Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGELOLAAN HUTAN LESTARI ATAU LACAK BALAK/CoC

(Pengantar Ilmu Kehutanan)

Dosen Pengajar : Kaskoyo.,M.P,Ph.D.

Disusun Oleh

Rio Gading

2014151052

FAKULTAS PERTANIAN

PRODI KEHUTANAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020
I.PENDAHULUAN

Saat ini banyak permasalahan lingkungan di sekitar kita, terutama kerusakan yang
disebabkan oleh manusia. Karena manusia adalah makhluk yang harus
melestarikan sumber daya alam di sekitarnya, salah satunya adalah dengan
memanfaatkan sumber daya alam tersebut secara maksimal. Namun pada
kenyataannya manusia seringkali melebihi ambang batas pemanfaatannya,
sehingga banyak terjadi peristiwa perusakan sumber daya alam terutama pada
masalah kehutanan. Hutan merupakan sumberdaya yang memiliki nilai ekonomi
tinggi, karena kondisi hutan saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat
cepat dan dinamis sesuai dengan dinamika pembangunan dan perjalanan waktu.

Untuk melindungi sumber daya alam, khususnya di lingkungan (yaitu hutan),


pemerintah telah merumuskan rencana yang disebut “Perhutanan Sosial”. Karena
rencana tersebut dianggap efektif untuk perlindungan hutan, masyarakat di sekitar
hutan dapat menanami kembali hutan yang gundul atau rusak. Selain itu,
perhutanan sosial bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat
sekitar (masyarakat hutan) dari masyarakat utama melalui kelestarian
hutan.Rencana tersebut mencakup tiga pilar yaitu lahan, peluang usaha dan
sumber daya manusia, dengan landasan tersebut dapat memberikan peluang
kepada masyarakat hutan untuk mengelola dan meningkatkan kapasitas lahan
hutan.

2.1 Rumusan Masalah


1. Apa itu pengertian hutan ?
2. Bagaimana pengelolaan hutan lestari?
3. Apa itu sertifikat verifikasi legalitas kayu (svlk) ?
4. Apa itu lacak balak atau chain of custody (CoC)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian hutan
2. Mengetahui bagaimana pengelolaan hutan lestari
3. Mengetahui sertifikat verifikasi legalitas kayu (svlk)
4. Mengetahui lacak balak atau chain of custody (CoC)
II.Pembahasan

2.1 Pengertian Hutan

Hutan merupakan suatu pondasi alam dalam menyediakan dan mengendalikan


berbagai kebutuhan manusia, seperti udara, air dan sebagainya. Selain sebagai
sumber daya alam hutan juga merupakan faktor ekonomi dilihat dari hasil yang
dimilikinya.Hutan juga merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena
didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah,
sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan
erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya.

2.2 Pengelolaan Hutan Lestari

Pengelolaan hutan lestari adalah suatu sistem pengelolaan sumber daya hutan
yang bertujuan untuk mengoptimalkan peran dan fungsi hutan dalam
perekonomian, lingkungan, dan masyarakat (masyarakat) secara lestari, sehingga
tercapainya satu atau lebih produksi kayu dan non kayu. Menetapkan tujuan, tanpa
mengurangi manfaat untuk generasi berikutnya dan tanpa dampak negatif
Melayani lingkungan alam dan sosial (masyarakat) (Perum Perhutani, 2014)
Pengelolaan hutan lestari adalah pengelolaan hutan saat ini di tingkat nasional,
regional dan global Salah satu sistem strategis. Pertimbangan perlindungan
lingkungan adalah pertimbangan penting terkait pengelolaan hutan oleh para
pihak, dan pengelolaan hutan seringkali lebih kondusif untuk keuntungan
produksi (ekonomi).
2.3 Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)
Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) adalah suatu system yang disusun
untuk menjamin pengelolaan hutan dan/atau legalitas kayu yang diperdagangkan
dengan melalui sertifikasi penilaiansertifikasi Legalitas Kayu (S-LK), Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (PHPL), dan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP)
(Suryandari dkk,2017).Sistem Verifikasi Legalitas kayu (SVLK) harus di
kembangkan guna mendukung peraturan pemerintah yang sudah di tetapkan dan
berlaku terkait dengan produksi hasil hutan yang legal.

2.4 Lacak Balak Atau Chain Of Custody (CoC)

Lacak Balak Chain of Custody (CoC) adalah dokumen bukti kronologis, mulai
dari ditemukan di TKP hingga disalin dan disimpan secara fisik dan digital [3].
Dengan kata lain, industri harus dapat membuktikan bahwa bahan baku yang
diterima berasal dari sumber yang sah, menerapkan sistem penelusuran kayu, dan
memenuhi persyaratan sekaligus memberikan layanan kepada pihak lain selama
pemrosesan produk. Ada sumber produk (kayu / kayu olahan) dan tujuan
pengiriman produk. Oleh karena itu, catatan pengiriman adalah kunci dalam rantai
pelacakan produk.Sistem lacak balak memegang peranan penting dalam menjalankan
skema CoC (Chain of Custody) bagi LEI. Metode pengembangan sistem dalam penelitian
ini menggunakan FAST (Framework for the Application of Systems Techniques). Sebagai
organisasi berbasis konstituen, LEI mempertahankan kemerdekaan dan transparansi,
baik yang diperlukan untuk kredibilitas sertifikasi hutan. Sistem lacak balak diharapkan
dapat mengakomodasikan kebutuhan serta keinginan pasar terhadap legalitas kayu dan
juga membantu pemerintah dalam mengimplementasi SVLK ( Standard Verifikasi
Legalitas Kayu )
III.PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Sistem lacak balak mempermudah dalam menelusuri asal kayu dari hutan
rakyat ke tunggul aslinya. Ini terjadi karena setiap simpul diwajibkan
mencatat asal hutan di mana kayu-kayu yang dipanen.
2. Pengelolaan hutan lestari adalah suatu sistem pengelolaan sumber daya
hutan yang bertujuan untuk mengoptimalkan peran dan fungsi hutan dalam
perekonomian, lingkungan, dan masyarakat (masyarakat) secara lestari,
sehingga tercapainya satu atau lebih produksi kayu dan non kayu
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi Rasyid,2014.Permasalahan Dan Dampak Kebakaran Hutan,Kementrian


Lingkungan Dan Kehutanana.Tanggerang Selatan,Banten

Qhoiriah,2020.Dampak Penerapan Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu Terhadap


Ekspor Kayu Lapis Di Indonesia. Skripsi Thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Ulfa, Aprilia Nurul.2019.Pelaksanaan Izin Pemanfaatan Hutan Di Desa
Sukobubuk Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati.Universitas Muria
Kudus
Yohanes Pribadi Wibisono,2017.Sistem Informasi Lacak Balak Berdasarkan
Skema Coc Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI). Universitas Atma Jaya
Yogyakartajln. Babarsari 43 Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai