefullah et al., 2018) praktikum ini.
6. Sumber Daya AC/DC Sumber daya AC/DC
merupakan salah satu alat yang
digunakan pada praktikum ini.
Alat ini difungsikan sebagai
sumber listrik dari aliran listrik
yang sedang diamati. Sumber
Gambar 3.1.6 Sumber Daya daya diperlukan satu buah
AC/DC dalam percobaan ini.
Sumber: (Musta’adah, 2012)
7. Voltmeter Voltmeter atau yang biasa
disebut pengukur tegangan.
Alat ini merupakan salah satu
alat yang digunakan pada
praktikum ini. Alat ini
difungsikan sebagai media
yang digunakan untuk
pengkuran pada tegangan
Gambar 3.1.7 Voltmeter listrik di antara dua titik.
Sumber: (Saefullah et al., 2018)
3.2 Cara Kerja
3.2.1 KVL

Alat dan Bahan

Disiapkan

Alat

Dirangkai

Resistor

Dirangkai tiga buah secara seri

Multimeter

Diukur nilai tegangan total rangkaian


Diukur nilai V dan I pada rangkaian

Hasil

Dicatet pada tabel


Diulangi untuk nilai tegangan sumber daya
yang berbeda
3.2.2 KCL

Alat dan Bahan

Disiapkan

Alat

Dirangkai

Resistor

Dirangkai tiga buah secara seri

Multimeter

Diukur nilai kuat arus total rangkaian


Diukur nilai V dan I pada rangkaian

Hasil

Dicatet pada tabel


Diulangi untuk nilai tegangan sumber daya
yang berbeda
3.3 Gambar Rangkaian Percobaan Hukum Kirchoff dan Penjelasannya
3.3.1 KVL

Rangkaian untuk Eksperimen KVL


Sumber: Modul Praktikum Fisika
Gambar 3.3.1 diatas merupakan suatu susunan rangkaian listrik yang dirangkai
pada percobaan hukum kirchoff pada praktikum fisika dasar. Rangkaian yang disusun
untuk KVL adalah rangkaian seri, maka cara merangkai rangkaian listrik diatas adalah
pertamatama praktikan harus memasang resistor kepada baseboard secara sejajar.
Kemudian tancapkan lah kabel jumper ke masing masing kaki pada resistor yang sudah
terpasang pada baseboard. Setelah itu sambungkan dengan posisi probe posutuf
ditancapkan kepada kabel jumper berwarna merah dan probe negatif ke jumper berwarna
hitam. Setelah itu praktikan dapat mencatat hasilnya.

3.3.2 KCL

Rangkaian untuk Eksperimen KCL


Sumber: Modul Praktikum Fisika
Gambar 3.3.2 diatas merupakan suatu susunan rangkaian listrik yang dirangkai
pada percobaan hukum kirchoff pada praktikum fisika dasar. Rangkaian yang disusun
untuk KCL adalah rangkaian paralel, maka cara merangkai rangkaian listrik diatas adalah
pertama-tama praktikan harus memasang resistor kepada baseboard secara sejajar.
Kemudian tancapkan lah kabel jumper ke salah satu kaki pada resistor yang sudah
terpasang pada baseboard. Selanjutnya pasangkan rangkaian dengan posisi probe merah
ditancapkan kepada resistor berwarna merah dan probe hitam ke sumber daya.
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Data Hasil Percobaan

4.1.1 KVL

Data Hasil Percobaan KVL (Seri)


V (Volt) V1 (R = 10 KΩ) V2 (R = 15 KΩ) V3(R =20 KΩ) V total
3 0,6 0,9 1,5 6
4,5 1,3 1,75 2,25 9,8
V total =
V1+V2+V3

Data Teoritis KVL


V (volt) V1 (R = 10 KΩ) V2 (R = 15 KΩ) V3 (R =20 KΩ) V total
1,5 0,33 0,495 0,66 1,485
3 0,67 1,005 1,34 3,015
4,5 1 1,5 2 4,5

4.1.2 KCL
Data Hasil Percobaan KCL (Paralel)

V I1 (mA) I1 (mA) I1 (mA) ITotal (mA)


(Volt) (R = 10 KΩ) (R = 15 KΩ) (R = 20 KΩ)
3 0,25 0,28 0,04 0,57
4,5 0,38 0,2 0,15 0,73

Data teoritis KCL

V (volt) I1 (mA) I1 (mA) I1 (mA) ITotal (mA)


(R = 10 KΩ) (R = 15 KΩ) (R = 20 KΩ)
1,5 0,15 0,1 0,075 0,32
3 0,3 0,2 0,15 0,65
4,5 0,45 0,3 0,225 0,975
4.2 Perhitungan Data
4.2.1 KVL
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
Rumus teoritis : 𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐑𝐬𝐞𝐫𝐢 ; 𝐕 (𝐑𝐱) = 𝐈𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 × 𝐑𝐱
1. Untuk V = 1,5
Rtotal = R1 + R2 + R3 = 10 + 15 + 20 = 45 𝐤Ω
𝐕
Itotal = 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟏,𝟓
= = 0,033 mA
𝟒𝟓
V1 = Itotal × R1
= 0,033 × 10
= 0,33 V
V2 = Itotal × R2
= 0,033 × 15
= 0,495 V
V3 = Itotal × R3
= 0,033 × 20
= 0,66 V
Vtotal = V1 + V2 + V3
= 0,33 + 0,495 + 0,66
= 1,485 V

2. Untuk V = 3
Rtotal = R1 + R2 + R3 = 10 + 15 + 20 = 45 𝐤Ω
𝐕
Itotal = 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟑
= 𝟒𝟓 = 0,067 mA
V1 = Itotal × R1
= 0,067 × 10
= 0,67 V
V2 = Itotal × R2
= 0,067 × 15
= 1,005 V
V3 = Itotal × R3
= 0,067 × 20
= 1,34 V
Vtotal = V1 + V2 + V3
= 0,67 + 1,005 + 1,34
= 3,015 V
3. Untuk V = 4,5
Rtotal = R1 + R2 + R3 = 10 + 15 + 20 = 45 𝐤Ω
𝐕
Itotal = 𝐑𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟒,𝟓
= = 0,1 mA
𝟒𝟓
V1 = Itotal × Rx
= 0,1 × 10
=1V
V2 = Itotal × Rx
= 0,1 × 15
= 1,5 V
V3 = Itotal × Rx
= 0,1 × 20
=2V
Vtotal = V1 + V2 + V3
= 1 + 1,5 + 2
= 4,5 V

4.2.2 KCL

𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
Rumus teoritis: 𝐈 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 = ; 𝐈(𝐑𝐱) =
𝐑𝐩𝐚𝐫𝐚𝐥𝐞𝐥 𝐑𝐱

1. Untuk V = 1,5
1 1 1 1 13
= 10 + 15 + 20 = 60
Rparalel
Rp = 4,6 kΩ
V 1,5
Itotal = Rparalel = 4,6 = 0,32 A
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I1 = 𝐑𝟏
𝟏,𝟓
= 𝐑𝟏 = 0,15 mA
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I2 = 𝐑𝟐
𝟏,𝟓
= = 0,1 mA
𝟏𝟓
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I3 = 𝐑𝟑
𝟏,𝟓
= = 0,075 mA
𝟐𝟎
2. Untuk V = 3
1 1 1 1 13
= + + =
Rparalel 10 15 20 60
Rp = 4,6 kΩ
V 3
Itotal = Rparalel = 4,6 = 0,65 A
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I1 = 𝐑𝟏
𝟑
= 𝟏𝟎 = 0,3 mA
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I2 = 𝐑𝟐
𝟑
= 𝟏𝟓 = 0,2 mA
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I3 = 𝐑𝟑
𝟑
= 𝟐𝟎 = 0,15 mA

3. Untuk V = 4,5
1 1 1 1 13
= 10 + 15 + 20 = 60
Rparalel
Rp = 4,6 kΩ
V 4,5
Itotal = Rparalel = 4,6 = 0,97 A
Vtotal
I1 =
R1
𝟒,𝟓
= = 0,45 mA
𝟏𝟎
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I2 = 𝐑𝟐
𝟒,𝟓
= = 0,3 mA
𝟏𝟓
𝐕𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥
I3 = 𝐑𝟑
𝟒,𝟓
= = 0,225 mA
𝟐𝟎
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Analisis Prosedur


Pada praktikum eksperimental ini, praktikan menggunakan konsep Hukum Kirchhoff.
Dimana, Hukum Kirchoff memiliki dua macam hukum penting, yaitu Hukum Kirchoff I
atau Hukum Arus Kirchoff (KCL) dan Hukum Kirchoff II atau Hukum Tegangan Kirchoff
(KVL). Pada rangkaian KCL digunakan untuk rangkaian paralel, sedangkan pada rangkaian
KVL menggunakan rangkaian seri. Rangkaian KCL disusun secara paralel dengan cara
menyusun resistor secara paralel, kemudian dihubungkan dengan kabel jumper. Setelah
kabel jumper terpasang, pasang probe merah dan probe hitam ke sumber listrik dan ukur
kembali perbedaan tegangan. Kemudian praktikan dapat mencatat data hasil yang telah
diperoleh. Lakukan hal yang sama untuk rangkaian KVL.

5.1.1 Rangkaian Seri


Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang disusun secara paralel. Sesuai dengan
tahapan yang telah dilalui. Hasil percobaan KVL menghasilkan tegangan dan hambatan
yang berbeda. Pada rintangan 1 yang memiliki hambatan terkecil dan rintangan 3 memiliki
hambatan terbesar. Tegangan terkecil terdapat pada tahanan pertama dan tegangan terbesar
pada tahanan ketiga. Sesuai dengan prosedur, langkah pertama sebelum melakukan
percobaan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu.
Kemudian rangkaian KVL disusun secara seri. Kemudian pasang resistor ke alas tiang.
Selanjutnya hitung nilai tegangan total rangkaian masing-masing resistor. Ulangi langkah
ini 3 kali dengan nilai dari tegangan catu daya yang berbeda.

5.1.2 Rangkaian Paralel


Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang disusun secara paralel. Sesuai dengan
tahapan yang telah dilalui. Terdapat prosedur langkah demi langkah, langkah pertama
adalah menyiapkan bahan alat yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum. Kemudian
siapkan perangkat untuk melakukan eksperimen pada rangkaian seri. Selanjutnya,
sambungkan tiga resistor secara seri dan ukur nilai arus total dalam rangkaian. Kemudian
ukur nilai I pada setiap resistor menggunakan multimeter. Kemudian langkah pada
prosedur terakhir adalah, mencatat hasil pada tabel dari hasil yang telah didapatkan. Ulangi
langkah ini 3 kali dengan nilai dari tegangan catu daya yang berbeda.
5.2 Analisa Data Hasil Percobaan
5.2.1 Analisis Tabel KVL
Dalam data hasil percobaan KVL (Kirchoff Voltage Law), praktikan melakukan
percobaan terhadap Hukum Kirchoff 3 kali dengan nilai hasil yang berbeda-beda. Data
yang dihasilkan sudah sesuai dengan literatur bahwa semakin besar hambatan, maka
tegangan akan semakin besar (Rifanti et al., 2019). Pada data yang telah diketahui,
menggunakan nilai tegangan yaitu 1,5 V , 3V ,dan 4,5V dan nilai hambatan yang digunakan
adalah 10KΩ; 15 KΩ; dan 20 KΩ. Pada data percobaan pertama digunakan nilai 1,5 V
dengan menggunakan resistor 10 kΩ didapatkan nilai V1 0,33 V; kemudian dengan
menggunakan resitor 15 kΩ didapatkan nilai V2 0,495 V; selanjutnya dengan
menggunakan resistor 20 kΩ didapatkan nilai V3 sebesar 0,66 V. Maka telah dihitung
Vtotal yang didapat pada tegangan 2,5 V adalah 1,485 V. Pada percobaan kedua dilakukan
percobaan menggunakan tegangan 3 V dengan menggunakan resistor 10 kΩ didapatkan
nilai V1 sebesar 0,67 V; kemudian dengan menggunakan resitor 15 kΩ didapatkan nilai
V2 sebesar 1,005 V; selanjutnya dengan menggunakan resistor 20 kΩ didapatkan nilai V3
sebesar 1,34 V. Maka telah dihitung nilai Vtotal dari dari tegangan 3 V adalah 3,015 V;
selanjutnya pada percobaan ketiga dengan sumber tegangan 4,5 V dengan resistor 10 kΩ
didapatkan nilai V1 1 V; lalu pada resistor 15 kΩ didapatkan nilai 1,5 V; selanjutnya pada
resistor 20 kΩ didapatkan nilai 2 V; dan didapatkan Vtotal dari sumber tegangan 4,5 V
adalah 4,5 V (FAKHRUDDIN et al., 2020)

5.2.1 Analisis Tabel KCL


Pada tabel KCL, terdapat data-data yang terdiri dari tegangan, hambatan, dan arus
lsitrik (Wahyudi, 2017). Pada tabel teoritis, 3 jenis sumber tegangan yang terdiri dari 1,5 V,
3 V, dan 4,5 V disambungkan dengan hambatan 10 KΩ, 15 KΩ, dan 20 KΩ. Hasil yang
diperoleh dalam bentuk arus listrik dari pengujian tersebut yaitu, pada percobaan pertama
dengan sumber tegangan 1,5 V dengan resistor 10 kΩ didapatkan hasil 0,15 mA; dan untuk
resistor 15 kΩ didapatkan hasil 0,1 mA; dan untuk resistor 20 kΩ didapatkan hasil 0,075
mA; dan Itotal dari sumber tegangan 1,5 V adalah 0,32 mA; Lalu untuk sumber 3 V dengan
resistor 10 kΩ didapatkan hasil 0,3 mA; selanjutnya pada resistor 15 kΩ didaptkan hasil 0,2
mA; selanjutnya pada resistor 20 kΩ didapatkan hasil 0,15 mA; pada sumber tegangan 3 V
didapatkan Itotal yaitu 0,65 mA; Kemudian dari sumber tegangan 4,5 V dengan resistor 10
kΩ didapatkan hasil 0,45 mA; pada resistor 15 kΩ didapatkan hasil 0,3; lalu pada resistor
20 kΩ didapatkan hasil 0,225 mA; dari sumber tegangan 4,5 V didapatkan Itotal yaitu 0,975
mA. Pada tabel ini digunakan hukum KCL dimana arus yang masuk dan keluar dari
persimpangan harus bernilai sama dan digunakan rumus :
Vtotal (teoritis)
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (Rifanti et al., 2019).
Rparalel
5.3 Tugas Pendahuluan

1. Untuk rangkaian pada Gambar 5.3, jika diketahui E = 12 volt, R1= 1 k Ω , R2= 1,5 k
Ω, R3= 2 k Ω, maka tentukan :
a. V1, V2, V3
jawab :
R total seri = 1 +1,5 + 2 = 4,5 x 103 Ω
I total = 12/4,5 = 2,6 mA
VI = I total x R1 = 2,6 x 103 V
V2 = I total x R2 = 2,6 x 1,5 x 103 Ω = 3,9 x 103 V
V3 = I total x R3 = 2,6 x 2 x 103 Ω = 5,2 x 103 V

b. I1, I2, dan I3


Karena dirangkai seri maka I total = I1 = I2 = I3
I total = 12
4,5
= 2,6 mA
I1 = I2 = I3 = 2,6 mA

c. Buktikan berlakunya KVL


∑v = 0
-E + I (R1 + R2 + R3) = 0
-12 + I(R1 + R2 + R3) = 0
I(R1 + R2 + R3) = 12
I(4,5) = 12
I = 2,6 mA

2. Untuk rangkaian pada Gambar 5.4. Jika diketahui E = 12 volt, R1= 1 k Ω , R2= 1,5 kΩ,
R3= 2 k Ω, maka tentukan :
Jawab :
1/Rp = 1/R1+ 1/R2+ 1/R3
1/Rp=11+ 11,5+ 12
1/Rp=136
Rp = 0,461 k Ω

a. V1, V2, V3
V = V1 = V2 = V3 = 12V

b. I1, I2, dan I3


I1 = V/R1 = 12/1= 12 mA
I2 = V/R2= 12/1,5= 8 mA
I3 = V/R3=12/2=6 mA

c. Buktikan berlakunya KCL


I tot = I1 + I2 + I3
0,026 = 0,012 + 0,008 + 0,006
0,026 = 0,026 (terbukti)
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Tujuan daripada pada praktikum ini, agar praktikan diharapkan mampu memahami
dan mengerti konsep Hukum Kirchoff tentang arus dan tegangan listrik. Praktikan juga
diharapkan dapat menerapkan kegunaan Hukum Kirchoff pada rangkaian listrik sederhana.
Serta, praktikan diharapkan mampu mengukur besarnya arus dan tegagangan listrik pada
suatu rangkaian listrik DC sederhana. Dimana, prinsip daripada Hukum Kirchoff ialah
hukum yang menyatakan bahwa muatan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian,
nilainya tidak akan berubah dan sama besarnya ketika laju muatan yang meninggalkan titik
cabang menju titik cabang lainnya. Hukum ini berisikan tentang suatu rangkaian yang
mengatur jumlah arus dan tegangan yang masuk dan yang keluar. Hukum Krichoff dibagai
menjadi dua, yaitu Hukum I Kirchoff atau Kirchoff Current Law (KCL) dan Hukum II
Kirchoff atau Kirchoff Voltage Law (KVL).
Pada percobaan KVL (Kirchoff Voltage Law) dilakukan tiga kali uji coba terhadap
tiga tegangan listrik secara berurut 1,5 V; 3 V dan 4,5 V serta nilai hambatan yang
digunakan secara beurut sebesar 10KΩ; 15 KΩ; dan 20 KΩ. Pada pengukuran tegangan 1,5
V diperoleh hasil 0,33 V; 0,495 V; 0,66 V. Sehingga Vtotal dari tegangan 1,5 V adalah
1,485 V. Lalu pada tegangan 3 V diperoleh hasil 0,67 V; 0,1,005 V; 1,35 V. Sehingga Vtotal
dari tegangan 3 V adalah 3,015 V. Lalu pada pengukuran tegangan 4,5 V diperoleh hasil 1
V; 1,5 V; 2 V. Sehingga Vtotal dari tegangan 4,5 V adalah 4,5 V.
Pada percobaan KCL (Kirchoff Current Law) dilakukan tiga kali uji coba terhadap
tiga tegangan listrik secara berurut 1,5 V; 3 V; dan 4,5 V serta nilai hambatan yang
digunakan secara berurut sebesar 10KΩ; 15 KΩ; dan 20 KΩ. Pada pengukuran tegangan
2,5 V diperoleh nilai kuat arus secara beurut sebesar 0,15 mA; 0,1 mA; 0,075 mA. Sehingga
Itotal dari tegangan 1,5 V adalah 0,32 mA. Pada pengukuran tegangan 3 V diperoleh nilai
kuat arus secara berurut sebesar 0,3 mA, 0,2 mA, 0,15 mA. Sehingga Itotal dari tegangan 3
V adalah 0,65 mA. Pada pengukuran tegangan 4,5 V diperoleh nilai kuat arus secara berurut
sebesar 0,45 mA, 0,3 mA, 0,225 mA. Sehingga Itotal dari tegangan 4,5 V adalah 0,97 mA.

6.2 Saran
Pada saat praktikan melakukan percobaan diharapkan praktikan dapat mengetahui
nama dan fungsi alat yang digunakan yang bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah
dalam menggunakan alat tersebut. Praktisi juga disarankan untuk dapat mengetahui teori-
teori dan terus mengevaluasi penggunaan teori-teori lanjutan agar nantinya dapat
dikembangkan. Dan tentunya praktisi diharapkan berhati-hati dalam menggunakan rumus
agar mendapatkan data hasil yang diinginkan. Diharapkan kedepannya mereka dapat
menguasai apa yang telah didapatkan pada praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA

Arthawani, G. (2021). Analisis Penyelesaian Rangkaian Listrik Tertutup Dua Loop Berbantuan
Tabel. Digital Repository Universitas Jember, September 2019, 2019–2022.
Dinamis, L., Di, K. X., & Stella, S. M. A. (2012). 081424007_Full.
Endah, R. (2019). Elektronika Dasar 1. Panduan Pratikum Elektronika Dasar 1, hal 56.
FAKHRUDDIN, H. H., TOAR, H., PURWANTO, E., OKTAVIANTO, H., APRIYANTO, R.
A. N., & ADITYA, A. W. (2020). Kendali Kecepatan Motor Induksi 3 Fase Berbasis
Particle Swarm Optimization (PSO). ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik
Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 8(3), 477.
https://doi.org/10.26760/elkomika.v8i3.477
Musta’adah, R. (2012). Peningkatan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Rembang, Purbalingga Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw.
Rifanti, U. M., Padilah, T. N., & Widyaningrum, I. (2019). Sistem Dinamik Arus Listrik dengan
Persamaan Diferensial Metode Koefisien Tak Tentu. Jurnal Matematika Integratif, 15(1),
1. https://doi.org/10.24198/jmi.v15i1.19637
Saefullah, A., Fakhturrokhman, M., Oktarisa, Y., Arsy, R. D., Rosdiana, H., Gustiono, V., &
Indriyanto, S. (2018). Rancang Bangun Alat Praktikum Hukum Ohm Untuk Memfasilitasi
Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Gravity : Jurnal
Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran Fisika, 4(2), 81–90.
https://doi.org/10.30870/gravity.v4i2.4035
Wahyudi. (2015). Analisis Hasil Belajar Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Hukum. Jurnal
Pendidikan Fisika Dan Teknologi, I(2), 129–135.
Wahyudi, W. (2017). Analisis Hasil Belajar Mahasiswa pada Pokok Bahasan Hukum Ohm dan
Kirchoff dalam Matakuliah Elektronika Dasar I. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
1(2), 129–134. https://doi.org/10.29303/jpft.v1i2.248
Yilmaz. (2018). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関す
る共分散構造分析Title. ‫ممممم‬, ‫مممم ممممم مممممممم مممممم‬
13–1), 3(‫مممم‬. http://dx.doi.org/10.1186/s13662-017-1121-
6%0Ahttps://doi.org/10.1007/s41980-018-0101-
2%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cnsns.2018.04.019%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cam.2017.1
0.014%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.apm.2011.07.041%0Ahttp://arxiv.org/abs/1502.020
LAMPIRAN DHP

Anda mungkin juga menyukai